Cara Pembibitan Tembakau (Nicotianae Tabacum L) Yang Benar

- Agustus 14, 2017

Cara Pembibitan Tembakau (Nicotianae Tabacum L) Yang Benar

 
CaraPembibitan Tembakau Yang Benar - Tanaman tembakau merupakan tanaman yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bahan baku rokok. andai dilihat dari segi kebugaran atau kesehatan, tembakau Amat merugikan kebugaran atau kesehatan, namun sumbangannya terhadap devisa negara cukup tinggi serta hampir mengalahkan sektor ekonomi yng lain-lainnya. dilema antara manfaat serta akibat yng ditimbulkan masih tidak lebih diperhatikan.

Cara Pembibitan Tembakau (Nicotianae Tabacum L)Yang Benar

Pada prinsipnya pembibitan tembakau bisa di lakukan secara bedengan yang dengannya hasil bibit tembakau cabutan ataupun system polybag yang dengannya hasil bibit dalam polybag.

PembibitanSistem Bedengan

Kegiatan pembibitan tembakau yang dengannya system bedengan di lakukan yang dengannya langkah – langkah menjadi berikut : a. Persiapan benih Langkah pertama dalam pembibitan merupakan persiapan benih yakni yang dengannya mempergunakan benih yng bermutu dari varietas unggul.Benih yng bermutu serta varietas unggul bisa menentukan hasil tembakau.Varietas unggul tembakau bisa diperoleh dari tetua-tetua yng mempunyai sifat-sifat yng unggul.
Benih tembakau Amat kecil yang dengannya indeks biji 50 - 80 mg/1 000 biji ataupun setiap gram memiliki kandungan 13000 butir benih, yang dengannya demikian bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa menyebar secara merata di atas bedengan tak bisa disebarkan secara langsung. Benih yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembibitan Perlu dipersiapkan dari areal khusus pembibitan serta diseleksi secara tepat.Benih adalah sarana produksi yng menentukan hasil tembakau lantaran setiap benih mempunyai sifat genetik serta morfofisiologis yng memberi pengaruh pertumbuhan serta produksi tanaman. Benih haruslah mempunyai kemurnian yng tinggi tak tercampur benih rusak, kotoran maupun biji gulma, daya kecambah di atas 80 % serta bebas hama serta penyakit. Yang dengannya demikian bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengadaan benih Perlu diseleksi dari pohon induk maupun proses pemuliaan yng benar dan teknologi produksi benih yng memenuhi standar menjadikan diperoleh benih unggul serta bermutu.
b. Pemilihan tempat pembibitan Tempat pembibitan Perlu cukup terbuka, dekat areal pertanian, mendapatkan sinar matahari yng cukup lebih-lebih pada pagi hari. Lapisan tanahnya cukup tebal, subur, daya menahan air serta drainase baik. Di samping itu, tempat pembibitan pula dekat yang dengannya sumber air bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penyiraman, bebas dari tanaman famili Solanaseae pada pertanaman sebelumnya serta bebas dari gangguan hewan peliharaan, hama serta penyakit.
c. Pembuatan bedengan Pembuatan bedengan diawali yang dengannya pengolahan tanah.Pengolahan tanah pesemaian bedengan di lakukan 30 - 35 hari sebelum penaburan benih.Pengolahan tanah ini Perlu telah di lakukan 70 - 80 hari sebelum tanam supaya bibit siap salur pada waktu tanam, lantaran umur bibit tembakau siap salur merupakan 40 - 45 hari. Pengolahan tanah terdiri dari pembajakan I serta pembajakan II yang dengannya interval 1 hingga 2 minggu serta yang dengannya kedalaman bajak 30 - 40 cm. Bedengan dibentuk yang dengannya arah utara selatan yng berukuran lebar 1 m panjang 5 m sedangkan tinggi 30 cm serta jarak antar bedengan 75 - 100 cm.
d. Penaburan benih Penaburan benih di lakukan sesudah bedengan semai siap tanam. Sebelum penaburan benih di lakukan pemupukan dasar yang dengannya pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg/m2, 3 hingga 4 hari sebelum sebar. Benih tembakau bisa disebar di bedengan yang dengannya perendaman ataupun tanpa rendaman sebelumnya. Perendaman benih bisa di lakukan selama 48 jam sebelum sebar. Penaburan benih bisa di lakukan yang dengannya gembor berisi air ditambah sabun menjadi pendispersi supaya benih tak mengumpul.Penyebaran benih tanpa perendaman bisa di lakukan yang dengannya mencampur benih yang dengannya abu ataupun pasir halus supaya merata.
e. Pemeliharaan Pemeliharaan yng di lakukan dalam pembibitan meliputi penyiraman, pemupukan, pengaturan naungan, penjarangan mulsa, penyiangan, penjarangan tanaman, dan pengendalian hama serta penyakit. Penyiraman pada pembibitan Perlu di lakukan secara intensif bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan pertumbuhan bibit yng baik.
Penjarangan bibit (reseting) butuh di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kelembaban yng berlebihan lantaran bibit terlalu padat yng bisa memicu serangan penyakit rebah kecambah ataupun lanas. Disamping itu penjarangan pula diharapkan supaya bibit tak mengalami etiolasi serta tak berlangsung kompetisi unsur hara menjadikan bibit tumbuh yang dengannya vigor seragam.Reseting di lakukan pada umur 21 hari.

Pembibitan butuh diberi naungan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga benih dari cahaya matahari konstruksi atap naungan terbuat dari bambu berbentuk 1/2 lingkaran memanjang sepanjang bedengan. Naungan bisa dipakai plastik Polyetilen berukuran 5,2 m x 1,2 m x 0,5 m. Plastik Polyotilen (atap) bisa dibuka dari pukul 07.00 hingga 10.30 pada tatkala bibit berumur 15 - 20 hari, pukul 07.00 - 12.00 pada tatkala umur bibit 20 - 28 hari serta satu hari penuh sesudah umur bibit 28 hari. Di atas benih butuh dihamparkan mulsa dari potongan jerami berukuran ± 25 cm. Mulsa yang telah di sebutkan berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah benih beralih pada tatkala penyiraman ataupun tatkala hujan, menjaga kecambah dari matahari serta mengurangi penguapan dan mencegah kerusakan permukaan bedengan.
Seusai bibit berumur 20-25 hari di lakukan penjarangan, menjadikan jarak antara bibit teratur antara 4 cm x 4 cm hingga 5 cm x 5 cm, menjadikan tiap m2 bedengan terdapat 400 – 625 bibit.Ataupun di lakukan pencabutan bibit serta dipindah ke bedengan lain yang dengannya jarak tanam 5 cm x 5 cm (disebut ”pataran” bibit). Bedengan pataran umumnya di dekat lahan yng akan ditanami tembakau. Bibit pataran ini bisa ditanam di lahan sesudah 20-25 hari.
Pengendalian hama di lakukan sesuai jenis hama serta penyakit yng menyerang tanaman tembakau serta di lakukan secara terpadu. Malah di awal pengolahan tanah pula di lakukan teknik solarisasi tanah. Pendapat dari Cicu (2011), solarisasi tanah adalah suatu metode disinfestasi tanah pengganti yng simpel, aman, efektif, tak mengabaikan atau meninggalkan residu, bisa yang dengannya gampang diaplikasikan pada skala kecil ataupun skala luas, serta bisa dikombinasikan yang dengannya metode pengendalian yng lain semisal perangkat lunak pestisida dosis rendah, perangkat lunak pupuk (pupuk hijau, pupuk organik, ataupun pupuk buatan), serta agens hayati, dan memiliki efek pengendalian jangka panjang. Di samping itu, menurutnya penggunaan metode solarisasi pula bisa mengontrol patogen-patogen tanaman tular tanah (nematoda parasit, cendawan, serta beberapa bakteri) serta gulma secara efektif, memperbaiki kesuburan tanah, menaikan pertumbuhan tanaman menaikan ketersediaan nutrisi esensial di dalam tanah serta menstimulir pertumbuhan mikroflora tanah. f. Seleksi serta pencabutan. Seleksi bibit di lakukan tiga kali yakni pada umur 10 - 13 hari, 20 - 23 hari serta 33 hari. Bibit siap salur mempunyai kriteria umur 38 - 40 hari, tinggi bibit 10 - 12 cm, diameter batang 0,8 - 1 cm, jumlah daun 5 -6 lembar, warna daun coklat serta tanaman sehat. Pencabutan bibit di lakukan pada pagi ataupun sore hari yang dengannya menyiram bedengan sebelumnya.Pencabutan di lakukan yang dengannya menyatukan daun yng sudah sempurna.

PembibitanSistem Polybag

Kelebihan utama dari system pembibitan di dalam polybag merupakan :Ø mengurangi kerusakan akar pada tatkala pemindahan bibit,Ø mengurangi tingkat kematian bibit,Ø menghilang-kan stagnasi danØ menyeragamkan pertumbuhan bibit.Ø Yang dengannya demikian penyulaman bisa ditekan sampai-sampai tingkat nol.
Cara pembibitan yang dengannya system polybag pada awal mulanya percis semisal system bedengan, cuma sesudah umur bibit 21 hari bibit dipindahkan ke polybag. Media bibit system polybag terdiri dari tanah dicampur yang dengannya pupuk sangkar serta pasir yang dengannya perbandingan :1. pada tanah berat 5 : 3 : 22. pada tanah tengah 5 : 2 : 23. pada tanah ringan 5 : 3 : 1
Di samping itu media dicampur yang dengannya pupuk NPK yang dengannya dosis 1,5 ± 2 kg pupuk NPK setiap 1 m3 tanah. Ukuran plastik media merupakan panjang 110 cm serta diameter 110 cm. Tanah media dimasukkan ke dalam plastik polybag.Tanah media yang telah di sebutkan sebelumnya disterilisasi yang dengannya metode solarisasi selama 14 ± 20 hari.Selanjutnya bibit yng sudah berumur 3 minggu (21 HSS) dipindahkan ke polybag serta di lakukan penyiraman semisal pada pembibitan bedengan.
Demikianlah analisis wacana pembibitan tembakau, Simak pula bagaimana tatacara budidaya tanaman lada hitam, lada hitam ini ramai sekali terdapat di lampung. yng ingin berbisnis mengambil Lada Hitam silahkan hubungi 081369295075. di daerah saya Amat ramai sekali, yng nantinya akan di jadikan cagar budidaya lada hitam

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/06/cara-pembibitan-tembakau-nicotianae.html.

Seputar Cara Pembibitan Tembakau (Nicotianae Tabacum L) Yang Benar

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Pembibitan Tembakau (Nicotianae Tabacum L) Yang Benar