Trik cara ternak jangkrik yang benar

- November 28, 2017

Trik cara ternak jangkrik yang benar

 
Trik cara ternak jangkrik yang benar
Jangkrik adalah satu dari sekian banyaknya serangga yang Suka dijadikan pakan burung, ikan serta reptil. Permintaan akan jangkrik seiring yang dengannya naiknya minat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara burung, ikan serta reptil. Cara ternak jangkrik cukup gampang di lakukan baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk skala kecil ataupun besar. Sebelum membahas ihwal cara ternak jangkrik, ada baiknya kita mengenal berlebi dahulu jenis serta sifat bintang ini. Nama ilmiah jangkrik Gryllus Sp., salah satunya dalam keluarga Gryllidae. Pendapat dari catatan terdapat lebih dari 1000 spesies jangkrik yang hidup di daerah tropis.
Di Indonesia, setidaknya telah dikenal 100-an spesies jangkrik. Akan tetapi belum semuanya terpetakan secara lengkap. Jenis spesies yang tidak sedikit dipelihara bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak jangkrik komersial merupakan Gryllus mitratus serta Gryllus testaclus. Selain itu, masih terdapat jangkrik yang diternakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan lain, semisal hobi serta hewan aduan. Jangkrik adalah hewan herbivora. Di alam bebas serangga ini memakan daun-daunan muda semisal rerumputan. Dalam lingkungan budidaya, mampu diberi pakan sayuran hijau yang tidak sedikit memiliki kandungan air semisal sawi, bayam, selada, mentimun serta daun pepaya.
Persiapan sangkar
Langkah pertama bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali ternak jangkrik merupakan menyiapkan sangkar ataupun tempat budidaya jangkrik. Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak jangkrik mampu dibuat dari banyak sekali bahan semisal kardus papan ataupun triplek. Pada peluang di artikel ini, kami akan memberikan semisal pembuatan sangkar jangkrik dari kayu serta kasa. Desain sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak jangkrik kotak semisal peti, mampu terbuat dari papan ataupun tripleks. Berikut gambaran sangkar jangkrik kotak tunggal.
  1. Kotak terbuat dari papan ataupun tripleks yang dengannya tulang dari kayu kaso/kayu reng. Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm serta tinggi 30-40 cm.
  2. Genakan lem pada setiap sambungan serta sudut peti. Gunanya supaya jangkrik yang baru menetas tak keluar lewat celah sambungan. Ukuran jangkrik baru menetas Amat kecil.
  3. Permukaan bagian atas Perlu mampu dibuka tutup yang dengannya mempergunakan engsel.
  4. Pada sisi muka serta belakang diberi lubang ventilasi. Ukuran lubang ventilasi 50 x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas (lihat gambar). Ventilasi ditutup yang dengannya kasa kawat ukuran halus supaya jangkrik kecil tak mampu kabur.
  5. Pada sisi pinggir diberi celah ataupun cantelan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pegangan. Gunanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah mengangkat ataupun menggeser peti.
  6. Pada sekeliling sisi bagian dalam, kira-kira 10 cm dari atas, berikan isolasi plastik. Gunanya supaya jangkrik tak merayap ke atas.
  7. Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti, kira-kira tingginya 10 cm. Keempat kaki-kaki yang telah di sebutkan nantinya diletakan pada mangkung yang diisi air ataupun cairan lain. Gunanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah hama semisal semut masuk ke dalam sangkar.

Sangkar jangkrik pula mampu dibuat bersusun, misalnya tiga susun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat tempat serta efisiensi budidaya. Sangkar jangkrik sebaiknya diletakkan di dalam ruangan yang gelap, tak di kenai sinar matahari langsung. Selain terlindung dari sinar matahari langsung, ternak jangkrik pula butuh ketenangan. Sebaiknya pilih ruangan yang mempunyai angin cukup, gelap, jauh dari hiruk pikuk serta lantas lalang pergerakan kita-kita.
Persiapan bibit jangkrik Semisal telah diuraikan sebelumnya, bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak jangkrik yang biasa diternakan dari jenis G. miratus serta G. testaclus. Bibit mampu dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Sebetulnya jenis jangkrik lain mampu pula diternakan, ada beberapa spesies yang memanglah susah ataupun lambat perkembangbiakkannya. Bibit ataupun indukan ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Ataupun kalau susah, sekurang-kurangnya bibit jangkrik jantan didapat dari alam. Lantaran umumnya indukan jantan hasil tangkapan alam lebih proaktif.
Tanda-ciri calon indukan jangkrik:
  1. Sungut ataupun antena masih panjang, seluruh anggota badan masih lengkap, mampu melompat jauh serta gesit, badan berwarna mengkilap.
  2. Jangan pilih jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut ataupun duburnya.
  3. Induk jantan mengeluarkan derikan yang keras. Permukaan sayap ataupun punggungnya bergelombang serta kasar.
  4. Induk betina ada ovipositor pada bagian ekornya, ekornya ada tiga bagian sedang adalah ovipositor. Ukurannya besar.
Cara membedakan jangkrik jantan serta betina yang paling gampang merupakan melihat ekornya. Jangkrik jantan cuma mempunyai dua helai ekor sedangkan betina terlihat mempunyai 3 helai ekor. Sebetulnya ekor bagian sedang merupakan ovipositor.
Cara ternak jangkrik Kondisi sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak jangkrik Perlu memperhatikan tingkat kelembaban serta binatang pengganggu. Kelembaban Perlu terus dikontrol, lebih-lebih tatkala musim kemarau, Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kelembaban mampu di lakukan yang dengannya penyemprotan ataupun menutup sangkar yang dengannya karung goni basah. Musuh ataupun hama ternak jangkrik lumayan tidak sedikit, diantaranya tikus, kecoa, semut serta laba-laba. Selain itu, jangkrik mampu menjadi kanibal bila ketersediaan makanan dalam sangkar tak mencukupi.
a. Mengawinkan jangkrik Tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah yang dengannya tempat pembesaran anakan. Kondisi sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawinkan sebaiknya dibuat aga mirip yang dengannya tempat asal jangkrik di alam. Dinding sangkar mampu diolesi tanah liat, semen putih dan diberi daun-daun kering, semisal daun jati, daun pisang ataupun serutan kayu.
Jangkrik yang akan dikawinkan Perlu berasal dari spesies yang percis. Bila indukan jantan serta betina berbeda spesies, perkawinan tak akan berlangsung. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina serta jantan yang dengannya perbandingan 10:2. Dalam sangkar perkawinan, siapkan bak pasir ataupun tanah menjadi tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan bunyi derik terus menerus. Jangkrik betina yang sudah dibuahi akan bertelur. Telur umumnya diletakkan dalam pasir ataupun tanah.
Selama masa perkawinan jangkrik Perlu memperoleh asupan pakan yang cukup. Semisal pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya serta jenis sayuran hijau lain-lainnya. Buang pakan yang tersisa sehari-hari, jangan hingga pakan membusuk di dalam sangkar. Beberapa peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi jangkrik yang tengah dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang sudah direbus serta dihaluskan, serta beberapa vitamin. Ujarnya supaya telur yang diperoleh mampu tidak sedikit serta mempunyai kualitas. Apakah hal yang telah di sebutkan efektif? belum ada ujinya cuma didasari dari pengalaman beberapa peternak saja.
b. Menetaskan telur Telur jangkrik akan menetas sesudah 7-10 hari, terhitung sejak perkawinan. Maksimal 5 hari sesudah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur-telur yang telah di sebutkan. Hal ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri. Pindahkan ke dalam sangkar penetasan telur yang pula sekalian pembesaran anakan. Warna telur yang sudah dibuahi akan berganti dari bening menjadi keruh. Sesudah 4-6 hari umumnya telur menetas. Pada masa penetasan, kelembaban sangkar Perlu terus di awasi yang dengannya penyemprotan air, ataupun menutup sangkar yang dengannya karung goni basah.
c. Pemberian pakan Sesudah telur menetas, langkah selanjutnya merupakan memberikan pakan. Jangkrik yang baru menetas, berumur 1-10 hari diberikan pakan ayam (voor), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, serta jagung kering yang dihaluskan. Sesudah lewat 10 hari, anakan jangkring mampu dikasih makan sayur-sayuran serta jagung muda. Selanjutnya pakan mampu ditambahkan singkong, mentimun ataupun ubi.
d. Pemeliharaan sangkar Penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi sangkar tetap higienis serta bersih, dan terhindar dari gangguan hama. Hal lain yang butuh di awasi merupakan kondisi sangkar supaya tetap lembab serta gelap. Selain itu tetap jaga supaya makanan cukup tersedia, lantaran bila tidak lebih jangkrik akan kanibal, saling emmangsa di antara orang-orang. Buang pakan yang tersisa sehari-hari, jangan hingga membusuk di dalam sangkar. Sangkar yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan hingga masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Tatacaranya, lumuri permukaan sangkar yang dengannya lumpur sawah bagi atau bisa juga dikatakan untuk serta dijemur sampai-sampai kering. Periksa air yang ada pada mangkuk ataupun kaleng pada kaki-kaki sangkar. Tambah ataupun rubah bila cairan telah tidak banyak. Cairan yang dipakai mampu air, minyak tanah, ataupun jenis cairan lain yang mampu mencegah hama masuk ke dalam sangkar.
e. Pemanenan Ada dua output yang mampu dipanen dari ternak jangkrik, yakni jangkrik dewasa serta telur jangkrik. Telur jangkrik umumnya dijual lebih tidak murah dari jangkrik itu sendiri. Telur umumnya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran. Ternak jangkrik telah mampu dipanen sesudah mencapai umur tidak lebih lebih 30 hari. Terhitung sejak telur mulai menetas.

Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/trik-cara-ternak-jangkrik-yang-benar.html.

Seputar Trik cara ternak jangkrik yang benar

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Trik cara ternak jangkrik yang benar