Cara Mengawetkan Kulit Dengan Metode Pengasaman (Pickle)

- Oktober 28, 2017

Cara Mengawetkan Kulit Dengan Metode Pengasaman (Pickle)

 
Tujuan pengawetan kulit adalah supaya struktur ataupun komponen ataupun sifat-sifat kimia penyusun kulit tetap utuh kecuali kadar air. Pengawetan kulit mentah pada ummumnya diarahkan terhadap penghambatan ataupun menghentikan pengaruh mikrobia.
Proses pengawetan kulit yang dengannya pengasaman terdiri dari beberapa tahap yakni:
  • Perendaman (soaking). Maksud serta tujuan perendaman merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan kadar air pada kulit kembali semisal pada waktu baru dilepas dari tubuh hewannnya ( 65%) menjadikan kulit menjadi basah, lemas, serta lunak. Selain itu perendaman pula dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan darah serta kotoran yng menempel pada kulit dan membersihkan obat-obatan yng dipergunakan pada tatkala pengawetan kulit mentah serta mempersiapkan kulit menghadapi proses selanjutnya.
  • Pengapuran (liming). Pengapuran bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membengkakkan kulit, menghilang-kan bulu ataupun rambut serta epidermis, menghilang-kan minyak ataupun lemak natural, sebagian protein yng tak bermanfaat ssehingga struktur kulit menjadi lebih longgar serta lemas
  • Buang daging (fleshing). Buang daging mempunayi tujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan sisa-sissa daging yng melekat pada kulit, lantaran sisa-sissa daging yang telah di sebutkan bisa memperhalang masuknya zat penyamak pada kulit.
  • Deliming. Deliming ataupun yng biasa disebut proses Buang kapur bertujuan ntuk menghilang-kan kapur yng terikat ataupun yng tak terikat, bagian daging, serta serat-serat kulit dan mempersiapkan kulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses selanjutnya.
  • Bating. Bating adalah proses yng bertujuan menyempurnakan Buang kapur, menghilang-kan sisa-sisa akar bulu serta pigmen, menghilang-kan lemak yng belum tersabun serta menghilang-kan zat-zat kulit yng tak dibutuhkan dan menghilang-kan sisa-sisa kapur yng masih tertinggal . dalam agensia bating terkandung (NH4)2 SO4, enzim-enzim (protease, lipase) serta serbuk kayu yng halus. Enzim adalah komponen yng paling secara umum dikuasai serta yng paling menentukan dalam proses bating.
  • Degreasing. Proses degreasing bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan seluruh lemak alami pada jaringan lemak yng masih terdapat pada kulit baik pada bagian daging ataupun bagian yng dirajah.
  • Pengasaman (pickling). pickling bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengasamkan ataupun menjenuhkan kulit dalam suasana asam serta kulit tak bengkak dan menghambat terjadinya kenaikan basisitas khrom pada tatkala proses penyamakan berlangsung. Ciri-tanda proses pengasaman telah cukup yakni pH cairan antara 3 hingga 3,5 serta berwarna kuning andai ditetesi yang dengannya indikator BCG.

Cara Pengawetan Kulit yang dengannya Pengasaman

Kulit ditimbang berlebi dahulu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui berat awal lantas dicuci. Seusai itu di lakukan proses Buang daging (fleshing) yang dengannya mempergunakan pisau hingga kulit bersih dari sisa daging yng masih menempel. Kulit direndam yang dengannya air 300% yng sudah dicampur yang dengannya wetting agent (teepol) 1%, serta soda abu 0,5% (dari berat kulit) selama 30 menit. Kulit diangkat serta ditiriskan sserta dicuci hingga bersih. Lantas di lakukan proses pengapuran (liming) yang dengannya air 200% ditambah yang dengannya Na2S 3% serta kapur sebanyk 6% (dari berat kulit) , kulit yang telah di sebutkan diremas-remas serta didiamkan sekama 24 jam. Proses selanjutnya yakni Buang kapur (deliming) yng di lakukan yang dengannya memasukkan kulit dalam air 200% yng sudah ditambah FA 0,5% dan ZA 1% (dari berat kulit) serta diremas-remas selama 30 menit. Di cek pH kulit, seusai pH kulit mencapai 7 hingga 8 di lakukan proses bating yang dengannya menambahkan bating agent yng dalam hal ini merupakan orophon sebanyk 1% (dari berat kulit) serta diremas-remas selama 45 menit. Langkah selanjutnya merupakan degreasing yng di lakukan yang dengannya menambah teepol sebanyk 1% (dari berat kulit) serta diremas-remas selama 30 menit. Lantas kulit dicuci bersih, lantas di lakukan proses pickling yang dengannya memasukkan kulit pada air 100% ditambah yang dengannya garam 10%, FA 0,5% serta asam sulfat 1,5% (dari berat kulit). Kulit yang telah di sebutkan diremas-remas selama  60 menit, di cek pH kulit, bila pH kulit mencapai 2,5 hingga 3 maka proses pengasaman sudah selesai.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/cara-mengawetkan-kulit-dengan-metode.html.

Seputar Cara Mengawetkan Kulit Dengan Metode Pengasaman (Pickle)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Mengawetkan Kulit Dengan Metode Pengasaman (Pickle)