Lingnan: Si Bongsor dari Negeri Tirai Bambu

- Juli 15, 2017

Lingnan: Si Bongsor dari Negeri Tirai Bambu

 

"Ini ayam kampung, bukan ras. Lihat kaki kuning dan tubuh tidak lembek," kata Wirawan D, peternak di Kelapagading, Jakarta Utara sambil menunjuk lingnan. Ia didatangkan setahun lantas dari Guangdong, Cina Selatan. Di Negeri Panda itu ia dipelihara menjadi ayam pedaging. Pertumbuhan cepat, dalam waktu 63 hari berbobot 1,5 kg. Ayam-ayam lokal butuh 3 —4 bulan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai 0,9 —1,1 kg.
Sekilas ayam keluaran Poultry Breeding Farm itu mirip ayam ras. Sosok gemuk, kaki pendek, serta warna bulu merah kecokelatan. Di negara asal, lingnan diliarkan sebagaimana ayam kampung di tanah air. Akan tetapi, hebatnya peternak- peternak besar pula mempergunakan lingnan. Pada beberapa tahun lantas ia memanglah mendapatkan penghargaan pedaging paling baik dari 14 provinsi di Cina. "Yang didatangkan ke Indonesia silangan lingnan dengan ayam katai, sehingga kaki lebih pendek," tutur Wirawan. Alasan mempergunakan ayam katai agar bisa pakan irit serta telur lebih tidak sedikit. Tak aneh kalau lingnan multifungsi, pedaging sekalian petelur. Kemampuan bertelur 50—60%. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding ayam kampung yng cuma 35—45%. Kendati begitu ia lebih tidak sedikit dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pedaging.
Pakan irit Lingnan efisien menyerap pakan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai bobot 1,5 kg cuma butuh 2 kg pakan ataupun FCR (food convertion ratio) 1,6. Waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembesaran pun singkat 60—63 hari. Padahal, Surono peternak di Bumijo Lor, Yogyakarta butuh 2,2 kg pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan ayam lokal berbobot 0,95—1,1 kg. Yng dipelihara ayam kampung biasa selama 52—70 hari lantaran pertumbuhan tak seragam. "Saya memelihara ayam di kandang gelap, sehingga tumbuh lebih cepat. Di tempat terbuka bisa 3—4 bulan," kata Surono.
Pendapat dari Wirawan bobot lingnan terus meningkat sejalan pertambahan umur. Sebelum berumur 10 minggu rata-rata penambahan bobot 170 g/minggu. Menginjak minggu ke-11 mulai turun cuma 100—150 g. Pada umur 12 minggu bobot lingnan 2 kg, lantas 20 minggu 3,1 kg. "Mentok pada umur 7 bulan. Saat itu jantan bisa berbobot 4—5 kg. Sedangkan betina bobot 3,5 kg," ujarnya. Makanya peternak cuma membesarkan lingnan sampai-sampai 10 minggu. Malah sebagian besar cuma 8—9 minggu sesuai bobot yng dimaui konsumen. Didasari pengalaman Wirawan, pertumbuhan jantan tidak banyak lebih cepat dibanding betina. Disaat j antan berbobot 1,1 kg, betina 0,95 kg. Secara genetik memanglah unggas jantan cenderung lebih bongsor. Bila ingin tumbuh merata, jantan serta betina Perlu dipisah. Karena, ayam yng tumbuh lambat pada awal pemeliharaan susah besar lantaran kalah bersaing dalam mendapatkan pakan. Toh sejak dini jenis kelamin gampang dibedakan. Disaat umur 3 hari jengger jantan telah terlihat.
Bantuan Cina Sebagaimana ayam broiler, pakan lingnan sebaiknya voer. Pakan ramuan sendiri dikhawatirkan menghambat pertumbuhan lantaran kadar protein rendah. Berikan voer dalam bentuk kering secara adlibitum atau juga ada sepanjang waktu. Starter bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam berumur 0—3 minggu serta grower 3— 10 minggu. Yang dengannya begitu masa panen ayam hampir bersamaan, "80% dipanen pada umur 8 minggu, 20% umur 9 minggu," ungkap Wirawan.
Lingnan pula tahan penyakit. Buktinya ayam sehat serta sakit yng disatukan tetap sehat, berupaya menyatukan yng sehat. Ia pula tak gampang stres, menjadikan bisa dipelihara di lingkungan ramai. Kanibalisme berlangsung sampai-sampai ayam berumur 40 hari. Lebih-lebih bila populasi terlalu padat; idealnya 10—15 ekor/m2.
Lingnan diprediksi Wirawan akan cepat menyebar. Pasalnya, selama ini tidak sedikit peternak yng menunggu kemunculan jenis kampung pedaging unggul. "Sebetulnya lingnan sudah diperkenalkan, tapi macet berkembang terhadang krismon," ujar Wirawan. Pemerintah Cina pada 1997 memberikan lingnan menjadi bantuan. Lingnan yng saat ini dipelihara Wirawan didatangkan dalam bentuk telur. Pada 2001 ia membawa 100 butir dari Cina. (Trully).
PUSTAKA: http://www.agrosukses.com DIREKTORI: http://www.direktoriagrobisnis.com GABUNG DI MILIS: http://bit.ly/bQX5lK


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2015/01/lingnan-si-bongsor-dari-negeri-tirai.html.

Seputar Lingnan: Si Bongsor dari Negeri Tirai Bambu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Lingnan: Si Bongsor dari Negeri Tirai Bambu