Khasiat Tanaman Hias

- September 15, 2017

Khasiat Tanaman Hias

 
Tanaman hias berfungsi ganda, menjadi tanaman tanaman hias (ornamental plant) serta tanaman obat (medicine plant), sudah dipakai sebagian besar orang. Yng ternama, antara lain lidah buaya, tapak dara, miana, serta lain-lain.

Ada beberapa tanaman belum tidak sedikit dipakai, akan tetapi khasiatnya sudah diteliti. Kendati baru penelitian tahap awal, penemuan itu akan menambah khasanah pengetahuan wacana pemanfaatan tanaman.
Kembang sungsang (Gloriosa superba) Bunganya indah serta unik. Dikatakan unik lantaran bunganya terbalik (sungsang). Mahkota bunganya melengkung ke belakang. Menjadikan bunga berbentuk semisal mangkuk terbalik. Ukurannya sebesar genggaman tangan orang dewasa. Mahkota bunga berwarna kuning serta merah menyala. Bentuknya berlekuk-lekuk, sekilas semisal per. Batang bunga sungsang merambat, yang dengannya daun panjang. Bagian ujung daun melengkung semisal sulur. Tulang daun sejajar. Kembang sungsang mampu dibiakkan yang dengannya stek batang. Di Eropa serta Amerika, kembang sungsang telah tidak sedikit disilangkan. Menjadikan menghasilkan bunga potong yng kaya warna, jenis biru, ungu, serta merah jambu. "Di luar negeri, umbi buah sungsang digunakan untuk mengobati asam urat," kata Pudji, peneliti di Badan Litbang Kebugaran atau kesehatan Dinas Kebugaran atau kesehatan RI. Penggunaan umbi kembang sungsang menjadi obat sedemikian maju, menjadikan telah dibikin kapsul serta dipatenkan. Umbi kembang sungsang memiliki kandungan senyawa kolkisin yng efektif menyembuhkan asam urat. Pendapat dari Pudji, kembang sungsang di Indonesia telah susah didapat dalam jumlah tidak sedikit. Apalagi andai umbinya yng diambil, maka akan habis. Terbersit dalam benak Pudji bagi atau bisa juga dikatakan untuk meneliti kandungan daunnya. Beberapa tahun lantas diteliti hingga pada tahap meneliti toksitas akut serta subkronis. Diluar dugaan aman serta bakal dilanjutkan ke standardisasi. "Tetapi proyek ini terhenti lantaran kesulitan bahan," kata perempuan enam puluh tahun ini. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk standardisasi dibutuhkan bahan berupa daun kembang sungsang dari tiga tempat tempat tumbuh. Sampai-sampai kini, belum mampu mengusahakan ketersediaan bahan itu. Uji standardisasi bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui ukuran kadar senyawa aktif dari tanaman yng tumbuh di aneka macam tempat. Kadar senyawa aktif dalam kembang sungsang, antara lain alkaloid, kolkisina, gloriosina, kholina, hars, fitosterol, stigmastrerol, serta fitosterolin.
Sambang getih (Hemigraphis colorata Hall) Adjirni, BSc. serta kawan-kawan, dari Badan Litbang Kebugaran atau kesehatan Depkes RI pula meneliti tanaman hias sambang darah menjadi penghancur batu kandung kemih. Hasil penelitian menunjukan adanya pengurangan berat batu, pada pemberian dosis 32,5 mg serta 325 mg sambang getih per 100 gr berat badan, pada hewan percobaan. Sementara itu, pada percobaan efek diuretik, jumlah volume urine pada tikus percobaan selama 8 jam tak melebihi volume urine tikus yng diberi akuades. Jadi kesimpulannya, infus sambang darah pada dosis 32,5 mg serta 325 mg per 100 gram berat badan memiliki efek menghancurkan batu kandung kemih pada tikus. Terbukti berat rata-tata batu yang terbentuk seusai pemberian bahan lebih kecil daripada berat rata-rata batu pada kontrol.
Rhododendenron Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia mengenalnya yang dengannya nama kembang geni. Tumbuh subur di ketinggian 1.000-3.000 mpl. Biasanya Rhododendron didapati di daerah pegunungan bercurah hujan tinggi, pada area terbuka akibat kegiatan tektonik, serta kaya hewan polinator semisal serangga, kelalawar, burung. Bersifat protandus. Pengertiannya, tanaman ini memungkinkan berlangsung outcrossing atau juga kawin yang dengannya individu lain. Ataupun, yang dengannya sesama genus. Karakteristik serta bentuk bunga yng berkelompok berusaha mendatangkan serangga datang. Menjadikan memungkinkan kawinsilang antargenus. Tidak heran, proses hibridisasi seringkali berlangsung di marga Rhododendron. Proses itu mampu berlangsung secara alami ataupun lantaran campur tangan kita-kita. Tanpa munculnya "jenis baru" hasil kawin silang, di dunia terdapat tidak tidak lebih dari 850 jenis marga Rhododendron. Di Tanah Air, tanaman ini mampu didapati di Papua (ada 101 jenis), Kalimantan (55 jenis), Sulawesi (28 jenis), Jawa (8 jenis), serta Kepulauan Sunda Kecil (4 jenis). Tanaman berbunga cantik ini, dalam beberapa literatur disebutkan memiliki kandungan racun grayanotoxin. Toksik itu diperoleh dari benangsari serta kepala putiknya. Tidak heran orang meminum madu yng diisap dari kedua bagian tanaman itu seringkali jatuh sakit. Akan tetapi lantaran kecantikan bunganya, tanaman ini lumrah dipelihara di pekarangan rumah. Bahkan di Eropa serta Amerika, bermunculan perkumpulan pecinta tanaman ini. Di sayangkan, tidak tidak sedikit yng mengetahui kegunaannya selain menjadi tanaman hias. Di antaranya Anggun Ratnagumilang, S.Si, peneliti Kebun Raya Cibodas. "Sebagian masyarakat Papua menggunakan bunga Rhododendron macgregoriae sebagai 'obat kuat'," ujar Anggun. Hal itu dibenarkan juga oleh Agus Suhatman, S.Si, kurator registrasi Kebun Raya Cibodas. "Saya pernah membacanya di literatur," ungkapnya. Sayang disaat ditanya judul buku serta pengarangnya, Agus sudah tidak ingat. Pendapat dari Anggun, cairan bunga yng ditumbuk mampu memicu efek erektogenik. Sementara Rustandi, pengolah data di Kebun Raya Cibodas mengujarkan, warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Papua Suka meremas bunga R. macgregoriae sebelum melakukan hubungan intim. "Cairan bunga tersebut bisa menimbulkan efek mati rasa bila terkena kulit," ujar Rustandi.
Kegunaan Rhododendron tidak sebatas bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperkasaan lelaki. Misalnya, suku Dani di Papua mempergunakan Rhododendron macgregoriae bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati penyakit kulit (panu).

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2017/01/khasiat-tanaman-hias.html.

Seputar Khasiat Tanaman Hias

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Khasiat Tanaman Hias