BUDIDAYA JAMBU BIJI DALAM POT

- November 28, 2017

BUDIDAYA JAMBU BIJI DALAM POT

 
Budidaya Jambu biji – jambu biji merupakan satu dari sekian banyaknya tanaman buah yng tidak sedikit digemari. Tak cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk buah akan tetapi bisa dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk obat demam berdarah. Harganya dipasaran pula lumayan tinggi. Buah ini umumnya dijual dalam bentuk buah segar ataupun dalam bentuk olahan minuman sehat.

BUDIDAYA JAMBU BIJIDALAM POT

a. Memilih bibit

Bibit jambu biji. Pilih yng kondisinya prima. Bibit jambu biji yng baik berasal dari hasil okulasi (penempelan) yng sudah berumur minimal 4 bulan. Sebiaknya, panjang satu cabang tunas sudah mencapai 30 cm serta mempunyai 6 pasang daun. Yng paling penting, bibit bebas dari hama serta penyakit utama.

b. Tatacara gampang menanam jambu dalam pot

Maraknya tabulampot membuat jambu biji pula kerap ditanam di pekarangan dalam wadah pot. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan tabulampot jambu biji sarat buah, tahap penanaman sebaiknya di lakukan yang dengannya benar, menjadi berikut:· Pilih pot yng berukuran besar (diameter sekitar 1 m) yng terbuat dari plastik, semen ataupun drum bekas lantaran tinggi maksimal tanaman jambu biji mampu mencapai 10 m.· Masukkan media tanam yng porous serta gembur ke dalam pot, mampu berupa campuran tanah merah serta pupuk sangkar ayam (50%:50%).· Pindahkan bibit yang dengannya mencungkil ataupun membuka plastik yng melekat pada media penanaman secara hati-hati supaya akar tak rusak ke dalam pot yng telah berisi media tanam. Supaya akar tumbuh lebih tidak sedikit, potong akar tunggangnya tidak banyak. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi terjadinya penguapan yng berlebihan, potong lebar daun separuh.· Padatkan media tanam di sekeliling bibit, lantas siram tanaman sampai-sampai air mulai merembes dari dasar pot.

TEKNIS BUDIDAYA


Pembibitan

Pembibitan pohon jambu biji di lakukan melalui system pencangkokan serta okulasi, meskipun bisa pula di lakukan yang dengannya tatacara menanam biji yang dengannya secara langsung.1. Persyaratan BenihBenih yng diambil umumnya dipilih dari benih-benih yng disukai oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat konsumen yng adalah bibit unggulan semisal jambu bangkok. Bibit yng baik antara lain yng berasal dari:· Buah yng telah cukup tua.· Buahnya tak jatuh sampai-sampai pecah.· Pengadaan bibit lebih dari satu jenis bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberi jaminan mungkin adanya persarian bersilang.
2. Penyiapan BenihSetelah buah dikupas serta diambil bijinya, lantas disemaikan yang dengannya jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) seusai itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji yang telah di sebutkan direndam yang dengannya larutan asam yang dengannya perbandingan 1:2 dari air serta larutan asam yng terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, tatacaranya direndam selama 15 menit lantas dicuci yang dengannya air tawar yng bersih sebanyk 3 kali berulang/yang dengannya air yng mengalir selama 10 menit, lantas dianginkan selama 24 jam. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghidari jamur, biji bisa dibalur yang dengannya larutan Dithane 45, Attracol 70 WP ataupun fungisida lain-lainnya. Sesudah batang pokok sudah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yng disemaikan baru bisa di lakukan okulasi /cangkok yng kira-kira sudah bergaris sedang 1cm serta tumbuh lurus, lantas yang dengannya mempergunakan pisau okulasi di lakukan pekerjaan okulasi serta sesudah selesai pencangkokan ditaruh dalam media tanah baik dalam bedengan ataupun didalam pot/kantong plastik,sesudah tanaman telah cukup kuat baru dipindah kelokasi yng sudah disiapkan.
3. Teknik Penyemaian BenihPilih lahan yng gembur serta telah mendapatkan pengairan dan gampang dikeringkan disamping itu gampang diawasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyemaian. Tatacara penyemaian merupakan menjadi berikut: tanah dicangkul sedalam 20-30 cm sembari dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu serta sisa pepohonan serta benda keras lain-lainnya, lantas tanah dihaluskan menjadikan menjadi gembur serta dibuat bedengan yng berukuran lebar 3-4 m serta tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan yang dengannya lahan yng idel sekitar 6-7 m, yang dengannya keadaan bedengan membujur dari utara ke selatan, agar bisa memperoleh tidak sedikit sinar matahari, yang dengannya jarak antara bedeng 1 m, serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah kesuburan bisa diberi pupuk hijau, kompos/pupuk sangkar sebanyk 40 kg yang dengannya keadaan telah matang serta benih siap disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji pula bisa langsung ditunggalkan pada bedeng-bedang yng telah disiapkan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji yang telah di sebutkan ditanam pada bedeng-bedeng yng berjarak 20-30 cm sesudah berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, telah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit bisa dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Sesudah mencapai keinggian 5-6 m, tidak lebih lebih sudah berumur 6-9 bulan pencangkokan ataupun okulasi bisa dimulai yang dengannya mengerat cabang sepanjang 10-15 cm lantas diberi media tanah yng sudah diberi pupuk sangkar, lantas dibalut yang dengannya sabut kelapa ataupun plastik yng sudah diberi lubang-lubang sirkulasi, lantas diikat yang dengannya tali plastik agar bisa melindungi petumbuhan akar tak mengalami hambatan. Akar akan tumbuh yang dengannya cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi yang dengannya mata tangkai yng sudah berumur 1 th, melalui tatacara Forkert yng disempurnakan, yang dengannya lebar 0,8 cm setinggi 10 cm dari permukaan tanah, sesudah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit serta sesudah berumur 2-3 minggu tali dilepas andai kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi dianggap sukses serta pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan agar bisa memberikan peluang mata terebut bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkembang serta sesudah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi bisa dipindah pada pot-pot ataupun kantong plastik, lantas di lakukan pemotongan pada akar tunggang tidak banyak agar bisa akar akan lebih cepat berkebang. Sesudah itu baru di lakukan penanaman dalam lobang-lobang bedengan yng sudah dipersiapkan.
4. Pemeliharaan Pembibitan/PenyemaianPemberian pupuk sangkar sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara cepat serta merata, sesudah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan di lakukan penyiraman yang dengannya mempergunakan larutan Atoik 0,05-0,1% ataupun Gandasil D 0,2%, bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang secara langsung pada daun serta akar, menjadikan memberikan kekuatan vital bagi atau bisa juga dikatakan untuk kegiatan pertumbuhan sel. Sesudah itu di lakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, sampai-sampai kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman di lakukan cukup 1 kali tiap pagi hari hingga menjelang mata hari terbit, alat yng dipakai "gembor" agar bisa penyiraman bisa merata serta tak merusak bedengan, diusahakan agar bisa air bisa menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Selanjutnya di lakukan pendangiran bedengan agar bisa tetap gembur, di lakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yng tumbuh disekitarnya agar bisa disiangi, hindarkan dari serangan hama serta penyakit, hingga umur tidak lebih lebih 1 tahun, baru sesudah itu bisa di lakukan pengokulasian yang dengannya system Fokert yng telah disempurnakan, sebelum di lakukan okulasi daun-daun pohon induk yng sudah dipilih mata kulitnya dirontokkan, lantas sesudah penempelan mata kulit di lakukan, ditunggu hingga mata kulit itu tumbuh tunas, sesudah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, lantas rawat yang dengannya penyiraman 2 kali sehari serta mendangir dan membersihkan rumput-rumput yng ada disekitarnya. pemberian pupuk daun yang dengannya Gundosil ataupun Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan yang dengannya tatacara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.
5. Pemindahan BibitCara pemindahan bibit yng sudah berkecambah ataupun sudah di cangkok ataupun diokulasi bisa yang dengannya mencungkil ataupun membuka plastik yng melekat pada media penanaman yang dengannya tatacara hati-hati jangan hingga akar menjadi rusak, serta pencungkilan di lakukan yang dengannya kedalaman 5 cm, supaya tumbuh akar lebih tidak sedikit maka dalam penanaman kembali akar tunggangnya dipotong tidak banyak bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi terjadinya penguapan yng berlebihan, lantas lebar daun dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan yang dengannya jarak 6-7 m serta ditutupi yang dengannya atap yng dipasang miring lebih tinggi di timur, yang dengannya harapan bisa lebih tidak sedikit kena sinar mata hari pagi. Serta di lakukan penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.

Pengolahan Media Tanam

1. PersiapanSebagai satu dari sekian banyaknya syarat dalam mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah yng subur, tidak sedikit memiliki kandungan unsur nitrogen, walaupun pada daerah perbukitan akan tetapi tanahnya subur, di lakukan yang dengannya tatacara membuat sengkedan (teras) pada bagian yng curam, lantas bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan tanah butuh di bajak ataupun cukup dicangkul yang dengannya kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk sangkar yang dengannya dosis 40 kg/m persegi, lantas dibuatkan bedengan yang dengannya ukuran 1,20 m yng panjangnya disesuaikan yang dengannya ukuran yng dibutuhkan.
2. Pembukaan LahanTanah yng akan dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebun jambu biji dikerjakan seluruh secara bersama, tanaman pengganggu semisal semak-semak serta rerumputan dibuang, serta benda-benda keras disingkirkan lantas tanah dibajak ataupun dicangkul dalam, yang dengannya mempertimbangkan bibit yng mau ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tak butuh terlalu dalam (30 cm), akan tetapi bila hasil okulasi butuh pengolahan yng cukup dalam (50 cm). Lantas dibuatkan saluran air selebar 1 m serta ke dalam disesuaikan yang dengannya kedalaman air tanah, guna mengatasi system pembuangan air yng tidak lebih lancar. Tanah yng kurus serta tidak lebih humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yng dibuat yang dengannya tatacara mengubur ranting-ranting serta dedaunan yang dengannya kondisi semisal ini dibiarkan selama tidak lebih lebih 1 tahun sebelumnya. Lantas di lakukan pemupukan sebanyk 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai yang dengannya kebutuhan.
3. Pembentukan BedenganTanah yng sudah gembur, dibuatkan bedang-bedang yng berukuran 3 m lebar, panjang sesuai yang dengannya kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit yng akan ditanam. Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam baris bedengan sepanjang 2,5 m yang dengannya keadaan membujur dari utara ke selatan, agar bisa memperoleh tidak sedikit sinar matahari pagi, sesudah diberi atap pelindung yang dengannya jarak antara bedeng 1 m, bagi atau bisa juga dikatakan untuk sarana lalu-lintas para pekerja serta bisa dipakai menjadi saluran air pembuangan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah kesuburan bisa diberi pupuk hijau, kompos/pupuk sangkar yng telah matang. Terkecuali andaikan penanaman jenis jambu Bangkok mempergunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.
4. PengapuranPengapuran di lakukan andaikan dataran yng berasal dari tambak serta pula dataran yng baru terbentuk tak mampu ditanami, selain tanah masih bersifat asam pula belum terlalu subur. Tatacaranya yang dengannya menggali lobang-lobang yang dengannya ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyk 0,5 liter bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah sampai-sampai mencapai 4,5-8,2. Sesudah 1 bulan dari penaburan kapur diberi pupuk sangkar.
5. PemupukanSetelah jangka waktu 1 bulan dari pemberian kapur pada lubang-lubang yng ditentukan lantas diberikan pupuk sangkar yang dengannya urutan pada bulan pertama diberi NPK yang dengannya dosis 12:24:81 ons/pohon, bulan kedua di lakukan percis yang dengannya bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK yang dengannya dosis 15:15:15 ons/pohon serta bulan ke 4 hingga tanaman berbuah, agar bisa jambu tetap bebuah genakan pupuk sangkar yng telah matang serta ditanamkan sejauh 30 cm dari batang tanaman. Pemupukan adalah bagian terpenting yng peggunaannya tak bisa sembarangan, terlebih-lebih kalau mempergunakan pupuk buatan semisal NPK, kalau di lakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dari pupuk menjadi racun yng akan membahayakan tanaman itu sendiri.

Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola TanamanSetelah berlangsung proses perkecambahan biji yng sudah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedeng yng sudah siap. Pula penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan lantas ditanam yang dengannya jarak 20 x 30 cm sesudah berkecambah serta berumur 1-2 bulan ataupun sudah tumbuh daun sebanyk 2- 3 helai maka bibit/zaeling bisa dipindahkan pada bedeng ke dua yng sudah dibentuk selebar 3-4 m yang dengannya jarak tanam 7-10 m yang dengannya kedalaman sekitar 30- 40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah bedengan guna pembuatan lubang-lubang penanaman. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yng berbentuk miring lebih tinggi ke timur yang dengannya maksud agar bisa memperoleh sinar matahari pagi hari secara penuh.
2. Pembuatan Lubang TanamanPembuatan lubang pada bedeng-bedeng yng sudah siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat penanaman bibit jambu biji yng telah jadi di lakukan sesudah tanah diolah secara matang lantas dibuat lobang-lobang yang dengannya ukuran 1 x 1 x 0,8 m yng sebaiknya sudah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya serta pada waktu penggalian tanah yng diatas serta yng dibawah dijauhkan, nantinya akan dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk penutup kembali lubang yng sudah diberi tanaman, pemisahan tanah galian yang telah di sebutkan dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan supaya jasad renik yng akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m.
3. Tatacara PenanamanSetelah berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup yang dengannya susunan tanah semisal semula serta tanah di bagian atas dikembalikan sesudah dicampur yang dengannya 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk sangkar yng telah matang, serta kira-kira 2 pekan tanah yng berada di lubang bekas galian yang telah di sebutkan telah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tak butuh terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar serta batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah yng ada disekelilingnya. Lantas di lakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi serta sore), kecuali pada musim hujan tak butuh di lakukan penyiraman.
4. Lain-lainPada awal penanaman di kebun butuh diberi perlindungan yng rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain yang dengannya dipasang posisi agak tinggi disebelah timur, supaya tanaman memperoleh lebih tidak sedikit sinar matahari pagi dari pada sore hari, serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk atapnya bisa dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman di lakukan pada awal musim penghujan, supaya kebutuhan air bisa dipenuhi secara alamiah.

Pemeliharaan Tanaman

Walaupun penanaman jambu biji bisa atau mampu tumbuh serta menghasilkan tanpa butuh diperhatikan keadaan tanah serta cuaca yng mempengaruhinya akan tetapi akan lebih baik andaikan keberadaannya diperhatikan, lantaran tanaman yng diperhatikan yang dengannya baik akan memberikan imbalan hasil yng memuaskan.1. Penjarangan serta PenyulamanKarena kondisi tanah sudah gembur serta gampang tanaman lain akan tumbuh kembali lebih-lebih Gulma (tanaman pengganggu), semisal rumput-rumputan serta Perlu disiangi hingga radius 1,5-2 m sekeliling tanaman rambutan. Andaikan bibit tak tumbuh yang dengannya baik segera di lakukan penggantian yang dengannya bibit cadangan. Serta andaikan tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka butuh di lakukan penyulaman serta sebaliknya andaikan tumbuhnya Amat berdekatan penjarangan.
2. PenyianganSelama 2 minggu sesudah bibit yng berasal dari cangkokan/ okulasi ditanam di lahan butuh penyiangan di lakukan cuma pada batang dahan tua (warna coklat) yang dengannya dahan muda (warna hijau) serta andaikan buah terlalu tidak sedikit, tunas yng ada dalam satu ranting mampu dikurangi, yang dengannya dikuranginya tunas yng tak dibutuhkan akan berakibat buah menjadi besar serta menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji yang dengannya memberikan batas percabangan buahnya maksimal 3 buah sesudah panjang 30-50 cm di lakukan pangkasan, serta sesudah tumbuh cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang tunas bunga serta buah yng akan tumbuh.
3. PembubunanSupaya tanah tetap gembur serta subur pada tempat penanaman bibit jambu biji butuh di lakukan pembalikan serta penggemburan tanah agar bisa tetap dalam keadaan lunak, di lakukan setiap 1 bulan sekali sampai-sampai tanaman mampu dianggap sudah kuat betul.
4. PerempalanAgar agar bisa tanaman jambu biji memperoleh tajuk yng rimbun, sesudah tanaman berumur 2 tahun segera di lakukan perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan tajuk yng seimbang pula bermanfaat memberikan bentuk tanaman, pula memperbanyak serta mengatur produksi supaya tanaman tetap terpelihara serta pemangkasan pula butuh di lakukan sesudah masa panen buah berakhir, yang dengannya harapan supaya muncul tajuk-tajuk baru menjadi tempat munculnya bunga baru pada musim selanjutnya yang dengannya hasil lebih meningkat ataupun tetap stabil keberadaannya.
5. PemupukanUntuk melindungi supaya kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap stabil butuh diberikan pupuk secara terencana yang dengannya peraturan:· Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon yang dengannya campuran 40 kg pupuk sangkar, 50 kg TSP, 100 gram Urea serta 20 gram ZK yang dengannya tatacara ditaburkan disekeliling pohon ataupun yang dengannya jalan menggali di sekitar pohon sedalam 30 cm serta lebar antara 40-50 cm, lantas masukkan campuran yang telah di sebutkan serta tutup kembali yang dengannya tanah galian sebelumnya. Tanaman mampu berbuah 2 kali setahun.· Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, sesudah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan di lakukan yang dengannya NPK 250 gram/pohon, serta TSP 250 gram/pohon, serta seterusnya tatacara semisal ini di lakukan setiap 3 bulan sekali yang dengannya TSP serta NPK yang dengannya takaran percis.· Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman tidak lebih sempurna, lebih-lebih terlihat pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berguna selain TSP serta NPK yang dengannya ukuran yng percis tanaman memerlukan pupuk sangkar sebanyk 2 kaleng minyak per pohon. Tatacara pemupukan di lakukan yang dengannya membuat torakan yng mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk yang dengannya kedalaman sekitar 30-40 cm serta pupuk segera di tanam dalam torakan yang telah di sebutkan serta ditutup kembali yang dengannya bekas galian terdahulu.
6. Pengairan serta PenyiramanSelama dua minggu pertama sesudah bibit yng berasal dari cangkokan ataupun okulasi ditanam, penyiraman di lakukan sebanyk dua kali sehari, pagi serta sore. Serta minggu-minggu selanjutnya penyiraman bisa dikurangi menjadi satu kali sehari. Andaikan tanaman jambu biji sudah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman mampu dikurangi lagi yng bisa di lakukan saat-saat diperlukansaja. Serta bila turun hujan terlalu lebat diusahakan supaya sekeliling tanaman tak tegenang air yang dengannya tatacara membuat lubang saluran bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka dibutuhkan penyiraman yang dengannya mempergunakan pompa air 3 PK bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan seluas tidak lebih lebih 3000 m2 serta di lakukan sehari sekali tiap sore hari.
7. Waktu Penyemprotan PestisidaGuna melindungi mungkin tumbuhnya penyakit ataupun hama yng ditimbulkan baik lantaran kondisi cuaca serta pula dari hewan-hewan perusak, maka butuh di lakukan penyemprotan pestisida pada biasanya yang dengannya nogos, antara 15-20 hari sebelum panen serta pula butuh disemprot yang dengannya sevin ataupun furadan lebih-lebih bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus ataupun jenis semut-semutan, disamping itu penyemprotan di lakukan yang dengannya fungisida jenis Delsene 200 MX guna memberantas cendawan yng akan berusaha mendatangkan hadirnya semut-semut. Disamping itu pula dipakai insektisida guna memberantas lalat buah serta kutu daun disemprot 2 x seminggu serta sesudah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
8. Pemeliharaan LainUntuk memacu munculnya bunga Jambu biji dibutuhkan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yng akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tak diberi KNO3 serta pula memiliki keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap perkembangan) serta pula mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, tatacara pemberian KNO3 yang dengannya jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang yang dengannya dosis antara 2-3 liter larutan KNO3 bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap 10 pucuk tanaman yang dengannya ukuran larutan KNO3 merupakan 10 gram yng dilarutkan yang dengannya 1 liter pengencer teknis.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-jambu-biji-dalam-pot.html.

Seputar BUDIDAYA JAMBU BIJI DALAM POT

Advertisement
 

Cari Artikel Selain BUDIDAYA JAMBU BIJI DALAM POT