Manajemen Usaha Ternak Kambing dan Domba

- Agustus 04, 2017

Manajemen Usaha Ternak Kambing dan Domba

 
Usaha ternak domba dan kambing merupakan satu dari sekian banyaknya jenis ternak yng potensial dan memiliki prospek bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa mengimbangi kesenjangan protein hewani asal ternak. Daging domba Amat digemari, namun pemeliharaan Amat tidak lebih. Domba dan kambing pula memiliki kedudukan penting dalam lingkungan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat kita, lantaran Suka dimanfaatkan menjadi hewan kurban pada hari raya Idul Adha yng permintaannya selalu meningkat setiap 12 bulan.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan itu diharapkan peningkatan produktivitas dan populasi ternak yng berpegang pada prinsip-prinsip menjadi berikut :
  • Peningkatan produktivitas berguna kita Perlu menempuh perbaikan mutu genetik. Ini cuma bisa di lakukan yang dengannya jalan pemuliaan.
  • Perbaikan mutu genetik cuma adalah satu dari sekian banyaknya faktor dalam peningkatan produktivitas ternak. Faktor lain-lainnya yng menentukan merupakan pakan, pengelolaan, dan kebugaran atau kesehatan ternak. Jadi supaya potensi bisa dimanfaatkan semaksimal barangkali faktor lingkungan semisal diatas Perlu diperbaiki.
  • Peningkatan populasi bisa dicapai yang dengannya peningkatan angka kelahiran dan penekanan angka kematian.

Dalam Tulisan atau artikel ini akan diulas mengenai manajemen pemeliharaan ternak domba dan kambing secara lebih rinci meliputi pakan, perkandangan, perawatan, sanitasi dan pencegahan penyakit.
bisnis ternak kambing dan domba

Seleksi Ternak

Tujuan terpenting beternak kambing dan domba merupakan menghasilkan ternak yng tidak sedikit dan bobot ternak yng tinggi menjadikan diperoleh produksi karkas, susu dan kulit dalam jumlah yng tinggi dan bermutu baik. Seleksi domba bisa yang dengannya aneka macam teknik yng dibagi menjadi seleksi didasari penilaian individu, seleksi didasari silsilah, seleksi didasari penampilan, seleksi didasari pengujian ataupun tes produksi. Hal itu bergantung tujuan pemanfaatan domba. Domba yng akan dipakai menjadi bibit ataupun peremajaan memiliki beberapa hal yng tak Perlu diperhatikan semisal dalam seleksi bagi atau bisa juga dikatakan untuk domba yng akan dipotong.
Seleksi pada aneka macam tipe domba dan kambing bisa yang dengannya penilaian (judging). Pada tipe daging tekanan pada karkas lebih diperhatikan umumnya angka % berat karkas merupakan 53 %. Tipe wool dilihat keadaan bulunya, bulu Perlu panjang, ikal, tampak adanya volk (berwarna kuning) dan sebaiknya tak ada serat berwarna hitam. Umumnya domba berukuran lebih besar, badan lebih menyudut, konformasi otot tidak lebih tidak jelek alias bagus akan tetapi bulunya lebih tebal. Tipe susu domba betina Priangan memiliki berat 30 – 40 kg memproduksi 21 – 83 kg susu yang dengannya kadar lemak 5 % setiap laktasi.
Tujuan seleksi merupakan memperoleh domba dan kambing yang dengannya beberapa sifat unggul yakni tingkat kesuburan tinggi yakni dalam 2 tahun mempu melahirkan 3 kali dan memiliki mungkin beranak kembar lebih dari 50 % ataupun jumlah anak dalam setiap kelahiran lebih dari 2 ekor, kecepatan pertumbuhan baik yaitu dalam waktu pendek bisa menghasilkan persentase karkas tinggi baik kualitas ataupun kuantitasnya, mempunyai kemampuan daya adaptasi yng baik terhadap lingkungan menjadikan tak gampang terserang penyakit an tak memiliki angka kematian rendah. Tanda fisik pada domba dan kambing yng baik dan unggul merupakan tak terserang penyakit dan tak cacat tubuh, umur 1 – 1,5 tahun, kaki lurus dan berdiri kokoh, mempunyai garis punggung lurus, tumitnya tinggi, tubuh memiliki penampilan yng gagah dan lincah. Alat kelamin baik, bentuk tubuh yng seimbang.

Pakan ternak kambing dan domba

Pakan adalah satu dari sekian banyaknya unsur vital dalam bisnis peternakan, pemberian pakan yng tak sesuai kebutuhan gizi ternak bisa memicu defisiensi makanan menjadikan ternak gampang terserang penyakit. Oleh lantaran itu, penyediaan dan pemberian pakan Perlu diupayakan secara kontinyu sesuai standar gizi pendapat dari tingkatan umur ternak.
Ransum bagi atau bisa juga dikatakan untuk domba dan kambing dibagi menjadi 2 yakni ransum bagi atau bisa juga dikatakan untuk penggemukan dan ransum bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan. Ransum yng diberikan merupakan berupa hijauan dan konsentrat. Zat gizi makanan yng diharapkan merupakan mutlak Perlu tersedia dalam jumlah yng cukup merupakan karbohidrat (energi), lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat dan lemak bisa menghasilkan energi bagi atau bisa juga dikatakan untuk seluruh proses ke hidup-an lebih-lebih dalam proses metabolisme, antara lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengantar tekanan darah, denyut jantung dan pemeliharaan sehari-hari (Parakkosi, 1995). Protein yng dibutuhkan ternak yakni protein kasar dan bisa dicerna, tengah mineral dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses-proses dalam tubuh ternak.
Faktor yng memberi pengaruh tingkat konsumsi pakan pada ternak merupakan faktor berat badan, status fisiologis, tingkat produksi dan kebugaran atau kesehatan ternak, faktor lingkungan, keadaan sangkar dan tempat pakan. Makanan ternak digolongkan menjadi beberapa kelas pendapat dari keadaan, usia dan kebutuhan :
  1. makanan kambing dan domba adalah makanan yng diberikan pada anakan yng telah tak menyusu pada induknya (4 – 8 bulan)
  2. makanan ternak muda adalah makanan yng diberikan pada domba muda menjelang dewasa berusia 9 – 12 bulan
  3. makanan ternak induk dewasa, adalah makanan yng diberikan pada kambing dan domba dewasa yng siap dikawinkan dan berusia diatas 12 bulan
  4. makanan ternak jantan, adalah makanan yng diberikan pada kambing dan domba jantan dewasa yng siap dipakai menjadi pemacak dan berusia diatas 12 bulan
  5. makanan domba dan kambing menyusui ataupun laktasi.

Bahan baku makanan yng diberikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kambing dan domba bisa berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan pakan adalah makanan kasar yng terdiri dari hijauan pakan yng bisa berupa rumput lapangan, limbah hasil pertanian, rumput jenis unggul pula aneka macam jenis leguminosa. Hijauan pakan adalah makanan utama ternak ruminansia berfungsi menjadi pengisi perut pula sumber gizi yakni protein, sumber tenaga, vitamin dan mineral. Kebanykan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menilai gizi suatu hijauan pakan didasari pada kandungan protein.
Konsentrat adalah makanan penguat yng terdiri dari bahan baku yng kaya akan karbohidrat dan protein, semisal jagung, bekatul, dedak gandum, dan bungkil. Konsentrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk kambing dan domba biasanya disebut makanan penguat ataupun bahan baku makanan yng mempunyai kandungan serat kasar tidak lebih dari 18 % dan gampang dicerna .
Kebutuhan pakan kambing dan domba tak bunting diberikan yang dengannya jumlah 2,5 – 3 % dari berat badan (BK). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak bunting pakan Perlu terdiri dari legum dan campuran legum yang dengannya jerami, silase dan furrif. Supaya anakan lahir cukup kuat diberikan kira-kira 0,25 kg bijian tiap ekor per hari, 30 – 45 hari menjelang kelahiran pemberian bijian ditingkatkan menjadi 0,5 kg hingga seusai kelahiran bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan gizi yng cukup supaya laktasinya maksimal.

Sangkar kambing dan domba

System perkandangan intensif bisa membantu ternak menjadi lebih produktif. Sangkar memiliki fungsi yng Amat vital antara lain : menjaga ternak dari hewan pemangsa, menjaga ternak dari gangguan lingkungan, membuat mudah pemeliharaan sehari-hari, membuat ternak beristirahat, kawin dan beranak yang dengannya baik, kotoran bisa dikumpulkan dan bisa dibersihkan. Hal-hal yng butuh diperhatikan dalam pembuatan sangkar merupakan tata letak sangkar, model sangkar, konstruksi sangkar, perlengkapan sangkar.
Tata letak sangkar Amat berpengaruh terhadap ke hidup-an ternak yng dipelihara lebih-lebih kebugaran atau kesehatan ternak. Lingkungan bangunan sangkar Perlu mendukung yakni bersih, sehat dan ketenangan ternak terjamin, letak sangkar Perlu memenuhi kriteria, letak sangkar Perlu lebih tinggi dari lingkungan, sinar matahari bisa merata, terlindung dari angin secara langsung, Perlu agak jauh dari pemukiman dan sumber air, tempatnya kering dan tak lembab.
Model sangkar yng diterapkan merupakan model sangkar panggung dan lantai. Sangkar panggung mempunyai kolong yng berfungsi menampung kotoran dan air kencing ternak. Kelebihan sangkar ini merupakan sangkar menjadi bersih lantai kering dan perkembangan penyakit bisa ditekan akan tetapi biaya relatif tidak murah, resiko kecelakaan terperosot lebih tinggi. Sangkar lantai tanah tak terdapat kolong menjadikan konstruksi lantai langsung pada permukaan tanah sekalian penampungan kotoran dan air kencing ternak. Kelebihan sangkar ini lebih murah, resiko kecelakaan bisa dihindari, akan tetapi kebersihan sangkar tidak lebih terjamin, lantai becek dan lembab, kuman gampang tersebar, kebersihan dan kebugaran atau kesehatan tidak lebih terjamin.
Konstruksi sangkar yng benar bisa menekan pertumbuhan parasit yng bisa memicu bermacam-macam penyakit. Konstruksi sangkar yng butuh diperhatikan merupakan dinding sangkar, lantai sangkar, alat sangkar, lubang ventilasi, posisi sangkar, kerangka sangkar, dan ukuran luas sangkar.
Ukuran sangkar bermacam-macam misalnya : sangkar jantan dewasa (12 bulan) 1,2 m3, betina dewasa (12 bulan) 1,0 m3, induk menyusui 1,0 m2 + 0,5 m2/anak, jantan/betina muda 0,75 m3, sapihan (3 – 7 bulan) 0,5 m3.
Domba dan kambing yng dipelihara dalam sangkar Perlu mempunyai perlengkapan semisal bak pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat hijauan, tempat penyimpanan dan persediaan pakan, kolong sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampung kotoran dan air kencing, sedangkan perlengkapan sangkar berupa sabit, cangkul, alat semprot, palu, gunting cukur, sikat, gunting kuku, dan pisau bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang kelancaran proses produksi.

Perawatan ternak

Perawatan ternak kambing dan domba bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah macam-macam serangan penyakit dan parasit yng merugikan bisnis peternakan misalnya penurunan produksi daging. Perawatan kebersihan lingkungan bisa memberi jaminan kebugaran atau kesehatan ternak. Perawatan ternak yng dimaksud merupakan memandikan ternak, merawat ataupun memotong kuku dan mencukur bulu ternak.

Memandikan ternak

Tubuh kambing dan domba yng tak pernah dimandikan akan kotor. Andaikan dibiarkan, kondisi tubuh yng kotor ini akan menjadi tempat tumbuh dan berkembang pathogen misalnya jamur, parasit, dan lain-lain yng bisa membahayakan ke hidup-an ternak. Oleh lantaran itu, ternak Perlu dimandikan secara rutin minimal seminggu sekali. Air yng dipakai Perlu mengalir dan bersih. Memandikan ternak bisa di lakukan yang dengannya tips disikat dan disabun supaya kuman-kuman penyakit pada bulu dan sekitarnya mati. Seusai dimandikan, domba Perlu dijemur sebentar hingga bulu-bulunya kering. Waktu memandikan ternak sebaiknya pada pagi hari. Lantas dijemur bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh sinar matahari pagi menjadikan membantu pembentukan vitamin D.

Mencukur bulu

Bulu kambing dan domba yng terlalu panjang dan lebat bisa memicu gatal-gatal yng Amat mengganggu ternak menjadikan menjadi gelisah dan stres. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kuman-kuman dan parasit pada tubuh, maka butuh pencukuran bulu. Pencukuran bulu bisa di lakukan minimal 6 bulan sekali. Pencukuran Perlu hati-hati supaya tak memicu luka. Pencukuran bulu bisa di lakukan yang dengannya mempergunakan gunting biasa ataupun gunting rambut. Sebelum melakukan pencukuran rambut, ternak butuh dimandikan dan dibersihkan berlebi dahulu. Hal yng butuh diperhatikan dalam pencukuran bulu merupakan menyesuaikan guntingan bulu kira-kira 0,5 cm. Andai pencukuran bulu di lakukan hingga habis akan memicu kedinginan yng berpengaruh pada kebugaran atau kesehatan ternak.

Memotong kuku

Kuku yng terlalu panjang bisa memicu gangguan kebugaran atau kesehatan lantaran akan membentuk rongga di bawah kelopak kaki. Ternak yang telah di sebutkan gampang sekali kemasukan kotoran yng bisa menjadi tempat tumbuh dan perkembangan pathogen. Selain itu, kuku panjang pula bisa mengganggu aktifitas ternak tatkala berjalan. Domba dan kambing jantan yng kukunya panjang akan kesulitan bila mengawini ternak betina. Kuku yng panjang umumnya gampang patah menjadikan bisa memicu luka dan infeksi. Alat pemotong yng dipakai merupakan golok, pahat kayu, pisau rotan, pisau kuku ataupun gunting.

Pemberian obat cacing

Umumnya di lakukan pada tatkala masuk sangkar, lantas diulang setiap 3 hingga 4 bulan sekali. Semisal obat cacing, yakni Rintal boli berbentuk kapsul (bolus), rental mik dicampur yang dengannya konsentrat.

Pertumbuhan Ternak

Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran yng mencakup pertumbuhan berat terhadap bentuk, dimensi linear, dan komposisi tubuh, salah satunya juga di dalamnya perubahan komponen-komponen tubuh semisal otot dan tulang, lemak, protein dan abu. Proses pertumbuhan berlangsung pendapat dari tiga proses dasar, yakni
  • proses dasar pertumbuhan seluler yng meliputi perbanyakan sel (hiperplacia), pembesaran sel (hipertropi), dan akresi ataupun pertambahan benda non protoplasmic (deposisi lemak, glikogen, plasma darah, kartilago).
  • deferensiasi dari sel induk dalam embrio menjadi ectoderm, mesoderm, dan endoderm dan deferensiasi selanjutnya menjadi sel khusus semisal sel syaraf dan epitel (ectoderm), sel otot dan jaringan penghubung (mesoderm) dan saluran pencernaan dan kelenjar tambahan (endoderm).
  • deferensiasi yng melibatkan tidak sedikit proses dan kontrol pertumbuhan.
Pertumbuhan biasa dimulai yang dengannya perlahan-lahan lantas berlangsung lebih cepat dan akhirnya perlahan-lahan lagi, lantas mengalami masa stasioner ataupun berhenti percis sekali dan turun. Makanan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ini. Makanan yng sempurna mempercepat laju pertumbuhan urat daging dan penimbunan lemak.
pertumbuhan dimanifestasikan yang dengannya pertambahan berat badan. Pertambahan berat badan hidup yng terlihat tak lain merupakan adalah kemampuan dalam merubah zat-zat makanan dari pakan yng diterima menjadi daging dan lemak, seusai kebutuhan pokok hidupnya terpenuhi. Selain pakan, faktor yng memberi pengaruh pertumbuhan merupakan bangsa dari jenis kelamin. Dibandingkan yang dengannya ternak betina, ternak jantan umumnya tumbuhlebih cepat dan pada umur yng percis berat badannya akan lebih besar. Perbedaan laju pertumbuhan antara jenis kelamin yang telah di sebutkan bisa menjadi lebih besar sesuai yang dengannya bertambahnya umur. Umur yng memiliki pertumbuhan yng tidak jelek alias bagus menjadikan cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk digemukkan merupakan pada tatkala dan menjelang pubertas, pertumbuhan ternak memasuki tahap yng cepat, sedangkan menjelang dewasa tubuh, laju pertumbuhan ternak akan mengalami pertumbuhan yng lambat.

Sanitasi dan Pencegahan Penyakit

Sanitasi di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kebugaran atau kesehatan ternak. Kegiatan yng di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kegiatan sanitasi meliputi kebersihan ternak, sangkar dan lingkungan. Lingkungan sekitar sangkar yng kotor bisa menjadi tempat berkembangnya pathogen. Perawatan ternak dan sanitasi lingkungan yng baik bisa membuat kambing dan domba yng dipelihara selalu sehat dan menghasilkan karkas yng baik. Lingkungan yng tak bersih bisa memicu beberapa penyakit diantaranya;

Penyakit mulut dan kuku

Adalah penyakit menular yng bisa memicu ternak mengalami kematian, penyakit ini menyerang bagian kuku dan mulut, mulut melepuh dan diselaputi lendir, akibatnya ternak mati lantaran tak mau makan. Gejala yng timbul adanya demam tinggi, gusi, dan permukaan lidah melepuh yng berisi cairan jernih. Pencegahan penyakit merupakan yang dengannya vaksinasi mempergunakan vaksin AE setiap 6 bulan. Pengobatan penyakit bisa diusahakan yang dengannya membersihkan bagian yng melepuh pada mulut yang dengannya larutan almunium sulfat 5% sedangkan pada kuku direndam yang dengannya larutan natrium karbonat 4%.

Penyakit perut kembung

Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh gas dalam perut yng tak bisa keluar, menjadikan mengganggu proses pencernaan dalam rumen domba. Penyebab penyakit ini merupakan pemberian makanan yng tak teratur ataupun domba terlalu lapar. Gejala yng timbul merupakan terjadinya lambung domba yng membesar, menjadikan bila tak segera ditanggulangi bisa memicu kematian. Pencegahan penyakit ini bisa diusahakan yang dengannya memberikan makan yng teratur dan jangan menggembalakan terlalu pagi. Pengobatan di lakukan yang dengannya pemberian air gula yng diseduhkan yang dengannya asam. Selanjutnya kaki domba bagian depan diangkat ke atas hingga gas keluar.

Penyakit cacingan

Cacing adalah hewan parasit yng menyerang saluran pencernaan ternak. Jenis cacing yng menginfeksi kambing dan domba merupakan cacing bulat dan cacing pita. Penularan penyakit cacingan pada biasanya melalui rumput yng menjadi sarang telur ataupun larva cacing dan dimakan domba. Gejala penyakit pada ternak menjadi kurus, lemah, dan pucat. Bulunya kusam, kotoran encer ataupun mencret, nafsu makan tidak lebih, perut membesar. Pencegahan yng bisa di lakukan merupakan yang dengannya sanitasi lingkungan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengobatan di lakukan yang dengannya pemberian obat misalnya piphentane 70, piperazin, amprollum, dan sulfanilamides.

Penyakit kudis

Penyakit kudis adalah penyakit menular yng menyerang kulit kambing dan domba dan Amat merugikan secara ekonomi menjadikan produksi ternak merosot, dan kulit jadi tidak bagus dan mengurangi nilai jual. Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh kutu, dan ternak yng diserang kondisinya makin memburuk, badan lemah dan kurus, nafsu makan menurun, senang menggaruk. Bila tak ditanggulangi penyakit ini akan cepat menular. Pencegahan penyakit yang dengannya sanitasi yng baik yang dengannya memandikan ternak dan kebersihan lingkungan. Pengobatan penyakit di lakukan yang dengannya mengoleskan benzoas bensilicus 10% pada luka, ataupun merendam domba yang dengannya coumaphos 0,05 - 0,1%.

Penyakit mata

Penyakit mata berlangsung akibat peradangan selaput lender mata yng penyebabnya yaitu oleh bakteri, virus, chilamidia. Memicu mata selalu berair dan membengkak dan berwarna merah. Mata menjadi keruhdan timbul borok pada selaput bening, menjadikan memicu kebutaan. Pencegahan bisa di lakukan yang dengannya sanitasi yng baik. Pengobatan di lakukan yang dengannya pemberian salep mata terramyan 0,1%.
Pada ternak domba ataupun kambing pada tatkala sebelum dimasukkan ke dalam sangkar sebaiknya di lakukan pengenalan sangkar pada ternak, lantas ternak diusap-usap bulunya menjadi ciri sayang pada ternak. Ternak pula Perlu dibiasakan ke dalam sangkar, yang dengannya sendirinya ternak akan terbiasa. Pengendalian exercise pula Amat baik bagi ternak, lantaran terlalu Suka di dalam sangkar pula tak tidak jelek alias bagus bagi ternak.
Demikian tidak banyak analisis mengenai bisnis kambing dan domba, mudah-mudahan membantu dalam usaha peternakan yng kamu lakukan. salamwww.agrinak.com

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2016/01/manajemen-usaha-ternak-kambing-dan-domba.html.

Seputar Manajemen Usaha Ternak Kambing dan Domba

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Manajemen Usaha Ternak Kambing dan Domba