Manisan Cabai Pengeruk Laba

- November 14, 2017

Manisan Cabai Pengeruk Laba

 

Pedas. Itulah rasa cabai. Akan tetapi rasa cabai nan pedas itu diolah menjadi manisan berganti menjadi rezeki nan manis. Lihat saja yng di lakukan Nurul serta Ellice. Meskipun susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk memproduksinya, namun laba usaha manisan cabai itu mampu mencapai 40% dari omzet.
Meskipun pedas, cabai nyatanya mampu menjadi usaha yng menggiurkan. Selain mampu diperdagangkan dalam kondisi segar, usaha cabai pula mampu berupa cabai giling, abon cabai, sampai-sampai berupa manisan cabai.
Kesempatan usaha olahan cabai segar itu diluar dugaan telah di lakukan Nurul Hanifah, pemilik CV Mekar Anugrah di Bogor, Jawa Barat. Nurul telah tiga tahun ini tekun mengolah cabai segar menjadi manisan cabai. Tentu saja, Nurul berbisnis manisan cabai lantaran di situ ada laba yng Amat manis. "Margin dari memproduksi manisan cabai bisa 40% dari omzet," terang Nurul.
Nurul berterus terang menjual setiap kilogram (kg) manisan cabai seharga Rp 150.000. Tatkala ramai pesanan, Nurul mampu menjual sebanyk 150 kg manisan cabai yang dengannya omzet mencapai Rp 22,5 juta per bulan. "Kalau dirata-ratakan, setiap bulan, omzet jualan manisan cabai saya sekitar Rp 17 juta," terang Nurul.
Meskipun buka bisnis di Bogor, manisan cabai buatan Nurul telah melanglang buana sampai-sampai keluar daerah Bogor. Kini manisan cabai buatan Nurul mampu didapati di Jakarta, Bandung, malah sampai-sampai hingga Semarang, Jawa Sedang.
Kenaikan jumlah pembeli manisan cabai itu terasa belakangan ini. Nurul berterus terang, setiap 12 bulan, omzet usaha manisan cabainya terus bertambah. "Omzet saya tahun ini sudah naik 30% ketimbang tahun lalu," klaim Nurul.
Selain Nurul, ada Alicce Hanafi, pemilik toko Toeniel Manisan, yng pula memproduksi manisan cabai di Surabaya, Jawa Timur.
Alicce telah mengolah cabai menjadi manisan cabai sejak tahun 2010 lantas. "Awalnya saya bikin manisan terong, terus ikut mencoba manisan dari cabai," terperinci Alicce.
Hasil dari coba-coba itu diluar dugaan membawa berkah bagi Alicce. Manisan cabai itu disenangi tidak sedikit pelanggannya. Malah ada pelanggannya yng dulu terbiasa membeli manisan terong, belakangan berpindah membeli manisan cabai.
Tatkala ini, Alicce mampu menjual sekitar 86 kg sampai-sampai 100 kg manisan cabai per bulan. Alicce menjual manisan cabai itu seharga Rp 180.000 - Rp 200.000 per kg. "Kalau secara eceran saya menjual Rp 20.000 untuk 100 gram atau per ons," terang Allice.
Dalam sebulan setidaknya Alicce mampu mengantongi omzet Rp 15 juta sampai-sampai Rp 20 juta. Selain menjual manisan cabai, Alicce pula mendulang omzet dari penjualan selai cabai yng terbuat dari air sisa rebusan cabai. "Dalam mengolah manisan cabai, boleh dibilang tidak ada limbah yang terbuang," terang Alicce.
Meskipun laba jualan manisan cabai menggiurkan, akan tetapi proses pembuatan manisan cabai cukup rumit serta terbilang panjang.
"Mulai dari membersihkan biji, merebusnya dengan gula sampai proses pengeringan bisa menghabiskan waktu berhari-hari," terang Nurul.
SUMBER KLIPPING: Kontan

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2014/08/manisan-cabai-pengeruk-laba.html.

Seputar Manisan Cabai Pengeruk Laba

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Manisan Cabai Pengeruk Laba