Jeruk Ragi, Semakin Diandalkan

- Juli 26, 2017

Jeruk Ragi, Semakin Diandalkan

 
Ukuran buah kecil, cuma sebesar bola pingpong. Walau begitu ia tidak sedikit diminati. Selain kulit kuning merata, rasanya manis menyegarkan. Tidak kalah dibanding jeruk pontianak.
Nama jeruk ragi memanglah tak sepopuler jeruk pontianak. Akan tetapi, bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Serang, Banten, itulah jeruk yng orang-orang banggakan. Pasalnya, siem mini itu rasanya Amat manis semisal madu.
Andai Kamu melintasi jalan raya Serang-Rangkasbitung pada Juni sampai-sampai Oktober, jeruk ragi gampang didapati. Ia tidak sedikit dijual di kios-kios buah pinggir jalan tatkala panen raya berlangsung. Malah di akhir musim tidak jarang ia diburu konsumen sampai-sampai ke pohon.
Seluruh Serang Tidak terang mengapa ia disebut jeruk ragi. Yng pasti ia telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. "Dulu dia hanya tanaman liar di kawasan hutan lindung," papar Rizky, Kepala Seksi Pengawasan Mutu Benih BPSB Provinsi Banten. Lantaran rasanya manis menyegarkan, ia lantas ditanam di perkampungan. Mulai dari Desa Plamunan, Kecamatan Taktakan di dataran rendah sekitar 100 m dpi sampai-sampai Kampung Panangkalan, Desa Kaduagung, Kecamatan Pabuaran yng berketinggian di atas 1.000 m dpi.
Pusat terbesar di Desa Plamunan, namun induk paling baik ada di Panangkalan. Rizky menyangka populasi tanaman di seluruh kabupaten lebihdari 10.000 pohon. Kebanykan pohon berumur tua, di atas 20 tahun. Tinggi pohon mencapai 5-7 m. Diameter batang sekitar 20 cm. Percabangan condong mendatar, tumbuh mulai dari ketinggian 60 cm di atas permukaan tanah. Pendapat dari Rizky, kecuali tumbuh alami dari biji yng dibuang, jarang yng sengaja menanam.
Hasil eksplorasi serta evaluasi kultivar yng di lakukan Balai Pengawasan serta Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten menjumpai 5 pohon induk paling baik. Masing-masing 2 pohon milik Salim serta Hassa, dan 1 pohon milik Yohana. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan perbanyakan bibit unggul, semuanya kini sudah diregistrasi menjadi pohon induk.
Manis serta juicy Walau tak dirawat baik, tanaman asal biji bisa berbuah sejak umur 7 tahun. Masa berbunga sampai-sampai matang mencapai 3-3,5 bulan. Produktivitas per pohon umur di atas 10 tahun mencapai 50-70 kg.
Bentuk buah bulat gepeng. Bobot per buah 50-75 g. Di pasaran ia biasa dijual dalam rangkaian mirip rambutan. Satu renteng berisi 20-25 buah.
Ir Supardi, kepala BPSB Provinsi Banten, menilai potensi pasar jeruk ragi cukup baik. Yang dengannya diameter buah cuma 5-6 cm, ia cocok disajikan menjadi pencuci mulut tatkala bersantap di banyak sekali acara. Baik menjadi buah meja, ataupun menemani hidangan utama dalam kotak makanan.
Apalagi kualitasnya layak diperhitungkan. Selain Amat manis, ia pula berdaging tebal serta berserat halus. Kadar jus cukup tinggi, mencapai 70- 75 ml/100 gram. Cocok juga menjadi pelepas dahaga.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2017/01/jeruk-ragi-semakin-diandalkan.html.

Seputar Jeruk Ragi, Semakin Diandalkan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Jeruk Ragi, Semakin Diandalkan