SEJARAH NATAL MENURUT AL-QUR’AN

- September 16, 2017

SEJARAH NATAL MENURUT AL-QUR’AN

 
Kata natal berasal dari bahasa Latin yng berguna lahir. Akan tetapi secara sebutan natal berguna upacara yng di lakukan oleh umat Kristiani bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperingati hari kelahiran Isa Al-Masih, yng orang-orang sebut yang dengannya Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-254 SM oleh Paus Liberus yng ditetapkan pada tanggal 25 Desember, sekalian menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yng kadang pula diperingati pada tanggal 6 Januari, 28 April, 18 Mei, ataupun 18 Oktober. Lantas, oleh Kaisar Konstantin tanggal 25 Desember yang telah di sebutkan akhirnya disahkan menjadi hari kelahiran Yesus.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyikap tabir Natal yng diperingati pada tanggal 25 Desember yng diyakini menjadi hari kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yng diberitakan oleh Bibel (injil) perihal kelahiran Yesus, sebagaimana yng dijelaskan dalam Injil Lukas (2): 1-8 serta Injil Matius (2): 1 serta 10-11 (Adapun Injil Markus serta Yohanes tak menuliskan kisah kelahiran Yesus).Bibel (Injil) Lukas (2): 1-8 berbunyi, ” Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendaftarkan seluruh orang di seluruh dunia. Ini dia pendaftaran pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah seluruh orang mendaftarkan diri masing-masing di kotanya. Demikian pula Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea ke kota Daud yng bernama Betlehem, lantaran ia berasal dari keluarga serta keturunan Daud, agar bisa didaftarkan bersama-sama yang dengannya Maria, tunangannya yng tengah memiliki kandungan. Disaat orang-orang di situ, tibalah saatnya bagi Maria bagi atau bisa juga dikatakan untuk bersalin serta ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yng sulung, lantas dibungkusnya yang dengannya lampin serta dibaringkannya di dalam palungan, lantaran tak ada tempat bagi orang-orang di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yng tinggal di padang tengah melindungi kawanan ternak orang-orang pada waktu malam. “
Bibel (Injil) Matius (2): 1 serta 10-11 berbunyi, “Seusai Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus datangalah orang-orang Majus dari Timur ke Yerussalem. Disaat orang-orang melihat bintang itu Amat bersuka citalah orang-orang. Maka masuklah orang-orang ke dalam rumah itu serta melihat anak itu bersama maria, ibunya.”
Wahai saudaraku, perhatikanlah isi kedua Bibel di atas, lebih-lebih kata ataupun kalimat yng bergaris bawah serta dicetak tebal. Maka, bisa kita ketahui bahwasanya terdapat pertentangan yng cukup terang antara kedua Bibel yang telah di sebutkan dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Pada Bibel Lukas dijelaskan bahwasanya Yesus lahir pada zaman Kaisar Agustus, sedangkan Bibel Matius pada zaman Herodus. Mana yng benar Nich???
Lantas, kalau kita pahami isi Bibel di atas, maka akan kita ketahui bahwasanya pada hakikatnya kedua Bibel yang telah di sebutkan yang dengannya sendirinya sudah menolak mentah-mentah kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Meyakini tak…!
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ” Maka rasa sakit akan melahirkan memaksakan ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia mengatakan, ’Aduhai, alangkah baik aku mati sebelum ini, serta aku menjadi sesuatu yng tak berguna lagi tidak di ingat-ingat lagi.’ Maka Malaikat Jibril menyerunya dari tempat yng rendah, ’Janganlah anda bersedih hati, sebenarnya Tuhanmu sudah menjadikan anak sungai di bawahmu.’ Serta goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yng masak kepadamu.” [QS. Maryam (19): 23-25]
So (jadi), pendapat dari Al-Qur’an bahwasanya Isa Al-Masih dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah yang dengannya lebatnya.
Tak berlebihan andai kita coba meminjam pendapat sarjana Kristen bernama Dr. Arthur S. Peak. Beliau mengujarkan bahwasanya sebetulnya Yesus lahir dalam bulan Elul (Bulan Yahudi), bersamaan yang dengannya bulan Agustus hingga September. [Lihat Sholeh A. Nahdi, Bibel dalam Timbangan, hal. 32]
Lantas, tak salah pula andai mengutip goresan pena Dr. Charles Franciss Petter yng mengujarkan, “…Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran…” [Lihat Dr. Charles Franciss Petter, The Lost of Jesus Revealed , hal 119]
Diluar dugaan antara pemahaman yng beredar di kalangan umat Kristen perihal kelahiran Yesus, sebagaimana yng sudah disampaikan oleh Bibel taklah menunjukan suatu kepastian, menjadikan tidak sedikit dari ilmuwan-ilmuwan orang-orang yng mengujarkan bahwasanya Yesus lahir pada tahnu 8 SM, tahun 6 SM, serta tahun seusai Masehi. [Lihat Irena Handono, Perayaan Natal 25 Desember: Antara Dogma dan Toleransi, hal. 25]
Benarkah Nabi Isa as lahir tanggal 25 Desember?
Dalam kajian yang telah di sebutkan ditegaskan bahwasanya sudah berlangsung kesalahan sejarah serta penyelewengan literatur dalam kitab injil yng menunjukan bahwasanya Nabi Isa as lahir pada tanggal 25 Desember.
Kelahiran Nabi Isa as.
Padahal dalam Injil Lucas menjelaskan bahwasanya Nabi Isa as lahir pada masa musim gugur, yaitu sekitar pada bulan Maret.
Menjadi rujukan ataupun landasan, Al-Qur'an pula menjelaskan bahwasanya Nabi Isa as lahir di bawah pohon kurma yng tatkala itu tidak sedikit buahnya. Hal ini berguna Nabi Isa as lahir pada musim gugur.
Perhatikan ayat yang akan di sajikan kali ini,
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا ٢٢
“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.” [QS. Maryam: 22]
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا ٢٣
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksakan ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia mengatakan: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". [QS. Maryam: 23]
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا ٢٤
“ Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.” [QS. Maryam: 24]
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ٢٥
“ dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,” [QS. Maryam: 25]
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا ٢٦
“ Maka makan, minum serta bersenang hatilah anda. andai anda melihat seorang kita-kita, Maka Katakanlah: "Sebenarnya aku sudah bernazar berpuasa bagi atau bisa juga dikatakan untuk Tuhan yng Maha pemurah, Maka aku tak akan berbicara yang dengannya seorang manusiapun pada hari ini". [QS. Maryam: 26]
Dalam ayat yang telah di sebutkan menunjukan bahwasanya kelahiran Nabi Isa as merupakan bukan 25 Desember, melainkan pada musim gugur kurma, lantaran Maryam mengambil kurma bagi atau bisa juga dikatakan untuk makanan orang-orang berdua.
Tak dijelaskan secara detail kapan Nabi Isa as lahir, akan tetapi dar literatur serta kitab Injil menyatakan bahwasanya Nabi Isa as lahir sekitar bulan Maret, musim gugur. Rakyat Konstantinopel memperingati kelaharian Isa yang dengannya menyembah dewa matahari pada musim gugur.
Akan akan tetapi, Paulus Liberus di Roma pada abad ke-4 Masehi merubah literatur Injil yang dengannya menyebutkan Yesus lahir pada 25 Desember. Hal itu diperuntukkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyatukan umat Kristen serta Katolik dalam perayaan Natal, lantaran sebenarnya perayaan Natal itu sendiri adalah budaya dari umat Katolik Roma pada masa Kaisar Konstantinopel.
Kaisar Konstantin melakukan persembahan serta perayaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyembah dewa matahari pada musim gugur, lantas diikuti oleh rakyat yng akhirnya dikenal yang dengannya Natal.
Jadi, dalam Al Qur'an sudah menunjukan bahwasanya Hari Natal, Hari Kelahiran Nabi Isa as bukan tanggal 25 Desember, melainkan pada musim gugur kurma, yaitu sekitar bulan Maret. Wallahu A'lam.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2012/02/sejarah-natal-menurut-al-quran.html.

Seputar SEJARAH NATAL MENURUT AL-QUR’AN

Advertisement
 

Cari Artikel Selain SEJARAH NATAL MENURUT AL-QUR’AN