Budidaya Jeruk Baby

- Maret 10, 2018

Budidaya Jeruk Baby

 

Selain menjadi buah, jeruk pula tidak sedikit dikonsumsi menjadi minuman ataupun jus. Satu dari sekian banyaknya jenis jeruk yng ternama dalam pembuatan jus merupakan jeruk baby. Peningkatan konsumsi jus buah di Indonesia, pula menaikan permintaan jeruk baby setiap 12 bulan.
Buah jeruk memanglah tidak sedikit variannya. Setiap buah mempunyai karakteristik yng berbeda. Selain dikonsumsi menjadi buah segar, jeruk pula dipakai menjadi bahan jus.
Dari beberapa jenis jeruk, yng paling nikmat menjadi bahan jus merupakan jeruk baby. Walau bernama baby yng identik yang dengannya mungil, jeruk ini mempunyai ukuran mirip jeruk kebanykan.
Tidak heran, jeruk ini mempunyai nilai ekonomis yng tinggi. Indra Fajar, pemilik dari CV Palma Agro Tani Subur asal Malang, Jawa Timur, ini mampu meraup uang Rp 300 juta dalam satu kali panen dari kebunnya yng seluas satu hektare.
Di kebun itu, Indra menanam sekitar 5.000 jeruk baby. Dari seluruh pohon itu, setiap enam bulan, ia memanen sampai-sampai 50 ton jeruk.
Hasil panennya pun tidak cuma dijual di pasar tradisional. Sejak 2008, jeruk dari kebun Indra telah masuk supermarket. "Namun kebanyakan yang membeli adalah para pengepul," terangnya.
Indra yng mulai membudidayakan jeruk baby sejak 2007, menjual hasil kebunnya didasari kualitas. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk grade A ataupun kualitas buah paling baik, harganya Rp 8.000 per kilogram (kg). Adapun bagi atau bisa juga dikatakan untuk grade B serta C, Indra menjual yang dengannya harga Rp 7.000 serta Rp 6.000 per kg.
Penentuan kualitas ini didasari berat serta bentuk jeruk. Jeruk kualitas A mempunyai berat 150 gram (gr) sampai-sampai 200 gr. "Kulit buah mulus tanpa cacat," terang Indra. Jeruk kualitas ini umumnya telah dipesan oleh agen yng lantas mendistribusikan di supermarket.
Selama menjual jeruk baby, Indra mengakui permintaan jeruk ini terus meningkat. "Permintaan naik sekitar 10% per tahun. Sayang, produksi kami masih terbatas," ujarnya.
Selain Indra, Mudin Usman, Pemilik Wijaya Tani asal Depok, Jawa Barat pula membudidayakan jeruk baby. Akan tetapi, Usman tidak cuma menjual buah, ia pula menyediakan bibit.
Mudin membanderol bibit jeruk ini seharga Rp 40.000 sampai-sampai Rp 50.000 bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit setinggi 40 cm hingga 60 cm. Andai ingin menikmati hasil panen, Usman pun menyediakan pohon siap buah setinggi satu meter yang dengannya harga Rp 500.000 per pohon.
Usman pula mengujarkan permintaan bibit jeruk baby kian meningkat seiring tren minuman jus buah. Tak cuma dari kalangan keluarga, permintaan bibit jeruk ini pula datang dari pebisnis hotel serta katering.
Malah, Usman pernah mendapatkan order dari Sulawesi, Sumatera, serta Kalimantan. Satu kali pengiriman bibit berkisar antara 200 sampai-sampai 250 pohon. Dalam sebulan, Usman mampu mengirim bibit sampai-sampai lima kali. "Saya paling banyak mengirim bibit jeruk ini ke Medan," kata Usman.
Pendapat dari Usman, permintaan bibit jeruk baby tinggi, lantaran buah ini mempunyai kandungan air yng tinggi. Selain itu, harga jual jeruk ini cukup terjangkau. Usman bilang, harga jual buah ini di pasaran Rp 12.000 hingga Rp 15.000. Akan tetapi, andai tidak tengah panen raya, harga jual mampu melonjak antara Rp 25.000 hingga Rp 35.000 per kg.
Membudidayakan jeruk baby sebetulnya tak sulit. Jenis jeruk yang dengannya kandungan air tinggi ini tergolong berdaya tahan tinggi terhadap serangan hama. Walau demikian, jeruk ini tetap butuh perawatan yng baik supaya menghasilkan buah yng bermutu.
Jeruk baby sebetulnya merupakan jeruk manis (orange, sweet orange). Disebut jeruk baby lantaran air perasan jeruk ini sehat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bayi. Maklum, air perasan jeruk baby relatif bersih dari serpihan serat buah. Beda yang dengannya jeruk siam ataupun jeruk keprok. Selain itu, jeruk baby pula tak terlalu masam sampai-sampai tak mengganggu pencernaan bayi.
Akan tetapi, kalau ingin dikonsumsi secara langsung, pula mampu. Cuma, "Cara mengonsumsi buah jeruk baby ini juga beda," kata Indra Fajar, pemilik dari CV Palma Agro Tani Subur asal Malang, Jawa Timur.
Pendapat dari Indra, lantaran kulit serta daging buah menyatu sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengupas jeruk ini. Lantaran itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menikmatinya buah butuh dipotong-potong berlebi dahulu lantas diperas airnya.
Yng terang, jeruk baby sebetulnya tergolong tumbuhan produktif. Dalam jangka waktu 2–3 tahun saja telah berbuah. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh panen maksimal, setidaknya butuh waktu sampai-sampai 8 tahun. Andai jeruk ini dirawat yang dengannya baik, satu pohon mampu menghasilkan sekitar satu kuintal buah.
Pohon jeruk baby idealnya tumbuh di daerah berhawa sejuk yang dengannya ketinggian 500 meter di atas permukaan air laut (dpl) sampai-sampai 1.000 dpl. "Di luar itu hasilnya tidak optimal," terang Indra.
Jarak tanam antar pohon pula patut diperhatikan. Andai Indra mempergunakan rumus 2 x 3 bagi atau bisa juga dikatakan untuk penanaman pohonnya. Mudin Usman, pemilik Wijaya Tani di daerah Depok, Jawa Barat, memberikan jarak tanam ideal 4 m x 4 m. Jarak tanam diatur supaya cahaya cukup tersedia bagi tanaman serta tak berlangsung kompetisi dalam memperoleh cahaya matahari serta unsur hara tanaman.
Selain itu, jangan tidak ingat yang dengannya pemupukan. Pohon ini butuh pupuk lantaran kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman dibatasi.
Pupuk yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk jeruk ini merupakan pupuk organik semisal pupuk sangkar ataupun kompos. Serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk tambahan vitamin tidak soal andai diberi pupuk urea, TSP, serta KCL.
Asal tahu saja, tanah butuh pupuk organik bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan humus menjadikan tanah yng padat bisa diubah menjadi gembur. Sedangkan pupuk anorganik dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah unsur hara yng dibutuhkan tanaman.
Selain itu, jeruk ini pula tidak begitu doyan air. Lantaran itu, kelebihan air butuh di kebun butuh diatur yang dengannya pembuangan air yng baik. Tanda tanaman ini bila kelebihan air di akarnya bakal tumbuh cendawan. Sebaliknya, "Kalau kemarau, kita harus rutin menyiraminya," terang Indra.
Pendapat dari Indra, hama yng Suka menyerang pohon jeruk baby merupakan jamur serta lalat buah. Andai pohon telah terjangkit, buah akan cacat yang dengannya noda cokelat serta benjol kulitnya.
Usman menambahkan, pekebun pula butuh memperhatikan serangan hama jamur dan ulat serta semut. Jamur serta ulat seringkali menyerang bagian daun dan batang. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itulah penyemprotan pada kedua bagian yang telah di sebutkan dibutuhkan. Adapun semut menyerang akar pohon. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menangkal semut, tatacara yng efektif merupakan yang dengannya menabur garam di sekitar tanaman ini.
SUMBER KLIPPING: Kontan

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2014/08/budidaya-jeruk-baby.html.

Seputar Budidaya Jeruk Baby

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Jeruk Baby