Budidaya Jamur Tiram, Usaha Jamur Tiram Rumah Tangga

- Juli 29, 2017

Budidaya Jamur Tiram, Usaha Jamur Tiram Rumah Tangga

 
Budidaya Jamur Tiram - Jamur tiram selain rasanya yng gurih disaat di goreng serta nikmat disaat di oseng-oseng, memiliki ramai sekali gizi yng terkandung. Budidaya Jamur Tiram Rumah Tangga merupakan ide yng tidak jelek alias bagus, selama ini jamur tiram dibudidayakan di dataran tinggi dalam skala besar. akan tetapi, diluar dugaan jamur tiram adaptif di dataran rendah semisal jakarta serta sekitarnya. produktivitas pun tak beda jauh yang dengannya di dataran tinggi. besar kumbung mampu disesuaikan yang dengannya luas tanah yng ada. pasarnya kian terbentang lantaran kian tidak sedikit olahan berbahan baku jamur tiram.

Usaha Budidaya Jamur Tiram Rumah Tangga

Dari hasil penelitian diperoleh bahwasanya miselium yng disimpan di tempat yng redup, jumlahnya lebih tidak sedikit disbanding di temapat yng terang dari cahaya matahari yng penuh.
Miselium merupakan jaringan yng didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium bisa tumbuh pada sel dinding kayu yang dengannya melakukan penetrasi pada dinding sel kayu yang dengannya tips melubanginya.
Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, serta lignin yng diperoleh oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim yang telah di sebutkan mencerna senyawa kayu sekalian memanfaatkannya menjadi sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh Jamur Tiram.
Keadaan IKLIM
  1. Temperature
    Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh yang dengannya baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, pengertiannya kisaran temperature normal bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, yang dengannya temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih bisa tumbuh walaupun memerlukan waktu yng lebih lambat.
    Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yng bentuk semisal cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
    Bila nilai temperature rendah yang telah di sebutkan tak didapatkan, maka ada dua mungkin yng berlangsung, yakni pertumbuhan tumbuh buah jamur tak akan terbentuk, yng berguna pemeliharaan tak sukses, ataupun meskipun terbentuk maka waktu yng diharapkan akan lama.
    Akan tetapi meskipun demikian fase kedua jamur tiram putih yang telah di sebutkan masih bisa tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
  2. Kelembapan
    Kandungan air di dalam subtract Amat berpengaruh terhadap pertumbuhan serta perkembangan miselium jamur.
    Terlalu tidak banyak air akan menghasilkan pertumbuhan serta perkembangan akan terganggu, malah terhenti percis sekali. Akan tetapi, andaikan terlalu tidak sedikit air, miselium akan membusuk serta mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat yang dengannya baik bila di lakukan penyiraman.
    Jamur tumbuh baik dalam keadaan yng lembab, namun tak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yng mempunyai kandungan air sekitar 60%. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan tunas serta tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
  3. Cahaya
    Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tak bisa tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil serta tudung tumbuh abnormal bila tatkala pertumbuhan primordial tak mendapatkan penyiraman.
    Namun, cahaya matahari yng menembus secara langsung bisa merusak serta memicu kelayuan, dan ukuran tudung yng relative kecil. Pertumbuhan jamur cuma akan memerlukan cahaya yng bersifat menyebar. Oleh lantaran itu, diharapkan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
  4. Udara
    Jamur tiram putih merupakan tanaman saprofit fakultatif aerobic yng butuh oksigen sebangai senyawa bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yng lancer akan memberi jaminan pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur bisa mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
    Jamur tiram pula yng tumbuh pada tempat yng kekurangan oksigen mempunyai tubuh buah kecil serta abnormal. Tubuh buah jamur yng tumbuh pada tempat yng kekurangan oksisgen akan gampang layu serta mati. Jamur tiram pula memerlukan sirkulasi udara segar bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhannya. Oleh lantaran itu, Perlu diberi ventilasi supaya pertukaran udara bisa berjalan secara baik.
    Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yng agak tinggi, yakni 15%-20%. Akan tetapi, jamur tiram yng tumbuh pada tempat yng memiliki kandungan karbo dioksida yng terlalu tinggi mempunyai tubuh buah yng abnormal. Umumnya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
  5. Derajat Keasaman (pH)
    Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yng tidak banyak asam, yakni antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, semisal produksi asam organic.
    Kondisi asam bisa memicu pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, malah memicu kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yng terlalu tinggi (basa), bisa memicu system metabolism dari jamur tiram putih tak efektif. Malah, memicu kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yng mendekati normal (pH 6,8-7,0).

Media Tanam Jamur Tiram

Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang ataupun garisan di kayu kering. Pengeringan di lakukan yang dengannya tenaga sinar matahari ataupun listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yng dipakai berupa kayu tiruan (log) yng dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, serta air.
NutrisiPertumbuhan yng optimal bisa dicapai bila lingkungannya sesuai dan tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, serta nutrisi lai. Karbon selain diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan protoplasma, pula diharapkan menjadi sumber energy. Menjadikan karbon lebih tidak sedikit dibutuhkan disbanding yang dengannya nitrogen.Nitrogen dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein serta kitin diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan dinding sel jamur.
Kehadiran Mikro Organisme lainMedia tempat tumbuh adalah sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain bisa memicu kompetisi dalam memperoleh nutrisi, menjadikan jamur yng diharapkan tak bisa tumbuh yang dengannya optimal. Malah, sebagian dari competitor yang telah di sebutkan bisa mengeluarkan senyawa yng bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.Sterilisasi media adalah tips yng efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yng tak diharapkan.
Ketinggian TempatKondisi di atas lebih gampang dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Mungkin budidaya jamur didataran rendah tak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan bisa diatur serta disesuaikan yang dengannya kebutuhan jamur.
Pembibitan Jamur TiramBibit yng bisa dipakai merupakan F3. Bibit ini bisa dibuat ataupun diperoleh dari petani jamur yng s udah mampu membuat bibit bibit jamur. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bibit sendiri, diharapkan alat serta bahan yng steril lantaran proses ini Amat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa mempergunakan laminar flow ataupun transfer box.
Alat serta BahanUntuk membudidayakan jamur tiram, diharapkan alat serta bahan menjadi berikut :
  1. Kompor minyak tanah
  2. Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
  3. Rak, yang dengannya luas 3m²
  4. pH meter
  5. Thermometer
  6. Sprayer / penyemprot, yang dengannya pipa paralon 2 inci sebanyk 300 buah
  7. Cincin
  8. Lampu spirtus, yang dengannya volume 30 liter
  9. Baskom plastic
  10. Sekpo
  11. Serbuk kayu albasia sebanyk 10,5 kg
  12. Dedak halus sebanyk 21 kg
  13. Tepung jagung sebanyk 0,6 kg
  14. TSP murni 1 kg
  15. Kapur 3 buah
  16. Bibit jamur F3 sebanyk 3 buah
  17. Alcohol 95% sebanyk 1 liter
  18. Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyk 300 buah
  19. Kertas roti 10 x 10 sebanyk 300 buah
  20. Karet gelang tahan panas 600 buah
  21. Air sumur 30 liter

Pembuatan Jamur Tiram Adapun proses pembuatan jamur tiram merupakan menjadi berikut
  1. Serbuk gergaji dipilih serta dibersihkan. Bagian yng besar serta tajam dibuang lantaran bisa merusak plastic substrat.
  2. Bahan yng telah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk hingga merata, jangan hingga ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yng dicampurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan 100 log merupakan menjadi berikut :
    • Serbuk gergaji ataupun ampas tebu halus 10,5 kg
    • Tepung jagung 0,6 kg
    • Dedak halus 21 kg
    • TSP 1 kg
    • Kapur 3 buah
    Kasih air secukupnya, yang dengannya kandungan air 60% serta pHmedia diukur.
  3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan yang dengannya ukuran 20 x 35 cm serta tebal 0,5. Media Perlu dipadatkan supaya terbentuk log yng baik. Media yng tidak jelek alias bagus merupakan kepadatannya merata. Jangan tidak ingat, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk agar bisa masak. Hal ini di lakukan supaya bahan yng dimasukkan serta dipadatkan mampu duduk posisinya (tak miring). Pengisian di lakukan tak terlalu penuh, namun disisakan 15 cm bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah dalam mengikat.
  4. Tiap log ditimbang bobotnya, yakni sebanyk 1,2 kg.
  5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lantas diikat mulut plastic yang telah di sebutkan yang dengannya karet tahan panas.
  6. Tutup mulut log yang telah di sebutkan yang dengannya kapaskemudian tutup lagi yang dengannya kertas, lantas diikat lagi yang dengannya karet.
  7. Di lakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
  8. Lamanya pengukusan dihitung seusai air di dalam drum mendidih.
  9. Seusai selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lantas, biarkan selama 8 jam ataupun hingga dingin pada ruangan yng tertutup. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya, di lakukan penanaman bibit.
  10. Seusai media dingin, baru di lakukan penanaman bibit, tatacaranya:
    - Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
    - Semprot isi ruangan yang dengannya alcohol 95%
    - Genakan sarung sarung tangan serta semprot yang dengannya alcohol 95%
    - Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penanaman bibit, media yng akan diinokulasi disimpan di depan dekat angan kiri. Bibit yng akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media yng akan ditanami serta bibit, disimpan lampu spirtus.
    - Buka karet, kertas penutup, dan kapas penutup media.
    - Masukkan 3 sendok makan bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu log media.
    - Setiap gerakan sendok yng dipakai, dipanaskan yang dengannya api dari lampu spirtus.
    - Media yng telah ditanami bibit yang telah di sebutkan ditutup kembali yang dengannya kapas.
    - Penanaman bibit dikerjakan yang dengannya cepat, namun Perlu telaah.
  11. Media yng telah ditanami bibit disimpan di atas rak.
  12. Biarkan hingga seluruh media diisi miselium jamur.
  13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Seusai seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas serta cincin pada bagian atas log yang telah di sebutkan dibuka.
  14. Kelembapan lingkungan dipertahankan yang dengannya menyemprot mempergunakan sprayer.
  15. Tubuh buah yng telah cukup mekar bisa dipanen.
Penyimpanan Log Jamur TiramJika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tak tak diatur oleh kondisi iklim serta bisa di lakukan setiap tatkala. Log yng telah ditanami bibit Perlu disimpan di tempat yng menunjang pertumbuhan miselium serta tubuh buah.Bangunan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan log bisa dibuat permanen bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya jamur tiram skala besar ataupun di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat yang dengannya ukuran 10 x 12 m² yng di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yng tersusun ke atas bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan bisa dibuat dari besi, kayu ataupun bambu.Log disimpan di atas rak yang dengannya posisi tegak ataupun miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa menjadikan tubuh buah yng tumbuh dari log tak tumpang tindih yang dengannya tubuh buah yng lain.
Panen Jamur Tiram
  • Tanda serta Umur Panen Jamur Tiram
    Jamur tiram Pleurotus merupakan jamur yng rasanya enak serta mempunyai aroma yng baik andai dipanen pada waktu umur muuda. Panen di lakukan seusai tubuh buah mencapai ukuran maksimal tatkala 2-3 hari seusai tumbuh bakal tubuh buah.
  • Tips Panen Jamur Tiram
    Pengambilan jamur Perlu di lakukan dari pangkal batang lantaran batang yng tersisa bisa mengalami kebusukan. Potong jamur yang dengannya pisau yng bersih serta tajam, lantas simpen di wadah plastic yang dengannya tumpukan setinggi 15 cm.
  • Periode Panen Jamur Tiram
    Panen di lakukan sehari-hari ataupun beberapa hari sekali, bergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan diperoleh sekitar 0,8-1 kg jamur.
Demikianlah analisis perihal bisnis budidaya jamur tiram yng mampu di lakukan skala keluarga ataupun usaha yng besar. mudah-mudahan berguna. sumber yng saya bisa dari bestbudidayatanaman.blogspot.com.

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2014/05/budidaya-jamur-tiram-usaha-jamur-tiram.html.

Seputar Budidaya Jamur Tiram, Usaha Jamur Tiram Rumah Tangga

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budidaya Jamur Tiram, Usaha Jamur Tiram Rumah Tangga