cara sukses budidaya dan beternak ayam kalkun

- Januari 22, 2018

cara sukses budidaya dan beternak ayam kalkun

 
Produk dari ayam, baik itu daging ataupun telurnya selalu menjadi pilihan utama warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia. Hal ini membuat bisnis peternakan ayam mempunyai potensi keuntungan yng menjanjikan. Tidak jarang, para wirausahawan muda pun melirik peternakan ini, satu diantaranya merupakan Zainal. Usianya masih 23 tahun, akan tetapi ia telah mempunyai bisnis yng menjanjikan, yaitu peternakan ayam kalkun. Muhammad Zainal Arifin mengembangkan usaha ini sejak tahun 2010. Berawal dari sekedar hobi memelihara ayam kalkun, kini Zainal mampu mengantongi omset sampai-sampai lima juta rupiah per bulan.
Zainal beternak ayam kalkun jenis M. gallopavo yng pula dikenal menjadi kalkun liar ataupun wild turkey. Tatkala ini ada sekitar 200 ekor kalkun di sangkar miliknya. Konsumen Zainal rata-rata merupakan pengusaha restoran
cara sukses budidaya dan beternak ayam kalkun
Kepada konsumen, Zainal menjual kalkun yng telah mempunyai berat antara 4 sampai-sampai 5 kg seharga Rp 250.000 per ekor. Sedangkan kalkun berbobot 6 sampai-sampai 8 kg dijual seharga Rp 350.000 per ekor. Lain lagi kalau kalkun besar berbobot 9 sampai-sampai 15 kg dijual yang dengannya harga 650 ribu rupiah per ekor. Dalam sehari, Zainal mampu menjual antara 7 sampai-sampai 10 ekor kalkun. Ia pula mendapatkan pesanan daging kalkun. Zainal menjual daging kalkun seharga 55.000 rupiah per kg. Selain dagingnya, telur kalkun pula laris diburu konsumen. Dalam sebulan, ayam kalkun mampu menghasilkan antara 15 sampai-sampai 20 butir telur. Tertarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti jejak Zainal? Peternak kalkun mempunyai kesempatan bisnis yng menjanjikan. Perawatan kalkun pula tak susah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan, kalkun cukup diberi sayuran segar yng dicampur yang dengannya bekatul. Yang dengannya modal tidak banyak untung yng menggiurkan.
Apa saja yng butuh dipersiapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisnis ayam kalkun?
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali usaha ternak ayam kalkun, tidak jauh berbeda yang dengannya ayam kampung ataupun ayam broiler. Tahapan persiapannya dimulai dari pemilihan tempat ataupun tempat bisnis, pembuatan sangkar, pengadaan bibit ataupun induk, penyediaan pakan, dan pemeliharaan. Seluruh tahapan ini hampir percis yang dengannya peternakan jenis ayam lain-lainnya. Silahkan baca "Usaha beternak ayam" di link ini!
Lantas kamu butuh pula mengetahui jenis-jenis ayam kalkun. Ayam kalkun merupakan sebutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina mempunyai ukuran lebih kecil dari kalkun jantan yang dengannya warna bulu yng tidak lebih berwarna-warni. Tatkala berada di alam bebas, kalkun gampang dikenali yang dengannya melihat ukuran tubuhnya dan rentangan sayapnya yng mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Sedang disebut M. ocellata. Kalkun hasil domestikasi yng diternakkan oleh para petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk diambil daging dan telurnya berasal dari spesies M. gallopavo yng pula dikenal menjadi kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata mungkin merupakan hasil domestikasi suku Maya di Amerika.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tahap pemilihan bibit ayam kalkun, yng butuh kamu perhatikan merupakan pemilihan bibit yng sehat dan unggul yang dengannya ciri-ciri nafsu makan yng baik, kotorannya berwarna normal (tak encer ataupun putih kehijauan), gerak-geriknya gesit dan lincah, dan berasal dari indukan unggul. Indukan yng unggul umumnya adalah betina produktif yng mempunyai kaki dan badan yng besar. Di pasaran harga bibit anak ayam kalkun ataupun DOC (Day Old Chick) sekitar Rp 20.000 - Rp 40.000 per ekor.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeiliharan dan perawatan, tidak jauh berbeda yang dengannya pemeiliharan ayam potong. Secara garis besar bisa dibagi dalam tiga fase, yaitu:
cara sukses budidaya dan beternak ayam kalkun
Perawatan pertama (basic care) merupakan perawatan yng di lakukan terhadap anakan ayam kalkun yng masih berusia 0 hari - 1,5 bulan. Hal terpenting pada masa perawatan ini merupakan "warming lamp" ataupun pemanasan suhu sangkar ayam yang dengannya lampu. Ayam kalkun yng berusia tidak lebih dari 1,5 bulan memerlukan suhu diatas 30-45 °C. Hal lain yng butuh pula kamu perhatikan merupakan feeding ataupun proses pemberian makan. Pada usia 0-20 hari anak ayam Perlu diberi makanan yang dengannya kandungan nutrisi yng sesuai, misalnya berupa bekatul dicampur air panas dan tambahan potongan sayuran.
Perawatan menengah (Medium care) di lakukan disaat anakan sudah mencapai usia lebih dari 1,5 bulan sampai-sampai 6 bulan ataupun menuju tahap dewasa. Pada masa ini, kita telah mampu membedakan jenis kelaminya. Pemberian lampu penghangat telah tak dibutuhkan lagi dan persiapan sangkar yng lebih luas supaya ayam mampu bergerak secara bebas ataupun dibiarkan lepas dari sangkar. Jenis pakannya pun tidak jauh berbeda dari perawatan basic care.
Perawatan Lanjutan (advanced care) adalah pemeliharaan ayam kalkun yng telah memasuki usia lebih 6 bulan. Pada masa ini, sebaiknya pisahkan ayam kalkun yng berjenis kelamin jantan yang dengannya pejantan lainya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari perkelahian sesama pejantan. Bila kalkun betina tampak merunduk-runduk maka kalkun itu telah siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk kawin dan sebentar lagi akan betelur. Pada masa ini dia ayam kalkun akan memlai masa reproduksi. Pada umur sekitar 7 bulan ayam kalkun mampu mencapai 8 kg- 9 kg, dan siap dipasarkan.
Apa sajakah ide usaha turunan dari ternak ayam kalkun ini?
Menggeluti bisnis peternakan ayam kalkun diluar dugaan tidak cuma sebatas dagingnya saja. Ada tidak sedikit usaha turunan yng mampu dijalankan semisal: usaha bibit kalkun, usaha telur ayam kalkun, usaha kios daging ayam kalkun, usaha kotoran menjadi pupuk, kerja percis yang dengannya restoran ataupun menjadi distributor daging kalkun, dan usaha pemanfaatan ataupun pengolahan bulu kalkun menjadi produk ekonomis, misalnya kipas, kemoceng, aksesoris pakaian, dan sejenisnya.

Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/cara-sukses-budidaya-dan-beternak-ayam-kalkun.html.

Seputar cara sukses budidaya dan beternak ayam kalkun

Advertisement
 

Cari Artikel Selain cara sukses budidaya dan beternak ayam kalkun