"Harta" Itu Bernama Kerapu

- Agustus 15, 2017

"Harta" Itu Bernama Kerapu

 

Indonesia boleh berbangga. Kekayaan biota laut perairan kita ibarat ”surga” yng kerap membuat iri negara lain. Merupakan kerapu (Epinephelinae) satu dari sekian banyaknya komoditas unggulan yng berhasil diternakkan di Tanah Air serta tidak sedikit diburu negara lain.
Seorang pengusaha ikan kawakan pernah menuturkan, perairan Indonesia terpengaruh oleh dua musim subur bagi perkembangbiakan ikan-ikan laut. Cuma saja potensi itu belum diperhatikan, salah satunya oleh negara. Tatkala ini pasar ikan kerapu tak terdengar gaungnya di dalam negeri karena sebagian besar produknya ”dilarikan” ke luar negeri. Harga ikan yang dengannya tanda tutul-tutul ataupun belang-belang di tubuhnya ini mencapai Rp 500.000 per kilogram.
Menjadi ilustrasi, harga ekspor kerapu bebek tatkala ini 50 dollar AS (sekitar Rp 465.000) per kg, kerapu macan 11 dollar AS per kg, serta kerapu lumpur 10 dollar AS per kg. Ukuran kerapu yng diekspor minimal 500 gram per ekor.
Bangun Sitepu, pembudidaya kerapu di Lampung Barat, menuturkan, ekspor kerapu ke Asia terus naik seiring tingginya minat penduduk Asia Timur mengonsumsi kerapu. Apalagi tak tidak sedikit negara di Asia bisa atau mampu membudidayakan kerapu di wilayah perairannya.
Beberapa jenis kerapu yng berhasil dibudidayakan di Tanah Air meliputi kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) serta kerapu bebek (Cromileptes altivelis) yng harga jualnya tinggi. Selain budidaya, produksi kerapu pula diperoleh dari penangkaran hasil tangkapan alam, di antaranya kerapu sunu (Plectropomus spp) serta kerapu lumpur (Epinephelus suillus).
Sitepu menuturkan, tidak sedikit pembudidaya kerapu asal Thailand, Malaysia, Hongkong, serta China membeli benih kerapu bebek dari Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikembangbiakkan. Akan tetapi, upaya pemijahan itu kerap gagal.
”Telah 10 tahun yang terakhir pembudidaya kerapu luar negeri membeli benih kerapu bebek bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan, namun hasil nya susah lantaran kerapu bebek serta macan diluar dugaan lebih cocok berkembang biak di perairan Indonesia,” ujar Sitepu, yng pula Ketua Forum Komunikasi Kerapu Lampung.
Produksi kerapu di Tanah Air tersebar di sejumlah daerah. Kerapu bebek, misalnya, tersebar di Lampung, Bali, Lombok, Sumbawa, Bangka Belitung, serta Ambon. Adapun kerapu sunu yng mengandalkan hasil tangkapan alam di Sumatera.
Tingginya permintaan ekspor membuat konsumen luar negeri rela ke sentra-sentra produksi kerapu di sejumlah perairan Indonesia guna memburu ikan berharga tidak murah itu.
”Berapa pun hasil nya, pasti diserap pasar. Ini membuat nilai tawar kerapu cenderung tinggi,” ujar Sitepu.
Budidaya kerapu mendorong pertumbuhan bisnis pembenihan. Benih kerapu tatkala ini dijual rata-rata Rp 12.000-Rp 14.000 per ekor benih ukuran 6-7 cm. Akan tetapi, pasokan benih terkadang dibatasi.
Di Belitung, misalnya, kebutuhan benih kerapu mencapai 10.000-15.000 ekor. Akan tetapi, terkadang para pembenih tak bisa atau mampu memasok semuanya.
Dedi Yusrifan, pembenih kerapu di Belitung, menuturkan, kegagalan pembenihan kerap dipicu oleh mutu telur yng tidak lebih baik serta cuaca yng tak mendukung.
Belum didukung Kendati prospek usahanya tinggi, belum tidak sedikit orang berani terjun ke bisnis ikan kerapu. Total areal budidaya kerapu secara nasional tatkala ini baru 84.500 hektar, cuma 2,51 % dari potensi budidaya laut seluas 3,36 juta hektar.
Kendala budidaya itu dipicu oleh bisnis kerapu yng padat modal yang dengannya masa produksi relatif lama. Budidaya kerapu macan, misalnya, butuh waktu 1 tahun 7 bulan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ukuran siap ekspor. Kerapu bebek mencapai 10 bulan, sedangkan penangkaran kerapu hasil tangkapan butuh 10 bulan sampai-sampai 1 tahun.
Modal operasional budidaya kerapu pula tinggi. Dibutuhkan dua jenis pakan, yaitu pakan berupa ikan kecil seharga Rp 2.500-3.000 per kg dan pelet Rp 55.000 per kg. Setiap KJA kerapu berisi 250 ikan butuh rata-rata 3-6 kg pakan ikan sehari-hari, di luar kebutuhan pelet.
Bisnis kerapu yng sebagian besar dikembangkan di daerah terpencil pula terganjal pasokan listrik, transportasi, ataupun minimnya pendampingan dari pemerintah. Zonasi daerah budidaya yng belum diatur membuat tempat budidaya kerap tumpang tindih yang dengannya alur pelayaran maupun terkontaminasi limbah.
Sementara itu, pembiayaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sektor perikanan masih dihindari oleh perbankan. Akibatnya, kredit bisnis perikanan terbelakang yang dengannya realisasi di bawah 1 % per tahun.
Tahun 2009 sudah ada kemufakatan Kementerian Kelautan serta Perikanan bersama Bank Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan pendampingan bisnis kecil serta menengah supaya mendapatkan kanal pembiayaan perbankan dan berita pola pembiayaan komoditas unggulan perikanan. Akan tetapi, upaya itu belum membuahkan hasil.
Semisal dikelola yang dengannya tepat, potensi kerapu akan membangkitkan kesejahteraan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat pesisir. Imbal balik berupa pendapatan serta devisa telah tentu pula dinikmati negara. (BM Lukita Grahadyarini)
SUMBER KLIPPING: Kompas
****************************************** (FREE) Silahkan download langsung Direktori Pedagang - Pembeli Agrobisnis Indonesia Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dll. http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/ SMS info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 ****************************************** BURSA JUAL BELI: http://bit.ly/abVYqh

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/04/harta-itu-bernama-kerapu.html.

Seputar "Harta" Itu Bernama Kerapu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain "Harta" Itu Bernama Kerapu