Peluang Budidaya Petai

- Oktober 30, 2017

Peluang Budidaya Petai

 

Di sebuah pasar swalayan di Negeri Belanda, para perantau mampu menjumpai petai dalam kaleng. Petai itu bukan berasal dari Indonesia, negeri bekas jajahan orang-orang, melainkan dari Thailand, negeri yng tak pernah dijajah.
Kadang-kadang di Belanda mampu juga dijumpai petai segar kupas dalam wadah stereofoam, ataupun petai yng masih utuh belum dikupas, yng harganya lebih tinggi dibanding petai dalam kaleng. Para penikmat petai fanatik, tetap akan membeli petai segar ini, berapa pun harganya. Karena kenikmatan petai dalam kaleng, tentu tak sebaik petai segar yng masih utuh. Peluang pasar ini dia yng yang dengannya jeli ditangkap oleh para petani Thailand. Selain petai, orang-orang pula mengalengkan nangka muda, rebung, pucuk katuk, serta bunga turi.
Pasar petai tak cuma sebatas Negeri Belanda. Pasar petai terbesar bahkan di Timur Sedang, Hongkong, serta Taiwan. Karena di tiga tempat ini dia paling tidak sedikit terdapat perantau dari Indonesia, serta petai tak bisa dibudidayakan di negeri yang telah di sebutkan. Beda yang dengannya di Malaysia. Di sini pula terdapat tidak sedikit tenaga kerja Indonesia, namun petai pula mampu dibudidayakan di negeri ini. Petai yng dipasarkan dalam bentuk kalengan (caning), segar kupasan dalam stereofoam, ataupun utuh (papan), tingkat ketuaannya Perlu seragam, serta tak berulat di dalamnya.
Standar persyaratan mutu ini menjadi Amat penting. Karena di Taiwan misalnya, persyaratan bagi buah serta sayuran yng akan masuk ke sana Amat ketat. Konsumen pun tak menghendaki biji petai yng terlalu muda, terlalu tua, serta ada ulat di dalamnya. Persyaratan ini Perlu dipenuhi melalui standar budidaya, serta panen. Bukan standar pasca panen, serta pengemasan. Di Thailand, petai telah dibudidayakan secara monokultur, berupa “kebun petai”, yang dengannya klon (kultivar) yng seragam. Di Indonesia, belum ada kebun petai skala komersial yng dikelola secara profesional.
Petai (Parkia speciosa), disebut juga twisted cluster bean, stink bean, peteh, yongchaak, sataw, ataupun sator. Tempat asal asli petai, tersebar dari India Timur Laut, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia serta Indonesia. Petai tumbuh mulai dari dataran rendah (0 m. dpl) hingga yang dengannya 800 m. dpl. Tanaman petai tumbuh berupa pohon berkayu, yang dengannya tajuk Amat terbuka, berketinggian hingga yang dengannya 30 m. Lantaran keterbukaan tajuknya, petai cocok dibudidayakan secara tumpang sari, yang dengannya tanaman semusim.
Sampai-sampai dalam budidaya petai secara monokultur pun, lahan di bawah tegakan tanaman utama, masih tetap mampu diberi tanaman semusim, tanpa menurunkan tingkat produktivitasnya terlalu jauh. Hampir seluruh tanaman semusim mampu dibudidayakan di bawah tegakan petai. Akan tetapi tanaman kacang tanah, keladi serta empon-empon, adalah pengganti paling baik. Jagung tidak lebih menguntungkan, lantaran Produktivitasnya akan Amat rendah, sementara singkong bahkan akan menurunkan produktivitas petai. Kacang tanah cukup baik, lantaran akan menaikan kesuburan lahan, yang dengannya nitrogen yng ditangkapnya langsung dari udara.
Benih petai okulasi yang dengannya batang atas klon unggul, telah tidak sedikit diproduksi oleh penangkar. Lebih-lebih di Jawa Sedang serta Lampung. Idealnya, benih yng akan ditanam di lapangan telah berukuran 1,5 m. Harga benih ukuran ini, berkisar antara Rp 50.000,- sd. Rp 100.000,-. Pada pembelian dalam jumlah tidak sedikit, harga mampu tidak banyak lebih rendah. Kalau mau agak ringan, mampu membeli benih ukuran di bawah 50 cm, yang dengannya harga Rp 10.000,- sd. Rp 20.000,- disemai yang dengannya perawatan intensif, hingga mencapai ketinggian 1,5 m. Disaat itulah benih dipindah ke lapangan, pada awal musim penghujan.
Benih okulasi setinggi 1,5 m, telah akan berbuah antara 3 sd. 4 tahun sesudah tanam. Tanaman petai akan terus produktif selama 20 sd. 25 tahun, serta Perlu diremajakan. Tanaman yng telah terlalu tua, produktivitasnya akan menurun, serta pemanenan buahnya lebih susah. Di Thailand, tanaman petai sengaja terus dipangkas, sampai-sampai cuma mencapai ketinggian antara 4 sd. 6 m, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah perawatan, lebih-lebih pembungkusan serta pemanenan. Pembungkusan buah, mutlak Perlu di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan ulat dalam biji. Lebih-lebih andaikan hasil nya akan diekspor.
Buah petai berupa tumbuh dalam malai, terdiri dari 4 sd. 8 papan. Dalam satu papan ada belasan biji. Petai merupakan komoditas yng beraroma Amat tajam. Hingga-sampai urine orang-orang yng mengonsumsi petai, pula beraroma Amat tajam khas petai. Lantaran aromanya yng Amat tajam ini dia, petai pula menjadi komoditas yng kontroversial, semisal halnya durian. Di satu pihak ada konsumen yng Amat fanatik menyukai petai, serta di lain pihak ada warga atau juga bisa dikatakan masyarakat yng Amat tak menyukai aromanya. Akan tetapi petai masih lebih baik dibanding durian, lantaran tak menyebarkan aroma dalam disaat belum dikonsumsi.
Biji petai mampu dikonsumsi segar, rebus, bakar, ataupun goreng, bagi atau bisa juga dikatakan untuk lalap makan nasi lebih-lebih yang dengannya lauk ayam, serta ikan goreng. Selain itu, petai pula adalah bahan campuran dalam aneka macam masakan. Baik berupa sayur, ataupun lauk. Dewasa ini pula mulai ternama nasi goreng petai. Konsumsi petai dalam volume berlebihan, berlebi yang dengannya sambal yng pula dalam volume besar, mampu memicu sakit perut serta diare. Dalam masakan sunda, yang dengannya lalap petai serta sambal, selalu disertai juga yang dengannya lalap yng berasa sepet (memiliki kandungan tanin). Gunanya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah gangguan sakit perut.
Petai dipasarkan berupa papan, baik dalam ikatan, ataupun satuan. Komoditas ini hampir tak pernah dijual dalam satuan bobot kilo ataupun ons. Di pasar swalayan besar, saat ini pula telah digerai petai dalam kemasan stereofoam. Walaupun harganya relatif tinggi, petai dalam kemasan stereofoam lebih terjamin kualitasnya, karena telah melalui seleksi. Akan tetapi bagi para pelahap petai fanatik, makan petai haruslah berupa papan secara langsung. Pelahap petai super fanatik, malahan mensyaratkan petai segar (mentah), karena konon tingkat kelezatan komoditas ini akan menurun disaat dipanaskan.
SUMBER KLIPPING: Foragri FOTO: terselubung.blogspot

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/04/peluang-budidaya-petai.html.

Seputar Peluang Budidaya Petai

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Peluang Budidaya Petai