BUDIDAYA TANAMAN SAWI

- Oktober 24, 2017

BUDIDAYA TANAMAN SAWI

 
Budidaya Tanaman Sawi – sawi merupakan kelompok jenis sayur-sayuran yng Suka dikonsumsi oleh kebanykan keluarga. Sawi yng lebih tidak sedikit dikenal yang dengannya nama caism ini Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk sayur-sayuran maupun menjadi campuran baso maupun mie. Caisim ini gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan. Orang Jawa, Madura menyebutnya yang dengannya sawi, tengah orang Sunda menyebut sasawi. Sawi ini mempunyai banyak sekali manfaat untik kebugaran atau kesehatan, di antaranya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, dan memperbaiki serta memperlancar pencernaan.

BUDIDAYA TANAMAN SAWI


Syarat Tumbuh

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, pendapat dari asalnya di Asia. Lantaran Indonesia memiliki kecocokan terhadap iklim, cuaca serta tanahnya menjadikan dikembangkan di Indonesia .Tanaman sawi bisa tumbuh baik di tempat yng berhawa panas ataupun berhawa dingin, menjadikan bisa diusahakan dari dataran rendah ataupun dataran tinggi. Walaupun demikian pada kenyataannya hasil yng diperoleh lebih baik di dataran tinggi.Daerah penanaman yng cocok merupakan mulai dari ketinggian 5 meter hingga yang dengannya 1.200 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi umumnya dibudidayakan pada daerah yng memiliki ketinggian 100 meter hingga 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, menjadikan bisa di tanam sepanjang tahun.Pada musim kemarau yng butuh diperhatikan merupakan penyiraman secara teratur.Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini butuh hawa yng sejuk. lebih cepat tumbuh andaikan ditanam dalam suasana lembab. Namun tanaman ini pula tak senang pada air yng menggenang. Yang dengannya demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditanami sawi merupakan tanah gembur, tidak sedikit memiliki kandungan humus, subur, dan pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yng optimum bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya merupakan antara pH 6 hingga pH 7.

Teknis Budidaya Sawi

Tatacara bertanam sawi sebenarnya tidak berbeda jauh yang dengannya budidaya sayuran pada biasanya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk serta pestisida, dan pemeliharaan tanaman. Sawi bisa ditanam secara monokultur ataupun tunmpang sari. Tanaman yng bisa ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yng secara langsung namun ada pula melalui pembibitan berlebi dahulu. Yang akan di sajikan kali ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

Pembenihan

Benih adalah satu dari sekian banyaknya faktor penentu kesuksesan bisnis tani. Benih yng baik akan menghasilkan tanaman yng tumbuh yang dengannya tidak jelek alias bagus. Kebutuhan benih sawi bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap serta agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yng akan kita genakan Perlu memiliki kualitas yng baik, semisalnya beli Perlu kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu serta tempat menyimpannya. Selain itu pula Perlu memperhatikan kemasan benih Perlu utuh. kemasan yng baik merupakan yang dengannya alumunium foil. Andaikan benih yng kita genakan dari hasil pananaman kita Perlu memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yng akan diambil menjadi benih Perlu berumur lebih dari 70 hari. Serta penanaman sawi yng akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yng lain. Pula memperhatikan proses yng akan di lakukan misalnya yang dengannya dianginkan, tempat penyimpanan serta diharapkan lama penggunaan benih tak lebih dari 3 tahun.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan serta pembuatan bedengan.Tahap-tahap pengemburan yakni pencangkulan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki struktur tanah serta sirkulasi udara serta pemberian pupuk dasar bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki fisik dan kimia tanah yng akan menambah kesuburan lahan yng akan kita genakan. Tanah yng hendak digemburkan Perlu dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak ataupun pepohonan yng tumbuh. Serta bebas dari daerah ternaungi, lantaran tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yng dicangkul sedalam 20 hingga 40 cm. Pemberian pupuk sangkar fermentasi 3 - 5 ton/ha. Pupuk sangkar fermentasi diberikan tatkala penggemburan supaya cepat merata serta bercampur yang dengannya tanah yng akan kita genakan. Bila daerah yng memiliki pH terlalu rendah (asam) sebaiknya di lakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini di lakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yakni kira-kira 2 hingga 4 minggu sebelumnya. Menjadikan waktu yng baik dalam melakukan penggemburan tanah yakni 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yng dipakai merupakan kapur kalsit (CaCO3) ataupun dolomit (CaMg(CO3)2). Seusai olah tanah selesai, lakukan penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air scr merata di permukaan lahan.

Pembibitan

Pembibitan bisa di lakukan bersamaan yang dengannya pengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman.Lantaran lebih efisien serta benih akan lebih cepat mengikuti keadaan terhadap lingkungannya. Tengah ukuran bedengan pembibitan yakni lebar 80 – 120 cm serta panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi yang dengannya pupuk sangkar lantas di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, serta 7,5 gram KCl. Tatacara melakukan pembibitan adalah menjadi berikut : benih ditabur, lantas ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lantas disiram yang dengannya sprayer. 3 – 5 hari benih akan tumbuh semprot yang dengannya larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt air scr periodik 3 – 5 hr sekali. Seusai berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

Penanaman

Bedengan yang dengannya ukuran lebar 120 cm serta panjang sesuai yang dengannya ukuran petak tanah.Tinggi bedeng 20 – 30 cm yang dengannya jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman di lakukan pemupukan berlebi dahulu yakni pupuk sangkar 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha. Tengah jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 serta 20 x 20 cm.Pilihlah bibit yng baik, pindahkan bibit yang dengannya hati-hati, lantas membuat lubang yang dengannya ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm. Semprot yang dengannya larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air

Pemeliharaan

Yng butuh diperhatikan merupakan penyiraman, penyiraman ini bergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa terlebih maka kita butuh melakukan pengurangan air yng ada, namun sebaliknya bila musim kemarau tiba kita Perlu menambah air demi kecukupan tanaman sawi yng kita tanam. Bila tak terlalu panas penyiraman di lakukan sehari cukup sekali sore ataupun pagi hari. Penjarangan di lakukan 2 minggu sesudah penanaman. Tatacaranya yang dengannya mencabut tanaman yng tumbuh terlalu rapat. Penyulaman adalah tindakan penggantian tanaman ini yang dengannya tanaman baru. Tatacaranya Amat gampang yakni tanaman yng mati ataupun terserang hama serta penyakit diganti yang dengannya tanaman yng baru. Penyiangan umumnya di lakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan yang dengannya kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Umumnya penyiangan di lakukan 1 ataupun 2 minggu sesudah penanaman. Andaikan butuh di lakukan penggemburan serta pengguludan bersamaan yang dengannya penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan sesudah 3 minggu tanam, yakni yang dengannya urea 20 kg/ha. Penyemprotan yang dengannya larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali hingga masa panen.

Penanaman Vertikultur

Langkah-langkah penanaman secara vertikultur merupakan menjadi berikut :· Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat sampai-sampai siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.· Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk sangkar, pasir serta kompos yang dengannya perbandingan 2:1:1:1 yng dicampur secara merata.· Masukkan campuran media tanam yang telah di sebutkan ke dalam polibag yng berukuran 20 x 30 cm.· Pindahkan bibit tanaman yng telah siap tanam ke dalam polibag yng tersedia. Tanaman yng dipindahkan umumnya sudah berdaun 3 – 5 helai.· Polibag yng telah ditanami disusun pada rak-rak yng tersedia pada Lath House.

Penanaman Hidroponik

Langkah-langkah penanaman secara hidroponik merupakan menjadi berikut :· Siapkan wadah persemaian· Masukkan media berupa pasir halus yng disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali yang dengannya lapisan pasir setebal 0,5 cm.· Seusai bibit tumbuh serta berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut yang dengannya hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci yang dengannya air sampai-sampai bersih, akar yng terlalu panjang bisa digunting.· Bak penanaman diisi bagian bawahnya yang dengannya kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yng pula telah steril setebal 20 cm.· Buat lubang penanaman yang dengannya jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang yang telah di sebutkan, tutupi bagian akar bibit yang dengannya media sampai-sampai melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus yang dengannya media.· Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, bisa juga pemberian di lakukan yang dengannya system drip irigation ataupun system lain-lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara sampai-sampai tumbuh besar.

Hama Serta Penyakit

· Hama

Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm).Lakukan penyemprotan larutan WT Bvr dosis 10 ml/lt air,WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air

· Penyakit

Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft root).Penyakit embun tepung (downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root).Bercak daun.Virus mosaik. Lakukan penyemprotan larutan WT Bakterisidadosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis2 ml/lt air.

Panen Serta Pasca Panen

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen serta tips panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Berlebi dahulu melihat fisik tanaman semisal warna, bentuk serta ukuran daun. Tatacara panen ada 2 jenis yakni mencabut seluruh tanaman beserta akarnya serta yang dengannya memotong bagian pangkal batang yng berada di atas tanah yang dengannya pisau tajam. Pasca panen sawi yng butuh diperhatikan merupakan :1. Pencucian serta pembuangan kotoran.2. Sortasi.3. Pengemasan.4. Penympanan.5. Pengolahan.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-tanaman-sawi.html.

Seputar BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Advertisement
 

Cari Artikel Selain BUDIDAYA TANAMAN SAWI