BUDIDAYA KACANG HIJAU

- Februari 04, 2018

BUDIDAYA KACANG HIJAU

 
BudidayaKacang Hijau – Kacang hijau yng kita kenal Suka dikonsumsi dalam bentuk bubur kacang hijau. Kacang hijau ini adalah satu dari sekian banyaknya tanaman pangan yng gampang dalam dibudidayakan. Kacang hijau ini bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat. Bijinya yng berwarna hijau tidak banyak lonjong dan teksturnya yng keras.

BUDIDAYA KACANG HIJAU


Syarat Tumbuh

1. TanahTekstur tanah yng sesuai merupakan Liat berlempung tidak sedikit memiliki kandungan bahan organik, aerasi serta drainase yng baik. Struktur tanah gembur yang dengannya pH 5,8 7,0 optimal 6,72. IklimCurah hujan optimal 50 – 200 mm/bln, Temperatur 25 – 27 0C yang dengannya kelembaban udara 50 – 80% serta cukup mendapatkan sinar matahari

Benih serta Varietas

Seluruh varietas kacang hijau yng sudah dilepas cocok ditanam di lahan sawah ataupun tegalan. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung serta bercak daun semisal Sriti, Kutilang, Perkutut, serta Mural bisa dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditanam pada daerah yng endemik penyakit yang telah di sebutkan. Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha yang dengannya daya tumbuh 90%.

Penyiapan lahan

Pada lahan bekas padi, tak butuh di lakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah Tanah = TOT). Tunggul padi butuh dipotong pendek serta dibersihkan seperlunya ataupun dipinggirkan. Andaikan tanah becek maka butuh dibuat saluran drainase yang dengannya jarak 3 – 5 m. Pada lahan tegalan ataupun bekas tanaman palawija lain (jagung) butuh pengolahan tanah:· pembajakan sedalam 15 – 20 cm,· lantas dihaluskan serta diratakan.· saluran irigasi dibuat yang dengannya jarak 3 – 5 m.

Tatacara tanam

Tanam yang dengannya system tugal, dua biji/lubang. Pada musim hujan, dipakai jarak tanam 40 cm x 15 cm menjadikan mencapai populasi 300 – 400 ribu tanaman/ha. Pada musim kemarau dipakai Jarak tanam 40 cm x 10 cm menjadikan populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman/ha. Pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tak boleh lebih dari 5 hari seusai padi dipanen, Penyulaman di lakukan pada tatkala tanaman berumur tak lebih dari 7 hari.

Pemupukan

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan yng tidak lebih subur, tanaman dipupuk 45 kg Urea + 45 – 90 kg SP36 + SD kg KCl/ha yng diberikan pada tatkala tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman. Bahan organik berupa pupuk sangkar sebanyk 1520 ton/ha serta abu dapur Amat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk serta diberikan menjadi penutup lubang tanam. Di lahan sawah bekas padi yng subur, tanaman kacang hijau tak butuh dipupuk ataupun diberi bahan organik.

Mulsa jerami

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, serta penguapan air, jerami padi sebanyk 5 ton/ha bisa diberikan menjadi mulsa.

Penyiangan

Penyiangan di lakukan dua kali pada tatkala tanaman berumur 2 serta 4 minggu.

Pengairan

Pada daerah panas (suhu udara 30 -31 0C) serta kelembaban udara rendah (54 – 52 %) pertanaman butuh diairi dua kali pada umur 21 hari serta 33 hari. Pada daerah tengah (suhu udara 24 – 26 0C) serta kelembaban udara tengah sampai-sampai tinggi (77 – 82 %) pengairan cukup diberikan satu kali pada umur 21 hari ataupun 38 hari. Periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan air merupakan pada tatkala menjelang bertunga (umur 25 hari) serta pengisian polong (45 – 50 hari), menjadikan andai kekurangan air pada periode yang telah di sebutkan butuh di lakukan pengairan.

Hama serta Penyakit

1. Pengendalian hama

Hama utama kacang hijau merupakan lalat kacang Agmmyxa phaseoti, ulat jengkal Piusia chaitites, kepik hijau Nezaravirfduta, kepik coklat Riptonus tinearis, penggerek polong Maruca testutalis serta Etietla ztnckenetta, serta Kutu Thrips.
Pengendalian hama bisa di lakukan yang dengannya insektisida, semisal: Cwifldor, Regent, Curacron, Atabnon, Furadan, ataupun Pegassus yang dengannya dosis 2-3 ml/liter air serta volume semprot 5OIM>00 liter/ha. Pada daerah endemik lalat bibit Agromyza phaseoti butuh tindakan perlakuan benih yang dengannya insektisida Carbosulfan (10 g/kg benih) ataupun Fipnonil (5 cc/kg benih).

2. Pengendalian penyakit

Penyakit utama merupakan bercak daun fcrcospeiu w-cscenst busuk batang, embun tepung Erysiptiepoiygoni, serta penyakit puru Bsinos giycines. Pengendalian di lakukan yang dengannya penyemprotan fungisida semisal: Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 ataupun Daconil pada awal serangan yang dengannya dosis 2 g/l air. Penyakit embun tepung Erysiphepofygoni Amat efektif dikendalikan yang dengannya fungisida hexakonal yng diberikan pada umur 4 serta 6 minggu. Penyakit bercak daun efektif dikendalikan yang dengannya fungisida hexakonazol yng diberikan pada umur 4, 5 serta 6 minggu.

Panen serta pascapanen

Panen di lakukan andaikan polong telah berwarna hitam ataupun coklat. Panen yang dengannya tatacara dipetik serta polong segera dijemur selama 2 – 3 hari sampai-sampai kulit gampang terbuka. Pembijian di lakukan yang dengannya tatacara dipukul, sebaiknya di dalam kantong plastik ataupun kain bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan biji dari kotoran yang dengannya mempergunakan nyiru (tampah) serta biji dijemur lagi hingga kering simpen yakni kadar air mencapai 8 – 10 %


Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-kacang-hijau.html.

Seputar BUDIDAYA KACANG HIJAU

Advertisement
 

Cari Artikel Selain BUDIDAYA KACANG HIJAU