Delima Jumbo Asal Kudus

- April 12, 2018

Delima Jumbo Asal Kudus

 

"Istimewa," komentar Gregori, MSc, pakar buah di Bogor disaat mendengar delima asal Kudus berbobot 700 g/buah. Lazimnya bobot Punica granatum itu 300-400 g. Ukuran jumbo itu menyamai delima asal Persia.
Decak kagum pun terlontar dari bibir para peziarah di makam Sunan Muria di daerah Colo, Dawe, Kudus. Beberapa kios memanglah menjajakan delima jumbo menjadi buah tangan. Terlihat seorang perempuan menimbang-nimbang buah itu di telapak tangan mencari yng lebih berbobot. Anggota famili Punicaceae itu memanglah dijual satuan, bukan per kilo. Harganya bergantung ukuran.
Tidak melulu dibawa pulang, ada pula yng langsung merasakan rasanya di sana. Oleh lantaran itu pedagang selalu bertanya tujuan si pembeli. "Kalau ingin dimakan segar pilih buah kuning kemerahan. Itu tanda buah sudah masak. Kalau akan dibawa pulang warna kulit kuning semburat hijau yang masak 2-3 hari lagi," kata Surati, satu dari sekian banyaknya pedagang di sana.
Begitu delima berdiameter 10 cm itu dibelah terlihat biji-biji merah tersusun padat. Biji agak lunak serta kenyal tak mengganggu kenikmatan waktu buah dilahap. Disaat mencicipinya satu buah. Rasa asam serta tidak banyak manis langsung menyergap lidah. Segar lantaran kandungan air tidak sedikit.
Penampilan pohon delima jumbo percis yang dengannya delima biasa. Tingginya mencapai 2-4 m yang dengannya daun kecil-kecil. Bunga oranye serta berbuah sepanjang tahun. Greg, sapaan Gregori, menyangka buah menjadi besar lantaran kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan delima. Wilayah Colo memanglah subur lantaran bekas letusan Gunung Muria menjadikan cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk tanaman buah.
Walau delima bisa menyesuaikan diri di tempat panas, ia tumbuh prima bila ditanam di daerah bertemperatur dingin. Di desa yng terdapat atau terletak 17 km dari Kudus di ketinggian 700 m dpi itulah yng memicu ukuran menjadi lebih besar. Rasa buah pun manis.
Akan tetapi, pendapat dari kolektor aneka tanaman langka itu, delima yng ditanam di dataran rendah mampu berukuran besar. Yng penting pemeliharaan intensif. Pomegranate itu menghendaki tanah gembur, zat hara memadai, serta becek. Selain itu, "Pemangkasan dan prunning buah juga membuat ukuran menjadi lebih besar," kata Greg.
Hiasan Di desa penghasil alpukat serta pamelo itu, delima telah merakyat. Ia ditanam di pekarangan-pekarangan penduduk. Setiap rumah rata-rata mempunyai 2-3 pohon. Sayang, sampai-sampai kini asal-usul buah itu tak diketahui secara pasti. "Ketika saya kecil, pohon itu sudah ada," ujar Sriyono, satu dari sekian banyaknya warga di Japan yng tinggal di sana selama 50 tahun itu.
Dulu, pohon delima cuma dimiliki oleh orang tertentu. Orang-orang menanam di pekarangan menjadi penghias rumah. Buahnya pun cuma dibuat minuman segar seluruh anggota keluarga. Kini, beberapa warga mulai memperbanyak delima melalui cangkok. Buah berjuluk tap tim di Thailand itu mulai tidak sedikit menghias tanggul-tanggul di sawah.
Menjelang imlek-tahun baru Cina- delima asal Colo diburu para pedagang dari Kudus. Orang-orang mengirim buah itu ke Jakarta bagi atau bisa juga dikatakan untuk upacara sembahyangan. "Permintaan bisa mencapai 1.000 buah/ orang," kata Sriyono.
PUSTAKA: http://www.agrosukses.com DIREKTORI: http://www.direktoriagrobisnis.com GABUNG DI MILIS: http://bit.ly/bQX5lK


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2015/01/delima-jumbo-asal-kudus.html.

Seputar Delima Jumbo Asal Kudus

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Delima Jumbo Asal Kudus