Tahapan Proses Penyamakan Kulit Samak nabati

- September 10, 2017

Tahapan Proses Penyamakan Kulit Samak nabati

 
Beberapa tahapan Proses Penyamakan Kulit Perendaman (Soaking) Tujuan di lakukan perendaman (soaking) yakni melunakkan kulit yang dengannya maksud mengembalikan kulit semisal kulit basah (green hido ataupun kulit segar), menghilang-kan kotoran, mempermudah menetralisasi bahan-bahan kimia pada proses selanjutnya, serta menghilang-kan garam-garam pengawet lantaran garam mencegah pembengkakan kulit menjadikan akan menyulitkan pada proses selanjutnya Proses soaking di lakukan pertama kali yang dengannya memisahkan kulit pendapat dari klasifikasinya. Seusai itu, kulit ditimbang bobotnya serta kulit dimasukkan dalam campuran air, antiseptik, teepol, serta NaOH. Temperatur air perendam 600% dibuat suhu sekitar 27 hingga 30ºC (suhu lebih dari 30ºC berlangsung dekomposisi kulit), lantas ditambahkan campuran antiseptik 0,5%, teepol 0,5%, serta NaOH 0,5%. Kulit diremas-remas selama 30 menit serta direndam selama semalam. Ciri-tanda kulit yng baik sesudah perendaman yakni tak terdapat bau busuk, kulit lemas secara merata, bulunya tak rontok serta bobotnya naik menjadi 200 hingga 250 % (dari berat awal kulit). Pengapuran (Liming)
Tujuan proses pengapuran merupakan menghilang-kan epidermis, manghilangkan kelenjar minyak serta lemak, menghilang-kan zat-zat kulit yng tak dibutuhkan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulit yng memerlukan tingkat kelemasan yng tinggi maka proses pengapuran butuh di lakukan lebih lama serta lebih tidak sedikit zat kulit yng dikurangi, menghilang-kan serta membuat mudah pelepasan lapisan subkutis dari lapisan kutisnya
Kulit dicuci berlebi dahulu yang dengannya mempergunakan air lantas kulit ditimbang bobotnya. Kulit dimasukkan dalam campuran air sebanyk 400% (dari berat kulit), kapur 5%, serta Na2S 2%. Sebelumnya Na2S diencerkan yang dengannya air panas yang dengannya perbandingan 1:10. Kulit diremas-remas selama 20 menit lantas didiamkan selama 10 menit. Kegiatan ini di lakukan sebanyk 4 kali, lantas kulit direndam selama semalam. Penambahan Na2S bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutuskan ikatan protein menjadikan sisik yang dengannya kulit gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dihilangkan. Penambahan kapur bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membengkakkan kulit. faktor-faktor yng memberi pengaruh hasil proses pengapuran merupakan temperatur, pH, konsentrasi, serta waktu. Tingginya suhu tak boleh melebihi 27oC, hal ini bisa memicu kapur menjadi susah larut serta akan membahayakan kulit lantaran kulit dalam keadaan basa kuat. pH pada tatkala proses pengapuran diusahakan berkisar antara 11 hingga 12, bila pH terlalu rendah maka aktifitas bahan perontok bulu akan berkurang akan tetapi bila terlalu tinggi maka akan bisa merusak rajah kulit. Makin tinggi konsetrasi pengapuran maka pengapuran akan makin baik. Hal ini berlangsung lantaran penghilangan globular protein ataupun perontokan bisa berjalan dengam cepat. Waktu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketebalan kulit, jenis kulit, serta tujuan penggunaan kulit jadi. Ciri-tanda kulit yng baik sesudah pengapuran yakni kulit tak hancur, nerf tak rusak, tak terdapat tabrakan, tak ada bintik-bintik serta bekas darah, serta bulu gampang dilepaskan dari kulit. Buang kapur (Deliming)
Tujuan deliming bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan sisa-sisa kapur yng masih tersisa pada kulit. deliming ataupun proses Buang kapur bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan kapur yng terikat ataupun yng tak terikat pada bagian daging serta serat-serat kulit dan mempersiapkan kulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses selanjutnya. Andai kapur didalam kulit tak dihilangkan maka kulit menjadi keras, gampang rapuh, serta berwarna gelap pada proses selanjutnya. Langkah pertama, kulit ditimbang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui bobotnya. Selanjutnya kulit dimasukkan dalam campuran air 200% serta natrium formiat 3%. Lantas asam sulfat yng sudah diencerkan sebanyk 0,75% dari berat kulit ditambahkan tidak banyak demi tidak banyak ke dalam campuran yang telah di sebutkan. Penambahan asam sulfat yng di lakukan Perlu di lakukan yang dengannya tepat. Andai penambahan asam sulfat berlebihan akan memicu kulit menjadi rusak. Selanjutnya kulit diremas-remas selama 90 menit lantas direndam selama semalam. Ciri-tanda proses deliming sukses andaikan 2/3 hingga 3/4 penampang kulit berwarna putih (sebelumnya kulit sudah diberi indikator pp) serta sisa kapur yng tertinggal berwarna merah yang dengannya indikator pp akan menghilang pada proses selanjutnya. Degreasing
Degreasing yakni proses yng di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan lemak yng ada di dalam kulit. Degreasing di lakukan yang dengannya menimbang kulit telebih dahulu bobotnya lantas kulit dimasukkan ke dalam air 100%, teepol 5%, serta bensin 5%. Kulit diremas-remas selama 45 menit. degreasing bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang sisa-sisa lemak baik sesudah pikel ataupun sebelum proses penyamakan dan menghilang-kan seluruh lemak alami pada jaringan lemak yng masih terdapat pada kulit baik pada bagian daging ataupun bagian yng dirajah. Bating
Tujuan bating yakni melanjutkan pembuangan sisa zat-zat dalam kulit yng bukan kolagen yng belum hilang pada proses liming, menghilang-kan sisa-sisa akar bulu, menghilang-kan kepekaan kulit supaya kulit tak mengadakan kontraksi, serta menghilang-kan zat-zat kulit yng tak dibutuhkan. Proses bating umumnya mempergunakan enzim kelenjar pankreas hewan ternak (babi, sapi, kambing, serta domba). Pankreas dari sapi kemampuan digestinya lemah, kambing serta domba kemampuan digestinya medium, sedangkan babi kemampuan digestinya yng paling kuat Bahan-bahan yng dipakai proses bating yakni air 100%, oropon 1%. Oropon berfungsi menjadi agensia bating. terdapat tidak sedikit nama-nama paten yng terdapat dalam perdagangan misanya oropon,pancreal, enzylon, serta lain-lain. Proses bating di lakukan yang dengannya mencuci kulit berlebi dahulu lantas menimbang bobotnya. Kulit dimasukkan ke dalam campuran air serta oropon lantas kulit diremas-remas selama 2 jam serta kulit direndam selama semalam. Ciri-anda kulit yng baik sesudah mengalami proses bating andaikan kulit ditetesi indikator pp penampang kulit seluruhnya akan berwarna putih, andaikan kulit ditekan yang dengannya ibu jari akan membekas serta lama kembalinya, serta kulit akan terasa licin kalau dipegang. Tanning
Tanning bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merubah kulit mentah yng gampang rusak oleh aktivitas mikroorganisme, khemis, ataupun phisis menjadi kulit tersamak yng lebih tahan terhadap pengaruh-pengaruh yang telah di sebutkan. Proses tanning memerlukan waktu yng cukup lama, oleh lantaran itu dibutuhkan waktu yng dibutuhkan selama semalam. prinsip penyamakan nabati dimulai yang dengannya bahan penyamak (mimosa) yng bermolekul kecil serta daya ikat kecil, menjadikan penetrasi kedalam kulit bebas. Lantas molekul serta daya ikatnya diperbesar didalam kulit yang dengannya tips merubah kepekatan larutan penyamak serta pHnya maka kulit akan tersamak merata serta sempurna. Oleh lantaran itu penyamakan dimulai yang dengannya zat penyamak nabati yng kepekatan larutannya rendah (pH tinggi) serta diakhiri yang dengannya kepekatan larutan yng tinggi (pH rendah). Proses tanning di lakukan mempergunakan campuran air 100% serta mimosa 10%, lantas kulit diremas-remas selama 90 menit serta kulit direndam selama semalam. Netralisasi
Netralisasi bertujuan supaya kulit dalam kondisi yng normal (pH normal). Proses netralisasi di lakukan yang dengannya tips mengalirkan air pada seluruh permukaan kulit. Seusai proses netralisasi kulit dibentangkan serta dibiarkan hingga mengering.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/04/tahapan-proses-penyamakan-kulit-samak.html.

Seputar Tahapan Proses Penyamakan Kulit Samak nabati

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Tahapan Proses Penyamakan Kulit Samak nabati