Menanam Bawang Putih di Dataran Rendah

- Februari 27, 2018

Menanam Bawang Putih di Dataran Rendah

 
Berbicara ihwal pusat produksi bawang putih, umumnya orang akan langsung membayangkan daerah berhawa sejuk semisal Batu di Malang, Tawangmangu, Solo serta Kabupaten Karo di Sumatera Utara. Ini memanglah beralasan lantaran selama ini bawang putih cuma sukses bila ditanam pada lahan berketinggian 600-2.000 meter di atas muka laut. Namun, bagi petani di Kab. Bantul, D.l. Yogyakarta, teori itu diluar dugaan tidak berlaku. Di daerah beriklim panas yang dengannya ketinggian lahan tidak lebih dari 200 meter dari muka laut ini, orang-orang sukses menanam bawang putih yang dengannya hasil cukup memuaskan. Didasari data dari kantor Proyek Pengembangan Bawang Putih (PPBP), Bantul, pada musim tanam tahun lantas lahan yng ditanami bawang putih telah mencapai 476 ha yang dengannya produksi rata- rata 6,5 ton umbi kering cabut/ha. Produksi ini memanglah belum maksimal, lantaran pendapat dari Balai Penelitian Hortikultura, Lembang, varietas lumbu putih yng ditanam petani Bantul, mampu mencapai 8 ton/ha. Namun pendapat dari petani, yang dengannya hasil 6,5 ton pun orang-orang telah mengantungi laba besar. Disaat kami bertanya ihwal tips bertanamnya, yang akan di sajikan kali ini uraian orang-orang.
Mempersiapkan lahan/tanam Tips pengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempersiapkan penanaman bawang putih di dataran rendah tidak ubahnya semisal tips di dataran tinggi. Tanah dipacul 2-3 kali hingga gembur, lantas dibentuk bedengan lebar 1-1,5 m, tinggi 15-20 cm yang dengannya arah membujur dari utara-selatan. Parit antar bedengan dibuat rapi lantaran sekalian berfungsi menjadi saluran drainase. Langkah berikut merupakan memberikan pupuk dasar berupa pupuk sangkar 20 ton, TSP 150-200 kg serta KCL 300-350 kg setiap hektar. Seusai lahan siap, bibit varietas lumbu putih mampu langsung ditanam. Bibit sudah siap tanam bila titik tumbuh (tunas) telah mencapai ujung siung, ataupun yang dengannya kata lain telah disimpan selama 6-8 bulan.
Kebutuhan bibit sekitar 270-300 kg per ha (bergantung besar-kecilnya siung). Lantas bibit yng masih utuh itu dipecah menjadi siung, lantas ditanam di bedengan. yang dengannya jarak tanam 10x10 ataupun 10 x 15 cm (bergantung besarnya siung). Tips menanamnya yang dengannya membenamkan 3/4 bagian siung ke dalam tanah. Yang terakhir, bedeng ditutup yang dengannya mulsa ataupun jerami secukupnya.
Pemupukan Lantaran lahan terdapat atau terletak di daerah panas yang dengannya penguapan yng tinggi, sesudah penanaman, penyiraman mutlak di lakukan sehari-hari minimal selama 7 hari yang dengannya gembor. Penyiangan pula butuh di lakukan 3 kali hingga tanaman berumur-60 hari. Saatnya Amat bergantung pa a pertumbuhan gulma. Tips lain membasmi gulma adalah yang dengannya menyemprotkan herbisida semisal Lassa (3 liter/ha) ataupun yang dengannya Goal 2E (2 liter/ha).
Kini di Lumajang pun bawang putih telah tidak sedikit ditanam di atas lahan berketinggian 75 sampai-sampai 300 m d.p. I
Petani Bantul melakukan pemupukan sesudah tanam sebanyk 3 kali. Pupuk susulan pertama di lakukan sesudah tanaman berumur 15 hari yang dengannya ZA sebanyk 100 kg/ha. Selanjutnya sesudah bawang putih.
Hama serta penyakit Hama yng kerap didapati menyerang bawang putih adalah trips. Tanaman yng diserangnya menjadi layu serta mengering dan daunnya berbintik-bintik putih. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantas hama ini, selain yang dengannya pergiliran tanaman adalah yang dengannya menyemprotkan libacyd ataupun diazinon yang dengannya dosis 1-1,5 cc/liter air. Interval penyemprotan 7 hari hingga umur tanaman 10 minggu.
Namun andai serangan yng tampak berupa daun kerdil serta berlipat-lipat, lantas ujung akar mengering dan umbi membusuk, itu membuktikan tanaman diserang nematoda. Pemberantasannya yang dengannya disemprot Furadan. Bila umbi tampakberwarna cokelat tua, berguna tanaman itu diserang cendawan. Pengendaliannya mampu yang dengannya menyemprotkan fungisida Dithane M46 sebanyk 2 gr/liter air. Interval penyemprotan tetap 7 hari.
Panen berumur 30 hari yang dengannya pupuk ZA sebanyk 50 kg/ha. Seusai tanaman berusia 45 hari pupuk susulan ketiga diberikan berupa campuran Urea 25 kg, TSP 125 kg, serta KCI 50 kg. Usia bawang putih yng ditanam di dataran rendah tidak berbeda yang dengannya di dataran tinggi yaitu 90-114 hari. Tanda tanaman yng siap dipanen adalah daun serta batangnya kuning kecokelat-cokelatan serta telah rebah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan bibit, sebaiknya panen ditunggu «hingga tanaman berusia 114 hari. Yang dengannya demikian akan diperoleh bakal bibit mempunyai kualitas baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditanam kembali di dataran rendah.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2017/01/menanam-bawang-putih-di-dataran-rendah.html.

Seputar Menanam Bawang Putih di Dataran Rendah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Menanam Bawang Putih di Dataran Rendah