Petaka Birahi Ikan Tuna
Petaka Birahi Ikan Tuna | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul Petaka Birahi Ikan Tuna. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Petaka Birahi Ikan Tuna terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Petaka Birahi Ikan Tuna di bawah ini dari situs web Ternak.
Petaka birahi ikan tuna menjadi satu dari sekian banyaknya bagian tersulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk diatasi dalam program riset budidaya ikan konsumsi paling berharga ekonomi ini. Sepasang tuna yng birahi senantiasa kejar-kejaran serta kerap berganti menjadi petaka disaat menabrak dinding bak beton sampai-sampai mati.
Kesulitan itulah yng dihadapi Balai Riset Perikanan Budidaya Laut pada Kementerian Kelautan serta Perikanan di Pantai Gondol, Buleleng, Bali.
Sejak 2003, para periset di balai yang telah di sebutkan mengadakan riset pembenihan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares).
”Pembenihan ikan tuna Amat penting lantaran eksploitasinya berlebihan. Ini terlihat dari bobot tangkapan ikan tuna yng makin merosot,” kata Kepala Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut I Nyoman Adiasmara Giri.
Giri disaat itu mendapatkan kunjungan sejumlah wartawan yng tengah meliput rangkaian konferensi Asosiasi Biologi Tropika serta Konservasi (ATBC) di Bali, 20-23 Juli 2010. Giri menunjukan satu dari sekian banyaknya kegiatan riset pembenihan ikan tuna.
Sebanyk 30 ikan tuna yang dengannya bobot hingga 70 kilogram serta berusia sekitar tiga tahun ditampung di bak beton berbentuk silinder.
Volume bak air laut itu sekitar 1.500 meter kubik, berdiameter 12 meter yang dengannya kedalaman 8 meter. Bangunan itu hibah dari Jepang dalam program Overseas Fishery Cooperation Foundation (OFCF) 2001-2005. Pendapat dari peneliti senior Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gede Suwarthama Sumiarsa, Jepang mengawali riset budidaya ikan tuna sejak 40 tahun lantas.
”Jepang telah sukses membudidayakan hingga generasi ikan tuna mendapatkan cucu. Akan tetapi, Jepang tetap menutup sesuatu yang di sembunyikan kesuksesan budidayanya kepada kami,” kata Gede.
Kesulitan mengatasi matinya ikan-ikan tuna akibat menabrak dinding bak masih dilengkapi yang dengannya kegagalan membesarkan larva ikan tuna.
45 hari Membesarkan larva ikan tuna adalah kesulitan tersendiri. Para periset baru mampu mempertahankan hidup anak ikan tuna yang telah di sebutkan maksimal cuma hingga 45 hari.
”Kami memproyeksikan pada 4-5 tahun ke depan sukses mengatasi masalah ini,” kata Giri.
Sesuai siklus musim kawin, pendapat dari Giri, semestinya sekitar Agustus menjadi musim kawin ikan tuna. Para periset akan terus mengawasi melalui kaca transparan di satu dari sekian banyaknya sisi dinding bak yang telah di sebutkan.
”Andai pemijahan berlangsung, telur-telur akan mengapung. Dalam waktu sekitar 18 jam akan segera menetas,” kata Giri.
Telur-telur ikan tuna yng mengapung segera ditampung ke dalam bak terpisah berukuran 200 liter. Bak itu dilengkapi yang dengannya perlengkapan aerasi serta di awasi temperatur alaminya 27 hingga 28 derajat celsius.
”Selama ini penyebab kematiannya akibat serangan virus Bikin heboh Nervous Necrosis (VNN),” kata Giri.
Gejala umum akibat serangan virus yang telah di sebutkan merupakan kehilangan nafsu makan. Virus VNN pula paling tidak sedikit menyerang benih ikan kerapu.
Kemampuan menangani benih ikan tuna berbeda yang dengannya ikan kerapu. Ini ditunjukkan yang dengannya kesuksesan balai riset di Bali utara itu sampai-sampai kini telah sukses membenihkan ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan secara komersial.
Pada 2009, benih kerapu sunu ataupun kerapu bebek sukses diekspor sampai-sampai mencapai 3.200 ekor, sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk domestik mencapai 4.200 ekor.
Tak cuma kerapu, kesuksesan pembenihan diluar dugaan pula pada tidak sedikit komoditas lain, meliputi kerang abalone (Haliotis squamata), tiram mutiara (Pinctada maxima), kakap merah (Lutjanus sebae), ikan golden trevally (Gnathanodons specious Forsskall), kepiting bakau (Scyila paramamosain), rajungan (Portunus pelagicus), capungan banggai (Pterapogon kauderni), serta pula ikan hias nemo ataupun clown fish (Amphiprion ocellaris).
Saat ini, kesuksesan pembenihan ikan tuna masih ditunggu. Tentu juga kesuksesan menanggulangi petaka birahi bagi ikan-ikan tuna agar bisa tak lagi celaka menabrak dinding bak.
SUMBER KLIPPING: Kompas FOTO: factsandhealth.blogspot.com
****************************************** (FREE) Silahkan download langsung Direktori Pedagang - Pembeli Agrobisnis Indonesia Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dll. http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/ SMS info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 ****************************************** BURSA JUAL BELI: http://bit.ly/abVYqh
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/04/petaka-birahi-ikan-tuna.html.
Seputar Petaka Birahi Ikan Tuna
Terima kasih telah membaca Petaka Birahi Ikan Tuna. Semoga pos dari situs web Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Ternak. Silakan berbagi ulasan Petaka Birahi Ikan Tuna tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Petaka Birahi Ikan Tuna yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Petaka Birahi Ikan Tuna. Dan Assalamualaikum pembaca Ternak.