BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG di bawah ini dari situs web Ternak.BudidayaJagung - Tanaman jagung ramai sekali gunanya, hampir seluruh bagian tanaman bisa dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk macam-macam keperluan antara lain batang serta daun muda bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ternak, batang serta daun tua seusai panen bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk hijau serta kompos, batang serta daun kering bagi atau bisa juga dikatakan untuk kayu bakar, batang jagung bagi atau bisa juga dikatakan untuk lanjar (turus), batang jagung bagi atau bisa juga dikatakan untuk pulp (bahan kertas), buah jagung muda bagi atau bisa juga dikatakan untuk sayuran, bergedel, bakwan,sambal goreng, biji jagung tua menjadi alternatif nasi,marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun,bahan campuran kopi bubuk, biskuit,pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri tekstil.
Tatkala panen jagung yng jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, lantaran berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji serta pengeringan hasil.
Tanaman jagung butuh tanah yang dengannya aerasi serta ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah yang dengannya kemiringan tidak lebih dari 8% bisa ditanami jagung, lantaran disana mungkin berlangsung erosi tanah Amat kecil. Sedangkan daerah yang dengannya tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya di lakukan pembentukan teras berlebi dahulu.
Tanaman jagung butuh pasokan unsur P hingga stadia lanjut, khususnya tatkala tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat sebelum tanaman setinggi lutut. Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi lutut hingga selesai pembungaan.
Penurunan hasil yng penyebabnya yaitu oleh kompetisi gulma Amat beragam sesuai yang dengannya jenis tanaman, jenis lahan, populasi serta jenis gulma dan faktor budidaya lain-lainnya. Periode kritis kompetisi tanaman serta gulma berlangsung sejak tanam hingga seperempat ataupun 1/3 dari daur hidup tanaman yang telah di sebutkan.
Supaya tak merugi, lahan jagung Perlu bebas dari gulma. Penyiangan di lakukan pada umur 15 hari seusai tanam serta Perlu di awasi jangan hingga menganggu ataupun merusak akar tanaman. Penyiangan kedua di lakukan sekalian yang dengannya pembubuan pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkokoh batang pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki drainase serta mempermudah pengairan. Tindakan pemeliharaan lain-lainnya yakni pemangkasan daun.Daun jagung segar bisa dipakai menjadi makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh daun pada fase kemasakan tak menurunkan hasil secara nyata lantaran pada fase itu biji sudah terisi penuh.
Pengairan Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah tanaman jagung supaya tak layu. Pengairan yng terlambat menghasilkan daun layu. Daerah yang dengannya curah hujan yng tinggi, pengairan melalui air hujan bisa mencukupi. Pengairan pula bisa di lakukan yang dengannya mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung ataupun mempergunakan pompa air bila kesulitan air.
Jagung yng dipanen prematur butirannya keriput serta seusai dikeringkan akan menghasilkan butir pecah ataupun butirnya rusak seusai proses pemipilan. Andaikan dipanen lewat saatnya pula akan tidak sedikit butiran jagung yng rusak. Pemanenan sebaiknya di lakukan tatkala tak turun hujan menjadikan pengeringan bisa segera di lakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).
Tatacara penanganan panen serta pasca panen yng tidak lebih baik akan memberikan dampak yng tidak baik terhadap mutu jagung, andaikan mutu jagung menurun, maka harga jual menurun serta pendapatan petani menjadi lebih rendah. Faktor-faktor lain yng ikut memberi pengaruh baik buruknya mutu jagung merupakan adanya jamur serta cendawan yng ditandai yang dengannya warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan ataupun putih pada buah jagung. Satu dari sekian banyaknya diantara jamur yang telah di sebutkan merupakan Aspergilis sp yng menghasilkan racun aslatoksin serta rawan bagi kita-kita ataupun ternak lain-lainnya, jamur yang telah di sebutkan bisa dimatikan yang dengannya pemanasan akan tetapi racunnya tak bisa ditangkal yang dengannya pemanasan.
Pengolahan jagung ada 2 jenis yakni : 1. Pengolahan basah (wet process), merupakan pengolahan jagung yng di lakukan yang dengannya merendam jagung berlebi dahulu di dalam air menjadikan menghancurkannya lebih gampang, serta seusai itu dikeringkan. 2. Pengolahan kering (dry process), merupakan pengolahan secara kering tanpa perendaman, umumnya menghancurkannya lebih sukar dibandingkan yang dengannya tatacara basah. Penanganan pasca panen jagung merupakan seluruh kegiatan yng di lakukan sejak jagung dipanen hingga dipasarkan kepada konsumen, kegiatannya meliputi : pemanenan,pengangkutan, pengeringan, penundaan, perontokan serta penyimpanan. Kegiatan penanganan pasca panen pada biasanya di lakukan oleh petani, kelompok tani, koperasi serta para pedagang pengumpul dan didukung oleh aneka macam lembaga dalam warga atau juga bisa dikatakan masyarakat dalam satu kesatuan, maka disebut yang dengannya sebutan System Penanganan Pasca
Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-tanaman-jagung.html.
BUDIDAYATANAMAN JAGUNG
SYARAT TUMBUH
1. Iklim
Iklim yng kehendaki oleh sebagian besar tanaman merupakan daerah-daerah beriklim tengah sampai-sampai daerah beriklim sub-tropis/tropis yng basah, jagung bisa tumbuh didaerah yng terdapat atau terletak antara 0-5 derajat LU sampai-sampai 0-40 derajat LS. Pada lahan yng tak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan serta Perlu merata. Pada fase pembungaan serta pengisian biji tanaman jagung butuh memperoleh cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, serta menjelang musim kemarau. Pertumbuhan tanaman jagung Amat butuh sinar matahari. Tanaman jagung yng ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana serta memberikan biji yng tidak lebih baik malah tak bisa membentuk buah.2. Suhu
Suhu yng dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, namun bagi pertumbuhan tanaman yng ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yng cocok sekitar 30 derajat C.Tatkala panen jagung yng jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, lantaran berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji serta pengeringan hasil.
MEDIA TANAM
Jagung tak memerlukan persyaratan tanah yng khusus. Supaya agar bisa bisa tumbuh optimum tanah Perlu gembur, subur serta kaya humus. Jenis tanah yng bisa ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah yang dengannya tekstur berat masih bisa ditanami jagung yang dengannya hasil yng baik yang dengannya pengolahan tanah secara baik. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanah yang dengannya tekstur lempung/liat berdebu merupakan yng paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan. Keasaman tanah erat hubungannya yang dengannya ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yng baik bagi pertumbuhan tanaman jagung merupakan antara 5,6-7,5.Tanaman jagung butuh tanah yang dengannya aerasi serta ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah yang dengannya kemiringan tidak lebih dari 8% bisa ditanami jagung, lantaran disana mungkin berlangsung erosi tanah Amat kecil. Sedangkan daerah yang dengannya tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya di lakukan pembentukan teras berlebi dahulu.
TEKNIK PENANAMAN
1. Persiapan
Tanaman jagung memerlukan aerasi serta drainase yng baik menjadikan butuh penggemburan tanah. Pada biasanya persiapan lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman jagung di lakukan yang dengannya tatacara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti yang dengannya penggaruan tanah hingga rata. Disaat mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan terlampau basah akan tetapi cukup lembab menjadikan gampang dikerjakan serta tak lengket. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis tanah berat yang dengannya kelebihan, butuh dibuatkan saluran drainase.2. Penanaman
Pada tatkala penanaman tanah Perlu cukup lembab akan tetapi tak becek. Jarak tanaman Perlu diusahakan teratur supaya ruang tumbuh tanaman seragam serta pemeliharaan tanaman gampang. Beberapa varietas memiliki populasi optimum yng berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yng sudah beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung bisa ditanam yang dengannya mempergunakan jarak tanam 100 cm x 40 cm yang dengannya dua tanaman perlubang ataupun 100 cm x 20 cm yang dengannya satu tanaman perlubang ataupun 75 cm x 25 cm yang dengannya satu tanaman perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung lantas lubang ditutup yang dengannya tanah.3. Pemupukan
Dari seluruh unsur hara yng diharapkan tanaman yng paling tidak sedikit diserap tanaman merupakan unsur Nitrogen (N), fosfor (P) serta kalium (K). Nitrogen dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan hingga pematangan biji. Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus menerus pada seluruh stadia pertumbuhan hingga pembentukan biji. Kekurangan nitrogen dalam tanaman meskipun pada stadia permulaan akan menurunkan hasil.Tanaman jagung butuh pasokan unsur P hingga stadia lanjut, khususnya tatkala tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat sebelum tanaman setinggi lutut. Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi lutut hingga selesai pembungaan.
4. Pemeliharaan
Tindakan pemeliharaan yng di lakukan antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubuan serta pemangkasan daun. Penyulaman bisa di lakukan yang dengannya penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman di lakukan 2-3 minggu seusai tanam. Tanaman yng sehat serta tegap terus di pelihara menjadikan diperoleh populasi tanaman yng dimau-kan.Penurunan hasil yng penyebabnya yaitu oleh kompetisi gulma Amat beragam sesuai yang dengannya jenis tanaman, jenis lahan, populasi serta jenis gulma dan faktor budidaya lain-lainnya. Periode kritis kompetisi tanaman serta gulma berlangsung sejak tanam hingga seperempat ataupun 1/3 dari daur hidup tanaman yang telah di sebutkan.
Supaya tak merugi, lahan jagung Perlu bebas dari gulma. Penyiangan di lakukan pada umur 15 hari seusai tanam serta Perlu di awasi jangan hingga menganggu ataupun merusak akar tanaman. Penyiangan kedua di lakukan sekalian yang dengannya pembubuan pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkokoh batang pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki drainase serta mempermudah pengairan. Tindakan pemeliharaan lain-lainnya yakni pemangkasan daun.Daun jagung segar bisa dipakai menjadi makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh daun pada fase kemasakan tak menurunkan hasil secara nyata lantaran pada fase itu biji sudah terisi penuh.
5. Pengairan
Air Amat diharapkan pada tatkala penanaman, pembungaan (45-55 hari seusai tanam) serta pengisian biji (60-80 hari seusai tanam). Pada masa pertumbuhan kebutuhan airnya tak begitu tinggi dibandingkan yang dengannya waktu berbunga yng butuh air terbanyak. Pada masa berbunga ini waktu hujan pendek diselingi yang dengannya matahari jauh lebih baik dari pada huja terus menerus.Pengairan Amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah tanaman jagung supaya tak layu. Pengairan yng terlambat menghasilkan daun layu. Daerah yang dengannya curah hujan yng tinggi, pengairan melalui air hujan bisa mencukupi. Pengairan pula bisa di lakukan yang dengannya mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung ataupun mempergunakan pompa air bila kesulitan air.
6. Panen
Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yng ditanam, ketinggian lahan, cuaca serta derajat masak. Umur panen jagung biasanya telah cukup masak serta siap dipanen pada umur 7 minggu seusai berbunga. Pemanenan di lakukan andaikan jagung cukup tua yakni bila kulit jagung telah kuning. Pemeriksaan dikebun bisa di lakukan yang dengannya menekankan kuku ibu jari pada bijinya, bila tak membekas jagung bisa segera dipanen.Jagung yng dipanen prematur butirannya keriput serta seusai dikeringkan akan menghasilkan butir pecah ataupun butirnya rusak seusai proses pemipilan. Andaikan dipanen lewat saatnya pula akan tidak sedikit butiran jagung yng rusak. Pemanenan sebaiknya di lakukan tatkala tak turun hujan menjadikan pengeringan bisa segera di lakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).
Tatacara penanganan panen serta pasca panen yng tidak lebih baik akan memberikan dampak yng tidak baik terhadap mutu jagung, andaikan mutu jagung menurun, maka harga jual menurun serta pendapatan petani menjadi lebih rendah. Faktor-faktor lain yng ikut memberi pengaruh baik buruknya mutu jagung merupakan adanya jamur serta cendawan yng ditandai yang dengannya warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan ataupun putih pada buah jagung. Satu dari sekian banyaknya diantara jamur yang telah di sebutkan merupakan Aspergilis sp yng menghasilkan racun aslatoksin serta rawan bagi kita-kita ataupun ternak lain-lainnya, jamur yang telah di sebutkan bisa dimatikan yang dengannya pemanasan akan tetapi racunnya tak bisa ditangkal yang dengannya pemanasan.
7. PascaPanen
Penanganan pasca panen mampu yang dengannya tatacara pengeringan, pada biasanya di lakukan yang dengannya menghamparkan jagung dibawah terik matahari mempergunakan alas tikar ataupun terpal. Pada waktu cerah penjemuran bisa di lakukan selama 3-4 hari. Bisa pula mempergunakan mesin grain dryer. Lantas jagung dipipil, supaya segera dijemur kembali hingga kering konstan (kadar air tidak lebih lebih 12%) supaya bisa disimpan lama, umumnya memerlukan waktu penjemuran 60 jam sinar matahari.Pengolahan jagung ada 2 jenis yakni : 1. Pengolahan basah (wet process), merupakan pengolahan jagung yng di lakukan yang dengannya merendam jagung berlebi dahulu di dalam air menjadikan menghancurkannya lebih gampang, serta seusai itu dikeringkan. 2. Pengolahan kering (dry process), merupakan pengolahan secara kering tanpa perendaman, umumnya menghancurkannya lebih sukar dibandingkan yang dengannya tatacara basah. Penanganan pasca panen jagung merupakan seluruh kegiatan yng di lakukan sejak jagung dipanen hingga dipasarkan kepada konsumen, kegiatannya meliputi : pemanenan,pengangkutan, pengeringan, penundaan, perontokan serta penyimpanan. Kegiatan penanganan pasca panen pada biasanya di lakukan oleh petani, kelompok tani, koperasi serta para pedagang pengumpul dan didukung oleh aneka macam lembaga dalam warga atau juga bisa dikatakan masyarakat dalam satu kesatuan, maka disebut yang dengannya sebutan System Penanganan Pasca
Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-tanaman-jagung.html.
Seputar BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
Terima kasih telah membaca BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG. Semoga pos dari situs web Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Ternak. Silakan berbagi ulasan BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG. Dan Assalamualaikum pembaca Ternak.
Advertisement