strategi ternak belut di kolam terpal

- Januari 16, 2018

strategi ternak belut di kolam terpal

 
strategi ternak belut di kolam terpal
Indonesia terdapat 3 jenis belut yaitu belut sawah, belut rawa serta belut laut/payau. Paling tidak sedikit yng dibudidayakan oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat merupakan belut sawah. Tempat asal hidup belut cukup luas dari perairan tawar hingga perairan laut. Belut sering hidup diperairan dangkal denga dasar lumpur,sawah, tepian rawa-rawa, danau. Sungai ataupun genangan air lain-lainnya. Bentuk belut Amat berbeda yang dengannya ikan lantaran lebih menyerupai ular yakni gilig memanjang, tak memiliki sisip dada, sirip punggung serta sirip dubur sudah mengalami perubahan bentuk menyerupai lipatan kulit akan tetapi belut salah satunya dalam golongan ikan. Sedangkan sirip dada serta sirip punggung cuma berbentuk semacam guratan kulit yng halus. Bentuk ekor pendek serta tipis, badan lebih panjang dari ekornya. Tatacara hidupnya Amat berbeda dari ikan lantaran belut suka membenamkan diri didalam lumpur yang dengannya membuat lubang menjadi tempat hidupnya,
Belut tergolong jenis ikan yng toleran cukup tinggi terhadap lingkungan tumbuhnya, menjadikan penyebarannya mencakup wilayah giografis yng luas. Namum belut dewasa yang dengannya belut pada pase larwa serta anakan terdapat perbedaan tempat hidup yng disukai. Belut dewasa memiliki kemampuan adaptasi yng tinggisehingga bisa hidup didalam lumpur ataupun dimedia yng Amat keruh. Sedangka belut pada pase larva serta anakan lebih menyukai air yng mempunyai kualitas yng baik yaitu pH 5-7. Hal ini lantaran pH yng terlalul asam serta basa tak baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses pemijahan serta pemeliharaan larva belut.
Penebaran Benih
Benih belut yng ditebar dalam kolam terpal umumnya berukuran panjang sekitar 12-15 cm sebanyk 25 ekor/m2 ataupun berat sekitar 1-1,5 kg per m2 luas kolam budidaya. Oleh lantaran itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari tingginya angka kematian, maka Perlu memperhatikan hal-hal menjadi berikut :
  1. Benih yng ditebar sebaiknya dalam keadaan sehat, gesit, tak sakit serta mempunyai ukuran panjang tubuh yng percis. Hal ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari dari pesaingandalam mempergunakan serta memanfaatkan makanan.
  2. Sewaktu memasukkan belut kedalam media budidaya sebaiknya yang dengannya pelan-pelan, tidak banyak demi tidak banyak biarkan belut keluar sendiri menuju kolam. Belut jangan dibenamkan dalam air media ataupun kolam yang dengannya secara paksa. Bila belut yng ditebar kedalam kolam terpal yang dengannya cepat membuat lubang itu pengertiannya belut sudak cocok yang dengannya media yng dipakai.
  3. Sebaiknya penebaran benih belut bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembesaran di lakukan disore hari serta pagi hari sebelum jam 09.00 lantaran waktu yang telah di sebutkan pengaruh intensitas cahaya matahari masih ataupun telah berkurang
  4. Pembudidaya belut ada yng berani menabar belut pada siang hari seusai benih belut diistirahatkan selama 30 menit serta diberi air dan larutan gula.
  5. Media yng telah diisi belut jangan diaduk-aduk lagi lantaran bisa membuat belut stress serta mengalami kematian yng ditandai yang dengannya keluarnya belut dari media lumpur ataupun belut merayap pada permukaan dipagi-siang hari. Kematian yang telah di sebutkan bisa penyebabnya yaitu oleh strees, luka ataupun racun
Media budidaya Belut
Pembuatan media bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya belut cukup berbeda yang dengannya beudidaya ikan yng lain-lainnya lantaran didalam media pula Perlu terkandung bahan organic menjadi tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membenamkan diri. Terkait yang dengannya pembuatan media bagi atau bisa juga dikatakan untuk belut yng dibudidayakan pada kolam terpal, terdapat beberapa hal yng Perlu diperhatikan yaitu :
  1. Media budidaya belut memerlukan bahan organic yakni berupa tanah serta kedeboh pisang. Oleh lantaran bahan organic yang telah di sebutkan lebih berat daripada air dalam volume yng percis, penyangga kolam terpal Perlu dibuat lebih kuat supaya tak jebol.
  2. Sebelum belut ditebar, upayakan media budidaya telah bener-bener telah siap. Bila proses pematangan media masih berjalan ( ditandai yang dengannya masih berprosesnya gas bahan organic/suhu masih agak tinggi) mampu menggangu ke hidup-an belut
  3. Sebisa barangkali hindari kebocoran kolam terpal akibat digerogoti tikus. Kebocoran bisa memicu media mongering serta bisa membahayakan ke hidup-an belut.
Pemberian Pakan
Tanah humus adalah sumber makanan yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk belut lantaran didalam nya terdapat hewan renik semisal makrobenthos, cacing, siput, kerang ataupun larwa nyamuk. Tanah humus pula tidak sedikit memiliki kandungan tidak sedikit air yng Amat membantu menjadi media ke hidup-an belut. Perhitungan pakan belut di lakukan yang dengannya tatacara menghitung presentasi dari berat awal jumlah keseluruha belut yng dibudidayakan. Takaran pakan yng diberikan Perlu makin meningkat mulai 5 -20%. Pemberian pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan belut diberikan 2-3 kali sehari. Pemberian pakan di lakukan pada waktu pagi hari serta sore hari. Pemberian pakan pula Perlu menberikan rasa nyaman bagi belut. Alasanya lantaran dengn rasa nyaman akan bisa memberi pengaruh nafsu makannya menjadikan belut bisa atau mampu makan secara optimal. Beberapa tatacara pemberian pakan pada belut yaitu :
  1. Beberapa hari sebelum benih belut ditebar dalam media budidaya, pada media budidaya sebaiknya dimasukkan pakan alami semisal bekecot, keong, yuyu stsu hewan lain-lainnya yng sudah direbus berlebi dahulu. Hal ini bertujuan supaya pakan alamim yang telah di sebutkan mampu terurai ataupun tercampur yang dengannya media budidaya menjadikan mikroorganisme yng dibutuhkan belut mampu tumbuh.
  2. Pakan yng diberikan hidup berupa ikan kecil ataupun kecebong, perhatikan kondisi ketinggian air jangan hingga terlalu tinggi lantaran belut akan kesulitan menangkapnya.
  3. Pakan yng diberikan berupa cacing, kondisikan cacing bisa hidup pada media budidaya yang dengannya harapan belut bisa memakannya.
  4. Binatang mati pula bisa menjadi pakan alternative bagi atau bisa juga dikatakan untuk kosumsi belut, akan tetapi Perlu sesuai takaran serta Perlu direbus dulu supaya mampu bertahan lama serta tak memicu bau busuk pada air media budidaya.
Pemberian Pakan Pembesaran Belut Selama 4 Bulan bagi atau bisa juga dikatakan untuk 10 Kg Belut
  1. Umur 30 hari dari awal penebaran, presentase pakan yng diberikan 5%, berat pakan yng diberikan 0,5 kg/hari serta jumlah pemberian pakan 30 x 0,5 = 15 kg
  2. Umur 60 hari, presentase pakan yng diberikan 10%, berat pakan yng diberikan 1 kg/hari serta jumlah pemberian pakan 60 x 1 : 2 = 30 kg
  3. Umur 90 hari, presentase pakan yng diberikan 15%, berat pakan yng diberikan 1,5 kg/hari serta jumlah pemberian pakan 90 x 1,5 : 3 = 45 kg
  4. Umur 120 hari , presentase pakan yng diberikan 20%, berat pakan yng diberikan 2 kg/hari serta jumlah pakan 120 x 2 : 4 = 60 kg
( Rujukan dari Penebar swadaya )

Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/strategi-ternak-belut-di-kolam-terpal.html.

Seputar strategi ternak belut di kolam terpal

Advertisement
 

Cari Artikel Selain strategi ternak belut di kolam terpal