prospek usaha ternak perkutut lokal yang sangat menjanjikan

- September 07, 2017

prospek usaha ternak perkutut lokal yang sangat menjanjikan

 
Penggemar burung berkicau tentu sangat mahfum yang dengannya nyanyian: whur ketekuk,whurr ketekuk,kuk kuk, yang adalah bunyi khas yang telah di sebutkan dilantunkan oleh perkutut yang tengah manggung. Namun seberapa besar nilai usaha yang terkandung di balik budidaya perkutut, mampu jadi belum tidak sedikit orang yang tidak paham. Padahal kalau ditekuni, bukan tak barangkali nantinya jadi usaha yang prospektif.
Dibanding ternak unggas yang lain-lainnya, perkutut punya beberapa kelebihan. Dari segi tehnis pengelolaan, tak rumit. Modalnya, pula tak terlalu besar, cuma investasi awal mulanya (bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat sangkar) saja yang memakan biaya lumayan.
Modalnya tak tidak sedikit. Menjadi gambaran, sepasang perkutut paling banter menghabiskan biaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan serta obat-obatan sebesar Rp15 ribu/bulan. Sementara bagi atau bisa juga dikatakan untuk beli 5 pasang indukan butuh Rp.500.000 – Rp. 1 juta.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembuatan sangkar berukuran 90x70x180 cm3 ataupun 120x60x180 cm3 yang terbuat dari kayu/bambu serta ram-raman kawat, tidak lebih lebih menelan biaya Rp 500 ribu. Sangkar yang telah di sebutkan cukup bagi 1 ataupun 2 pasang. Dalam sebulan sepasang perkutut bisa atau mampu menghasilkan 2 – 8 anakan yang dengannya harga Rp.200 ribu/pasang.
Produktivitas perkutut bisa di tingkatkan yang dengannya menitipkan telur ataupun anakan keburung puter menjadi induk semang yang baru. Yang dengannya tatacara ini perkutut bisa atau mampu berkembang biak hingga 3 kali/bulan. Malah mampu ditingkatkan menjadi seminggu asal induknya diberi vitamin dan pakan yang mempunyai kualitas.
Tidak susah membudidayakannya Secara tehnis beternak perkutut terbilang gampang. Dalam sangkar kecil seukuran sangkar soliter (45x45x65 cm3) telah mampu. Apalagi disangkar yang lebih besar. Kelebihan perkutut lebih-lebih lantaran gampang serta cepat menyesuaikan diri yang dengannya lingkungan baru didalam sangkar.
Disamping itu, perkutut tak gampang stress, jarang di kenai penyakit, pakan melimpah serta murah. Masalah lain yang butuh diperhatikan merupakan pemeliharaan, kebersihan lingkungan, sangkar, minuman serta makan.
Supaya hasil anakan sesuai yang dengannya harapan, ada baiknya lebih dulu mengkaji tehnik perkawinan ataupun crossing. Tehnik ini butuh di lakukan secara berulang sampai-sampai mencapai anakan yang mempunyai kualitas. Ujung-ujungnya tentu saja uang. Semakin baik mutunya, semakin tinggi harganya.
Membidik pasar potensialSejauh ini pasar perkutut masih terbuka luas. Pendapat dari perhitungan rasional, bila 10% dari 210 juta penduduk di Indonesia hobi memelihara burung, itu jumlahnya percis yang dengannya 21 juta, taruhlah yang senang percis perkutut cuma 3 % ataupun 7 juta orang. Bila setiap orang ingin memiki 3 ekor, tinggal dihitung berapa kebutuhan perkutut di Indonesia.
Didasari catatan Persatuan Pelestari Perkutut se Indonesia (P3SI), jumlah peternak tatkala ini ada 5 ribuan yang dengannya 50 ribu sangkar, sedangkan produksi per tahun baru sekitar 500 ribu ekor. Bila diambil rata-rata, setiap peternak menghasilkan 4.400 ekor senilai Rp 220 juta.
Segmen Pasar Perkutut Singkat kata, kisaran harga perkutut memanglah bervariasi. Akan tetapi secara umum ada 5 segmen :
Pertama, segmen pasar yang menekankan perkutut bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan lomba, konkurs ataupun sejenisnya.Segmen ini tentu butuh perkutut yang mempunyai kualitas baik, sesuai peraturan main yang ditetapkan P3SI. Tidak heran bila perkutut yang didambakannya seharga ratusan juta rupiah.
Kedua, Segmen pasar yang menekankan pada sisi peternaknya. Bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat peternak perkutut yang di pentingkan merupakan kemampuan memproduksi anakannya secara optimal yang dengannya bunyi serta irama anggungan yang baik yang dengannya demikian harganya pun pula tinggi.
Ketiga, Yang barangkali dijangkau warga atau juga bisa dikatakan masyarakat penggemar perkutut. Segmen ini lebih menekankan unsur gengsi. Jadi, yang lebih menjadikan pertimbangan utama merupakan irama yang disukai pemiliknya. Pada segmen ini perkutut akan berharga jutaan samapai puluhan juta.
Keempat, Orientaisnya pada katuranggan. Pemilik meyakini bahwasanya perkutut bisa membuat pemiliknya mendapatkan kebahagiaan, ketentraman hidup serta rezeki melimpah ataupun tanda-tanda baik lain-lainnya. Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat yang mengetahui bahwasanya katurangga perkutut yang akan dipelihara bakal mendatangkan kebaikan tentu akan membelinya yang dengannya haraga berapapun.
Kelima, tidak sedikit orang yang mempunyai perkutut yang dengannya pertimbangan unik serta exotis. Orang-orang yang salah satunya dalam kelompok ini akan bisa atau mampu menghargai perkutut hingga juataan rupiah. Yusroni Hendridewanto (kiriman Anthan Warsita, Surabaya).
Analisis Keuntungan Usaha Ternak perkutut
A. Investasi
Memilih perkutut mampu dimulai dari piyikan/anakan. Mampu pula yang telah dewasa. Yang akan di sajikan kali ini merupakan cara memilih perkutut yang baik :
  • Sehat, aktivitasnya lincah, fisik baik, tegas, gagah , bulu
  • Pembuatan Sangkar Rp. 500.000
B. Biaya lancer
  • Induk 5 pasang @ Rp 200.000 Rp.1.000.000
  • Pakan 5x Rp. 2.000 Rp. 10.000 - Obat serta Vitamin Rp. 5.000
  • Total Biaya Lancar Rp. 1.015.000
C. Pendapatan
  • Bila setiap induk bisa atau mampu menetaskan 2 piyik, produksi anakan :
  • 5 x 2 x Rp.200.000 Rp 2.000.000
D. Keuntungan (C - B) :
  • Rp 2.000.000 – Rp 1.015.000 = Rp 985.000 Analisis Keuntungan Usaha Ternak Perkutut Yang dengannya Pengeraman Induk serta Jasa Puter
A. Investasi
  • Pembuatan sangkar serta penyusutan 10 % tahun Rp 1.822.500
  • Pembelian 50 pasang induk @ Rp 200.000 Rp 10.000.000
  • Total Investasi Rp 11.822.500
B. Biaya lancar
  • Pakan perkutut Rp2000/bulan/pasang, setahun Rp 1.200.000
  • Pakan puter Rp3000/bulan/pasang setahun (sepasang perkutut butuh 2 pasang puter)Rp 3.600.000
  • Vitamin serta obat-obatan Rp 50.000/bulan, setahun Rp 1.200.000
C. Pendapatan
  • Induk langsung pertahun menetas 8 kali harga anakan 10 % dari induk = Rp.1.000.000 x 8 Rp 8.000.000
  • Mempergunakan jasa puter pertahun menetas 24 kali harga anakan 10 % dari induk = Rp bulunya halus serta teratur rapi.
  • Tatapan mata tajam namun lembut, mata bulat serta bersih, paruh agak lurus normal, kaki warna-nya terang.
  • Nafsu makannya normal – aktif.
  • Suaranya minimal normal ataupun bunyi yang memenuhi kriteria yang biasa di sukai penggemar. Lebih tidak jelek alias bagus sesuai ketentuan P3SI.
  • Tahu persis silsilah ataupun garis keturunan. Ini dimaksud bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui mutu nenek moyang perkutut yang akan di ternakan. Bila dikaitkan yang dengannya konkurs/lomba atas dasar penilaian bunyi, ikuti kriteria versi P3SI.
  • Bunyi depan, yang dengannya ketentuan panjang, mengayun/membat serta bersih.
  • Bunyi sedang, yang dengannya kriteria bertekanan , lengkap serta terang.
  • Irama, yang dengannya ketentuan senggang, lenggang, elok serta indah.
  • Dasar bunyi(air sungai/lantar bunyi), yang dengannya kriteria tebal, kering bersih serta jernih.
Prinsip Beternak Perkutut serta Pemasaran
  1. Pilih yang baik serta sehat, baik jantan ataupun betina.
  2. Mempersiapkan sangkar, perpasang mampu seukuran 80x80x80 cm ataupun 60x120x180 cm. Beratap, terlindung dari hujan serta angin posisi tak terisolir namun tenang suasananya.
  3. Melakukan mendekatkan induk jantan serta betina bagi atau bisa juga dikatakan untuk penjodohan . Umur yang jantan paling tak 12 bulan serta betinanya 10 bulan.
  4. Pakan tersedia secara cukup semisal jewawut, milet, biji kenari, ketan hitam, beras merah, gabah mini, pakan ayam 521, serta vitamin.
  5. Pada tatkala mengeram (telur 2 butir), induk tak boleh diganggu, biarkan suasananya tenang. Telur mampu dititipkan ke burung puter.
  6. Anakan akan menetas selama 14 hari dierami serta piyik akan diasuh induknya selama 25 hari. Pada umur itu, piyik telah bisa dijauhkan serta dipindahkan ke sangkar perawatan.
  7. Melakukan silang menyilang yang dengannya kerabat mampu di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh mutu perkutut yang digemari para hobiis serta mempunyai nilai jual yang tinggi.
  8. Piyik dalam pemeliharaan pada segala umur laku dipasaran.
  9. System pemasaran berlangsung secara tradisional, dari mulut ke mulut, secara profesional serta mempergunakan caracara pemasaran modern.
  10. Mungkin ekspor dalam jangka panajang, sangat terbuka luas anatara lain ke Thailand, (meskipun tatkala ini kita masih import), singapura, malaysia, Filipina, Suriname (50 % penduduknya dari jawa) serta lain-lainnya. 1.000.000 x 24 /tahun Rp24.000.000
D. Keuntungan Pertahun (C – B)
  • Induk langsung = Rp 8.000.000 – (Rp1.200.000 + 1.200.000) = Rp 5.600.000
  • Mempergunakan jasa puter = Rp 24.000.000 –(Rp 3.600.000 + 1.200.000) Rp 19.200.000
Mengenal lebih Jauh Wacana Perkutut
  • Perkutut yang selama ini dikenal merupakan perkutut lokal serta perkutut Bangkok. Meski – pun asalnya dari Bangkok,sebetulnya percis saja yang dengannya perkutut Indonesia.
  • Pakan utama perkutut merupakan biji-bijian, rumput serta padipadian. Diperternakan tidak jarang diberikan beras merah, milet, butiran jagung, campur makanan pabrik yang dengannya kandungan protein tinggi, ditambah vit serta mineral padamakanan ataupun minumannya.
  • Musim kawinnya berlangsung pada bulan April- Juni Sarangnya berbentuk mangkuk serta cekung, bertelur 2 butir. Telur akan dierami perkutut jantan


Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/11/prospek-usaha-ternak-perkutut-lokal-yang-sangat-menjanjikan.html.

Seputar prospek usaha ternak perkutut lokal yang sangat menjanjikan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain prospek usaha ternak perkutut lokal yang sangat menjanjikan