Budidaya Sidat, Pasar Mancanegara Lebih Memikat

- Agustus 16, 2017

Budidaya Sidat, Pasar Mancanegara Lebih Memikat

 
Pantai Selatan Indonesia menyediakan bibit sidat secara melimpah serta cuma-cuma. Pasar luar negeri pun siap menampungnya malah berani mematok yang dengannya harga tinggi. Akan tetapi sampai-sampai tatkala ini pembudidaya sidat masih sepi peminat. Kesempatan yng disia-siakan?
Kelezatan olahan belut mampu jadi tidak sedikit yng telah membuktikannya. Namun bagaimana yang dengannya sidat? Mendengar nama binatang ini, barangkali sebagian dari Kamu ada yng mengernyitkan dahi. Mampu dimaklumi, selain jarang dijumpai di pasar ikan, lantaran harganya yng tergolong tidak murah, sidat diluar dugaan kalah popular yang dengannya saudaranya yaitu belut.
Walau terlihat mirip, pendapat dari Halim, sidat bukan belut. Secara fisik belut mempunyai bentuk kepala lancip serta bulat, sedangkan hewan yng pula dikenal yang dengannya nama moa ini memiliki bentuk kepala segitiga, badan berbintik-bintik, serta ekor yng mirip ekor lele. Sidat pula bukan belut berkuping. Lantaran, yng selama ini dianggap pendengaran, sebetulnya merupakan sirip.
Dilihat dari ukurannya, panjang tubuh belut akan mentok di kisaran 60 cm. Sedangkan panjang sidat berkisar 80 cm−100 cm (sumber lain menyatakan, panjang sidat mampu mencapai 125 cm, red). Bobot terberat binatang ini pula mampu menyentuh angka 1 kg. Malah, di Pulau Enggano, Propinsi Bengkulu bobotnya mampu hingga 10 kg!
Uniknya, permintaan akan sidat bahkan lebih tidak sedikit datang dari luar negeri lebih-lebih negara di tempat Asia Timur. “Untuk pasar ekspor, dulu sidat yang diminta seberat 200 gr−250 gr. Sekarang permintaan lebih banyak untuk sidat yang beratnya lebih 500 gr tapi kurang dari 1 kg. Harga belinya Rp90 ribu, tapi kami menawarkan Rp120 ribu per ekor,” ujar lelaki, yng biasa disapa Pak Haji ini.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk baby sidat, Pak Haji melanjutkan, pasar ekspor berani membayar Rp700 ribu−Rp900 ribu per kilogramnya lebih tinggi dari pasar lokal yng mematok harga Rp400 ribu−Rp600 ribu per kilogramnya. “Satu kilogram berisi 5 ribu−7 ribu ekor baby sidat berumur sehari serta berukuran 2 inci," terperinci supplier sekalian pelatih pembesaran sidat ini.
Benih sidat yng disediakan oleh alam secara gratis serta melimpah ini, bisa diperoleh di sepanjang Pantai Selatan sampai-sampai Filipina. Hewan yang telah di sebutkan Suka muncul ke permukaan pantai tatkala tidak ada cahaya bulan. "Dulu, saya memperolehnya di Cilacap. Namun, ukurannya agak besar. Sementara, bagi atau bisa juga dikatakan untuk yng masih baby, tidak sedikit terdapat di sepanjang Pantai Selatan," kata kelahiran Brebes, Jawa Sedang, 67 tahun lantas itu.
Di samping yng bermotif polos, ia menambahkan, ada pula sidat (Latin: Anguilla Sp, red.) yng bermotif kembang, yng tidak sedikit dijumpai di Indonesia Bagian Timur. "Rasanya sih percis saja, Amat gurih. Lantaran, ia memiliki kandungan minyak serta protein tinggi," ucap Pak Haji, yng mempunyai stok 1 ton sidat jenis Anguilla Marmorata ini. (Russanti Lubis).
SUMBER: majalahpengusaha.com
FOTO: Agromania

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/03/budidaya-sidat-pasar-mancanegara-lebih.html.

Seputar Budidaya Sidat, Pasar Mancanegara Lebih Memikat

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Sidat, Pasar Mancanegara Lebih Memikat