Tahapan Proses Pemotongan Ternak dan analisis prospek usaha pemotongan hewan

- Juli 26, 2017

Tahapan Proses Pemotongan Ternak dan analisis prospek usaha pemotongan hewan

 
Proses pemotongan ternak yng di lakukan di RPH (rumah potong hewan) umumnya mengarah ke proses pemotongan secara halal yang dengannya yang dengannya metode yng simpel dan tradisional. Proses pemotongan ternak di RPH di lakukan yang dengannya teknik pemotongan langsung. Pemotongan ternak secara langsung di lakukan andaikan ternak dinyatakan sehat dan bisa disembelih pada bagian leher yang dengannya memotong arteri carotis, vena jugularis, oesophagus, dan tenggorokan.
Sebelum proses pemotongan di lakukan sebaiknya memeriksa ternak berlebi dahulu. Syarat ternak yng dipotong yakni:
  • Ternak dinyatakan sehat oleh dokter hewan.
  • Ternak yng dipotong bukan betina produktif.
  • Ternak yng sakit didahulukan.
  • Perlakuan sebelum dipotong: Dipuasakan supaya mendapatkan bobot kosong, Ternak diistirahatkan, Disiram yang dengannya air supaya metabolisme lancar dan darah bisa keluar sebanyak-banyaknya.

Standard an Prosedur Operasi (SOP) pemotongan sapi yng sudah ditetapkan oleh pemerintah merupakan mengistirahatkan sapi yng akan disembelih ±8 jam. Tujuan pengistirahatan ternak sebelum dipotong merupakan supaya ternak tak stress, pada tatkala disembelih darah keluar sebanyak-banyaknya dan supaya tersedia cukup energi menjadikan rigormorti bisa berlangsung secara sempurna. Sedangkan tujuan pemuasaan yakni supaya diperoleh bobot kosong dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah proses penyembelihan lebih-lebih ternak yng proaktif ataupun liar.
Selanjutnya, di lakukan pemeriksaan sebelum proses penyembelihan (antemortem) oleh petugas yng berkepentingan. Sebelum di sembelih ternak disiram yang dengannya air berlebi dahulu agar bisa kulit ternak bersih dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat terjadinya kontraksi perifer, menjadikan akan masuk ke jantung yng bisa meyebabkan darah keluar.
Tahapan Proses pemotongan ternak di Rumah potong hewan yakni menjadi berikut:
  1. Ternak yng baru dating diikat yang dengannya mempergunakan tali dan dijatuhkan ke lantai yang dengannya kepala kearah selatan dan menghadap kebarat.
  2. Ternak yang telah di sebutkan disiram yang dengannya air bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempermudah pengeluaran darah tatkala penyembelihan, membersihkan ternak, dan membuat mudah pengulitan.
  3. Ternak dipotong pada bagian leher yang dengannya memotong 3 saluran, yakni arteri carotis, vena jugularis, dan oesophagus.
  4. Sesudah ternak dipastikan mati, kepalanya lantas dipotong.
  5. Ternak digantung yang dengannya posisi kaki belakang di atas, lantas di lakukan pengulitan.
  6. Sesudah proses pengulitan selesai dilanjutkan yang dengannya pengeluaran jeroan.
  7. Lantas di lakukan pembelahan karkas (karkas dipotong/dibelah menjadi 4 bagian, yakni kaki depan kanan dan kiri, kaki belakang kanan dan kiri).
  8. Pembersihan jeroan dan pemisahan antara daging yang dengannya tulang, lantas masing-masing ditimbang.
  9. Potongan-potongan karkas dan non karkas yang telah di sebutkan dikirim ke pedagang-pedagang yng ada dipasar sesuai yang dengannya pesanan.
Proses pemotongan pada leher di lakukan, lantas didiamkan beberapa tatkala sampai-sampai darah betul-betul habis dan ternak benar-benar mati. Sesudah sapi dinyatakan mati, kepala ternak dijauhkan dari tubuhnya. Pengulitan di lakukan yang dengannya tips menggantungkan sapi yang dengannya kaki belakang ada di atas. Pengulitan di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari terjadinya bau pada daging.
Sesudah di lakukan pemisahan kulit maka di lakukan pengeluaran jeroan dan di lakukan postmortem. Pemeriksaan postmortem yng di lakukan di Indonesia antara lain yakni pemeriksaan karkas, kelenjar limfe, kepala, bagian mulut, lidah, bibir, otot maseter, paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan limfa

Analisis dan prospek usaha pemotongan hewan (ternak)

Jumlah penduduk di Indonesia yng besar Amat potensial bagi permintaan produk peternakan. Peningkatan konsumsi daging per kapita tidak banyak saja bisa memicu kebutuhan terhadap ternak potong yng Amat besar. Meningkatnya konsumsi daging lantaran meningkatnya taraf hidup dan tingkat ekonomi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat adalah faktor pendorong bagi berkembangnya industri daging menjadikan membuka kesempatan usaha penggemukan dan pemotongan ternak sapi potong di Indonesia.
pemotongan hewan bisa mempergunakan sapi, kambing, domba kerbau malah ternak unggas semisal ayam, bebek dan lain-lainnya. pada semisal dibawah merupakan analisis simpel pemotongan hewan mempergunakan ternak sapi menjadi hewan yng dipotong.
Kisaran harga SimPO = Rp 20.000,00 hingga Rp 25.000,00 / kg berat hidup LimPO = Rp 20.000,00 hingga Rp 25.000,00 / kg berat hidup PO = Rp 23.000,00 hingga Rp 27.000,00 / kg berat hidup BX = Rp 21.000,00 hingga Rp 22.000,00 / kg berat hidup
Analisis Usaha pemotongan hewan
Berat badan sapi = 500kg Berat karkas = 55% BB MBR = 3 : 1 Berat kulit = 8% BB Berat jeroan = 8% BB Herga berat hidup = Rp 25.000,00 Harga daging = Rp 60.000,00 Harga kulit = Rp 10.000,00 Harga jeroan = Rp 33.000,00 Harga tulang = Rp 8.000,00 Harga kepala = Rp 300.000,00 Harga kaki = Rp 120.000,00
Pengeluaran
Harga sapi = 500 kg x Rp 25.000,00/kg = Rp 12.500.000,00
Penerimaan Berat karkas = 275 kg Daging = 3/4 x 275 kg = 206,25 kg x Rp 60.000,00 = Rp 12.375.000,00
Tulang = ¼ x 275 kg = 68,75 kg x Rp 8.000,00 = Rp 550.000,00
Kulit = 40 kg x Rp 10.000,00 = Rp 400.000,00
Jeroan = 40 kg x Rp Rp 33.000,00 = Rp 1.320.000,00
Kepala = Rp 300.000,00 Kaki = Rp 125.000,00
Total pemasukan = 12.375.000 + 550.000 + 400.000 + 1.320.000 + 300.000 + 125.000 = Rp 15.070.000,00 Keuntungan = Rp 15.070.000,00 - Rp 12.500.000,00 = Rp 2.570.000,00
Analisis simpel diatas tak mutlak, tidak sedikit faktor yng bisa merubah nilai keuntungan yng didapat.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2016/01/tahapan-proses-pemotongan-ternak-dan.html.

Seputar Tahapan Proses Pemotongan Ternak dan analisis prospek usaha pemotongan hewan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Tahapan Proses Pemotongan Ternak dan analisis prospek usaha pemotongan hewan