Si Bongsor Tiktok, Alternatif Pedaging Unggul

- Juli 17, 2017

Si Bongsor Tiktok, Alternatif Pedaging Unggul

 

Peternak itik pedaging boleh tersenyum lega. Saat ini ada tiktok yng tumbuh bongsor, dalam 2 bulan berbobot 2 kg. Itik lokal cuma 0,9 - 1 kg. la pengganti pedaging unggul lantaran daging empuk, tekstur halus, serta gurih. Kandungan lemak di dada cuma 1,0% serta paha 1,5%. Itu lebih rendah ketimbang ayam broiler yng 6,8%.
Tiktok hasil silangan antara itik betina jenis alabio serta pejantan entok asal Taiwan. Pendapat dari drh Linus, penyilang serta sekalian peternak di Sawangan, Depok, tiktok cenderung mewarisi sifat entok yng bersosok besar serta berdaging tebal. Telur tidak sedikit diwarisi itik alabio, namun tidak mampu ditetaskan atau juga infertil.
"Tiktok berbeda dengan srati yang kita kenal selama ini," kata Linus. Srati biasa disebut tongki, brati, blegong, longak, ataupun mandalungan. Tetuanya percis, namun srati hasil kawin silang itik jantan serta entok betina. Makanya sosok mirip itik, cuma agak gemuk serta leher pendek. Srati mampu didapati di mana-mana lantaran secara alami itik jantan Suka mengawini entok.
Kawin suntik Pendapat dari Linus, entok mampu dikawinkan yang dengannya itik lantaran kebetulan jumlah kromosom percis, 80 buah. Di sayangkan, tingkat fertilitas rendah sekalipun yang dengannya kawin suntik. Dari 100 telur paling 30- 40% yng dibuahi. "Saya kawinsilangkan secara insemenasi buatan. Kalau tidak, kasihan itik menahan bobot entok," ujar mantan kepala Kebun Binatang Ragunan itu.
Sebetulnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat tiktok mampu dipakai entok lokal serta itik jenis magelang, tegai, ataupun mojosari. Cuma saja entok taiwan bersosok lebih besar, bobot dewasa mencapai 5-6 kg. Alabio, dikenal menjadi petelur unggul. Yang dengannya begitu peternak selain mendapatkan DOD (day old duck) tiktok, pula mampu menjual telur infertil.
DOD tiktok susah dibedakan yang dengannya entok biasanya. Akan tetapi, seiring bertambah besar warna bulu mengarah ke hitam walau induk jantan putih. Badan lebih panjang. Ia tumbuh cepat, dalam waktu 2,5 bulan mencapai bobot 2,5 kg. Lewat dari umur itu pertumbuhan menurun, walau dewasa mampu mencapai 4 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk jantan. Lantaran permintaan pasar, tiktok cukup dipelihara sampai-sampai 2 bulan pada tatkala mencapai bobot 1,8-2 kg/ekor.
"Pertumbuhan relatif seragam. Bahkan jantan dan betina tidak ada perbedaan mencolok," kata Linus. Tiktok efisien menyerap pakan, FCR (food convertion ratio) sekitar 3-3,2. Pengertiannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan 1 kg bobot daging diharapkan 3-3,2 kg pakan. Pakan yang dengannya kadar protein rendah, 14-16% tak masalah. Linus biasa memberikan campuran dedak 60%, jagung 15%, bungkil kelapa 10%, serta konsentrat 10%.
Sulit cabut bulu Tiktok tahan penyakit, kematian 2- 5%. "Saya pelihara 100 hanya mati 4 ekor pada minggu pertama. Itu pun bukan karena penyakit, tapi terjerat karung pakan," tutur Eli Sijabat, peternak di Pasarebo, Sawangan, Depok. Walaupun begitu Eli merekomendasikan supaya hati-hati menangani DOD sampai-sampai umur 2 minggu. Populasi jangan terlalu padat, idealnya 50-100 ekor/m2 serta sangkar tak bersudut.
Liar, butuh lingkungan tenang "Perawatan tiktok mudah. Ia dipelihara sistem kering di kandang ren. Atau lebih baik di atas kolam supaya kotoran menjadi santapan ikan," kata Dadi Supriyadi, peternak di Pasirputih, Sawangan. Dadi kini sedang siap memanen 185 tiktok yng dipelihara sejak 2 bulan lantas. Menurutnya, dibanding itik lokal keuntungan tiktok lebih menjanjikan.
Didasari pengalaman Linus, kendati unggul tiktok punya kekurangan. Itik yng persediaan DOD-nya masih dibatasi itu cenderung liar. Kala orang asing masuk sangkar, itik berlari ke sana- kemari. Itik dikhawatirkan stres menjadikan memberi pengaruh pertumbuhan. Makanya lingkungan budidaya tiktok Perlu tenang. Selain itu bulu tiktok susah dicabut lantaran tertanam lebih dalam.
PUSTAKA: http://www.agrosukses.com DIREKTORI: http://www.agrodirektori.com GABUNG DI MILIS: http://bit.ly/bQX5lK

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2014/10/si-bongsor-tiktok-alternatif-pedaging.html.

Seputar Si Bongsor Tiktok, Alternatif Pedaging Unggul

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Si Bongsor Tiktok, Alternatif Pedaging Unggul