Pentingnya Kelompok Tani Peternakan

- Februari 17, 2018

Pentingnya Kelompok Tani Peternakan

 
Pentingnya Kelompok Tani Peternakan - Kelompok tani memanglah Amat dibutuhkan di kalangan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih membuat mudah mengembangkan peternakan yng tengah dirintisnya yang dengannya melancarkan bantuan dari pemerintah. upaya pengembangan kemampuan dari anggota kelompok tani peternakan dalam pemenuhan akan kebutuhan daging pada warga atau juga bisa dikatakan masyarakat baik berupa ternak yng bersekala besar semisal sapi, kerbau, kambing ataupun pula unggas, antara lain ayam, bebek, serta itik.
Beberapa kebutuhan ini menjadi prospek yng Amat baik, bagi pengembangan ternak yang dengannya system kelompok tani. dalam system berkelompok tani dalam ternak, tiap tiap anggota diarahkan ikut dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk berperan dalam pengembangan kelompok serta menjalankan tugas serta fungsi yng sudah ditetapkan secara berkelompok. peran kelompok tani memanglah lebih di pacu lagi bagaimana upaya memajukan kelompok bisnis ternaknya. kelompok tani ternak sebenarnya percis saja yang dengannya kelompok tani yng lain, misalnya kelompok tani pangan ataupun kelompok tani bidang hortikultura.
Kelompok tani peternakan adalah sekumpulan anggota yng memiliki keinginan serta tujuan kepentingan bersama yng bergabung dalam sebuah wadah kelompok tani bidang peternakan, akan tetapi menjadikan kelompok menjadi sarana pengembangan diri dalam berorganisasi serta pengembangan peternakan.

Lihat pula : Tips Ternak Burung Jalak Yang dengannya Gampang


Pentingnya Kelompok Tani PeternakanFungsi Kelompoktani
Pembinaan kelompoktani-nelayan diarahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberdayakan petani nelayan supaya mempunyai kekuatan berdikari, yng bisa atau mampu menerapkan inovasi (teknis, sosial serta ekonomi), bisa atau mampu mempergunakan serta memanfaatkan azas skala ekonomi serta bisa atau mampu menghadapi resiko bisnis, menjadikan mendapatkan tingkat pendapatan serta kesejahteraan yng layak, bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu pembinaan diarahkan supaya kelompoktani bisa berfungsi menjadi kelas belajar mengajar, menjadi unit produksi, dan menjadi wahana kerjasama menuju kelompoktani menjadi kelompok bisnis (Pusluhtan, 2002).
a.Kelas belajar: Kelompoktani adalah wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna menaikan pengetahuan, keterampilan serta sikap (PKS) dan tumbuh serta berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani menjadikan produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah dan ke hidup-an yng lebih sejahtera.
b.Wahana kerjasama: Kelompoktani adalah tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani serta antar kelompoktani dan yang dengannya pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan bisnis lain-lainnya akan lebih efisien dan lebih bisa atau mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan.
c.Unit produksi: Usahatani yng di lakukan oleh masing-masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan Perlu dipandang menjadi suatu kesatuan bisnis yng bisa dikembangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas ataupun kontinuitas.
Pembagian terstruktur mengenai Kelompoktani
Pusluhtan (1996), menjelaskan bahwasanya pembagian terstruktur mengenai kelompoktani-nelayan ditetapkan didasari nilai yng dicapai oleh masing-masing kelompok dari hasil evaluasi yang dengannya mempergunakan lima jurus kemampuan kelompok.
Pendapat dari BPSDMP (1996), bahwasanya kelas kemampuan kelompoktani-nelayan ditetapkan didasari nilai yng dicapai oleh masing-masing kelompok bagi atau bisa juga dikatakan untuk lima tolak ukur/jurus kemampuan kelompok, yaitu yang dengannya kriteria nilai 0 hingga yang dengannya 1000.
Didasari nilai tingkat kemampuan yang telah di sebutkan, masing-masing kelompoktani-nelayan ditetapkan kelasnya yang dengannya ketentuan menjadi berikut:
a.Kelas Pemula, adalah kelas terbawah serta terendah yang dengannya memiliki nilai 0 hingga yang dengannya 250.
b.Kelas Lanjut, adalah kelas yng lebih tinggi dari kelas pemula dimana kelompoktani-nelayan telah melakukan kegiatan perencanaan walaupun masih dibatasi, yang dengannya memiliki nilai 251 hingga yang dengannya 500.
c.Kelas Madya, adalah kelas selanjutnya seusai kelas lanjut dimana kemampuan kelompoktani-nelayan lebih tingggi dari kelas lanjut yakni yang dengannya nilai 501 hingga yang dengannya 750.
d.Kelas Utama, adalah kelas kemampuan kelompok yng tertinggi, dimana kelompoktani-nelayan telah berjalan yang dengannya sendirinya atas dasar prakarsa serta swadaya sendiri. Nilai kemampuan diatas 750.
Didasari SK Menteri Pertanian No.41/Kpts.OT.210/1/1992, ihwal pedoman pembinaan kelompoktani-nelayan, maka pengakuan terhadap kemampuan kelompok diatur menjadi berikut:
a.Kelas Pemula, yang dengannya piagam yng ditandatangani oleh Kepala Desa.
b.Kelas Lanjut, yang dengannya piagam yng ditandatangani oleh Camat.
c.Kelas Madya, yang dengannya piagam yng ditandatangani oleh Bupati/Walikota.
d.Kelas Utama, yang dengannya piagam yng ditandatangani oleh Gubernur.
Pembinaan serta Pemberdayaan
Pembinaan kelompoktani diarahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberdayakan petani supaya mempunyai kekuatan berdikari, yng bisa atau mampu menerapkan inovasi (teknis, sosial serta ekonomi), bisa atau mampu mempergunakan serta memanfaatkan azas skala ekonomi serta bisa atau mampu menghadapi resiko bisnis, menjadikan bisa atau mampu mendapatkan tingkat pendapatan serta kesejahteraan yng layak.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai hal yang telah di sebutkan, penyuluhan pertanian di lakukan melalui pendekatan kelompok, membina terjalinnya kerjasama individu petani dalam proses belajar-mengajar bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan pengetahuan serta keterampilan, proses produksi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai skala ekonomi, dan proses kerjasama melalui pembinaan hubungan melembaga yang dengannya Koperasi Unit Desa (KUD) serta kerjasama yang dengannya pelaku ekonomi lain-lainnya (swasta serta BUMN) bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengelolaan usahatani mulai dari pengadaan sarana, kegiatan budidaya, pengolahan serta pemasaran hasil, serta selanjutnya kelompok bisa menaikan kerajasama menjadi kelompok bisnis menjadikan akan menaikan kemampuan petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas pendapatan serta kesejahteraannya (Pusluhtan, 1996).
Di samping itu, sesama petani yng telah maju bisa membentuk asosiasi satu komoditas ataupun kombinasi komoditas pertanian yang dengannya menciptakan kerjasama profesional dikalangan produsen komoditas pertanian dalam mencapai tujuan komersial.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan peranan petani dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam memecahkan aneka macam masalah pembangunan di wilayahnya, memberikan aspirasinya kepada pemerintah, maka dipilih kontaktani-nelayan yng handal di setiap desa menjadi Kontaktani-nelayan Andalan (KTNA), yng selanjutnya membentuk Kelompok KTNA pada tingkat kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi serta nasional. Yang dengannya demikian, petani-nelayan akan turut berperan dalam pembangunan di wilayahnya ataupun pembangunan nasional, khususnya dalam sektor pertanian.
Pembinaan serta pengembangan kelembagaan petani-nelayan diharapkan makin mengembangkan kemandirian serta kemampuan kelompok, menjadikan para penyuluh pertanian serta instansi terkait bisa menyusun program pembinaan yng terarah dalam menaikan kemampuan kelompoktani di wilayah kerjanya.
Pusluhtan (1996), menjelaskan bahwasanya penilaian kelas kemampuan kelompoktani dilaksanakan didasari lima jurus kemampuan kelompok, yng selanjutnya dinilai yang dengannya mempergunakan indikator-indikator tertentu, yakni:
a.Kemampuan merencanakan kegiatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas usahatani (salah satunya pasca panen serta analisis usahatani) para anggotanya, yang dengannya penerapan rekomendasi yng tepat serta mempergunakan serta memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal,Indikator:
  • Kemampuan merencanakan pemanfaatan SDA yng tersedia;
  • Kemampuan merencanakan bisnis kelompok guna mencapai skala bisnis;
  • Kemampuan merencanakan pelaksanaan rekomendasi teknologi;
  • Kemampuan merencanakan pengadaan sarana produksi;
  • Kemampuan merencanakan pengadaan ataupun pengembalian kredit;
  • Kemampuan merencanakan pengolahan serta pemasaran hasil;
  • Kemampuan merencanakan kegiatan dalam menaikan PSK; serta
  • Kemampuan melakukan analisis usahatani.

b.Kemampuan melaksanakan serta mentaati perjanjian yang dengannya pihak lain, Indikator :
  • Kemampuan mendapatkan kemitraan bisnis yng menguntungkan bagi usahatani kelompok;
  • Bisa atau mampu membuat perjanjian kerjasama yang dengannya mitra bisnis/pihak lain;
  • Bisa atau mampu mendapatkan hak kelompok sesuai perjanjian yang dengannya pihak lain;
  • Kemampuan melaksanakan kewajiban kelompok sesuai perjanjian yang dengannya pihak lain;
  • Bisa atau mampu saling memberikan berita dalam kerjasama yang dengannya pihak lain;
  • Kemampuan menerapkan 5 tepat (kualitas, kuantitas, harga, waktu serta tempat) dalam kerjasama yang dengannya pihak lain; serta
  • Kemampuan mentaati aturan/perundangan yng berlaku.

c.Kemampuan pemupukan modal serta pemanfaatan pendapatan secara rasional, Indikator :
§ Kemampuan memupuk modal, baik dari tabungan anggota, penyisihan hasil bisnis, simpen pinjam ataupun pendapatan dari bisnis kelompok;
§ Kemampuan mengembangkan modal bisnis pada bagian produksi, pengolahan hasil serta ataupun pemasaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai skala ekonomi;
§ Kemampuan mempergunakan serta memanfaatkan pendapatan secara produktif;
§ Kemampuan mengadakan serta mengembangkan fasilitas ataupun sarana kerja;
§ Kemampuan memperoleh serta mengembalikan kredit dari Bank ataupun pihak lain.
d.Kemampuan menaikan hubungan yng melembaga antar kelompoktani-nelayan yang dengannya KUD, Indikator:
  • Kemampuan mendorong anggotanya menjadi anggota koperasi/KUD;
  • Kemampuan menaikan pengetahuan perkoperasian bagi anggota;
  • Kemampuan memperjuangkan anggotanya menjadi pengurus koperasi;
  • Kemampuan mempergunakan serta memanfaatkan pelayanan yng disediakan koperasi/KUD;
  • Kemampuan menaikan kegiatan kelompok menjadi satu dari sekian banyaknya kegiatan utama koperasi/KUD;
  • Kemampuan menjadikan kelompok menjadi Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) ataupun Unit Bisnis Otonom (UUO) koperasi/KUD;
  • Kemampuan menjadikan koperasi/KUD menjadi penyedia sarana, pelaksana pengolahan ataupun pemasaran hasil;
  • Kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menabung serta mendapatkan pinjaman/kredit dari koperasi/KUD; serta
  • Kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk berperan dan memajukan koperasi/KUD.

Lihat pula : Ternak Ayam Kampung di Sangkar


e.Kemampuan menerapkan teknologi serta pemanfaatan berita dan kerjasama kelompok yng dicerminkan oleh tingkat produktivitas dari usahatani para anggota kelompok, Indikator:
  • Kemampuan secara teratur serta terus menerus mencari, memberikan, meneruskan serta mempergunakan serta memanfaatkan berita;
  • Kemampuan melaksanakan kerjasama antar anggota dalam pelaksanaan seluruh rencana kelompok;
  • Kemampuan melakukan pencatatan serta evaluasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk peningkatan usahatani;
  • Kemampuan menaikan kelestarian lingkungan;
  • Kemampuan mengembangkan kader kepemimpinan serta keahlian dari anggota kelompok;
  • Tingkat produktivitas usahatani seluruh anggota kelompok (dibandingkan yang dengannya rata-rata produktivitas komoditas sejenis di daerah yng bersangkutan);
  • Tingkat pendapatan usahatani seluruh anggota kelompok (dibandingkan yang dengannya rata-rata daerah yng bersangkutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk satuan tertentu); serta
  • Tingkat kesejahteraan petani seluruh anggota kelompok (komposisi jumlah keluarga prasejahtera, sejahtera I, II serta III dibandingkan yang dengannya rata-rata daerah yng bersangkutan.

Pendapat dari Purwanto (2007), dinamika kelompoktani merupakan seluruh aktivitas dari kekuatan interen serta eksteren secara interaktif dari seluruh anggota kelompok. Sedangkan kelompok dikatakan dinamis andaikan seluruh unsur yng ada dalam kelompok berinteraksi serta berperan sesuai fungsinya,
Selanjutnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengukur kedinamisan dalam suatu kelompok bisa dilihat dari segi:
1)pertemuan kelompok
2)produksi usahatani meningkat
3)adanya rencana kerja
4)pengurus aktif (berfungsi)
5)norma kelompok ditaati
6)adanya tabungan
7)pendapatan serta Kesejahteraan.
Demikianlah analisis ihwal kelompok tani peternakan mudah-mudahan menambah wawasan kamu dalam membuat kelompok tani yng bergerak pada bagian peternakan.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/10/pentingnya-kelompok-tani-peternakan.html.

Seputar Pentingnya Kelompok Tani Peternakan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pentingnya Kelompok Tani Peternakan