Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya
Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya di bawah ini dari situs web Ternak.
Bagi sebagian orang, cacing tanah merupakan satu dari sekian banyaknya binatang yng menjijikan. Akan tetapi dibaliknya bentuknya yng nampak menjijikan itu diluar dugaan cacing tanah bisa dijadikan kesempatan bisnis yng Amat potensial.
Telah tidak sedikit yng memperlihatkan bahwasanya cacing bisa menjadi sumber pencetak uang. Sebut saja Adam, ia merupakan peternak cacing tanah yng telah berhasil. Tidak main-main, dia mampu memperoleh uang jutaan rupiah dalam sehari.
Nah, pada peluang di artikel ini Peternak GAUL akan mengajak kamu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenal lebih dekat wacana Adam, mulai dari awal terjun ke dunia budidaya cacing, suka duka selama budidaya cacing hingga melirik berapa omzet per bulannya. Penasaran, yuk langsung saja kita berkenalan yang dengannya beliau.
Adam, Si Bapak Cacing Dari Malang
|
Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya |
Adam begitu ia disapa sehari-hari. Lelaki asal Malang, Jawa Timur ini memiliki nama lengkap Abdul Azis Adam Maulida ST. Di tanah kelahirannya ini dia ia merintis karirnya menjadi seorang peternak cacing tanah
Kuliahnya Di Teknik Industri, Kerjanya Jadi Karyawan Parbrik Buku, Suksesnya Jadi Peternak Cacing Tanah
Tamatan SMA N 3 Malang ini dahulunya menempuh gelar sarjana S1 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Lulus kuliah pada tahun 2000 kemudian bekerja di PT. Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur hingga tahun 2010.
Akhirnya sesudah sepuluh tahun bekerja di pabrik buku itu, ia memutuskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk keluar. Keputusannya ini memanglah terbilang nekat, malah dia pernah sempet ditentang oleh orang tuanya. Lah anda itu piye toh nang, wong tinggal nunggu gaji bulanan saja kok bahkan keluar mau buka bisnis yng belum dapat dipastikan bulanannya, begitu barangkali pikir sang ibu.
Adam keluar bukan tanpa alasan, menurutnya kerja di perusahaan itu membuat orang susah berkembang lantaran orang-orang Perlu menaati peraturan-peraturan yng berlaku di perusahaan, sementara di luar perusahaan ramai sekali kesempatan yng menanti.
Budidaya Cacing Merupakan Usaha Yng Tidak Sengaja
Keberhasilan yng didapat Adam saat ini ini bukan tanpa liku. Seusai keluar dari pabrik buku, ia berupaya usaha budidaya belut yng memanglah pada tatkala itu tengah ngetren. Tidak tanggung-tanggung, ia menggelontorkan modal sebanyk 20 juta bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali usahanya ini.
Akan tetapi diluar dugaan usahanya gagal. Seusai 6 bulan berupaya, tidak sedikit belutnya yng mati padahal ia Suka mengikuti seminar pembiakkan belut. Akhirnya ia menghentikan bisnisnya ini.
Kini yng tersisa hanyalah pakan belut, yakni cacing tanah sebanyk 4 kilogram. Dia lantas mengamati, disaat seluruh belutnya mati, malahan cacing-cacingnya yng masih bertahan malah berkembang. Dari situlah Adam memperoleh ide bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan hewan yang dengannya nama latin Lumbricus rubellus ini.
Kemudian ia belajar seluk beluk budidaya cacing tanah. Selain belajar dari buku, Adam pula belajar secara otodidak yang dengannya praktik-praktiknya langsung di lapangan. Tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2010, ayah satu anak ini mulai membiakkan cacing tanah di rumahnya.
Yang dengannya modal Rp 200.000 Adam lantas membeli indukan cacing. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempatnya, ia membeli kotak kayu yng berukuran 40 cm x 50 cm yng disusun secara bertingkat sebanyk 12 rak. Yang dengannya demikian Adam tak memakan tidak sedikit lahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisnisnya ini.
Dalam budidaya cacing, Adam tidak pernah membeli pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk cacing-cacing miliknya. Ia cuma mempergunakan serta memanfaatkan limbah keluarga ataupun limbah pasar menjadi pakannya. Jadi tidak ada dana tambahan selama proses pembudiayaannya.
Menjumpai Pasar Merupakan Kunci Utamanya
Adam berterus terang, pada awal membudidayakan cacing ia belum memperoleh pasar percis sekali. Sampai-sampai pada akhir tahun 2010 ada seorang pemilik pemancingan datang kepadanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memesan cacing miliknya. Dari situlah pasarannya meluai terbuka.
Awal beternak, Rumah Cacing Adam cuma bisa atau mampu memproduksi sekitar 20 kg cacing tiap bulannya. Akan tetapi saat ini, Adam telah mampu memproduksi sekitar 7 ton cacing setiap minggunya. Omzetnya pun meningkat tajam, dalam sebulan Adam mampu mengantongi uang hingga 300 juta.
Pemberdaya Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Sekitar
Nama Adam makin di kenal oleh warga Malang. Malah pada tahun 2011 ia mendapatkan order bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasok cacing dari Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur. Akan tetapi di sayangkan Adam belum sanggup bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencukupi permintaan itu lantaran rumah cacingnya belum mampu memproduksi 1 ton cacing per bulan semisal yng diminta oleh Dinas Peternakan.
Lantaran itu, akhirnya Adam menularkan ilmunya ke orang lain. Dia melakukan banyak sekali sosialisasi mengenai cacing ke sekitar warga Malang, sekalian mengajak orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikut dan dalam membudidayakan cacing tanah.
Akan tetapi, tatacara itu belum berbuah tidak sedikit. Cuma dua orang yng tertarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergabung yang dengannya Adam. Kemudian Adam pun membentuk sebuah paguyuban yng diberi nama Kelompok Bisnis Tani Sri Mulyo.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjangkau lebih tidak sedikit partner, Adam lantas mengembangkan system plasma yng lebih terkoordinasi. Dalam system plasma ini, setiap orang yng akan bergabung akan mendapatkan pelatihan darinya di Rumah Cacing. Selanjutnya Adam akan membeli cacing hasil panen setiap anggota plasma.
Tercantum lebih dari 5.000 orang bergabung menjadi mitra plasma Adam. Setiap anggota plasma sanggup menyetorkan 10-200 kg cacing tiap minggunya. Tak cuma berguna bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberdayakan warga, program plasma Adam pun mendapatkan penghargaan dari pemerintah lantaran bisa mengurangi limbah organik yng ada di lingkungan. Malah saat ini Adam sudah bekerja percis yang dengannya Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Dari program plasma ini juga Adam dianugrahi Lestari Lingkungan Alam oleh Walikota Malang pada tahun 2012.
Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/pusat-ternak-cacing-di-malang-dan-sekitarnya.html.
Seputar Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya
Terima kasih telah membaca Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya. Semoga pos dari situs web Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Ternak. Silakan berbagi ulasan Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Pusat ternak cacing di malang dan sekitarnya. Dan Assalamualaikum pembaca Ternak.