Budi Daya Ikan Sidat Peluang Ekspor yang Sangat Menggiurkan

- Juli 08, 2017

Budi Daya Ikan Sidat Peluang Ekspor yang Sangat Menggiurkan

 
Ikan sidat (Anguilla sp) barangkali tak dikenal oleh tidak sedikit orang di sini. Namun, di banyak sekali negara ikan sidat jadi makanan primadona yang harganya Amat tidak murah.
Ikan sidat merupakan sejenis belut, akan tetapi bentuknya lebih panjang serta besar. Ada yang mencapai 50 cm. Memanglah tak enak dilihat. Namun siapa sangka, konsumen asing menganggap cita rasa ikan sidat enak serta mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Kalau di restoran Jepang, ikan ini sebutannya Unagi.
Kandungan vitamin A mencapai 4.700 IU/100 gram, sedangkan hati ikan sidat lebih tinggi lagi, yakni15.000 IU/100 gram. Lebih tinggi dari kandungan vitamin A mentega yang cuma mencapai 1.900 IU/100 gram.
Malah kandungan DHA ikan sidat 1.337 mg/100 gram mengalahkan ikan salmon yang cuma tercantum 820 mg/100 gram ataupun tenggiri 748 mg/100 gram. Sementara kandungan EPA ikan sidat mencapai 742 mg/100 gram, jauh di atas ikan salmon yang cuma 492 mg/100 gram serta tenggiri yang cuma 409 mg/100 gram.
Teknologi budi daya masih baru di Indonesia. Budi daya ikan sidat di Indonesia baru didapati sekitar tahun 2007 oleh Satuan Kerja Tambak Pandu Karawang, yang adalah UPT Ditjen Perikanan Budi Daya, Departemen Kelautan serta Perikanan. Padahal ikan sidat telah cukup lama dibudidayakan di Jepang serta Thailand. Asal tahu saja, pengembangan budi daya kedua negara mempergunakan benih dari Indonesia. “Melihat permintaan pasar dunia yang sangat besar mendorong kami untuk melakukan penelitian budi daya ikan sidat,” kata Kepala Satuan Kerja Tambak Pandu Karawang Made Suitha.
Sidat kini menjadi satu dari sekian banyaknya kesempatan usaha yang Amat besar. Ekspor ikan sidat lebih-lebih ke Macau, Taiwan, Jepang, China serta Hongkong. Potensi pasar negara lain yang belum digarap antara lain Singapura, Jerman, Italia, Belanda serta Amerika Serikat.
Peluang ekspor dari Indonesia kian terbuka lebar. Produksi ikan sidat dari Jepang serta Taiwan mulai dibatasi lantaran kekurangan bahan. Kedua negara otomatis mengurangi ekspor, sedangkan produksi ikan sidat dari China diketahui mempergunakan zat kimia.
Negara produsen ikan sidat akhirnya mencari pengganti pasar benih, salah satunya dari Indonesia. “Tapi Indonesia tidak akan menjual benih, lebih baik dikembangkan di sini sehingga investor dari luar juga datang,” tegas Made.
Harga ikan memanglah Amat menggiurkan. Harga di tingkat petani ikan sidat bagi atau bisa juga dikatakan untuk elver yang dengannya harga jual antara Rp. 250.000/kg. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk ukuran 10-20 gram berkisar antara Rp 20.000-Rp 40.000/kg, sedangkan ukuran konsumsi >500 gram bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis Anguilla bicolor pada pasar lokal rata-rata Rp 75.000/kg; jenis Anguilla marmorata Rp 125.000-Rp 175.000/kg.
Bantuan Teknologi
Pengembangan budi daya ikan sidat di Pandu Karawang Amat sukses. Made mengungkapkan bahwasanya harga ikan yang cukup tinggi menarik warga atau juga bisa dikatakan masyarakat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan ikan sidat. Malah Pandu Karawang siap memberikan bantuan dalam bentuk teknologi budi daya bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat yang ingin berwirausaha. Tatkala ini, beberapa kelompok warga atau juga bisa dikatakan masyarakat melakukan pembudidayaan ikan sidat di tambak Pandu Karawang, akan tetapi pula ada yang perorangan. “Kami menyediakan lahan yang bisa disewa maksimal dua tahun. Setelah itu mereka harus mandiri, untuk memberi kesempatan pada masyarakat lain yang ingin belajar budi daya ikan sidat,” terang Made.
Budi daya ikan sidat relatif tak susah. Apalagi rasio hidup Amat tinggi, sekitar 90 %, lantaran punya data tahan kuat terhadap penyakit. Made mengemukakan, lamanya budi daya ikan sidat bergantung ukuran benih. Dia mengujarkan, paling tidak sedikit yang dibudidayakan merupakan ukuran 200 gram bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan panen ukuran > 500 gram. Lama budi daya maksimal lima bulan.
Tingkat produktivitasnya pula cukup tidak jelek alias bagus. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu ton benih, diperkirakan mampu menghasilkan 5 ton ikan sidat. Saat ini, makin tidak sedikit investor yang berkeinginan membudidayakan ikan sidat, karena, budi daya ikan sidat dipastikan menguntungkan. Tertarik? (Naomi Siagian)
SUMBER: Sinar Harapan
FOTO: Agromania

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/03/budi-daya-ikan-sidat-peluang-ekspor.html.

Seputar Budi Daya Ikan Sidat Peluang Ekspor yang Sangat Menggiurkan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budi Daya Ikan Sidat Peluang Ekspor yang Sangat Menggiurkan