Cara Budidaya Ikan Kerapu

- Agustus 14, 2017

Cara Budidaya Ikan Kerapu

 
Cara Budidaya Ikan Kerapu - Ikan kerapu nama latinya Epinephelus yng biasanya di kenal yang dengannya sebutan group serta adalah satu dari sekian banyaknya komoditas perikanan yng memiliki kesempatan baik dipasarkan domestik maupun pasar internasional. selain kesempatan yng baik hargannya pun cukup lumayan tinggi. Budidaya ikan kerapu ini berpotensi menguntungkan sekali lantaran pertumbuhannya cepat serta bisa di produksi massal bagi atau bisa juga dikatakan untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup, lantaran lebih menjanjikan penjualan ikan segar. tips membudidayakan ikan kerapu adalah teknik yng Perlu dipelajari berlebi dahulu sebelum terjun ke lapangan. di bawah ini kami akan membahas bagaimana tips budidaya ikan kerapu supaya menguntungkan yng kami ambil dari beberapa rujukan website yng sudah membahas wacana budidaya ikan kerapu yang telah di sebutkan.
Cara Budidaya Ikan KerapuSebelum kita mulai membudidayakn ikan kerapu Perlu kita ketahui dahulu metode yng dipakai dalam budidaya ini merupakan manipulasi lingkungan. bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang terjadinnya perkawinan antara jantan yang dengannya induk betina matang kelamin dipakai metode manipulasi lingkungan di bak yng terkontrol. teknik pemijahan yang dengannya manipulasi lingkunan ini sudah dikembangkan didasari pemijahan ikan kerapu di alam, yakni yang dengannya rangsangan ataupun kejutan faktor faktor lingkungan semisal suhu, kadar garam, kedalaman air serta masih tidak sedikit faktor yng mendukung. dalam pemijahan ikan kerapu ini mengikuti fase perederan bulan pada tatkala bulan terang ataupun bulan gelap.

Pemilihan Induk Ikan kerapu

Induk ikan kerapu yng di pijahkan dipelihara di laut dalam kurungan apung yang dengannya padat penebaran induk 7,5 - 10 kg/m 3. pakan yng diberikan berupa ikan rucah segar berkadar lemak rendah. diluar pemijahan ikan, takaran pakan yng diberikan sebesar 3-5% dari total berat badan ikan per hari. sedangkan pada musim pemijahan diturunkan menjadi 1% disamping itu diberikan juga vitamin E yang dengannya dosis 10-15 mg per ekor dalam seminggu.

Pemijahan Ikan Kerapu

Induk kerapu matang kelamin dipindahkan ke bak pemijahan yng sebelumnya sudah diisi air laut bersih yang dengannya ketingian 1,5 m serta salinitas + 32 ‰. Manipulasi lingkungan di lakukan menjelang bulan gelap yakni yang dengannya tips menaikkan serta menurunkan permukaan/tinggi air sehari-hari. Mulai jam 09.00 hingga jam 14.00 permukaan air diturunkan hingga kedalaman 40 cm dari dasar bak. Sesudah jam 14.00 permukaan air dikembangkan ke posisi semula (tinggi air 1,5 m). Perlakuan ini di lakukan terus menerus hingga induk memijah secara alami. Rangsangan hormonal induk kerapu matang kelamin di suntik yang dengannya hormon Human Chorionic Gonadotropin (HGG) serta Puberogen bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang terjadinya pemijahan. Takaran hormon yng diberikan merupakan :HGG 1.000 - 2.000 IU/kg induk Puberogen 150 - 225 RU/kg induk Pengamatan pemijahan ikan di lakukan sehari-hari sesudah senja hingga malam hari. Pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari antara jam 22.00 - 24.00 WIB. Ada dugaan musim pemijahannya berlangsung 2 kali bulan Juni -September serta bulan Nopember - Januari. Bila diketahui sudah berlangsung pemijahan, telur segera dipanen serta dipindahkan ke bak penetasan.bak pemeliharaan larva.

Penetasan Telur Ikan Kerapu

Bak yng dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk penetasan telur sekalian pula adalah bak pemeliharaan larva, terbuat dari beton, berbentuk empat persegi panjang yang dengannya ukuran 4 x 1 x 1 m³ . Tiga hari sebelum bak penetasan/bak pemeliharaan larva dipakai, butuh dipersiapkan dahulu yang dengannya tips dibersihkan serta dicuci hamakan memakai larutan chlorine (Na OCI) 50 - 100 ppm. Sesudah itu dinetralkan yang dengannya penambahan larutan Natrium thiosulfat hingga bau yng ditimbulkan oleh chlorine hilang. Air laut yang dengannya kadar garam 32 ‰ dimasukkan ke dalam bak, satu hari sebelum larva dimasukkan yang dengannya maksud supaya suhu badan stabil berkisar antara 27 - 28°C. Telur hasil pemijahan dikumpulkan yang dengannya sistim air mengalir. Telur yng dibuahi akan mengapung dipermukaan air serta berwarna jernih (transparan). Sebelum telur ditetaskan butuh direndam dalam larutan 1 - 5 ppm acriflavin bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serang bakteri. Padat penebaran telur di Bak Penetasan berkisar 20 - 60 butir/liter air media. Ke dalam bak penetasan butuh ditambahkan Chlorella sp sebanyk 50.000 -100.000 sel/ml bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kualitas air. Telur akan menetas dalam waktu 18 - 22 jam sesudah pemijahan pada suhu 27 - 28°C serta kadar garam 30 - 32 ‰.

Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu

Larva kerapu yng baru menetas memiliki cadangan makanan berupa kuning telur. Pakan ini akan dimanfaatkan hingga hari ke 2 (D2) sesudah menetas serta selama kurun waktu yang telah di sebutkan larva tak memerlukan dari luar. Umur 3 hari (D3) kuning telur mulai terserap habis, butuh segera diberi pakan dari luar berupa Rotifera Brachionus Plicatilis yang dengannya kepadatan 1 - 3 ekor/ml. Disamping itu ditambahkan juga Phytoplankton chlorella sp yang dengannya kepadatan antara 5.10 - 10 sel/ml. Pemberian pakan ini hingga larva berumur 16 hari (D16) yang dengannya penambahan secara bertahap sampai-sampai mencapai kepadatan 5 - 10 ekor/ml plytoplankton 10 - 2.10 sel/ml media. Pada hari kesembilan (D9) mulai diberi pakan naupli artemia yng baru menetas yang dengannya kepadatan 0,25 - 0,75 ekor/ml media. Pemberian pakan naupli artemia ini di lakukan hingga larva berumur 25 hari (D25) yang dengannya peningkatan kepadatan sampai-sampai mencapai 2 - 5 ekor/ml media. Disamping itu pada hari ke tujuh belas (D17) larva mulai diberi pakan Artemia yng sudah berumur 1 hari, lantas secara bertahap pakan yng diberikan diubah dari Artemia umur 1 hari ke Artemia 1/2 dewasa serta akhirnya dewasa hingga larva berumur 50 hari. Skema jenis serta pemberian pakan larve kerapu bisa dilihat pada Gambar 3. Pemberian pakan yang dengannya cincangan daging ikan mulai dicoba pada tatkala metamorfosa larva sempurna menjadi benih ikan kerapu.

Perkembangan Larva Ikan Kerapu

Larva yng baru menetas terlihat transparan, melayang-melayang serta gerakannya tak aktif dan tampak kuning telur serta oil globulenya. Larva akan berganti bentuk menyerupai kerapu dewasa sesudah berumur 31 hari.
Adapun perkembangan larva kerapu dari umur 1 hari (D1) hingga umur 31 hari (D31) bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Hari ke Tahap Perkembangan Panjang (mm)
D1 Larva baru menetas transparan, melayang serta tak aktif. 1,89 - 2,11
D3 Timbul bintik hitam di kepala serta pangkal perut. 2,14 - 2,44
D7-8 Timbul calon sirip punggung yng keras serta panjang. 7,98 - 8,96
D9-11 Timbul calon sirip punggung yng keras serta panjang. 15,88 - 17,24
D15-17 Duri memutih, bagian ujung agak kehitaman 17,2 - 18,6
D23-26 Sebagian duri mengalami reformasi serta patah, pada bagian ujung tumbuh sirip awal lunak 20,31 - 22,64
D29-31 Sebagian larva yng pertumbuhannya capat sudah berganti menjadi burayak (juvenil), bentuk serta warna-nya sudah menyerupai ikan dewasa. 22,40 - 23,42

Masa kritis kedua dijumpai pada waktu larva berumur 8 hari (D8) memasuki umur 9 hari (D9), dimana pada tatkala itu mulai berlangsung perubahan bentuk tubuh yng Amat panjang serta spesifik, hingga pada hari ke 20 (D20) larva berkembang yang dengannya baik serta belum menunjukan adanya tanda-tanda kematian, namun memasuki hari ke 22 (D22), 23 (D23) sebagian dari larva baik yan masih kecil ataupun yng telah besar mulai nampak adanya kematian. Diawali yang dengannya adanya gerakan memutar (whirling) yng tak terkendali lantas terbalik lantas mati. Pada kasus yang telah di sebutkan diupayakan yang dengannya tips merubah pakan Artemia yang dengannya kandungan W3 HUFA yng lebih tingi. Dari kasus ini tentunya bisa diajukan suatu hepotesa sementara bahwasanya kurannya unsur tertentu pada larva kerapu dalam waktu yng cukup lama akan memberi pengaruh kondisi fisik serta kelangsungan hidup larva.

Pengolahan Kualitas Air

Bak penetasan telur yng sekalian adalah bak pemeliharaan larva butuh di awasi kualitas airnya yang dengannya penambahan phytoplankton Chlorella, yang dengannya kepadatan 5.10 3 - 10 4 sel/ml. Phytoplankton akan meminimalisir pembusukkan yng ditimbulkan oleh telur yng tak menetas serta sisa cangkang telur yng ditinggalkan. Pembersihan dasar bak yang dengannya tips penyiponan di lakukan pada hari pertama yang dengannya maksud bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang sisa-sisa telur yng tak menetas serta cangkang telur. Penggantian air dilaksanakan pertama kali pada tatkala larva berumur 6 hari (D6) yakni sebanyk 5 - 10%. Penggantian air di lakukan sehari-hari serta yang dengannya bertambahnya umur larva, maka volume air yng butuh diganti pula makin tidak sedikit. Pada tatkala larva sudah berumur 30 hari (D30) alternatif air di lakukan sebanyk 20% serta bila larva sudah berumur 40 hari (D40) air yng diganti sebanyk 40%. Prosentase pengantian air selama pemeliharaan larve kerapu bisa dilihat pada gambar 4.
Demikianlah analisis wacana tips budidaya ikan kerapu yng mampu menjadi bahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah ilmu pengetahuan kamu dalam budidaya ikan kerapu. beberapa rujukan yng kami ambil di antaranya merupakan dari warta-ikan.blogspot yng sudah lebih dahulu membahas wacana budidaya ikan kerapu.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/08/cara-budidaya-ikan-kerapu.html.

Seputar Cara Budidaya Ikan Kerapu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Budidaya Ikan Kerapu