Saluran Pencernaan pada Sapi
Saluran Pencernaan pada Sapi | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul Saluran Pencernaan pada Sapi. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Saluran Pencernaan pada Sapi terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Saluran Pencernaan pada Sapi di bawah ini dari situs web Ternak.Sapi menjadi ternak ruminansia lambungnya terdiri dari 4 kompartemen (bagian), sedangkan pada ternak monogastrik antara lain kita-kita, babi, tikus, kuda dan juga lain-lainya lambung yang telah di sebutkan cuma terdiri dari satu bagian saja. Kondisi yng demikian memungkinkan sapi memiliki keunggulan dalam hal kemampuan pencernaan serta pemanfaatan bagian dari tumbuh-tumbuhan serta bahan lain yng tak bisa dimanfaatkan oleh ternak monogastrik. Menjadi semisal misalnya selulosa yng adalah komponen terbesar dari jaringan tanaman, serta urea yng adalah sumber non protein nitrogen (NPN) Amat dibatasi penggunaannya pada ternak non ruminansia. Akan tetapi pada ternak ruminansia melalui kegiatan fermentasi serta sintesis oleh mikroorganisme dalam lambung kempleksnya, bisa secara efisien mempergunakan serta memanfaatkan bahan-bahan yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan produksi. Sapi perah merubah pakan yang telah di sebutkan menjadi susu serta daging, dua produk pangan bagi kita-kita yng enak (palatabel) serta berharga gizi tinggi.
Diagram yng disederhanakan dari tractus digestivus ternak ruminansia serta jalur yng dilewati oleh ingesta (pakan) ditunjukkan pada gambar 15. Pakan dari mulut melalui oesophagus, masuk kedalam rumen, dimana bahan yang telah di sebutkan bercampur yang dengannya isi rumen yng telah ada serta difermentasi oleh mikroorganisme rumen.

Sebagian pakan di regurgitasi / dikeluarkan lagi hingga ke mulut, dimulut mengalami remastikasi / dikunyah lagi serta resalivasi / penambahan saliva lantas ditelan kembali (redeglutisi) masuk kedalam rumen serta reticulum bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya mengalami proses fermentasi lebih lanjut. Asam-asam lemak hasil dari fermentasi pakan akan diabsorbsi kedalam peredaran darah dari dinding rumen serta reticulum. Sisa pakan mengalir menuju omasum serta abomasum, dimana pencernaan selanjutnya berlangsung. Akhirnya pakan yng telah tercerna tadi masuk kedalam intestinum bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses pencernaan lanjut serta absorbsi kedalam peredaran darah ataupun dikeluarkan menjadi faeces. Keterangan mengenai organ serta struktur lain yng terlibat dalam proses pencernaan dibicarakan dibawah ini.
Sapi dewasa memiliki 8 gigi seri pada rahang bawah serta tak ada satupun pada rahang atas. Pada rahang atas yng berhadapan yang dengannya gigi seri terdapat bantalan gigi, terdiri dari jaringan ikat yng tebal dibungkus lapisan epithel yng tebal serta mengalami cornifikasi, menjadikan Amat keras. Sapi tak memiliki gigi taring di rahang atas ataupun bawah, akan tetapi memiliki 6 pasang gigi pada masing-masing rahang atas serta bawah yng berupa 3 pasang premolar serta 3 pasang molar, yng keduanya disebut gigi samping (cheek teeth). Rumus gigi permanen sapi merupakan 2 X = 32, dimana I = insisivi (gigi seri), C = caninus (gigi taring), P = premolare serta M = molar (gigi geraham). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk rumus gigi susu formulanya merupakan 2 X = 20, dimana Di = Insisivus decidui, Dc = Caninus decidui, serta Dp = Premolar decidui. Rata-rata pergantian gigi seri bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkirakan umur sapi, semisal pada tabel di atas.
Cuma sebagian kecil dari reticulum yng terperinci terpisah yang dengannya rumen. Antara isi rumen serta reticulum tercampur secara bebas, serta kedua bagian lambung sapi ini Suka dikenal menjadi retikulo-rumen. Dinding reticulum yng tebal bagian dalam vili-vilinya membentuk bangunan semisal rumah tawon / semisal jala menjadikan bagian ini Suka pula disebut menjadi perut jala. Pada bagian kanan yng terbuka berhubungan langsung yang dengannya omasum, dimana pakan yng sudah mengalami pencernaan di rumen serta reticulum mengalir masuk. Sebuah lekukan dalam reticulum membentang antara oesophagus serta omasum disebut oesophageal groove. Pada anak sapi (pedet) yng masih menyusu, bagian samping lekukan yang telah di sebutkan akan melengkung / menutup keatas menjadikan terbentuk tabung yang dengannya suatu gerakan refleks yng penyebabnya yaitu adanya peredaran benda cair, menjadikan susu yng diminum langsung menuju kedalam omasum, sebelum rumen serta reticulum berkembang. Meskipun berlangsung dalam proses ruminasi normal, susu akan lebih efisien andaikan langsung menuju kedalam abomasum serta dicerna disitu serta di intestinum. Fermentasi oleh mikrobia rumen akan membuang-buang energi serta menurunkan kualitas protein dari pakan yng berupa susu yng gampang dicerna serta memiliki nilai gizi tinggi.
Meskipun lambung pedet yng baru lahir memiliki empat kompartemen semisal pada sapi dewasa, rumen serta reticulum pada pedet serta sapi dewasa berbeda lebih-lebih pada tingkat perkembangannya. Berat jaringan ataupun ukuran besar relative kompartemen lambung pedet pada aneka macam umur hingga umur 9 bulan ditunjukkan dalam Tabel 8 diatas. Pada pedet yng baru lahir abomasum adalah sekitar 50 % dari total lambung, sedangkan pada pedet yng lebih tua ( 9 bulan) rumen serta reticulum menempati persentase yng paling besar hingga 64 %. Perbandingan relative ini percis hasil nya andaikan yng diperbandingkan berat jaringan, maupun volume masing-masing kompartemen. Lambung pedet yng baru lahir percis ataupun mirip yang dengannya lambung ternak non ruminansia. Susu masuk kedalam lambung (omasum) melewati oesophageal groove (reticular groove) menuju ke lubang reticulo-omasal. Pada pedet muda oesophageal groove menutup oleh gerak refleks serta berfungsi menjadi pipa yng mengalirkan pakan cair ataupun agak cair langsung ke omasum. Gerak refleks yang telah di sebutkan akan menghilang beberapa saat pedet mencapai dewasa, menjadikan pakan baik yng padat ataupun cair tetap masuk kedalam rumen serta reticulum.
Pada pedet muda rumino-reticulum belum cukup berkembang, menjadikan belum bisa atau mampu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencerna hijauan. Demikian pula mikro-oganisme rumen belum berkembang, lantaran itu pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pedet Perlu berbeda yang dengannya pakan sapi dewasa. Pakan pedet Perlu memiliki kandungan vitamin B kompleks serta protein yng cukup yang dengannya imbangan asam amino yng baik, lantaran nutrien yang telah di sebutkan belum bisa disintesis oleh mikrobia rumen. Yang dengannya demikian ransum pedet Perlu terdiri dari konsentrat susu, sedangkan hijauan cuma bisa diberikan tidak banyak menjadi latihan tidak banyak demi tidak banyak serta makin bertambah sejalan yang dengannya perkembangan rumen serta reticulum.Diluar dugaan dari hasil penelitian ditunjukkan bahwasanya hasil akhir fermentasi rumen adalah stimulan yng penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkembangan rumen-reticulum (khususnya papila rumen). Asam-asam lemak yng efektif pada proses perkembangan papilla rumen merupakan asam butirat, propionat serta asetat. Larutan glukosa serta garam tak efektif. Perkembangan jaringan otot rumen bergantung pada adanya bahan kering (pakan kasar) dalam rumen.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/saluran-pencernaan-pada-sapi.html.
Anatomi Tractus Digestivus
Advertisement

Sebagian pakan di regurgitasi / dikeluarkan lagi hingga ke mulut, dimulut mengalami remastikasi / dikunyah lagi serta resalivasi / penambahan saliva lantas ditelan kembali (redeglutisi) masuk kedalam rumen serta reticulum bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya mengalami proses fermentasi lebih lanjut. Asam-asam lemak hasil dari fermentasi pakan akan diabsorbsi kedalam peredaran darah dari dinding rumen serta reticulum. Sisa pakan mengalir menuju omasum serta abomasum, dimana pencernaan selanjutnya berlangsung. Akhirnya pakan yng telah tercerna tadi masuk kedalam intestinum bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses pencernaan lanjut serta absorbsi kedalam peredaran darah ataupun dikeluarkan menjadi faeces. Keterangan mengenai organ serta struktur lain yng terlibat dalam proses pencernaan dibicarakan dibawah ini.
Mulut, Lidah, serta Gigi
Bibir sapi agak tidak lebih pergerakannya serta tidak lebih berfungsi dalam proses pengambilan serta pemasukan pakan kedalam mulut (prehension). Organ yng Amat berperan dalam proses prehension merupakan lidah. Lidah sapi Amat panjang, kuat, gampang digerakkan, permukaannya kasar serta gampang dilingkarkan pada rumput / hijauan serta pakan lain, yng lantas dimasukkan diantara gigi seri serta bantalan gigi pada bagian atas serta dipotong.Sapi dewasa memiliki 8 gigi seri pada rahang bawah serta tak ada satupun pada rahang atas. Pada rahang atas yng berhadapan yang dengannya gigi seri terdapat bantalan gigi, terdiri dari jaringan ikat yng tebal dibungkus lapisan epithel yng tebal serta mengalami cornifikasi, menjadikan Amat keras. Sapi tak memiliki gigi taring di rahang atas ataupun bawah, akan tetapi memiliki 6 pasang gigi pada masing-masing rahang atas serta bawah yng berupa 3 pasang premolar serta 3 pasang molar, yng keduanya disebut gigi samping (cheek teeth). Rumus gigi permanen sapi merupakan 2 X = 32, dimana I = insisivi (gigi seri), C = caninus (gigi taring), P = premolare serta M = molar (gigi geraham). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk rumus gigi susu formulanya merupakan 2 X = 20, dimana Di = Insisivus decidui, Dc = Caninus decidui, serta Dp = Premolar decidui. Rata-rata pergantian gigi seri bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkirakan umur sapi, semisal pada tabel di atas.
Kelenjar Ludah serta Oesophagus
Kelenjar ludah yng terdapat dalam rongga mulut mengeluarkan cairan yng dikenal yang dengannya nama ludah (saliva). Pada sapi kelenjar ludah yng dikenal merupakan kelenjar parotid, submaxilaris, inferior molar, ventral sublingual, buccal, palatine, pharyngeal, serta labial.Oesophagus adalah saluran yng berasal dari mulut menuju ke rumen, panjangnya sekitar 3,5 ft ( 105 cm ) pada sapi dewasa. Pakan serta saliva dicampur dalam mulut ditekan serta tertelan melalui oesophagus menuju kedalam rumen, serta secara periodik isi rumen bergerak balik ke mulut melalui oesophagus (regurgitasi).Rumen
Rumen yng disebut pula paunch dibagi menjadi 4 area oleh lembaran otot-otot yng disebut menjadi pilar. Ada satu kantung dorsal, satu kantung ventral, serta dua kantung posterior. Gerakan dari otot-otot pilar memaksakan pakan dalam rumen bergerak dalam putaran menjadikan isi rumen tercampur merata yang dengannya cairan rumen. pada permukaan dalam rumen terdapat tidak sedikit papila, yng memicu permukaan dinding rumen menjadi Amat luas serta Amat membantu dalam proses absorbsi nutrien dari rumen.Cuma sebagian kecil dari reticulum yng terperinci terpisah yang dengannya rumen. Antara isi rumen serta reticulum tercampur secara bebas, serta kedua bagian lambung sapi ini Suka dikenal menjadi retikulo-rumen. Dinding reticulum yng tebal bagian dalam vili-vilinya membentuk bangunan semisal rumah tawon / semisal jala menjadikan bagian ini Suka pula disebut menjadi perut jala. Pada bagian kanan yng terbuka berhubungan langsung yang dengannya omasum, dimana pakan yng sudah mengalami pencernaan di rumen serta reticulum mengalir masuk. Sebuah lekukan dalam reticulum membentang antara oesophagus serta omasum disebut oesophageal groove. Pada anak sapi (pedet) yng masih menyusu, bagian samping lekukan yang telah di sebutkan akan melengkung / menutup keatas menjadikan terbentuk tabung yang dengannya suatu gerakan refleks yng penyebabnya yaitu adanya peredaran benda cair, menjadikan susu yng diminum langsung menuju kedalam omasum, sebelum rumen serta reticulum berkembang. Meskipun berlangsung dalam proses ruminasi normal, susu akan lebih efisien andaikan langsung menuju kedalam abomasum serta dicerna disitu serta di intestinum. Fermentasi oleh mikrobia rumen akan membuang-buang energi serta menurunkan kualitas protein dari pakan yng berupa susu yng gampang dicerna serta memiliki nilai gizi tinggi.
Omasum
Sesudah berlangsung fermentasi dalam rumen serta reticulum, pakan mengalir melalui orificium reticulo-omasal masuk kedalam omasum. Omasum terdiri dari tidak sedikit jaringan otot yng berbentuk lembaran-lembaran semisal dalam buku, menjadikan bagian ini disebut pula perut buku.Abomasum
Abomasum merupakan perut sejati pada sapi. Cuma disini bagian lambung sapi yng memiliki kandungan jaringan / kelenjar yng mensekresikan getah lambung. Dinding abomasum dilapisi tidak sedikit lipatan menjadikan memperluas areal sekresi dari kelenjar. Abomasum adalah 80 % ataupun lebih bagian dari lambung pedet yng baru lahir. Kompartemen lain berkembang jauh lebih cepat sejak pedet makan pakan padat, serta pada sapi dewasa kapasitas abomasum tidak lebih dari 10 % total kapasitas lambung sapi.Intestinum Tenue (Usus Halus)
Sesudah berlangsung pencernaan dalam abomasum, hasil yng sudah tercerna mengalir lewat pylorus menuju ke duodenum, yng adalah bagian dari intestinum tenue. Disebut intestinum tenue ataupun usus kecil lantaran diameternya yng tak seimbang yang dengannya panjangnya yakni panjangnya 140 feet ( + 42 m) serta diameternya cuma 2 inchi ( + 5 cm) pada sapi dewasa. Vili yng adalah bangunan semisal jari-jari tumbuh memenuhi permukaan dinding dalam usus halus. Fungsi vili ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu mencampur isi usus yang dengannya enzim pencernaan serta memperluas area absorbsi dalam intestinum. Isi usus digerakkan yang dengannya gerak peristaltik, yng adalah gelombang gerakan akibat adanya kontraksi serta relaksasi dari otot-otot dinding usus.Meskipun lambung pedet yng baru lahir memiliki empat kompartemen semisal pada sapi dewasa, rumen serta reticulum pada pedet serta sapi dewasa berbeda lebih-lebih pada tingkat perkembangannya. Berat jaringan ataupun ukuran besar relative kompartemen lambung pedet pada aneka macam umur hingga umur 9 bulan ditunjukkan dalam Tabel 8 diatas. Pada pedet yng baru lahir abomasum adalah sekitar 50 % dari total lambung, sedangkan pada pedet yng lebih tua ( 9 bulan) rumen serta reticulum menempati persentase yng paling besar hingga 64 %. Perbandingan relative ini percis hasil nya andaikan yng diperbandingkan berat jaringan, maupun volume masing-masing kompartemen. Lambung pedet yng baru lahir percis ataupun mirip yang dengannya lambung ternak non ruminansia. Susu masuk kedalam lambung (omasum) melewati oesophageal groove (reticular groove) menuju ke lubang reticulo-omasal. Pada pedet muda oesophageal groove menutup oleh gerak refleks serta berfungsi menjadi pipa yng mengalirkan pakan cair ataupun agak cair langsung ke omasum. Gerak refleks yang telah di sebutkan akan menghilang beberapa saat pedet mencapai dewasa, menjadikan pakan baik yng padat ataupun cair tetap masuk kedalam rumen serta reticulum.
Pada pedet muda rumino-reticulum belum cukup berkembang, menjadikan belum bisa atau mampu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencerna hijauan. Demikian pula mikro-oganisme rumen belum berkembang, lantaran itu pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pedet Perlu berbeda yang dengannya pakan sapi dewasa. Pakan pedet Perlu memiliki kandungan vitamin B kompleks serta protein yng cukup yang dengannya imbangan asam amino yng baik, lantaran nutrien yang telah di sebutkan belum bisa disintesis oleh mikrobia rumen. Yang dengannya demikian ransum pedet Perlu terdiri dari konsentrat susu, sedangkan hijauan cuma bisa diberikan tidak banyak menjadi latihan tidak banyak demi tidak banyak serta makin bertambah sejalan yang dengannya perkembangan rumen serta reticulum.Diluar dugaan dari hasil penelitian ditunjukkan bahwasanya hasil akhir fermentasi rumen adalah stimulan yng penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkembangan rumen-reticulum (khususnya papila rumen). Asam-asam lemak yng efektif pada proses perkembangan papilla rumen merupakan asam butirat, propionat serta asetat. Larutan glukosa serta garam tak efektif. Perkembangan jaringan otot rumen bergantung pada adanya bahan kering (pakan kasar) dalam rumen.
Coecum
Coecum meskipun besar serta penting menjadi tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencernaan oleh mikrobia pada beberapa ternak salah satunya kelinci serta kuda, coecum sapi cuma kecil serta tak memiliki peranan yng penting. Akan tetapi demikian pula berlangsung digesti mikrobial serta sintesis beberapa komponen akan tetapi tak seberapa dibandingkan yang dengannya kegiatan mikrobia dalam rumen serta reticulum.Usus besar
Isi dari usus kecil mengalir menuju coecum serta usus besar yng panjangnya sekitar 35 ft serta diameternya bervariasi antara 2 – 5 inchi serta berakhir pada anus.Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/saluran-pencernaan-pada-sapi.html.