tips ternak belut

- Desember 22, 2017

tips ternak belut

 
Pada Peluang di artikel ini akan disajikan mengenai bagai mana tips/ tatacara budidaya belut. Tanda-ciri belut merupakan hidup di air tawar dgn bentuk tubuh bulat memanjang yng cuma mempunyai sirip punggung & tubuhnya licin. Hidup belut di sawah-sawah, di rawa-rawa serta lumpur dan di kali-kali kecil. "Budidaya Belut" tatkala ini telah mulai dikembangkan lantaran mempunyai nilai ekonomis yng tinggi, oleh karenanya diharapkan suatu Tips/ Tips Budidaya Belut yng benar. Pusat budidaya belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta & di daerah Jawa Barat. Di daerah lain-lainnya baru adalah tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam ataupun menjadi pos penampungan. Jenis belut ada 3 (tiga) jenis yakni belut rawa, belut sawah & belut kali/laut. Akan tetapi demikian jenis belut yng Suka dijumpai merupakan jenis belut sawah.
Tips/ Tips Budidaya Belut Yng Benar
tips ternak belut
Persyaratan Tempat Budidaya Belut
  • Kualitas air utk pemeliharaan belut Perlu bersih, tak terkemudian keruh & tak tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tak beracun.
  • Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan belut yakni berkisar antara 25-31 derajat C.
  • Scr klimatologis ikan belut tak butuh kondisi iklim & geografis yng spesifik. Ketinggian tempat budidaya belut dpt berada di dataran rendah hingga dataran tinggi. Begitu juga dgn kelembaban & curah hujan tak ada batasan yng spesifik.
  • Pada prinsipnya kondisi perairan merupakan air yng Perlu bersih & kaya akan osigen lebih-lebih utk bibit/benih yng masih kecil yakni ukuran 1-2 cm. Sedangkan utk perkembangan selanjutnya belut dewasa tak memilih kualitas air & dpt hidup di air yng keruh.
Pedoman Teknis Budidaya Belut
* Penyiapan Sarana & Perlengkapan
Butuh diketahui bahwasanya jenis kolam budidaya belut Perlu dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (utk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (utk belut ukuran 3-5 cm) & kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yng masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yakni utk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm hingga menjadi ukuran 15-20 cm & utk pemeliharan belut dgn ukuran 15-20 cm hingga menjadi ukuran 30-40 cm.
Pembuatan kolam belut dgn bahan bak dinding tembok/disemen & dasar bak tak butuh diplester.
  1. Perlengkapan lain-lainnya berupa media dasar kolam, sumber air, alat penangkapan yng diharapkan, ember plastik & peralatan-peralatan lain-lainnya.
  2. Bangunan jenis-jenis kolam belut scr umum relatif percis cuma dibedakan oleh ukuran, kapasitas & daya tampung belut itu sendiri.
  3. Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik spt pupuk sangkar, sekam padi & jerami padi. Tatacaranya kolam yng masih kosong utk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dgn pupuk sangkar setebal 10 cm, lantas diatasnya lagi ditimbun dgn ikatan-ikatan merang ataupun jerami kering. Sesudah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedlm kolam scr perlahan-lahan hingga setinggi 50 cm (bahan organik + air). Dgn demikian media dasar kolam sdh selesai, tinggal media yang telah di sebutkan dibiarkan beberapa tatkala supaya hingga menjadi lumpur sawah. Sesudah itu belut-belut diluncurkan ke dlm kolam.
  • Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m 2 . Utk kolam pendederan (ukuran belut 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m 2 . Utk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m 2 . & utk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m 2 . Dan kolam belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m 2 , sampai-sampai panjang belut pemanenan kelak berukuran 3-50 cm.
* Penyiapan Bibit Belut
  1. Anak belut yng sdh siap dipelihara scr intensif merupakan yng berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dlm 2 tahapan dgn masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
  2. Bibit dpt diperoleh dari bak/kolam pembibitan ataupun dpt pula bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yng ada di alam.
  3. Pemilihan bibit dpt diperoleh dari kolam peternakan ataupun pemijahan. Umumnya belut yng dipijahkan merupakan belut betina berukuran ± 30 cm & belut jantan berukuran ± 40 cm.
  4. Pemijahan di lakukan di kolam pemijahan dgn kapasitas satu ekor pejantan dgn dua ekor betina utk kolam seluas 1 m 2 . Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belut menetas. & sesudah menetas umur 5-8 hari dgn ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dlm ukuran ini belut segera diambil utk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak belut dgn ukuran sedemikian yang telah di sebutkan diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan hingga anak belut yang telah di sebutkan berukuran 5-8 cm. Dgn ukuran ini anak belut sdh dpt diperlihara dlm kolam belut utk konsumsi selama dua bulan ataupun empat bulan.
* Perlakuan & Perawatan Bibit Belut
  • Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dlm hal ini benih diperlakukan dgn secermat barangkali supaya tak bnyk yng hilang. Dgn perairan yng bersih & lebih baik lagi andaikan di air yng mengalir.
* Pemeliharaan Pembesaran
  1. Pemupukan, Jerami yng sdh lapuk diharapkan utk membentuk pelumpuran yng subur & pupuk sangkar pula diharapkan menjadi satu dari sekian banyaknya bahan organik utama.
  2. Pemberian Vaksinasi
  3. Pemeliharaan Kolam & Tambak, Yng butuh diperhatikan pada pemeliharaan belut merupakan melindungi kolam supaya tak ada gangguan dari luar & dlm kolam tak beracun.
  4. Pemberian Pakan, Bila diharapkan dpt diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yng diberikan setiap 10 hari sekali.
* Hama & Penyakit BelutAda beberapa jenis hama serta penyakit yng Suka meneyang belut. Berikut merupakan hama serta penyakit pada belut yang telah di sebutkan
Hama Belut
  1. Hama pada belut merupakan binatang tingkat tinggi yng langsung mengganggu ke hidup-an belut.
  2. Di pekarangan, lebih-lebih yng ada di perkotaan, hama yng Suka menyerang cuma katak & kucing. Pemeliharaan belut scr intensif tak bnyk diserang hama.
  3. Di alam bebas & di kolam terbuka, hama yng Suka menyerang belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air & ikan gabus.
Penyakit Belut
  • Penyakit yng umum menyerang merupakan penyakit yng penyebabnya yaitu oleh organisme tingkat rendah spt virus, bakteri, jamur, & protozoa yng berukuran kecil.
* Panen Belut Pemanenan belut berupa 2 jenis yakni :
  1. Berupa benih/bibit yng dijual utk diternak/dibudidayakan.
  2. Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yng siap dijual utk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dgn permintaan pasar/konsumen). Tips Penangkapan belut percis spt menangkap ikan lain-lainnya dgn perlengkapan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dgn pancing ataupun kail & pengeringan air kolam shg belut tinggal diambil saja.
* Pasca Panen Belut Pada pemeliharaan belut scr komersial & dlm jumlah yng besar, penanganan pasca panen butuh mendpt perhatian yng serius. Hal ini supaya belut dpt diterima oleh konsumen dlm kualitas yng baik, shg m’punyai jaringan pemasaran yng luas. Lihat pula Budidaya Semangka serta Manfaat Belut bagi atau bisa juga dikatakan untuk Kebugaran atau kesehatan.
Demikian Tulisan atau artikel ihwal tips ternak belut , mudah-mudahan memberikan manfaat.

Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/tips-ternak-belut.html.

Seputar tips ternak belut

Advertisement
 

Cari Artikel Selain tips ternak belut