BUDIDAYA KEMBANG KOL

- Juli 24, 2017

BUDIDAYA KEMBANG KOL

 
Budidaya Kembang Kol – Tanaman ini merupakan tanaman yng hidup di dataran tinggi triopka serta wilayah yang dengannya lintang lebih tinggi, beberapa kultivar bisa membentuk bunga di dataran rendah sekitar khatulisiwa. Daerah dataran tinggi (pegunungan) merupakan pusat budidaya kubis bunga. Meskipun umumnya cuma bagian massa bunga yng dimanfaatkan menjadi sayuran yng memiliki kandungan mineral cukup lengkap, daun tanaman ini mampu dimakan serta rasanya manis tanpa ada rasa pahit.

BUDIDAYA KEMBANG KOL

Advertisement

Syarat Pertumbuhan

1. Iklim

Kubis bunga adalah tanaman sayuran yng berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan kubis bunga yakni minimum 15.5-18 derajat C serta maksimum 240C. Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%. Yang dengannya diciptakannya kultivar baru yng lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanaman kubis bunga pula bisa di lakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) serta menengah (200-700 m dpl). Di dataran rendah, temperatur malam yng terlalu rendah memicu terjadinya tidak banyak penundaan dalam pembentukan bunga serta umur panen yng lebih panjang.

2. Media Tanam

Tanah lempung berpasir lebih baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya kubis bunga daripada tanah berliat. Namun tanaman ini toleran pada tanah berpasir ataupun liat berpasir. Kemasaman tanah yng baik antara 5,5-6,5 yang dengannya pengairan serta drainase yng memadai. Tanah Perlu subur, gembur serta memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik. Tanah tak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) serta Boron (Bo) kacuali andai ketiga unsur hara mikro yang telah di sebutkan ditambahkan dari pupuk.

3. Ketinggian Tempat

Di Indonesia, sebetulnya kubis bunga cuma cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara sejuk hingga dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.

Teknis Budidaya

Pembibitan

1. Persyaratan BenihBenih yng baik Perlu memenuhi syarat menjadi berikut:a) Benih utuh, pengertiannya tak luka ataupun tak cacat.b) Benih Perlu bebas hama serta penyakit.c) Benih Perlu murni, pengertiannya tak tercampur yang dengannya biji-biji ataupun benih lain dan bersih dari kotoran.d) Benih diambil dari jenis yng unggul ataupun stek yng sehat.e) Memiliki daya kecambah 80% menjadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu hektar kebun diharapkan 100-250 gram bergantung pada ukuran benihf) Benih yng baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
2. Penyiapan BenihPenyiapan benih dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat perkecambahan benih serta menaikan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Tips-cara penyiapan merupakan menjadi berikut:a. Sterilisasi benih, yang dengannya merendam benih dalam larutan fungisida yang dengannya dosis yng dianjurkan ataupun yang dengannya merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.b. Penyeleksian benih, yang dengannya merendam biji dalam air, dimana benih yng baik akan tenggelam.c. Rendam benih selama ± 12 jam ataupun hingga benih terlihat pecah supaya benih cepat berkecambah.
Benih Perlu disemai serta dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Penyemaian bisa di lakukan di bedengan ataupun langsung di bumbung (koker). Bumbung bisa dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik ataupun polybag kecil.

Teknik PenyemaianBenih

Hal yng butuh diperhatikan dalam penentuan tempat persemaian antara lain: (1) tanah tak memiliki kandungan hama serta penyakit ataupun faktor-faktor lain yng merugikan; (2) tempat mendapatkan penyinaran cahaya matahari cukup; serta (3) dekat yang dengannya sumber air bersih.
Penyemaian bisa di lakukan yang dengannya tatacara menjadi berikut:1. Penyemaian di bedenganSebelum bedengan dibuat, lahan diolah sedalam 30 cm lantas dibuat bedengan selebar 110-120 cm memanjang dari arah utara ke selatan. Tambahkan ayakan pupuk sangkar halus serta campurkan yang dengannya tanah yang dengannya perbandingan 1:2 ataupun 1:1. Bedengan dinaungi yang dengannya naungan plastik, jerami ataupun daun-daunan setinggi 1,25-1,50 m di sisi timur serta 0,8-1,0 m di sisi Barat. Penyemaian bisa di lakukan yang dengannya dua tatacara, yakni disebar merata di atas bedengan ataupun disebar di dalam barisan sedalam 0,2-1,0 cm. Tips pertama memerlukan benih yng lebih tidak banyak daripada tatacara kedua. Sekitar 2 minggu sesudah semai, bibit dipindahkan ke dalam bumbung. Bumbung bisa dibuat dari daun pisang ataupun kertas berplastik yang dengannya ukuran diameter 4-5 cm serta tinggi 5 cm ataupun berupa polibag 7x10 cm yng mempunyai dua lubang kecil di kedua sisi bagian bawahnya. Bumbung diisi media campuran ayakan pupuk sangkar matang serta tanah halus yang dengannya perbandingan 1:2 ataupun 1:1. Keuntungannya merupakan hemat waktu, permukaan petak semaian sempit serta jumlah benih persatuan luas tidak sedikit. Sedangkan kelemahannya merupakan penggunaan benih tidak sedikit, penyiangan gulma sukar, memerlukan tenaga kerja terampil lebih-lebih tatkala pemindahan bibit ke lahan.
2. Penyemaian di bumbung (koker ataupun polybag)Yang dengannya tatacara ini, satu per satu benih dimasukkan ke dalam bumbung yng dibuat yang dengannya tatacara semisal di atas. Bumbung bisa terbuat dari daun pisang ataupun daun kelapa yang dengannya ukuran diameter serta tinggi 5 cm ataupun yang dengannya polybag kecil yng berukuran 7-8 cm x 10 cm. Media penyemaian merupakan campuran tanah halus yang dengannya pupuk sangkar (2:1) sebanyk 90%. Sebaiknya media semai disterilkan dahulu yang dengannya mengkukus media semai pada suhu udara 55-100 derajat C selama 30-60 menit ataupun yang dengannya menyiramkan larutan formalin 4%, ditutup lembar plastik (24 jam), lantas diangin-anginkan. Tips lain yang dengannya mencampurkan media semai yang dengannya zat fumigan Basamid-G (40-60 gram/m2) sedalam 10-15 cm, disiram air hingga basah serta ditutup yang dengannya lembaran plastik (5 hari), lantas plastik dibuka, serta lahan diangin-anginkan (10-15 hari).
3. Kombinasi tatacara a) serta b).Pertama benih disebar di petak persemain, sesudah berumur 4-5 hari (berdaun 3-4 helai), dipindahkan ke dalam bumbung.
4. Penanaman langsung.Yakni yang dengannya menanam benih langsung ke lahan. Kelebihannya merupakan waktu, biaya serta tenaga lebih hemat, namun kelemahannya merupakan perawatan yng lebih intensif. Lahan persemaian bisa diganti yang dengannya kotak persemaian serta di lakukan yang dengannya tatacara menjadi berikut: (1) buat medium terdiri dari tanah, pasir serta pupuk sangkar (1:1:1); (2) buat kotak persemaian kayu (50-60 cm x 30-40 cm x 15-20 cm) serta lubangi dasar kotak bagi atau bisa juga dikatakan untuk drainase;(3) masukkan medium kedalam kotak yang dengannya tebalan 10-15 cm.

PemeliharaanPembibitan/Penyemaian

1. Penyiraman di lakukan sehari-hari pada pagi serta sore hari bergantung cuaca.2. Pengatur naungan persemaian dibuka setiap pagi sampai-sampai pukul 10.00 serta sore mulai pukul 15.00. Diluar waktu diatas, cahaya matahari terlalu panas serta tidak lebih menguntungkan bagi bibit.3. Penyiangan di lakukan terhadap tanaman lain yng dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, di lakukan yang dengannya mencabuti rumput-rumput/gulma lain-lainnya yng tumbuh disela-sela tanaman pokok.4. Di lakukan pemupukan larutan urea yang dengannya konsentrasi 0,5 gram/liter serta penyemprotan pestisida 1/2 dosis andai diharapkan.5. Hama yng menyerang biji yng belum tumbuh serta tanaman muda merupakan semut, siput, bekicot, ulat tritip, ulat pucuk, molusca serta cendawan. Sedangkan, penyakit merupakan penyakit layu. Pencegahan serta pemberantasan dipakai Insektisida serta fungisida semisal Furadan 3 G, Antrocol, Dithane, Hostathion serta lain-lain.

Pemindahan Bibit

Bibit dipindah tanam ke lapangan sesudah mempunyai 3-4 helai daun ataupun kira-kira berumur 1 bulan.1. Pengolahan Media Tanama. Pembentukan BedenganLahan dibersihkan dari tanaman liar serta sisa-sisa akar, dicangkul sedalam 40-50 cm, lantas dibuat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 35 cm yang dengannya jarak antar bedengan 40 cm. Pada lahan miring butuh dibuat parit di antara bedengan namun andai lahan datar, parit ini tak butuh dibuat.b. PengapuranPengapuran cuma di lakukan andai pH tanah lebih rendah dari 5,5 yang dengannya dosis kapur yng sesuai yang dengannya nilai pH tanah namun biasanya berkisar antara 1-2 ton/ha dalam bentuk kalsit ataupun dolomit. Kapur dicampurkan merata yang dengannya tanah pada tatkala pembuatan bedengan.
c. PemupukanPada tatkala pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5-17,5 ton/ha pupuk sangkar matang ditambahkan yang dengannya asumsi populasi tanaman per hektar antara 25.000-35.000. Selain itu pula diberikan pupuk dasar berupa ZA, urea, SP-36 serta KCl yang dengannya dosis masing-masing 250 kg disebar merata serta dicampur yang dengannya tanah di bedengan. Seusai itu lubang tanam dibuat yang dengannya mempergunakan cangkul.
2. Teknik Penanamana. Penentuan Pola TanamanJarak tanam kubis bunga merupakan 50 x 50 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk kultivar yng tajuknya melebar serta 45 x 65 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk kultivar tegak. Waktu tanam paling baik di pagi hari antara jam 06.00-09.00 ataupun sore hari antara jam 03.00-05.00.
b. Tips PenanamanBibit di dalam bumbung daun pisang ditanam langsung tanpa membuang bumbungnya. Andai dipakai bumbung kertas berplastik ataupun polibag, bibit dikeluarkan yang dengannya tatacara membalikkan bumbung serta mengeluarkan bibit yang dengannya hati-hati tanpa merusak akar. Satu bibit di tanam di dalam lubang tanam serta segera disiram hingga tanah menjadi basah benar.
3. Pemeliharaana. PenyulamanJika ada tanaman yng rusak ataupun mati, penyulaman bisa di lakukan hingga sebelum tanaman berumur kira-kira 2 minggu.
b. PenyianganPenyiangan yng bersamaan yang dengannya penggemburan di lakukan bersama-sama yang dengannya pemupukan susulan yakni pada 7-10 hari sesudah tanam (hst), 20 hst serta 30-35 hst. Penyiangan serta penggemburan Perlu dilaksanakan yang dengannya hati-hati serta jangan terlalu dalam supaya tak merusak akar kubis bunga yng dangkal. Pada akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa berbunga) penyiangan dihentikan.
4. PerempalanPerempelan tunas cabang di lakukan seawal barangkali agar bisa ukuran serta kualitas massa bunga yng terbentuk optimal. Segera sesudah terbentuk massa bunga, daun-daun tua diikat sedemikian rupa menjadikan massa bunga ternaungi dari cahaya matahari. Penutupan ini berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan warna bunga agar bisa tetap putih.
5. PemupukanSelama masa pertumbuhan tanaman diberi pupuk susulan sebanyk 3 kali.
6. Pengairan serta PenyiramanPengairan di lakukan secara rutin di pagi ataupun sore hari. Pada musim kemarau penyiraman di lakukan 1-2 kali sehari lebih-lebih pada tatkala tanaman berada pada fase pertumbuhan awal serta pembentukan bunga.

Panen

a. Tanda serta Umur PanenPemanenan di lakukan tatkala massa bunga mencapai ukuran maksimal serta mampat. Umur panen antara 55-100 hari bergantung dari kultivar.
b. Tips PanenSebaiknya panen di lakukan di pagi ataupun sore hari yang dengannya tatacara memotong tangkai bunga bersama sebagian batang serta daunnya sepanjang 25 cm.

Pascapanen

a. PengumpulanSetelah bunga kubis dipanen, hasil panen disimpan di tempat yng teduh bagi atau bisa juga dikatakan untuk di lakukan sortasi.b. PenyortiranSortasi di lakukan didasari diameter kepala bunga yng dibagi menjadi 4 kelas yakni > 30 cm, 25-30 cm, 20-25 cm serta 15-20 cm.c. PenyimpananPenyimpanan paling baik di ruang gelap pada temperatur 20 derajat C, kelembaban 75-85% ataupun kamar dingin yang dengannya temperatur 4.4 derajat C yang dengannya kelembaban 85-95%. Pada ruangan-ruangan yang telah di sebutkan kubis akan tetap segar selama 2-3 minggu.d. Pengemasan serta PengangkutanPengemasan di lakukan dalam peti kayu yang dengannya kapasitas 25-30 kg. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk transportasi jarak jauh, sertakan kira-kira 6 helai daun serta daun yng berada di atas massa bunga dipatahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menutupi bunga. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk transportasi jarak dekat ujung-ujung daun dipotong.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-kembang-kol.html.

Seputar BUDIDAYA KEMBANG KOL

 

Cari Artikel Selain BUDIDAYA KEMBANG KOL