Sintesis Protein, Laktosa dan Lemak Susu

- Januari 22, 2018

Sintesis Protein, Laktosa dan Lemak Susu

 

Sintesis Protein Susu

Endoplasmic reticulum dan apparatus Golgi berhubungan langsung yang dengannya membran sel dan lumen alveoli. Sebagian dari endoplasmic reticulum ditempeli dengen partikel-partikel yng padat dikenal menjadi ribosome yng melekat di permukaan luar membrannya dan berfungsi utama dalam sintesis protein sel. Bebrapa ribosome tak menempel pada endoplasmic reticulum namun melayang-layang dalam cytoplasma. Bagian endoplasmic reticulum yng tak tertutup oleh ribosome berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mentransfer material kedalam cytoplasma.

Tiga tipe ribonucleic acid (RNA) yng terlibat dalam sintesis protein susu semuanya terbentuk dalam nucleus dan diangkut ke cytoplasma ke bagian dimana di lakukan sintesis protein. Messenger RNA (mRNA) dari nucleus diangkut ke ribosome, yng mana memiliki kandungan RNA tipe kedua yakni ribosomal RNA (rRNA). mRNA memiliki kandungan code bagi atau bisa juga dikatakan untuk asam amino tertentu yng akan membentuk molekul protein tertentu. Code dalam mRNA diperoleh dari code yng terdapat dalam molekul deoxyribonucleic acid (DNA) dalam nucleus. Asam amino dalam cytoplasma diaktifkan dan diambil oleh molekul transfer RNA (tRNA) dan diangkut menuju ribosome dimana mRNA sudah dilekatkan. tRNA mengenali code mRNA dan meletakkan asam-asam amino yang telah di sebutkan pada tempat yng tepat. tRNA yng kedua menempatkan asam amino yng lain pada posisi yng sesuai yang dengannya code dalam mRNA, dan dibentuk ikatan peptida antara dua asam amino. Proses yang telah di sebutkan diulangi hingga terbentuk molekul protein. Molekul protein lantas bergerak menuju ke lumen endoplasmic reticulum ke bagian yng halus dan lantas ke apparatus Golgi dimana protein susu dimampatkan dalam vacuola dan dikeluarkan ke lumen alveolus. Sebuah vacuola merupakan rongga dari suatu membran tipis yng berisi tetesan protein dan laktosa yng lantas bergerak menuju ke bagian puncak dari sel, dan dari situ dikumpulkan material susu ke dalam lumen alveolus.

Sekresi Lemak Susu

Sekresi lemak susu digambarkan pada sel epithel nomor 2 hingga 8. Pada penampang melintang kelenjar susu yng diwarnai yang dengannya zat warna yng terserap lemak terlihat tetes-tetes lemak (droplet), lemak yng kecil pada bagian basal semisal pada sel no. 2, selama tetes lemak yang telah di sebutkan menuju ke puncak sel orang-orang yang dengannya cepat menjadi besar ( sel 3 – 6 ). Pada waktu tetes lemak yang telah di sebutkan menekan membran sel, membran sel ikut membesar dan terus membungkus lemak yang telah di sebutkan. Sekresi tetes lemak terlihat pada sel 7 – 8. Tatkala tetes lemak / (globula) lemak dilepaskan membran sel menyatu kembali dibagian dibawah globuli lemak, ini bisa mencegah cytoplasma mengalir ke dalam lumen alveolus. Lemak masuk ke dalam lumen alveolus sudah terbungkus lengkap yang dengannya membran yng berasal dari sel yng mensekresikan. Pada analisis lemak susu diketemukan sejumlah kecil protein, ada dugaan adalah tetesan protein yng terperangkap dalam membran yng membungkus lemak pada tatkala lemak akan disekresikan.Hampir seluruh lemak susu terdiri dari triglycerida. Triglycerida tersusun dari tiga asam lemak yng terikat yang dengannya satu molekul glycerol. Asam-asam lemak yang telah di sebutkan memiliki rantai carbon lemak susu yng panjangnya berbeda-beda. Panjang rantai carbon lemak susu dari empat spesies ditunjukkan dalam Tabel 10 .
Asam-asam lemak yng mengalami esterifikasi yang dengannya glycerol berasal dari dua sumber pokok. Hampir seluruh asam lemak rantai pendek hingga asam lemak yng memiliki atom C-14 dan beberapa C-16 disintesis dalam kelenjar susu. Orang-orang disusun dari unit asam acetat yng memiliki kandungan dua atom C dan asam β-hydroxybutirat (molekul asam butirat) yng memiliki kandungan empat atom C. Unit rantai carbon pendek ini berasal dari proses fermentasi dalam rumen, menjadi penyusun lemak susu lauh lebih tidak sedikit dipakai asam acetat daripada asam butirat.
Hampir seluruh asam lemak C-18 dan beberapa asam lemak C- 16 berasal dari asam lemak yng diabsorbsi langsung semisal apa adanya dari darah. Beberapa asam lemak C-14 dan C-16 pula berasal dari asam lemak C-16 dan C-18 melalui pemotongan 2 ataupun 4 unit carbon. Kelenjar susu bisa menghilang-kan ion-ion hydrogen dari asam-asam lemak C-18 bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengubahnya menjadi asam lemak tak jenuh. Kelenjar susu mengabsorbsi lebih tidak banyak asam oleat dan linoleat dari saluran darah dibandingkan yang dengannya yng diketemukan dalam susu. Lantaran itu beberapa lemak dalam kelenjar susu merupakan lemak tak jenuh. Molekul glycerol disintesis dari glukosa, namun sebagian berasal dari bagian glycerol dari triglycerida yng diabsorbsi darah.

Sekresi Laktosa

Laktosa tersusun dari dua monosacharida, glukosa dan galaktosa. Dalam proses pembentukan lactosa sebuah molekul glukosa diubah menjadi galaktosa. Molekul galaktosa ini lantas dihubungkan yang dengannya sebuah molekul glokosa kedua bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk laktosa. Kira-kira sebanyk 50 % glukosa yng masuk ke dalam ambing dipakai menjadi energi. Pada tahap akhir dalam formasi laktosa dipakai enzim lactose-synthetase yng terdiri dari dua unit. Satu dari sekian banyaknya sub unit adala α-laktalbumin, yng pula adalah satu dari sekian banyaknya protein susu. Formasi laktosa berlangsung dalam apparatus Golgi. α-laktalbumin disintesis pada ribosome dan bergerak menuju ke lumen endoplasmic reticulum ke apparatus Golgi, dimana ketemu sub unit kedua yakni galactocyl-transferase dari lactos synthetase. Lantaran lactose synthetase terbentuk dalam apparatus Golgi, maka dianggap pembentukan laktosa pula berlangsung disitu, dan laktosa yang telah di sebutkan yang dengannya partikel protein diangkut keluar menuju vacuola.
Kandungan laktosa susu relatif konstan. Laktosa adalah komponen pokok yng mengatur tekanan osmose susu, namun ion-ion CL, K (Potasium), Na (Sodium) pula memiliki peranan dalam pengaturan tekanan osmose susu. Air ditransfer kedalam lumen alveolus hingga tekanan osmose susu percis yang dengannya tekanan osmose darah. Sebagian besar air menembus sel-sel epithel dan masuk ke dalam susu yang dengannya tips filtrasi (perembesan).

Proses Sekresi Komponen Susu Lain

Kandungan mineral dan vitamin dalam susu diatur yang dengannya proses filtrasi. Sel-sel epithel berfungsi menjadi membran barier ataupun carrier partikel-partikel yang telah di sebutkan dari darah ke lumen alveolus. Sel-sel epithel mengkombinasikan beberapa mineral yang dengannya komponen ogranik, sebagi semisal 75 % Ca dalam susu secara kimiawi ataupun fisis terkombinasi dalam casein, phosphat dan citrat. Lebih dari separo phosphor dalam susu terikat dalam casein. Molekul-molekul vitamin dalam darah ditransfer ke dalam susu tanpa melalui perubahan. Konsentrasi beberapa vitamin lebih-lebih vitamin yng larut dalam air, bisa ditingkatkan yang dengannya peningkatan jumlah vitamin yang telah di sebutkan dalam plasma darah.
Jadi ada dua tipe proses sekresi dalam kelenjar susu. Proses filtrasi yng meliputi sekresi air, vitamin, dan mineral dan proses metabolisme yng sebenarnya pada sekresi lemak, laktosa, dan protein. Komponen sel pula diketemukan dalam susu, ini diperkirakan adalah hasil pemecahan dan degradasi sel-sel epithel yng terbawa ke dalam susu. Beberapa sel yang telah di sebutkan diganti selama periode laktasi, dan penurunan produksi berlangsung seusai puncak produksi sebagian besar penyebabnya yaitu lantaran berkurangnya jumlah sel-sel epithel yang telah di sebutkan.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/sintesis-protein-laktosa-dan-lemak-susu.html.

Seputar Sintesis Protein, Laktosa dan Lemak Susu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Sintesis Protein, Laktosa dan Lemak Susu