Manajemen Perkawinan Sapi Dara

- Desember 28, 2017

Manajemen Perkawinan Sapi Dara

 
Meskipun sapi perah dara tumbuh serta nilainya bertambah sehari-hari, orang-orang tak menghasilkan pendapatan hingga orang-orang beranak, ataupun kecuali orang-orang dijual. Ini maksudnya bahwasanya sapi perah dara merupakan beban pembiayaan dalam hampir seluruh peternakan sapi perah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menekan pembiayaan bisnis peternakan sapi perah serendah barangkali, peternak sapi perah Perlu mengusahakan sapi dara yang telah di sebutkan berproduksi seawal barangkali.
Heifer ternak sapi perah (dara umur diatas 1 tahun belum beranak) bisa dikawinkan andaikan orang-orang fisiknya cukup besar bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa melahirkan pedet tanpa kesulitan. Andaikan heifer diberi pakan yang dengannya baik, orang-orang akan bisa mencapai berat badan yng ideal bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikawinkan pada umur lima belas bulan. Andaikan seekor heifer dikawinkan pada umur lima belas bulan dia akan beranak pertama pada umur sekitar dua tahun. Beberapa peternak mengawinkan heifernya pada umur dua puluh enam hingga dua puluh delapan bulan, menjadikan heifer ini akan beranak pada umur sekitar tiga tahun. Peternak sapi perah yng mengawinkan heifernya pada umur 26 – 28 bulan lebih tidak sedikit mengeluarkan biaya sebelum heifer yang telah di sebutkan berproduksi. Heifer yng beranak pada umur dua tahun telah menghasilkan 2.500 – 5.000 kg susu sebelum partnernya yng dikawinkan pada umur dua tahun beranak.
Perkawinan pertama di lakukan pada umur 15 bulan cuma baik pada sapi dara yng cukup besar badannya serta memperoleh pakan ransum yng baik. Heifer yng dikawinkan pertama andaikan badannya terlalu kecil, akan mendatangkan kesulitan pada waktu beranak. Tubuhnya yng masih kecil pula adalah pembatas produksi susunya. Heifer yng lebih besar akan menghasilkan lebih baik asalkan bukan kegemukan. Heifer yng kegemukan tak akan memberikan performans produksi yng baik pada awal produksinya.
Lama kebuntingan normal (gestation period) pada sapi perah sekitar 283 hari. Peternak kadangkala mempergunakan tabel kebuntingan (tabel 14), bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkirakan kapan ternak yang telah di sebutkan akan beranak. Tatacara gampang yng lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkirakan tanggal beranak merupakan menambahkan 9 bulan serta 10 hari dari tanggal dikawinkan. Menjadi semisal seekor heifer dikawinkan tanggal 3 Desember, akan beranak pada tanggal 13 September. Yang dengannya demikian peternak bisa merencanakan kapan sapi-sapinya diharapkan beranak, hal ini bisa dihubungkan yang dengannya ketersediaan pakan, barangkali disesuaikan yang dengannya perhitungan musim yng berlangsung.

Pemberian Pakan Pada Awal Perkawinan

Andaikan seekor heifer dikawinkan pada umur lima belas bulan, pemberian pakan yng tepat Amat penting. Heifer yng diberi pakan tidak lebih akan terhambat pertumbuhannya, bulu-bulunya kasar, serta tatkala beranak lebih tidak sedikit mendapatkan masalah. Heifer yng tidak lebih pakan bisa terhambat estrusnya serta tak berlangsung heat. (periode heat merupakan waktu dalam siklus reproduksi heifer, dimana heifer yang telah di sebutkan siap mendapatkan pejantan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawininya.). Heifer yng normal umumnya menunjukan tanda-tanda heat pertamanya antara umur 9 – 12 bulan. Andaikan seekor heifer tak menunjukan tanda-tanda heat hingga umur 12 bulan, peternak Perlu menyangka adanya gangguan reproduksi ataupun masalah dalam pemberian pakan.
Andaikan heifer bangsa sapi besar (Holstein, Brown Swiss, serta Milking Shorthorn) dikawinkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa beranak umur 2 tahun, maka Perlu tumbuh yang dengannya rata-rata pertambahan berat badan (ADG = average dailly gain) sekitar 0,75 kg per hari. Bangsa sapi kecil ADG-nya Perlu mencapai rata-rata 0,6 kg per hari. Pada sapi besar hal yang telah di sebutkan akan menghasilkan berat dewasa mencapai 550 kg hingga 600 kg. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai prestasi yang telah di sebutkan ternak Perlu diberi pakan kasar (forage/ hijauan) serta biji-bijian yang dengannya kualitas tinggi. Andaikan seorang peternak mempergunakan hijauan mempunyai kualitas tidak lebih baik, maka Perlu mengimbangi yang dengannya pemberian pakan konsentrat (grain) lebih tidak sedikit.Heifer tak boleh diberi pakan terlalu tidak sedikit yng memicu kegemukan. Tujuan program pemberian pakan berimbang merupakan menuju pertumbuhan heifer, bukan penggemukan. Penggemukan merupakan merugikan (sia-sia / tak menguntungkan) serta biaya tidak murah. Akibat dari kegemukan, heifer umumnya tak gampang dikawinkan serta barangkali menimbun lemak dalam ambingnya. Ternak yang dengannya lemak dalam ambingnya tak mempunyai jaringan sekretorik cukup tidak sedikit sebagaimana seharusnya, menjadikan memicu produksi susunya rendah.

Pencegahan Parasit

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai pertumbuhan yng maksimal pada heifer, gangguan parasit serta insekta Perlu dicegah. Ternak yng mempunyai bulu yng kasar serta tak tumbuh yang dengannya baik mungkin ada infeksi parasit. Kutu serta caplak adalah parasit yng umum mengganggu ternak yng dikandangkan. Lalat serta nyamuk bisa menghambat pertumbuhan. Cacing lambung serta cacing paru-paru adalah parasit di bagian dalam tubuh sapi. Tidak banyak pembiayaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk program pengobatan cacing bisa menyelamatkan anggaran pakan serta pekerja, serta menaikan produksi susu. Metode yng paling murah bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencegahan terhadap bahaya insekta serta parasit lain merupakan yang dengannya sanitasi serta perawatan ternak yng baik.

Pendeteksian Estrus (Heat) pada Heifer

Pendeteksian heat pada heifer adalah satu problema tersendiri dalam peternakan. Permasalahannya merupakan bahwasanya pada heifer Suka menunjukan periode estrus / heat lebih pendek dibandingkan sapi dewasa (induk), serta menunjukan tanda-tanda heat yng tak gampang diamati.Peternak Perlu menentukan waktu yng khusus sehari-hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengamati heifer yng heat. Pengamatan sekali sehari umumnya tak cukup baik. Pengamatan heat sebaiknya jangan di lakukan selagi ternak makan, lantaran tatkala itu orang-orang umumnya lebih tertarik perhatiannya pada makan serta tidak lebih menunjukan tanda-tanda estrus. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan deteksi estrus, peternak sebaiknya membuat sapi aktif. Kadang-kadang yang dengannya memasukkan ternak baru bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan aktifitas heifer.
Beberapa tanda-tanda periode estrus pada heifer, antara lain heifer tampak lebih gairah, lebih aktif, mendekatkan kepala pada sesama heifer, tertarik pada pejantan, serta menaiki heifer yng lain. Andaikan heifer tetap berdiri serta diam selagi dinaiki oleh pejantan ataupun sapi betina lain, bisa dipastikan heifer yang telah di sebutkan tengah dalam periode estrus.Heifer-heifer Perlu telah dimasukkan dalam catatan perkawinan (breeding record). Sekali heifer terlihat dalam periode estrus, periode estrus selanjutnya akan berlangsung sekitar duapuluh satu hari lantas. Bila hal ini dimasukkan dalam catatan, akan membuat mudah dalam menentukan kapan periode estrus selanjutnya akan berlangsung.

Pengaturan Estrus

Penggunaan obat-obatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatur periode estrus sapi sudah di lakukan, serta akan menjadi perhatian bagi beberapa peternak. Obat-obatan yng dipakai merupa preparat hormon. Pengaruh obat yang telah di sebutkan memicu seekor ternak ataupun kelompok ternak menjadi estrus dalam beberapa hari. Idealnya ini memungkinkan peternak sapi perah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawinkan seluruh heifernya dalam beberapa hari, menjadikan peternak tak butuh melakukan pemeriksaan estrus sesudah itu. Proses perkawinan ini membuat mudah di hari lantas, lantaran seluruh heifer akan beranak hampir bersamaan dalam kisaran waktu sekitar satu hingga dua minggu.
Pada peternakan yng mempergunakan artificial insemination (AI), pengamatan estrus Amat penting, dibanding peternakan yng masih mempergunakan pejantan. Satu dari sekian banyaknya kelemahan penggunaan pejantan (kawin alami) merupakan andaikan dikehendaki perkawinan tidak sedikit sapi dalam waktu yng berdekatan, akan memicu pejantan kelelahan (kelebihan penggunaan), serta bisa memicu beberapa heifer tak bisa dikawini.
Hormon-hormon diberikan dalam dua tips : yang dengannya diberikan bersama pakan ataupun disuntikkan (diijeksi). Metode yang dengannya pakan adalah metode yng pertama dikenalkan pada peternak. Obat-obatan yang telah di sebutkan diberikan ternak selama periode 18 hari. Selama ini obat yang telah di sebutkan mencegah sapi mengalami estrus. Seusai 18 hari obat dihentikan, memicu heifer mengalami estrus dalam waktu 1 hingga 5 hari. Metode injeksi salah satunya penyuntikan hormon yng memicu heifer menjadi estrus dalam beberapa hari.
Pengaturan estrus memiliki kelemahan lain. Metode yng dipakai cukup tidak murah serta beberapa kali tak memberikan hasil yng diharapkan. Metode yng baru dipakai Prostalglandine (PGF 2α).

Heifer Steril

Satu diantara sepuluh heifer sapi perah mempunyai saluran reproduksi yng abnormal. Abnormalitas ini bisa memicu infertilitas temporer ataupun sterilitas permanen. Ternak yng infertil masih bisa dikawinkan, namun memiliki beberapa masalah yng memberi pengaruh perkawinan. Ternak yng steril memiliki masalah dalam saluran reproduksinya yng memicu tak bisa atau mampu beranak. Bila memelihara heifer yng steril akan memakan biaya yng tidak murah bila dipelihara hingga umur 15 hingga 20 bulan, serta diluar dugaan tak bisa beranak.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendeteksi ternak steril ataupun infertil sejak awal, peternak Perlu memiliki catatan yng baik, pedet Perlu dimasukkan dalam catatan breeding disaat umur 9 – 10 bulan. Seusai itu ternak yang telah di sebutkan Perlu diperiksa / diamati yang dengannya cermat khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk periode estrusnya. Seluruh berita reproduksi lantas dicatat dalam catatan breeding, salah satunya tanggal kelahiran heifer yang telah di sebutkan. Heifer yng tak menunjukan tanda-tanda estrus sesudah umur 12 bulan Perlu di lakukan pemeriksaan oleh dokter hewan.

Freemartin

Pedet yng dilahirkan oleh seekor sapi yng beranak kembar yang dengannya jenis kelamin yng berlainan disebut freemartin. Sekitar 90 % freemartin merupakan steril. Ini penyebabnya yaitu lantaran selama kebuntingan, system hormon pedet jantan mengungguli system hormon betina. Bila ini berlangsung, saluran reproduksi pedet betina tak berkembang secara lengkap. Umumnya freemartin dijual tatkala pedet.

Masalah Tatkala Beranak

Heifer bisa ada dugaan akan memiliki lebih tidak sedikit masalah tatkala beranak dibandingkan sapi dewasa. Masalah beranak bisa diminimalisir, bila heifer diberi pakan baik menjadikan ternak cukup besar disaat saatnya beranak.
Meskipun heifer lebih tidak sedikit memberi pengaruh ukuran pedet, catatan dari pejantannya Perlu pula diperhatikan. Pejantan yng akan dipakai mengawini heifer Perlu dipilih yng akan menghasilkan pedet yng fisiknya kecil. Peternak memperhatikan heifernya selama kebuntingan serta memiliki catatan breedingnya, sebaiknya menunggui tatkala heifernya beranak. Bila heifer menemui kesulitan beranak, peternak bisa segera memberikan bantuan. Peternak Perlu ingat bahwasanya proses beranak heifer memakan waktu lebih lama dibandingkan yang dengannya sapi dewasa.

Kawin Alami Ataupun Inseminasi Buatan ?

Peternak Perlu mengambil keputusan sendiri bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawinkan heifernya yang dengannya kawin alam ataupun inseminasi buatan. Masing-masing metode memiliki keunggulan serta kelemahan. Pada kawin alam, ada mungkin lantaran badannya yng besar serta berat akan merusak badan heifer yng kecil. Pula memelihara pejantan butuh manajemen tambahan, biaya pakan, serta sangkar. Pilihan pejantan jauh lebih tidak banyak pada kawin alami, dibandingkan pilihan semen bagi atau bisa juga dikatakan untuk inseminasi buatan.AI mengharuskan pengamatan estrus pada heifer, yng tak selalu gampang di lakukan. Pula heifer Perlu ditangkap serta ditempatkan pada tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan AI.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/manajemen-perkawinan-sapi-dara.html.

Seputar Manajemen Perkawinan Sapi Dara

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Manajemen Perkawinan Sapi Dara