Cara Pemberian Pakan Sapi Perah
Cara Pemberian Pakan Sapi Perah | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul Cara Pemberian Pakan Sapi Perah. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Cara Pemberian Pakan Sapi Perah terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Cara Pemberian Pakan Sapi Perah di bawah ini dari situs web Ternak.Pemberian makanan pada sapi perah yng butuh diperhatinkan selain jumlahnya pula kandungan nutrisinya Perlu sesuai kebutuhan. Lantaran itu makanan yng diberikan dibedakan menjadi:
Makanan pedet dibedakan:

Tahap I (awal laktasi)Seusai sapi melahirkan hingga 70 hari adalah masa yng paling kritis lantaran pada tatkala ini sapi mulai memproduksi susu. Empat hingga enam minggu sesudah sapi beranak, produksi susu akan naik yang dengannya cepat hingga mencapai puncak produksi 70 hari sesudah sapi beranak. Pada tahap I sesudah sapi beranak berlangsung penurunan berat tubuh. Supaya berat tubuh tak turun drastis, pemberian konsentrat dinaikkan 0,5-1 kg per hari, akan tetapi konsentrat yng kita berikan jangan hingga berlebihan (65% di atas total bahan kering) serta kandungan serat kasarnya dalam ransum Perlu di atas 15% bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan fermentasi di rumen. Pemberian ekstra 0,5 kg konsentrat (1 kg kedelai + bahan lain) bagi setiap 5 liter susu yng diperoleh oleh sapi yng produksi susunya 25 liter per hari akan lebih efisien lantaran umumnya pada tatkala produksi meningkat, sapi kehilangan berat badan lantaran ketidakseimbangan energi. Jumlah serta kualitas hijauan yng diberikan pada tatkala itu akan memberi pengaruh pemberian protein. Andaikan pemberian nutrisi tak seimbang bisa berakibat puncak produksi susu selama lakasi rendah. Andai konsentrat yng dikonsumsi meningkat terlalu cepat ataupun terlalu tinggi maka mungkin sapi akan menderita off feed serta displaced abomasum (perut muntir). Saran-saran bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan nutrisi yng dikonsumsi pada tahap 1 merupakan:
Tahap II (puncak konsumsi bahan kering)Sepuluh minggu ke 2 (minggu 10-20) sesudah beranak sapi Perlu di awasi agar bisa puncak produksi berlangsung selama barangkali.(tahap II) terlihat pada 12-14 minggu sesudah beranak, sapi akan mengkonsumsi bahan kering terbanyak. Konsentrat yng dimakan bisa mencapai 2,5% berat abdan sapi (sapi berat 650 kg butuh 16 kg konsentrat). Bahan kering hijauan yng dimakan paling tidak banyak 1% berat badan sapi, hijauan yang telah di sebutkan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara fungsi rumen serta tes lemak.
Masalah utama: Pada tahap II bisa berlangsung masalah menurunnya produksi susu, tes lemak rendah, birahi tak terdeteksi, tak terlihat birahi (anestrus)
Saran-saran:Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikkan nutrisi yng dikonsumsi ikutilah saran-saran menjadi berikut:
Tahap III ( pertengahan serta akhir laktasi)Pada pertengahan serta akhir laktasi yakni pada hari ke 140-305 sesudah sapi beranak, sebagian besar sapi cuma mengalami tidak banyak masalah. Produksi susu mulai menurun, sapi diharapkan telah bunting. Sesuaikan pemberian konsentrat yang dengannya produksi susunya. Sapi yng kehilangan berat badannya pada awal laktasi Perlu diberi nutrisi ekstra bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggantikan cadangan dalam tubuhnya, jangan menunggu hingga sapi mengalami masa kering. Pada tatkala itu andaikan sapi masih muda berumur 2 tahun diberi 20% atai lebih menjadi tambahan pertumbuhan. Sapi berumur 3 tahun tambahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan 10% lebih. Produksi susu hendaknya tak menurun yang dengannya tajam. Penurunan produksi susu 8-10% dari bulan sebelumnya merupakan normal.
Tahap IV (masa kering)Masa kering di lakukan 6-8 minggu (2 bulan) sebelum laktasi selanjutnya. Meskipun kebutuhan nutrisi tak tinggi, akan tetapi masa ini adalah masa yng kritis bagi sapi kering. Kesalahan yng berlangsung pada masa kering bisa memberi pengaruh produksi susu pada masa laktasi selanjutnya. Sapi butuh makanan yng cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan janin serta persediaan kebutuhan tubuh. Bahan kering yng dikonsumsi hendaknya 2% dari berat badannya. Konsumsi bahan kering hijauan sebanyk 1% dari berat badannya, maka konsumsi bahan kering konsentrat tak boleh lebih dari 1% berat badan. Dua hingga tiga minggu sebelum sapi melahirkan, sapi diberi makanan tantangan (challenge feeding).
Masalah utama yng berlangsung pada masa kering ini merupakan milk fever, displaced abomasum serta sindrom sapi kegemukan. Sindrom sapi kegemukan Suka berlangsung pada sapi yng kondisi tubuhnya kegemukan, menjadikan hati berlemek serta nafsu makan berkurang serta sapi cenderung gampang di kenai penyakit serta kesalahan metabolisme.
Perawatan yng disarankan:
Berilah hijauan yng mempunyai kualitas tinggi pada awal sapi dikeringkan hingga 3 minggu masa kering. Enam minggu sebelum beranak, mulailah memberikan konsentrat dua kali sehari.Jumlah konsentrat yng diberikan Perlu disesuaikan yang dengannya kondisi sapi serta kualitas hijauan. Pemberian makanan bervariasi bagi setiap ekor sapi per hari, yakni 1,5-9 kg, bergantung jumlah serta kualitas hijauan yng diberikan.
Ransum konsentrat khusus bagi sapi kering bisa diberikan selama masa kering. Ransum konsentrat ini memiliki kandungan protein 2-4% lebih rendah daripada ransum konsentrat bagi sapi laktasi. Amat disarankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan ransum sapi kering. Jumlah kalsium (Ca) serta fosfor (P) Perlu seimbang (antara 1:1 ataupun 2:1)
Tidak sedikit peternak sukses sesudah orang-orang mengikuti pemberian makanan tantangan. Sapi-sapi itu mengkonsumsi 1-1,5 kg konsentrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap 100 kg berat tubuhnya, kira-kira 2-3 minggu sebelum beranak hingga sapi beranak. Pemberian makanan tantangan sebelum sapi beranak akan membantu rumen, nafsu serta kebiasaan makan, serta sapi akan menyesuaikan makanan yang telah di sebutkan sebelum beranak. Sapi yng beranak dalam kondisi yng baik akan mengawali serta memelihara produksi yng lebih tinggi serta kasus milk fever bisa diperkecil.
Enam puluh hari masa kering adalah hari-hari terpenting dalam hidup sapi. Bayak orang berpikir bahwasanya masa kering diantara masa laktasi merupakan non produktif. Akan tetapi pada kenyataannya sapi itu Amat produktif lantaran Amat menentukan banyaknya susu yng akan dihasilkannya. Perawatan sapi yng tidak lebih baik selama pengeringan bisa menghasilkan sesudah beranak produksi susu rendah serta bisa berlangsung gangguan metabolisme semisal milk fever.
Perawatan sapi selama kering selain menentukan tingginya produksi susu sesudah melahirkan pula menentukan pertumbuhan janin, lantaran janin tumbuh tiga kali selama masa pengeringan. Selama masa kering sapi pula memperbaiki kelenjar susu.
Cara memberikan makanan tantangan
Sapi akan memberikan reaksi paling baik pada tatkala awal laktasi. Tatkala ada kemajuan dalam masa laktasi, jadwal pemberian konsentrat Perlu dilihat kembali, paling tak satu bulan satu kali serta sesuaikan yang dengannya biaya yng dikeluarkan. Semisal yng kita harapkan, sebagian sapi akan memberikan reaksi yng lebih besar terhadap pemberian konsentrat yng tidak sedikit daripada sapi-sapi yng lain. Bagi sapi yng tak memberikan reaksi terhadap konsentrat yng diberikan, hendaknya kita mengurangi konsentrat hingga tingkat pemberian konsentrat sesuai yang dengannya harga kelebihan susu yng diperoleh. Beberapa peternak menyatakan bahwasanya orang-orang mengalami kenaikan produksi 900 liter per ekor, bahwasanya yang dengannya mengurangi hijauan serta menambah konsentrat keuntungan bisa mencapai lebih dari 2.000 liter per laktasi.
Keuntungan pemberian makanan tantangan.Andaikan kita bandingkan yang dengannya metode kuno yakni, 0,5 kg konsentrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap 1,5 – 2 liter susu yng diperoleh, keuntungannya merupakan:
Kerugian pemberian makanan tantangan.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/cara-pemberian-pakan-sapi-perah.html.
- makanan sapi tengah tumbuh
- makanan sapi laktasi
- makanan sapi kering
- makanan tantangan.
Makanan sapi tengah tumbuh
Advertisement
- Pedet sejak lahir hingga umur 5-6 hari (paling tidak banyak 3 hari), pedet Perlu mendapatkan kolostrum
- Pedet sejak lepas kolostrum hingga disapih, makanan yng diberikan selain susu ataupun alternatif susu, pula Perlu diberi calf starter (makanan konsentrat formula bagi atau bisa juga dikatakan untuk pedet), hijauan serta air minum (andaikan pedet telah lahap makan calf starter).
- Pedet sesudah disapih hingga umur satu tahun serta sapi dara sebelum serta seusai bunting. Pakan yng diberikan berupa konsentrat, hijauan serta air minum secara bebas.
Makanan sapi laktasi
Nutrisi yng dibutuhkan oleh sapi laktasi Perlu memiliki beberapa berita menjadi berikut: 1) kondisi serta berat badan sapi, 2) produksi susu, 3) kadar lemak susu, 4) tanggal beranak ataupun lama laktasi (hari), 5) lama kebuntingan (bulan), 6) jenis serta komposisi makanan misalnya bahan kering, protein kasar, TDN serta sebagainya. Seusai sapi beranak, pada awal laktasi produksi susu meningkat yang dengannya cepat hingga mencapai puncaknya. Pada periode laktasi pertengahan, produksi susu telah mulai menurun hingga akhir laktasi. Produksi susu pada tatkala mulai menurun hendaknya diusahakan tak menurun yang dengannya tajam. Pada tatkala ini hendaknya diusahakan sapi telah bunting. Supaya waktu puncak produksi bisa dicapai, berat sapi tak turun, serta pada akhir masa laktasi hingga masa kering sapi tak terlalu gemuk, upaya yag di lakukan merupakan mengatur konsumsi bahan kering. Standar pemberian bahan kering pada seekor sapi perah laktasi sekitar 2,5-3% berat badan.
Tahap I (awal laktasi)Seusai sapi melahirkan hingga 70 hari adalah masa yng paling kritis lantaran pada tatkala ini sapi mulai memproduksi susu. Empat hingga enam minggu sesudah sapi beranak, produksi susu akan naik yang dengannya cepat hingga mencapai puncak produksi 70 hari sesudah sapi beranak. Pada tahap I sesudah sapi beranak berlangsung penurunan berat tubuh. Supaya berat tubuh tak turun drastis, pemberian konsentrat dinaikkan 0,5-1 kg per hari, akan tetapi konsentrat yng kita berikan jangan hingga berlebihan (65% di atas total bahan kering) serta kandungan serat kasarnya dalam ransum Perlu di atas 15% bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan fermentasi di rumen. Pemberian ekstra 0,5 kg konsentrat (1 kg kedelai + bahan lain) bagi setiap 5 liter susu yng diperoleh oleh sapi yng produksi susunya 25 liter per hari akan lebih efisien lantaran umumnya pada tatkala produksi meningkat, sapi kehilangan berat badan lantaran ketidakseimbangan energi. Jumlah serta kualitas hijauan yng diberikan pada tatkala itu akan memberi pengaruh pemberian protein. Andaikan pemberian nutrisi tak seimbang bisa berakibat puncak produksi susu selama lakasi rendah. Andai konsentrat yng dikonsumsi meningkat terlalu cepat ataupun terlalu tinggi maka mungkin sapi akan menderita off feed serta displaced abomasum (perut muntir). Saran-saran bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan nutrisi yng dikonsumsi pada tahap 1 merupakan:
- Kualitas hijauan Perlu tinggi
- Berikan protein alami
- Tingkatkan pemberian konsentrat secara tetap sesudah beranak
- Genakan konsentrat berenergi tinggi
- Kurangi situasi stres
Tahap II (puncak konsumsi bahan kering)Sepuluh minggu ke 2 (minggu 10-20) sesudah beranak sapi Perlu di awasi agar bisa puncak produksi berlangsung selama barangkali.(tahap II) terlihat pada 12-14 minggu sesudah beranak, sapi akan mengkonsumsi bahan kering terbanyak. Konsentrat yng dimakan bisa mencapai 2,5% berat abdan sapi (sapi berat 650 kg butuh 16 kg konsentrat). Bahan kering hijauan yng dimakan paling tidak banyak 1% berat badan sapi, hijauan yang telah di sebutkan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara fungsi rumen serta tes lemak.
Masalah utama: Pada tahap II bisa berlangsung masalah menurunnya produksi susu, tes lemak rendah, birahi tak terdeteksi, tak terlihat birahi (anestrus)
Saran-saran:Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikkan nutrisi yng dikonsumsi ikutilah saran-saran menjadi berikut:
- Dua hingga tiga bulan sesudah sapi melahirkan andaikan ada tanda-tanda meminta kawin, sapi dikawinkan supaya jarak beranak (calving interval) bisa diatur satu tahun.
- Berilah hijauan serta konsentrat beberapa kali sehari
- Berilah makanan paling baik.
- Batasi pemberian urea menjadi 2 kg per 100 kg konsentrat
- Kurangi situasi stres
Tahap III ( pertengahan serta akhir laktasi)Pada pertengahan serta akhir laktasi yakni pada hari ke 140-305 sesudah sapi beranak, sebagian besar sapi cuma mengalami tidak banyak masalah. Produksi susu mulai menurun, sapi diharapkan telah bunting. Sesuaikan pemberian konsentrat yang dengannya produksi susunya. Sapi yng kehilangan berat badannya pada awal laktasi Perlu diberi nutrisi ekstra bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggantikan cadangan dalam tubuhnya, jangan menunggu hingga sapi mengalami masa kering. Pada tatkala itu andaikan sapi masih muda berumur 2 tahun diberi 20% atai lebih menjadi tambahan pertumbuhan. Sapi berumur 3 tahun tambahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan 10% lebih. Produksi susu hendaknya tak menurun yang dengannya tajam. Penurunan produksi susu 8-10% dari bulan sebelumnya merupakan normal.
Tahap IV (masa kering)Masa kering di lakukan 6-8 minggu (2 bulan) sebelum laktasi selanjutnya. Meskipun kebutuhan nutrisi tak tinggi, akan tetapi masa ini adalah masa yng kritis bagi sapi kering. Kesalahan yng berlangsung pada masa kering bisa memberi pengaruh produksi susu pada masa laktasi selanjutnya. Sapi butuh makanan yng cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan janin serta persediaan kebutuhan tubuh. Bahan kering yng dikonsumsi hendaknya 2% dari berat badannya. Konsumsi bahan kering hijauan sebanyk 1% dari berat badannya, maka konsumsi bahan kering konsentrat tak boleh lebih dari 1% berat badan. Dua hingga tiga minggu sebelum sapi melahirkan, sapi diberi makanan tantangan (challenge feeding).
Masalah utama yng berlangsung pada masa kering ini merupakan milk fever, displaced abomasum serta sindrom sapi kegemukan. Sindrom sapi kegemukan Suka berlangsung pada sapi yng kondisi tubuhnya kegemukan, menjadikan hati berlemek serta nafsu makan berkurang serta sapi cenderung gampang di kenai penyakit serta kesalahan metabolisme.
Perawatan yng disarankan:
- Batasi pemberian makanan tantangan (tambahan konsentrat sebelum beranak). Paling tidak sedikit berikan 1% dari berat tubuh sapi.
- Kebutuhan nutrisi Perlu seimbang (energi, protein, mineral serta vitamin)
- Tentukan apakah sapi butuh konsentrat.
- Hindarkan pemberian energi serta kalsium yng berlebihan.
Cara memberikan konsentrat
Hingga tatkala ini masih tidak sedikit peternak sapi perah memberikan pakan konsentrat dicampur air secara berlebihan, terkesan sapinya dipaksa minum sebanyak-banyaknya menjadikan perut sapi menjadi besar. Perlakuan yng demikian itu tidak lebih baik lantaran makanan konsentrat yng dicampur air akan merangsang menutupnya saluran rumen. menjadikan makanan akan langsung masuk omasum. Jadi makanan konsentrat tidak lebih bisa dimanfaatkan (pencernaan konsentrat tidak lebih sempurna kerena tak melalui rumen), lantaran makanan konsentrat yng dicampur yang dengannya air berlebihan langsung ditelan masuk omasum tanpa adanya proses pengunyahan kembali (remastikasi). Supaya sapi mau makanan kering sebaiknya dibiasakan sejak pedet, yakni sejak pedet diberi pakan formula berupa calf starter ataupun berupa pakan konsentrat serta diberikan dalam bentuk kering.Cara memberikan air minum
Sapi perah akan menderita lebih parah andaikan kekurangan air daripada kekurangan gizi yng lain. Hilangnya 10% air tubuh, sapi akan mengalami kematian. Jumlah air yng dibutuhkan oleh sapi perah bervariasi. beberapa faktor yng memberi pengaruh konsumsi air bagi seekor sapi merupakan: 1) umur, 2)berat badan, 3) produksi susu, 4) panas serta kelembaban udara (cuaca) serta 5) jenis ransum pakan. Intensitas produksi pula memberi pengaruh air yng dibutuhkan. Seekor sapi yng tak dalam masa laktasi akan minum air sebanyk 40 liter. Tatkala sapi memproduksi susu 10-25 liter, kebutuhan air akan naik hingga 75 liter. Andai produksi susu mencapai 35 liter per hari, maka air yagn diminum hampir 90 liter. Pada biasanya sapi butuh 3-4 liter air bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan 1 (satu) liter susu. Sebaiknya air minum diberikan secara bebas.Makanan sapi kering
Masa kering adalah suatu masa yng paling penting bagi sapi perah dalam arti pemberian makan serta perawatan yng tepat. Masa kering Perlu diartikan menjadi permulaan dimulainya masa laktasi baru, bukan menjadi akhir laktasi. Perawatan sapi kering yng efektif bisa menaikkan kondisi serta kapasitas produksi.Berilah hijauan yng mempunyai kualitas tinggi pada awal sapi dikeringkan hingga 3 minggu masa kering. Enam minggu sebelum beranak, mulailah memberikan konsentrat dua kali sehari.Jumlah konsentrat yng diberikan Perlu disesuaikan yang dengannya kondisi sapi serta kualitas hijauan. Pemberian makanan bervariasi bagi setiap ekor sapi per hari, yakni 1,5-9 kg, bergantung jumlah serta kualitas hijauan yng diberikan.
Ransum konsentrat khusus bagi sapi kering bisa diberikan selama masa kering. Ransum konsentrat ini memiliki kandungan protein 2-4% lebih rendah daripada ransum konsentrat bagi sapi laktasi. Amat disarankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan ransum sapi kering. Jumlah kalsium (Ca) serta fosfor (P) Perlu seimbang (antara 1:1 ataupun 2:1)
Tidak sedikit peternak sukses sesudah orang-orang mengikuti pemberian makanan tantangan. Sapi-sapi itu mengkonsumsi 1-1,5 kg konsentrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap 100 kg berat tubuhnya, kira-kira 2-3 minggu sebelum beranak hingga sapi beranak. Pemberian makanan tantangan sebelum sapi beranak akan membantu rumen, nafsu serta kebiasaan makan, serta sapi akan menyesuaikan makanan yang telah di sebutkan sebelum beranak. Sapi yng beranak dalam kondisi yng baik akan mengawali serta memelihara produksi yng lebih tinggi serta kasus milk fever bisa diperkecil.
Enam puluh hari masa kering adalah hari-hari terpenting dalam hidup sapi. Bayak orang berpikir bahwasanya masa kering diantara masa laktasi merupakan non produktif. Akan tetapi pada kenyataannya sapi itu Amat produktif lantaran Amat menentukan banyaknya susu yng akan dihasilkannya. Perawatan sapi yng tidak lebih baik selama pengeringan bisa menghasilkan sesudah beranak produksi susu rendah serta bisa berlangsung gangguan metabolisme semisal milk fever.
Perawatan sapi selama kering selain menentukan tingginya produksi susu sesudah melahirkan pula menentukan pertumbuhan janin, lantaran janin tumbuh tiga kali selama masa pengeringan. Selama masa kering sapi pula memperbaiki kelenjar susu.
Makanan Tantangan
Makanan tantangan (challenge feeding ataupun lead feeding) merupakan makanan yng diberikan pada sapi kering (akhir kebuntingan) serta pada sapi laktasi (awal laktasi) menjadikan sapi bisa mencapai produksi maksimum pada awal laktasi, tanpa terbatas oleh minimnya persediaan energi unutk produksi tatkala itu.Cara memberikan makanan tantangan
- Dua ataupun tiga minggu sebelum beranak, berilah konsentrat sebanyk 1,5 kg per hari. Lantas tambahkan 0,5 kg konsentrat setiap harinya hingga sapi itu mengkonsumsi 1,0 – 1,5 kg konsentrat per 100 kg berat badan sapi. Jadi bagi atau bisa juga dikatakan untuk sapi seberat 550 kg memerlukan 5-8 kg konsentrat per hari. Penambahan konsentrat sebelum beranak akan memberikan peluang pada sapi beranak atas kenaikan energi yng dimakan.
- Seusai sapi beranak, tambahkan konsentrat hingga sapi mencapai produksi susu maksimum, hal ini bisa dicapai kira-kira dalam waktu 3-6 minggu sesudah sapi beranak.
- Seusai sapi beranak 2 minggu, sesuaikan pemberian konsentrat pendapat dari produksinya.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk masa sisa laktasi, sesuaikan pemberian jumlah konsentrat pendapat dari berat susu yng diperoleh tiap bulannya. Teruskan menambah konsentrat 0,5 kg hingga hasil produksi susu tambahan tak bisa menutup harga konsentrat.
Sapi akan memberikan reaksi paling baik pada tatkala awal laktasi. Tatkala ada kemajuan dalam masa laktasi, jadwal pemberian konsentrat Perlu dilihat kembali, paling tak satu bulan satu kali serta sesuaikan yang dengannya biaya yng dikeluarkan. Semisal yng kita harapkan, sebagian sapi akan memberikan reaksi yng lebih besar terhadap pemberian konsentrat yng tidak sedikit daripada sapi-sapi yng lain. Bagi sapi yng tak memberikan reaksi terhadap konsentrat yng diberikan, hendaknya kita mengurangi konsentrat hingga tingkat pemberian konsentrat sesuai yang dengannya harga kelebihan susu yng diperoleh. Beberapa peternak menyatakan bahwasanya orang-orang mengalami kenaikan produksi 900 liter per ekor, bahwasanya yang dengannya mengurangi hijauan serta menambah konsentrat keuntungan bisa mencapai lebih dari 2.000 liter per laktasi.
Keuntungan pemberian makanan tantangan.Andaikan kita bandingkan yang dengannya metode kuno yakni, 0,5 kg konsentrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk tiap 1,5 – 2 liter susu yng diperoleh, keuntungannya merupakan:
- Memberikan peluang pada mikroorganisme ruminan sapi yng menyesuaikan yang dengannya kandungan konsentrat yng tinggi sebelum beranak.
- Sapi makan konsentrat yng tinggi sebelum serta seusai beranak.
- Menyediakan energi berlimpah bagi atau bisa juga dikatakan untuk sapi pada tatkala ia membutuhkannya pada awal laktasi. Oleh karena itu makanan ini menantang bagi atau bisa juga dikatakan untuk berproduksi semaksimal barangkali.
- Akibat puncak produksi susu yng tigngi cenderung tetap bertahan sepanjang siklus produksi (persistensi tidak jelek alias bagus)
- Membantu memelihara berat tubuh.
- Menghindari makanan yng tak ekonomis lantaran pemasukan energi ditentukan oleh kemampuansapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk bereaksi.
Kerugian pemberian makanan tantangan.
- Pemberian konsentrat yng tinggi sebelum sapi beranak, cenderung menghasilkan sapi menderita pengerasan ambing (udder udema). Meskipun yang dengannya pengontrolan belum bisa menyokong kasus ini, orang-orang sudah memperlihatkan bahwasanya tak ada perbedaan dalam kasus ini, antara sapi yng diberi konsentrat tinggi serta sapi yng diberi konsentrat tidak banyak sebelum beranak.
- Produksi tinggi yng diakibatkan pemberian konsentrat tinggi akan memicu kasus mastitis tinggi juga. Hal ini merupakan benar, ransum konsentrat tinggi akan memicu ambing menegang, menjadikan mastitis kronis akan timbul lantaran ambing menegang secara berlebihan. Meskipun tingkat pemberian konsentrat tak memicu mastitis, akan tetapi mungkin telah ada tanda-tanda mastitis di ambing sebelumnya.
- Tak seluruh sapi memperlihatkan perubahan terhadap pemberian konsentrat yng tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikkan produksi, menjadikan beberapasapi terlalu tidak sedikit diberi konsentrat menjadikan adalah pemborosan.
- Pemberian makanan tantangan lebih menguntungkan andaikan harga konsentrat lebih menguntungkan daripada harga hijauan. Adakalanya pada tatkala harga konsentrat tinggi, tak ekonomis memberikan konsentrat tinggi. Kita lebih untung yang dengannya memberikan pakan hijauan mempunyai kualitas tinggi. Di sini yng penting bukan produksi tinggi, akan tetapi mendapatkan keuntungan tinggi.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/cara-pemberian-pakan-sapi-perah.html.