cara ternak kambing domba

- September 19, 2017

cara ternak kambing domba

 
cara ternak kambing domba
A. Pendahuluan Pola peternakan kambing serta domba potong ataupun pedaging di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil menjadikan butuh diupayakan secara lebih intensif. Pertambahan penduduk yng tinggi di Indonesia ditambah yang dengannya makin meningkatnya daya beli warga atau juga bisa dikatakan masyarakat memicu kebutuhan daging selama ini belim mencukupi permintaan. Produksi dalam negeri bagi atau bisa juga dikatakan untuk daging baru mencapai ± 400.000 ton/tahun, menjadikan hingga yang dengannya tatkala ini masih mengandalkan impor daging.
B. Penggemukan Penggemukan kambing ataupun domba merupakan suatu aktivitas pemeliharaan kambing ataupun domba dewasa yng sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya ditingkatkan barat badannya melalui proses pembesaran daging dalam waktu 3-5 bulan.
C. Jenis-jenis kambing serta domba potong
a) Kambing kacang
Cirinya merupakan badan kecil serta relatif pendek, indera pendengaran pendek serta tegak, jantan serta betina mempunyai tanduk, leher pendek serta punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yng hitam, coklat, merah ataupun belang hitam-putih.
b) Kambing Peranakan Etawa (PE)
Sasaran utama dari kambing PE dasarnya memang merupakan penghasil susu, akan tetapi bisa dipakai pula menjadi penghasil daging, lebih-lebih seusai masa afkir. Tanda dari kambing ini merupakan bagian hidung ke atas melengkung, panjang indera pendengaran antara 15-30 cm, menggantung ke bawah serta tidak banyak kaku, warna bulu bervariasi antara hitam serta coklat, mempunyai bulu tebal serta agak panjang dibawah leher serta pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina).
c) Domba Ekor Gemuk
Mempunyai tanda bentuk ekor yng panjang, tebal, besar serta makin ke ujung semakin kecil; tak memiliki tanduk; sebagian besar bewarna putih, akan tetapi ada anaknya yng bewarna hitam ataupun kecoklatan.
d) Domba Ekor Tipis
Mempunyai tanda tubuh yng kecil, ekor relatif kecil serta tipis, bulu bewarna putih, tak bertanduk (betina), bertanduk kecil serta melingkar (jantan).
D. Pemilihan bibit Bibit kambing ataupun domba bakalan yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengggemukan merupakan menjadi berikut :
  1. Umur antara 8 bulan – 1 tahun.
  2. Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih serta mengkilap, garis punggung serta pinggang lurus.
  3. Keempat kaki lurus, kokoh serta tumit terlihat tinggi.
  4. Tak ada cacat pada bagian tubuhnya, tak buta.
  5. Hidung bersih, mata tajam serta bersih dan anus bersih
E. Tata Laksana Pemeliharaan
5.1 Perkandangan
Pada biasanya tipe sangkar pada ternak kambing serta domba merupakan berbentuk panggung. Konstruksi sangkar dibuat panggung di mana di bawah lantai sangkar terdapat kolong bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampung kotoran. Yang dengannya adanya kolong berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kebecekan serta kontak langsung yang dengannya tanah yng mampu jadi tercemar penyakit. Lantai sangkar ditinggikan antara 0,5 – 2 m. Bak pakan bisa ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kambing serta domba berbeda. Bak pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya lantaran kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Domba, dasar bak pakan horizontal yang dengannya lantai sangkar lantaran kebiasaan domba merumput. Lantai sangkar dibuat dari kayu papan ataupun belahan bambu yng disusun yang dengannya jarak 2-3 cm. Yang dengannya demikian, kotoran serta air kencing gampang jatuh pada kolong, sementara tracak/kaki kambing serta domba tak gampang terperosok serta terjepit terjepit.
Ukuran Sangkar :
  • Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
  • Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
  • Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
  • Induk serta anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak
Dasar kolong sangkar digali sedalam ±20 cm dibagian pinggirnya serta 30-50 cm pada bagian sedang dan dibuatkan saluran yng menuju bak penampung kotoran. Kotoran lantas bisa diproses bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi pupuk sangkar. Serta telah semestinya sangkar Perlu terjaga kebersihannya menjadikan ternak kambing serta domba lebih sehat lantaran tak gampang terserang penyakit.
5.2 Pakan
Pakan utama yng umum diberikan berupa hijauan segar, semisal rumput, legum(daun lamtoro serta turi, dll) ataupun aneka hijauan (daun singkong yng memiliki protein cukup tinggi), daun nangka serta daun pepaya). Khusus legume serta aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan berlebi dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan racun yng ada dalam hijauan yang telah di sebutkan.
Selain pakan hijauan, bisa pula ditambah yang dengannya pakan padat ataupun konsentrat. Jenis yng bisa dipakai merupakan bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu). Jenis pakan yang telah di sebutkan relatif murah serta gampang dibeli di mana saja. Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan cukup besar bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari yang dengannya komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu serta 20% ketela pohon.
Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan yang dengannya hijauan, lantaran pakan ini memiliki daya cerna serta kandungan nutrisi yng berbeda yang dengannya hijauan. Jumlah pemberian konsentrat sekitar 3 kg/ekor/hari.
Tata laksana reproduksi meliputi :
  • Yang dengannya pengelolaan yng baik kambing/domba bisa melahirkan 7 bulan sekali.
  • Perkawinan kembali seusai melahirkan 1bulan lantas.
  • Penyapihan anak dilaksanakan pada 3 – 4 bulan.
  • Umur dewasa kelamin 8 – 10 bulan
  • Siklus birahi 17 – 21 hari
  • Lama birahi 24 – 40 jam, bila birahi pagi maka sore ataupun esok harinya Perlu dikawinkan
  • Masa kebuntingan : 5 bulan.
cara ternak kambing domba
F. Pengendalian Penyakit
Tindakan pertama yng di lakukan pada bisnis pemeliharaan Kado merupakan melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan merupakan menjadi berikut :
  • Lahan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara Kado Perlu bebas dari penyakit menular.
  • Sangkar Kado Perlu kuat, aman serta bebas penyakit. Andaikan dipakai sangkar bekas kado yng sudah terserang penyakit, sangkar cukup dicucihamakan yang dengannya disinfektan, lantas dibiarkan beberapa tatkala. Andaikan sangkar yang telah di sebutkan bekas kado sehat cukup dicuci yang dengannya air biasa.
  • Kado yng baru masuk sebaiknya dimasukkan ke sangkar karantina dulu yang dengannya perlakuan khusus. Ternak yng ada dugaan bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan serta digosok yang dengannya larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex ataupun Granade 5% EC yang dengannya konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi kutu, Kado bisa pula dimandikan larutan Asuntol berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
  • Sangkar serta lingkungan tak boleh lembap serta bebas dari genangan air. Kelembapan yng tinggi serta genangan air menghasilkan perkembangan nyamuk ataupun hewan sejenis yng menggigit serta menghisap darak ternak.
  • Di lakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.
Beberapa penyakit yng bisa menyerang Kambing serta domba merupakan : 1) Penyakit parasit (kudis, kutu, cacingan); 2) Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar mulut, Busuk Kuku); 3) Penyakit Virus (Orf); 4) Penyakit lain (Keracunan sianida, Kembung Perut, Keguguran). Hal penting dalam pengendalian penyakit merupakan menaikan kebugaran atau kesehatan ternak serta kebersihan sangkar serta lingkungan sekitarnya dan monitoring/pengamatan yng kontinyu pada ternak menjadikan andaikan terdapat gejala penyakit, segera bisa diketahui jenis penyakit yang telah di sebutkan serta cara pencegahan serta pengobatannya.



Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/cara-ternak-kambing-domba.html.

Seputar cara ternak kambing domba

Advertisement
 

Cari Artikel Selain cara ternak kambing domba