TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE
TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE di bawah ini dari situs web Ternak.Teknik Pembesaran Ikan Lele : Pembesaran ikan lele kebanykan yng di lakukan di daerah tempat tinggal saya mempergunakan terpal. tatacara ini berkembang dari budidaya lele. Kolam terpal pertama kali didapati serta di uji cobakan pada tahun 1999 oleh Bapak Mujarob, seorang petani di Bekasi, Jawa Barat. Tujuannya merupakan andaikan banjir ikan tak hilang hanyut terbawa banjir. Kini, Tips Budidaya Pembesaran Ikan Lele Di Kolam Terpal sudah berkembang di beberapa daerah serta penggunaanya tak lagi dibatasi pada komoditas ikan lele, namun pula gurame (Osphronemus gouramy), patin (Pangasius nilotica), belut (Monopterus albus), lobster air tawar (Cherax sp), serta banyak sekali ikan hias.
Pembesaran Lele di KolamKolam bagi atau bisa juga dikatakan untuk membesarkan ikan lele hendaknya tak gampang mengalami kebocoran, lantaran lele gampang meloloskan diri dari lubang-lubang yng barangkali ada.Kedalaman air seyogyanya antara 0,5 meter hingga 1 meter. Permukaan air 25 cm dari bibir kolam, agar bisa lele tak gampang meloncat keluar. Tanggul Perlu tegak lurus. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengamanan, disarankan pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasang pagar dari bahan yng licin, semisal plastik gelombang, yng dipasang tegak di tepian kolam. Kolam pembesaran lele bisa berupa kolam tanah maupun kolam dari beton/semens Ukuran kolam tak tertentu. Akan tetapi butuh dikemukakan bahwasanya kolam yng sempit lebih gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawasinya daripada kolam yng besarkan lele bisa dipehhara dalam kepadatan tinggi lantaran oksigen mampu diambilnya serta udara.Pendapat dari data yng dikemukakan oleh Huet (1975) pw duksi pembesaran ikan lele di Thailand/lapat mencapal 1000 kg (1 ton) per are (1 are = 100 m2) makanan yng di berikan berkadar protein 25 % serta faktor konversinya 6. Hal ini bisa tercapai lantaran kolam yng terkontrol terhadap hama serta penyakit. Kolam dibuat serta beton. Airnya bersih, bebas dari pencemaran, sering-sering air bisa berubah meskipun tak terlalu deras.Di Indonesia, kolam bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembesaran lele, andaikan dipakai kolam yng dasarnya tanah, memungkinkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipupuk agar bisa makanan alami di dalam kolam menjadi tidak sedikit.
Adapun persyaratan kolam serta airnya bisa dirinci menjadi berikut :
Pemeliharaan Ikan Lele di SawahSawah adalah tempat yng baik serta potensial bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan ikan. Akan tetapi berhubung obat-obatan pemberantas hama padi (pestisida) tidak sedikit dipergunakan di sawah, maka pemeliharaan ikan menjadi terhambat pengembanganya. Pemeliharaan ikan hingga tatkala ini masih bisa di lakukan andaikan periode penyemprotan diatur. Misalnya yang dengannya mengalihkan ikan pada tempat tertentu selama satu minggu seusai penyemprotan.
Adapun pengamanan itu, adalah :
Sekeliling pematang Perlu dipasang pagar tegak serta waring (jaring kuralon) supaya ikan lele tak gampang lolos, memanjat pematang. Saluran pemasukan serta pengeuaran air mga Perlu diberi saringan penutup bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperhalang ikan lele keluar dari situ. Pendeknya Perlu diadakan bisnis pengamanan yng lebih ketat dari pada akan memelihara ikan jenis lain.
Caren-caren yng dalam butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat berlindungnya ikan lele, supaya aman serta tenang, menjadikan diharapkan lele tak ingin beralih ke tempat lain. Segi positif yng bisa dikemukakan andaikan ikan lele dipelihara di sawah adalah bahwasanya lele suka sekali memakan serangga-serangga di antara rumpun padi, menjadikan padipun lebih terpelihara.
Meskipun besar resikonya, akan tetapi fakta menunjukan bahwasanya ada petani sukses dalam pemeliharaan lele di sawah.
Pemeliharaan Lele dalam ComberanComberan adalah air kotoran ataupun limbah, khususnya limbah keluarga, yng tak tersalur yang dengannya baik menjadikan akan memicu masalah pengotoran yng bisa menjadi sumber penyakit lantaran lingkungan meniadi lembap malah becek. Andai air comberan ditampung di dalam kolam ataupun bak khusus, maka bisa pula dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele Akan tetapi yang dengannya syarat kolam comberan itu tak memiliki kandungan larutan air sabun maupun deterjen.
Di kampung-kampung yng jauh dari kota, agaknya orang tak terlalu tidak sedikit mempergunakan sabun serta deterjen kesehariannya. Maka kolam comberan yng dibuat di belakang ataupun samping rumah bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara banyak sekali jenis ikan. Ikan yng dipelihara di pecomberan gemuk-gemuk lantaran limbah yng ditampung jus memiliki kandungan sisa-sisa nasi, lauk-pauk yng tak terpengaruhi. Malah kotoran kita-kita (tinja) pula terbuang ke dalam kolam yang telah di sebutkan menjadikan pula dimakan oleh ikan yng dipelihara.Ikan lele bahkan lebih cocok dipelihara di dalam pecomberan yng kotor namun tak memiliki kandungan sabun, dibanding yang dengannya jenis ikan lain. Lantaran ikan lele tahan hidup dalam keadaan air tergenang. Ikan lele bisa menyembul ke permukaan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil napas dari udara. Lagipula ikan lele tahan terhadap keadaan air yng agak busuk sekali pun.
Sejak dahulu, penduduk di perkampungan sekitar kota Jakarta, tidak sedikit yng memelihara lele di pecomberan. Akan tetapi dewasa ini telah tidak banyak kita temukan orang mempergunakan serta memanfaatkan pecomberan lantaran saat ini tidak sedikit dipakal deterjen ataupun sabun colek yng Amat keras menjadikan lele tak barangkali hidup di tempat pecomberan yng menampung limbahnya.
Beberapa tahun yang terakhir ini, seorang penduduk di desa Siwarak, Ungaran-Jawa Sedang, Bapak Mulyono Blanten, sudah membuat kolam comberan khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele di pekarangan rumahnya. Bisnis itu sudah berlanjut menjadi bisnis keluarga yng cukup lumayan hasil nya.
Konstruksi kolam/bakUntuk menampung air limbah keluarga, dibuat kolam yang dengannya menggali tanah sedalam 75 cm - 80 cm, lebar 2 m, panjang 4 m. Bisa pula ukurannya diperkecil menjadi panjang 1,5 m, lebar 1 m, serta dalam 75 cm. Kolam itu dasar serta dindingnya disemen (ditembok) agar bisa tak bocor. Tinggi tembokan dindmg tegaknya dilebihi hingga 25 cm di atas permukaan tanah. Bibir tembokan itu dibuat tidak banyak menjorok ke dalam agar bisa lele sukar melompatinya. Pada satu dari sekian banyaknya dinding sisi dipasang pipa menjadi lubang pelimpasan air, andai berlangsung hujan lebat, supaya bak tak terlalu penuh serta luber (Gambar 13).
Lele suka bersembunyi di tempat gelap serta teduh maka di dasar bak dipasang batu-batu ataupun genting tersusun sedemikian rupa menjadikan lele bisa bersembunyi di bawah/di sela-selanya.Di sekeliling kolam ditanami tanaman menjadi peneduh, misalnya keladi serta singkong yng daun serta umbinya memberikan manfaat. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk sementara bisa pula sebagian bak ditutup yang dengannya meletakkan anyaman bambu di atasnya Agar bisa air tak gampang limpas, maka pengisian bak sebaiknya cuma sedalam 50 cm saja, lagipula agar bisa Lele tak gampang melompat keluar. Bak/kolam semen yng baru saja dibuat dinetralkan dulu yang dengannya merendam sabut kelapa secukupnya selama 2 - 3 hari, semisal sudah diuraikan pada bab di muka.
Penebaran benih LeleBenih lele yng mulai dipelihara sebaiknya berukuran 3 - 5 cm. Kepadatannya 400 ekor pada kolam 8 m2 (50 ekor/m2).
PengelolaanMasa pemeliharaan di kolam comberan merupakan 6 bulan. Ke dalam kolam yang telah di sebutkan dimasukkan air limbah serta dapur berikut sisa-sisa makanan. Kolam comberan Pak Mulyono di Ungaran ini pula diisi yang dengannya kotoran kita-kita yng pula akan dimakan oleh lele. Bisa pula diben pakan berupa daging bekicot yng di cacah, bungkil kelapa, bungkil kacang, ampas tahu, serta sebagainya yng sekiranya gampang didapat serta harganya tak tidak murah.Sesudah dipelihara selama 2 bulan, benih lele akan menjadi 10 cm panjangnya, diadakan penjarangan. Diambil 60 % dari jumlah lele yng ada di situ, serta lele itu bisa dikonsumsi sendiri menjadi panen yng pertama.Dua bulan lantas, jadi telah 4 bulan pemeliharaan, lele tumbuh menjadi 15 cm panjangnya. Pada tatkala diadakan penjarangan lagi, yang dengannya mengambil 60 % lagi dari yng ada, kira-kira sejumlah 90 ekor yng bisa dikonsumsi menjadi lauk yng adalah panen kedua.Sisanya masih ada 70 ekor, dipelihara lebih lanjut selama 2 bulan lagi. Disaat dipanen yng yang terakhir itu besarnya mencapai ukuran 4 - 5 ekor/kg. Maka panen akhir itu bisa diperoleh ikan lele sebanyk 15 kg yang dengannya ukuran yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi di restoran. Menjadikan panen akhir itu pun bisa dijual ke restoran yang dengannya harga yng amat baik.
Ada segi yng butuh mendapatkan perhatian bagi penyelenggara pembesaran di pecomberan. Mengingat kotornya air, apalagi andai diberi makan tinja, ada kekhawatiran lele itu dikotori oleh bakteri yng barangkali pathogen bagi kita-kita! Berhubung yang dengannya itu, sebelum lele dimasak, Perlu diberok selama 2 - 3 hari. Tips memberok adalah ditaruh di dalam keranjang, lantas direndam di dalam air yng mengalir, supaya kotoran-kotoran serta bakteri-bakteri tercuci dari badan lele.
PemupukanApabila pemeliharaan ikan lele di sawah ataupun kolam yng dasarnya tanah, maka pemupukan khusus ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbanyak jenis makanan alami yng disukai oleh ikan lele itu. Sudah dikemukakan dalam bab terdahulu bahwasanya makanan alami ikan lele merupakan orga- nisme hewani, baik yng hidup di dasar perairan ataupun yng melayang-layang di air. Pupuk yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbanyak organisme hewani itu adalah pupuk organik.
Jenis-jenis pupuk organik itu adalah :
Unsur hara ini lebih-lebih akan menyuburkan pertumbuhan plankton nabati. Plankton nabati merupakan makanan dari zooplankton (jasad renik hewani) serta larva serangga dan cacing-cacing. Zooplankton serta cacing-cacing merupakan makanan ikan lele.
Zooplankton serta larva serangga dan cacing-cacing bisa pula secara langsung memakan bahan organik yng membusuk. Bau pupuk yng membusuk di dalam kolam bisa menarik serangga-serangga bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertelur.
Pupuk organik bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam ikan lele bisa dipakai dalam dosis tinggi, yakni 10 ton per ha per tahun Pemupukan bisa di lakukan 2 x per tahun, masing- masing sebanyk 5 ton per ha.Pemupukan sebaiknya diatur bertahap. Pemupukan pertama adalah pada waktu persiapan kolam ataupun sebelum ikan ditebarkan. Dosis pemupukan pertama 3 ton per ha, ataupun 30 kg per are (1 are = 100 m2). Sisanya, sebanyk 2 ton dipakai menjadi pupuk susulan; ataupun sebulan sekali kolam diberi pupuk lagi menjadi tambahan, masing-masing 10 % dari dosis, yaitu 0,5 ton per ha ataupun 50 kg per are. Dalam jangka waktu pemeliharaan 5 bulan di lakukan 4 kali pemupukan susulan masing-masing berselang 1 bulan.Pengaturan pemberian pupuk demikian itu didasarkan atas perhitungan bahwasanya pupuk sangkar akan membusuk perlahan-lahan, serta dalam 1 bulan telah mulai habis. Akan tetapi andai ditambah yang dengannya pemupukan susulan kesuburan kolam akan tetap bisa dipertahankan.
Mengenai pupuk buatan semisal UREA, TSP, DS, tak dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam ikan lele lantaran pupuk buatan itu tak secara langsung menumbuhkan organisma pakan lele melainkan memperbanyak fitoplankton saja. Pada biasanya pupuk kalsium ataupun kapur kerapkali dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam ikan. Yang dengannya pengapuran, kolam bisa dipertahankan agar bisa keadaan pH stabil. Penggunaan kapur bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam lele lebih-lebih ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemberantasan penyakit, lantaran kapur cuma bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki asimilasi fosfat serta nitrat (unsur-unsur hara yng penting dalam pertumbuhan fitoplankton). Sedangkan fitoplankton tidak lebih diharapkan pada pemeliharaan ikan lele. Malah Perlu diketahui bahwasanya penggunaan kapur bisa membunuh organisme hewani semisal cacing-cacing serta larva insekta. Penggunaan kapur pada kolam ikan lele Perlu di lakukan agak lama sebelum kolam dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan lele. Sesudah penebaran kapur berlangsung semmggu, hama/penyakit telah terbasmi, barulah kolam dusi air m bagi atau bisa juga dikatakan untuk menumbuhkan jasad renik, lantas menyusul penebaran benih lele.
MortalitasApabila kondisi air serta makanan yng diberikan serba cukup, kematian (mortalitas) ikan lele Amat kecil. Dalam bisnis pembesaran, yng lamanya 6 bulan malah ada yng hingga 1 tahun, tak jarang 90 % ikan lele yng dipelihara bisa dipanen kembali. Secara alamiah daya tahan ikan lele terhadap kondisi lingkungan yng tidak baik relatif tinggi.
Andaikan dikelola yang dengannya baik ikan lele relatif tahan terhadap penyakit. Dapatlah dikatakan bahwasanya andaikan rangkaian kegiatan pengelolaan kolam, yakm pergantian air seminggu sekali, makanan tambahan per hari 3 – 5 % dari berat badan, mutu makanan tambahan balk (20 – 25 % protein), pengontrolan terhadap hama serta penyakit secara preventif, semuanya dijalankan yang dengannya tekun, maka mortalitas pada ikan lele tak butuh dikhawatirkan. Hal ini sebenarnya pula berlaku pada pemeliharaan seluruh jenis ikan.
KepadatanDalam bisnis budidaya ikan lele yng intensif, dalam suatu unit areal kolam diusahakan supaya bisa dipelmara ikan sebanyk barangkali. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lele, kepadatan penebaran bisa lebih tinggi daripada bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lam dalam kondisi air yng percis. Maksudnya, suatu kolam di mana keadaan air tergenang ataupun tidak banyak peredaran air (stagnant serta/ataupun semistagnant). Andai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan tawes ataupun karper, cuma bisa atau mampu mencapai kepadatan 3 ekor/m2 Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele bisa mencapai kepadatan 5 hingga 50 ekor per m pendapat dari besarnya lele yng dipelihara.
Produksi kolam pembesaran lele Dari 100 m2 kolam yng ditebari ikan lele sebanyk 1000 ekor, lama pemeliharaan setahun diperoleh 80 % x 1000 = 800 ekor yng bobotnya 150 gram/ekor. Sehmgga hasil nya : 120 kg/100 m2 (are) Produksi persatuan areal itu cukup luas, menjadikan susah ataupun tak cocok andai diperhitungkan dalam areal hektaran.Di Thailand, di sekeliling kota Bangkok, terdapat cukup tidak sedikit perkolaman pemeliharaan ikan lele. Jemsnya percis semisal yng dipelihara di Indonesia, yakin Glorias batrachus. Jadi bukan lele bangkok yng nama ilmiahnya Pangasius sutchif Suatu kolam yng luasnya 20 x 20 m2 serta kedalamannya 2,5 m di Bangkok itu dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele yang dengannya kepadatan 40 - 50 ekor/m2. Benih ikan yng ditebarkan mula-mula sebanyk 48.000 ekor benih gelondongan ukuran 6 cm (80 ekor/kg). Jadi pada kolam 400 m2 yang telah di sebutkan ditebari benih sebanyk 600 kg. Sesudah masa pemeliharaan 5 bulan, bisa dipanen berupa ikan konsumsi yng besarnya 200 gram per ekor, panjangnya 25 cm. Hasil yng diperoleh sebanyk 4.300 kg. Yang dengannya demikian ada satu mungkin bahwasanya ikan lele bisa mencapai produksi 107.500 kg/ha/musim (5 bulan). Andai bisa memelihara 2 x masa tanam per tahun, maka bisa diperhitungkan jumlah produksi 215.000 kg/ha/tahun.
Penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk diketahui bahwasanya di Bangkok itu ransum yng diberikan kepada ikan lele terdiri atas 90 % daging ikan sisa-sisa (trash fish) yng dicacah serta 10 % beras pecah. Ransum itu diberikan kepada ikan lele sebanyk 5 % berat badan ikan per hari. Konversi makanan ersebut 6 : 1, berguna 6 kg makanan menjadi 1 kg dagingkan.
Mengenai jenis serta mutu ransum bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lele di Indonesia masih butuh ditingkatkan. Para petani di Blitar, misalnya, mempergunakan daging keong racun (bekicot) yng dicacah, dicampur yang dengannya dedak. Akan tetapi perbandingannya tak tertentu. Maka hasil pertumbuhan ikan lelenya tak begitu pesat. Dalam satu tahun kan lele itu baru mencapai berat 100 gram saja.
Berbeda yang dengannya ikan karper yng telah diusahakan secara besar-besaran, di Indonesia tatkala ini pemeliharaan ikan lele masih dalam tahap kecil-kecilan saja. Beberapa faktor penghambatnya adalah penyediaan benih dibatasi serta perkembangan harga yng belum setinggi ikan karper, pertumbuhannya lambat, serta menjadi ikan yng karnivora, memerlukan makanan tambahan yng tidak sedikit memiliki kandungan protein hewani agar bisa bisa berkembang menjadi industri.
Penyakit serta PemberantasannyaSebagaimana halnya ikan-ikan lain, ikan lele pula bisa terserang banyak sekali penyakit. Berbagaijenis penyebab penyakit ikan semisal bakteri, virus, Lernaea, cacing Dactylogyrus,dsin sebagainya sudah tersebar luas serta ada dugaan selalu serta pasti ada di seluruh perairan. Oleh lantaran itu penularan cepat berlangsung. Penyakit ini bisa dihindarkan andaikan kondisi tubuh ikan itu selalu baik, menjadikan daya tahan terhadap penyakit menjadi tinggi.Aneka macam jenis obat pencegah, butuh diberikan pada waktu ikan-ikan diangkat dari kolam, sehabis diangkut dari ataupun ke daerah lain, ataupun sewaktu ikan dipindahkan dari kolam ke kolam lain. Akan tetapi demikian seusai ikan dipindahkan dari kolam ke kolam lain, mungkin bagi atau bisa juga dikatakan untuk di kenai penyakit pula tetap saja ada. Maka tatacara yng bisa dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindarkan penyakit adalah memelihara ikan-ikan sebaik barangkali, menciptakan kesegaran air, serta memberikan makanan yng cukup.
Sejak beberapa tahun yang terakhir ini kerapkali ikan-ikan di negara kita terserang penyakit yng memicu tidak sedikit kerugian. Ikan-ikan yng mati bisa mencapai berton-ton jumlahnya. Dapatkah ikan yng di kenai penyakit itu dimanfaatkan ? Bisa !Di Thailand pernah berlangsung wabah besar yng memicu tidak sedikit kematian ikan lele serta ikan mas yng dibudidayakan secara besar-besaran di sana. Maka bangkai ikan yng baru aja mati (belum busuk) dibuat tepung ikan. Di Thailand pula dibuktikan bahwasanya ikan yng di kenai penyakit bakterial bisa dimakan orang andai tebih dahulu direbus cuma dalam waktu 5 menit saja, tak rawan bagi kita-kita yng memakannya. Lebih-lebih andai digoreng di dalam minyak yng begitu panas, tentu lebih aman lagi. Jadi memakan ikan me mang seharusnya dimasak hingga benar-benar masak, angan cuma masak di luarnya saja!
Adapun jenis-jenis penyakit yng diketahui menyerang ikan lele adalah :
Penyakit bintik putihPenyakit ini penyebabnya yaitu oleh protozoa (binatang bersel satu) Ichthyophthirius multifiliis. Gejala yng timbul berupa bintik-bintik putih pada permukaan kulit serta pula insang ikan. Pada ikan yng kena penyakit cukup parah, kulit ikan serta irisangnya segera rusak serta tak berapa lama akan mati.Penyakit ini tidak sedikit timbul pada kolam yng airnya tak berubah (air tergenang). Pada air yng mengalir, penyakit inijarang berlangsung.
PencegahanUntuk mencegah supaya tak berjangkit penyakit bintik putih, air kolam Perlu Suka diganti ataupun dialir air baru yng segar serta jernihPengobatan Andaikan ikan telah telanjur terserang penyakit ini umumnya susah disembuhkan. Bisnis yng butuh didahulukan adalah bagaimana agar bisa penyakit ini tak semakin meluas serta menyerang ikan-ikan yng lain.Pencegahan ini di lakukan yang dengannya tatacara membuang air kolam. Perlu di awasi supaya air buangan ini tak menularkan kepada ikan di kolam-kolam lain.Lantas kolam dibiarkan kering selama 2 - 3 hari, lantas diadakan pengapuran yang dengannya kapur yng panas (CaCO3). Dosisnya 10 kg per 100 m2. Sesudah dibiarkan 3 hari, kolam bisa dipakai lagi yang dengannya aman.Beberapa obat yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati penyakit bintik putih adalah :Malachyte green. 1 gram (berupa serbuk) bagi atau bisa juga dikatakan untuk air kolam 10 m2, pengobatan diulang setiap 2 hari, dalam 10 hari, ikan akan sembuh. Dalam pengobatan tatacara ini, apalagi yng di lakukan cukup lama, kolam Perlu diaerasi serta ikan diberi makanan yng cukup baik.Formalin. Ikan yng sakit dimandikan sehari-hari yang dengannya tatacara merendam dalam larutan formalin 30 % (dalam dosis 1 : 4000), lamanya perendaman 1 jam.Garam dapur. Larutan garam dapur sebanyk 30 mg per liter yang dengannya waktu perendaman 1 menit serta di lakukan sehari-hari, selama 3 - 5 hari berturut-turut. Tips ini pula bisa menyembuhkan penyakit bintik putih.
8.2 Penyakit bakterialPenyakit yng penyebabnya yaitu oleh bakteri Aeromonas serta Pseudomonas sudah tidak sedikit dijumpai menyerang ikan lele serta memicu kematian massal pada lele di negeri kita. Wabah ini sudah berlangsung di akhir tahun 1981, menyerang ikan lele yng dipelihara di kolam ataupun yng hidup di perairan umum (danau, sungai, waduk).Penyakit ini memicu kerusakan pada organ dalam (hati, limpa), daging, serta memicu gejala bisul-bisul yng memicu borok-borok. Jadi, akibatnya memanglah Amat parah serta sukar diobati.
PencegahanPada biasanya bibit penyakit, apalagi berupa bakteri yng Amat kecil serta telah tersebar di seluruh perairan, sukar sekali diberantas hingga tuntas. Lantaran air adalah media penular yng membawa bibit-bibit penyakit secara luas. Maka tatacara pencegahanlah yng Perlu dipahami benar-benar oleh petani ikan. Perlu dimengerti bahwasanya ikan akan terhindar dari timbulnya wabah penyakit andaikan ikan Selalu dalam kondisi yng baik. Kondisi baik pengertiannya makanan cukup, keadaan ingkungan baik, bersih dari segala jenis pencemaran, supaya ikan-ikan berdaya tahan tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk kekebalan alamiah terhadap banyak sekali penyakit. Tindakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan kekebalan alamiah itu, tercakup di dalam kegiatan pengelolaan perkolaman serta pemeliharaan ikan.
PengobatanUntuk ikan yng telanjur sakit, andaikan belum begitu parah, bisa diobati yang dengannya beberapa obat, antara lain antibiotika.
AntibiotikaObat-obat antibiotika semisal Kemicitin, Tetrasklin, Streptomisin yng berupa serbuk, dicampurkan ke dalam makanan ikan. Dosisnya Perlu diperhitungkan supaya setiap 100 gram berat ikan, bisa .memakan 1 mg antibiotika itu per hari. Lama pemberian obat ini 2 - 3 minggu.Butuh diketahui bahwasanya andaikan piemakaian antibiotika tak sesuai yang dengannya dosis yng sudah ditetapkan, ataupun perhitungannya tidak lebih cermat, maka lama-keamaan bakteri akan kebal terhadap obat itu. Akibatnya, obat yang telah di sebutkan tak mempan lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantas jenis bakteri tertentu.Antibiotika pula bisa diberikan yang dengannya disuntikkan. Dosisnya, larutan chloramphenicol (kemicitin) 1 : 1,5, sebanyk 1 - 2 ml disuntikkan ke dalam rongga perut (intra abdomincal cavity) bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap berat badan ikan 200 gram. Penyuntikan butuh diulang setiap 2 - 3 hari hingga jangka waktu 2 minggu. Kalau tatacara ini sukses, umumnya bisa terlihat gejala penyebuhan dari hari ke hari.
Penyakit oleh jamurAda jamur yng tumbuh di dalam lingkungan air semisal Saprolegnia serta Achlya. Jamur ini tumbuh pada ikan-ikan yng sebelumnya memanglah telah menderita luka-luka, lemah, sakit, ataupun pada ikan yng telah mati. Jamur pula menyerang telur ikan yng gagal menetas, serta lantas menulari telur-telur lain yng sehat.
Jamur terdapat di setiap jenis perairan air tawa lebih-lebih yng memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik. Jamur itu hidup menjadi saprofit pada jaringan tubuh bukan adalah penyakit sejati, lantaran jamur tak bisa menyerang ikan yng betul-betui sehat. Melainkan menyerang ikan yng luka-luka ataupun telah lemah.Jamur, khususnya Saprolegnia, bisa menyerang seluruh jenis ikan di segala jenis lingkungan. Ciri adanya jamur ini terlihat menjadi serabutputih semisal kapas yng tumbuh pada bagian tubuh ikan yng teruka. Ikan yng diperlakukan tidak lebih cermat waktu penangkapan, serta pengangkutan, Suka menderita luka-l uka yng lantas terserang jamur.
PencegahanIkan jangan hingga terluka, yang dengannya tatacara penangan an yng cermat, tak menempatkan ikan dalam tempat yng sempit menjadikan berdesakan.
PengobatanPenyakit ikan yng penyebabnya yaitu oleh jamur dapa diobati yang dengannya tiga tatacara, yakni direndam larutan kalium permanganat, larutan garam dapur, serta larutan malachyte green. Ikan direndam dalam larutan Kalium permanganat 1 gram per 100 liter, selama 60 - 90 menit. Ikan direndam dalam larutan garam dapur (10 gram per liter) selama 1 menit.
Kerap kali para ahli menganjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati penyakit jamur yang dengannya larutan malachyte green. Serbuk malachyte green dilarutkan dalam air menjadi larutan buku (1 mg serbuk dilarutkan dalam 450 ml air). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk merendam ikan, 1 - 2 ml larutan baku itu dilarutkan (diencerkan) dalam 1 liter air, bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai merendam ikan selama 1 jam.
Pada penetasan telur ikan, pula Amat butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibiasakan mengobati yang dengannya tatacara merendam telur ikan di dalam malachyte green. Dosisnya 1 gram per 200 liter air, lamanya perendaman ½ hingga 1 jam.Pencegahan jamur pada telur ikan ini Amat butuh andaikan telur ikan ditetaskan di dalam corong-corong penetas pada pembenihan ikan secara buatan.
Penyakit lainBerbagai jenis penyakit yng menyerang ikan, selalu ada mungkin pula menyerang ikan lele. Akan tetapi hingga tatkala ini belum ada data yng pasti mengenai jenis-jenis penyakit lain-lainnya. Penyakit Lernaea pernah dijumpai menginfeksi ikan lele namun tampaknya tak mematikan. Memanglah jenis-jenis ikan memiliki kekebalan yng berbeda terhadap banyak sekali penyakit. Sesuatu parasit bisa menghinggapi seekor ikan, tetap ikannya tak menjadi sakit, melainkan menjadi penyebar ataupun penular bagi ikan-ikan jenis lain yng peka.
Hama Ikan LeleYang dimaksud yang dengannya hama adalah binatang-binatang yng memicu matinya ataupun hilangnya ikan lantaran dimakan ataupun dirusak tubuhnya. Hama ikan yng dimaksud merupakan binatang-binatang yng agak besar ukurannya, jadi lain yang dengannya parasit yng memicu suatu gejala penyakit. Hama dibedakan dari parasit ataupun penyakit lantaran hama tak memicu imunitas pada ikan, sedangkan penyakit serta parasit memicu daya tahan yang telah di sebutkan.
Hama ikan itu antara lain : serangga yng menusuk serta mengisap ikan hingga mati. Misalnya, bebeyasan (bahasa Sunda), insekta genus Notonecta. Serangga ini datang menyerbu kolam pemeliharaan ikan dalam jumlah besar. Andaikan kolam dipupuk yang dengannya bahan organik umumnya dia datang berbondong-bondong. Lebih-lebih ikan-ikan kecil mati ditusuk serta diisap cairan tubuhnya oleh serangga ini. Serangga Notonecta ini kira-kira ebesar butiran beras, lantaran itu oleh orang Sunda disebut bebeyasan (beyas = beras). la bisa terbang beralih dari satu kolam ke kolam lain. Korban benih ikan yng penyebabnya yaitu oleh hama ini bisa cukup besar. Tips pemberantasannya pun susah lantaran serangga ini segera terbang mengabaikan atau meninggalkan kolam andaikan kolam diberi obat yng bisa mematikannya.
Petani mencari akal yang dengannya menuangkan minyak tanah serta sedapat barangkali meratakan minyak itu di permukaan kolam, supaya serangga yng muncul ke permukaan air, akan mengisap minyak tanah, lantas mati. Tentu saja minyak tanah tak boleh terlalu tidak sedikit di tuangkan ke dalam kolam pemeliharaan ikan, lantaran akan meracuni ikan. Maka itu tak dianjurkan.
Pemakaian pestisida pula belum bisa dianjurkan, lantaran belum diteliti serta belum didapati jenis insektisida yng efektif terhadap pemberantasan serangga Notonecta ini. Meskipun demikian bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lele bahaya serangga ini tak begitu besar, lantaran ikan lele yng masih kecil umumnya dipelihara di dalam kolam kecil yng gampang diawasi. Petani yng rajin, andai melihat di kolam ada Notonecta, akan segera membersihkan kolamnya yang dengannya sebuah waring bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyerok serangga itu, lantas mematikannya. Jadi, secara mekanis saja. Untunglah bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan yng telah agak besar, Notonecta tak begitu membahayakan.Serangga lain yng Suka menyerang ikan yang dengannya menusuk serta mengigitnya hingga mati ialahjentik-jentik dari capung. Untunglah jentik capung ini tak begitu tidak sedikit jumlahnya serta tak pernah ada data penyerangan hebat dari capung ini.
Hama lain yng Perlu diperhatikan adalah binatan mamalia (binatang menyusui) semisal linsang, kucing liar, musang air ataupun berang-berang. Binatang jenis ini secara periodik bisa menyerbu suatu kolam ataupun sawah di mana ikan dipelihara. Bisa datang sendiri-sendiri namun kadang datang berbondong-bondong. Binatang ini terjun ke air, mengejar serta menangkap ikan, serta memakannya hingga kenyang. Lantaran itu bisa menghabiskan seisi kolam dalam waktu 1 - 2 malam berturut-turut. Berang-berang itu pada siang hari berdiam di sarang- sarangnya di rimbunan tumbuhan di daratan di sekeliling perkampungan ataupun tepi hutan. Pemberantasannya yang dengannya menangkap habis (membasmi) binatang ini. Jadi semisal tikus hama padi, daya upaya orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantasnya yang dengannya banyak sekali akal serta tatacara. Kalau butuh ada pula dipergunakan racun. Kepekaan berang-berang terhadap racun pula semisal halnya tikus.Membersihkan semak-semak di sekeliling perkampungan adalah bisnis supaya berang-berang tak mendapatkan lingkungan hidup yng baik.Ada orang yng berupaya menangkap berang-berang yang dengannya memasang perangkap. Akan tetapi hasil nya tentu tak bisa memberantasnya secara tuntas.Aneka macam jenis binatang pemakan ikan adalah hama yng cukup serius serta Perlu diperhatikan. Pada kolam pemeliharaan yng letaknya di pekarangan, burung gampang dihalau, menjadikan tak memicu tidak sedikit kerugian. Akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan di sawah, burung ini cukup merisaukan. Tips pemberantasan pula susah; percis halnya yang dengannya masalah burung pemakan padi.Binatang lain, semisal ular, ikan-ikan buas semisal ikar. gabus, belut serta malah katak, pula adalah hama bagi ikan yng dipelihara salah satunya ikan lele. Tips pemberantasan yng efektif serta tuntas pula belum di peroleh. Bisnis sedapat barangkali iyalkah yakni menangkap sewaktu terlihat didalam ataupun doi sekitar kolam.Yang terakhir yng bisa pula di sebut musuh peternak ikan iyalahpencuru (bukan hama) pencurian merupakan pemhambat bagi setiap bisnis.
Modernisasi budidaya ikan leleUsaha budidaya ikan lele belum di selenggarakan oleh secara moderent serta intensif tatacara pemijahan serta serta pembesaran masih secara kecil-kecillan serta hasil nya belum memuasakan.Hal–hal yang telah di sebutkan di bawah ini butuh terus menurus di tingkatkan yakni :
Pertumbuhan ikan lele yng dipelihara oleh petani kita, hingga saat ini hasil nya masih belum memuaskan. Dalam waktu 1 tahun ikan lele yng dipelihara baru mencapai 100 - 150 gram. Menjadi bandingan, di Thailand ikan lelejenis yng percis yang dengannya yng kita pelihara, yaitu Clarias batrachus, bisa mencapai berat badan rata-rata 200 gram dalam waktu 4 bulan.Faktor penting dalam percepatan pertumbuhan ikan adalah mutu serta banyaknya makanan yng diberikan Perlu baik. Ini Perlu bisa diusahakan oleh para petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaikinya. Dapatlah dimaklumi bahwasanya setiap modernisasi hanyalah bisa di lakukan secara bertahap.Mulai saat ini, berhubung meningkatnya permintaan akan ikan lele bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi kota (restoran), dibarengi yang dengannya harganya yng meningkat, adalah dorongan bagi para petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengadakan modernisasi dalam teknik budidaya ikan lele.
sumber : http://penyuluhp.blogspot.com/
Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2013/11/teknik-pembesaran-ikan-lele.html.
TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE
Ukuran ikan lele yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikonsumsi biasanya 200 - 300 gram. Ukuran itu bisa dicapai dalam waktu 4 - 6 bulan andaikan persyaratan hidup dipenuhi, yakni makanan bermutu baik serta cukup jumlahnya, kondisi air jernih serta tak ada gangguan hama serta penyakit.Di Indonesia, pemeliharaan pembesaran ikan lele umumnya di lakukan menjadi bisnis/kegiatan sambilan. Tempat pemeliharaan pendapat dari adanya air, misalnya kolam-kolam comberan yng sempit. Dalam kondisi yng demikian, ikan Lele memanglah bisa hidup, namun pertumbuhannya tidak lebih baik. Makanan yng diberikan umumnya seadanya. Lantaran itu data perihal pertumbuhan ikan lele yng dipelihara oleh petani di Kabupaten Blitar misalnya, dalam 1 tahun ikan lele baru mencapai ukuran 100-150 gram. Lantaran itu seyogyanyalah teknik pembesaran ikan lele diperbaiki, supaya produksi bisa meningkat.Pembesaran Lele di KolamKolam bagi atau bisa juga dikatakan untuk membesarkan ikan lele hendaknya tak gampang mengalami kebocoran, lantaran lele gampang meloloskan diri dari lubang-lubang yng barangkali ada.Kedalaman air seyogyanya antara 0,5 meter hingga 1 meter. Permukaan air 25 cm dari bibir kolam, agar bisa lele tak gampang meloncat keluar. Tanggul Perlu tegak lurus. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengamanan, disarankan pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasang pagar dari bahan yng licin, semisal plastik gelombang, yng dipasang tegak di tepian kolam. Kolam pembesaran lele bisa berupa kolam tanah maupun kolam dari beton/semens Ukuran kolam tak tertentu. Akan tetapi butuh dikemukakan bahwasanya kolam yng sempit lebih gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawasinya daripada kolam yng besarkan lele bisa dipehhara dalam kepadatan tinggi lantaran oksigen mampu diambilnya serta udara.Pendapat dari data yng dikemukakan oleh Huet (1975) pw duksi pembesaran ikan lele di Thailand/lapat mencapal 1000 kg (1 ton) per are (1 are = 100 m2) makanan yng di berikan berkadar protein 25 % serta faktor konversinya 6. Hal ini bisa tercapai lantaran kolam yng terkontrol terhadap hama serta penyakit. Kolam dibuat serta beton. Airnya bersih, bebas dari pencemaran, sering-sering air bisa berubah meskipun tak terlalu deras.Di Indonesia, kolam bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembesaran lele, andaikan dipakai kolam yng dasarnya tanah, memungkinkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipupuk agar bisa makanan alami di dalam kolam menjadi tidak sedikit.
Adapun persyaratan kolam serta airnya bisa dirinci menjadi berikut :
- Air tergenang ataupun 1/2 tergenang yang dengannya kecepatan peredaran hingga 10 liter per menit Andaikan air terlalu aLs barangkali tidak lebih cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk lele, lantaran ikan lele memanglah sifatnya tak cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk hidup di air deras. , .
- Kolam bisa dari tanah ataupun serta semen.
- Air selalu diganti, meskipun tak butuh terlalu Suka Maksudnya supaya kotoran-kotoran yng terkumpul , baik dari ikan itu sendiri ataupun hasil pembusukan sisa-sisa makanan tak tertumpuk. Air yng memiliki kandungan bahan-bahan pengotor, baik yng terlarut ataupun yng mengendap, semisal amonia, misalnya, memiliki sifat menghambat pertumbuhan ikan (growth inhabiting actor). Jadi air Perlu segar serta bersih supaya pertumbuhan ikan lebih cepat.
- Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi masuknya hama serta penyakit ikan, butuh dipasang saringan.
Pemeliharaan Ikan Lele di SawahSawah adalah tempat yng baik serta potensial bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan ikan. Akan tetapi berhubung obat-obatan pemberantas hama padi (pestisida) tidak sedikit dipergunakan di sawah, maka pemeliharaan ikan menjadi terhambat pengembanganya. Pemeliharaan ikan hingga tatkala ini masih bisa di lakukan andaikan periode penyemprotan diatur. Misalnya yang dengannya mengalihkan ikan pada tempat tertentu selama satu minggu seusai penyemprotan.
Adapun pengamanan itu, adalah :
- Andai padi akan disemprot, ikan yng ada di petakan sawah digiring ke dalam "kolam kantong" yng telah disiapkan. Serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk sementara di awasi supaya air irigasi yng kena obat itu tak masuk ke dalam kolam.
- Sebaiknya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantas hama padi dipakai obat- obatan yng sekecil barangkali bahayanya bagi ikan ataupun organisme-organisme air lain-lainnya. Jenis obat-obatan yng tak rawan itu, telah ditentukan oleh Pemerintah (D'epartemen Pertanian). Pemakaian obat-obatan hendaknya di lakukan seperlunya saja.
- Sebaiknya dipilih bibit yng cukup diberikan 1 kali saja dalam suatu masa tanam. Supaya pemeliharaan ikan tak terlalu terganggu.
Sekeliling pematang Perlu dipasang pagar tegak serta waring (jaring kuralon) supaya ikan lele tak gampang lolos, memanjat pematang. Saluran pemasukan serta pengeuaran air mga Perlu diberi saringan penutup bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperhalang ikan lele keluar dari situ. Pendeknya Perlu diadakan bisnis pengamanan yng lebih ketat dari pada akan memelihara ikan jenis lain.
Caren-caren yng dalam butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat berlindungnya ikan lele, supaya aman serta tenang, menjadikan diharapkan lele tak ingin beralih ke tempat lain. Segi positif yng bisa dikemukakan andaikan ikan lele dipelihara di sawah adalah bahwasanya lele suka sekali memakan serangga-serangga di antara rumpun padi, menjadikan padipun lebih terpelihara.
Meskipun besar resikonya, akan tetapi fakta menunjukan bahwasanya ada petani sukses dalam pemeliharaan lele di sawah.
Pemeliharaan Lele dalam ComberanComberan adalah air kotoran ataupun limbah, khususnya limbah keluarga, yng tak tersalur yang dengannya baik menjadikan akan memicu masalah pengotoran yng bisa menjadi sumber penyakit lantaran lingkungan meniadi lembap malah becek. Andai air comberan ditampung di dalam kolam ataupun bak khusus, maka bisa pula dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele Akan tetapi yang dengannya syarat kolam comberan itu tak memiliki kandungan larutan air sabun maupun deterjen.
Di kampung-kampung yng jauh dari kota, agaknya orang tak terlalu tidak sedikit mempergunakan sabun serta deterjen kesehariannya. Maka kolam comberan yng dibuat di belakang ataupun samping rumah bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara banyak sekali jenis ikan. Ikan yng dipelihara di pecomberan gemuk-gemuk lantaran limbah yng ditampung jus memiliki kandungan sisa-sisa nasi, lauk-pauk yng tak terpengaruhi. Malah kotoran kita-kita (tinja) pula terbuang ke dalam kolam yang telah di sebutkan menjadikan pula dimakan oleh ikan yng dipelihara.Ikan lele bahkan lebih cocok dipelihara di dalam pecomberan yng kotor namun tak memiliki kandungan sabun, dibanding yang dengannya jenis ikan lain. Lantaran ikan lele tahan hidup dalam keadaan air tergenang. Ikan lele bisa menyembul ke permukaan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil napas dari udara. Lagipula ikan lele tahan terhadap keadaan air yng agak busuk sekali pun.
Sejak dahulu, penduduk di perkampungan sekitar kota Jakarta, tidak sedikit yng memelihara lele di pecomberan. Akan tetapi dewasa ini telah tidak banyak kita temukan orang mempergunakan serta memanfaatkan pecomberan lantaran saat ini tidak sedikit dipakal deterjen ataupun sabun colek yng Amat keras menjadikan lele tak barangkali hidup di tempat pecomberan yng menampung limbahnya.
Beberapa tahun yang terakhir ini, seorang penduduk di desa Siwarak, Ungaran-Jawa Sedang, Bapak Mulyono Blanten, sudah membuat kolam comberan khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele di pekarangan rumahnya. Bisnis itu sudah berlanjut menjadi bisnis keluarga yng cukup lumayan hasil nya.
Konstruksi kolam/bakUntuk menampung air limbah keluarga, dibuat kolam yang dengannya menggali tanah sedalam 75 cm - 80 cm, lebar 2 m, panjang 4 m. Bisa pula ukurannya diperkecil menjadi panjang 1,5 m, lebar 1 m, serta dalam 75 cm. Kolam itu dasar serta dindingnya disemen (ditembok) agar bisa tak bocor. Tinggi tembokan dindmg tegaknya dilebihi hingga 25 cm di atas permukaan tanah. Bibir tembokan itu dibuat tidak banyak menjorok ke dalam agar bisa lele sukar melompatinya. Pada satu dari sekian banyaknya dinding sisi dipasang pipa menjadi lubang pelimpasan air, andai berlangsung hujan lebat, supaya bak tak terlalu penuh serta luber (Gambar 13).
Lele suka bersembunyi di tempat gelap serta teduh maka di dasar bak dipasang batu-batu ataupun genting tersusun sedemikian rupa menjadikan lele bisa bersembunyi di bawah/di sela-selanya.Di sekeliling kolam ditanami tanaman menjadi peneduh, misalnya keladi serta singkong yng daun serta umbinya memberikan manfaat. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk sementara bisa pula sebagian bak ditutup yang dengannya meletakkan anyaman bambu di atasnya Agar bisa air tak gampang limpas, maka pengisian bak sebaiknya cuma sedalam 50 cm saja, lagipula agar bisa Lele tak gampang melompat keluar. Bak/kolam semen yng baru saja dibuat dinetralkan dulu yang dengannya merendam sabut kelapa secukupnya selama 2 - 3 hari, semisal sudah diuraikan pada bab di muka.
Penebaran benih LeleBenih lele yng mulai dipelihara sebaiknya berukuran 3 - 5 cm. Kepadatannya 400 ekor pada kolam 8 m2 (50 ekor/m2).
PengelolaanMasa pemeliharaan di kolam comberan merupakan 6 bulan. Ke dalam kolam yang telah di sebutkan dimasukkan air limbah serta dapur berikut sisa-sisa makanan. Kolam comberan Pak Mulyono di Ungaran ini pula diisi yang dengannya kotoran kita-kita yng pula akan dimakan oleh lele. Bisa pula diben pakan berupa daging bekicot yng di cacah, bungkil kelapa, bungkil kacang, ampas tahu, serta sebagainya yng sekiranya gampang didapat serta harganya tak tidak murah.Sesudah dipelihara selama 2 bulan, benih lele akan menjadi 10 cm panjangnya, diadakan penjarangan. Diambil 60 % dari jumlah lele yng ada di situ, serta lele itu bisa dikonsumsi sendiri menjadi panen yng pertama.Dua bulan lantas, jadi telah 4 bulan pemeliharaan, lele tumbuh menjadi 15 cm panjangnya. Pada tatkala diadakan penjarangan lagi, yang dengannya mengambil 60 % lagi dari yng ada, kira-kira sejumlah 90 ekor yng bisa dikonsumsi menjadi lauk yng adalah panen kedua.Sisanya masih ada 70 ekor, dipelihara lebih lanjut selama 2 bulan lagi. Disaat dipanen yng yang terakhir itu besarnya mencapai ukuran 4 - 5 ekor/kg. Maka panen akhir itu bisa diperoleh ikan lele sebanyk 15 kg yang dengannya ukuran yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi di restoran. Menjadikan panen akhir itu pun bisa dijual ke restoran yang dengannya harga yng amat baik.
Ada segi yng butuh mendapatkan perhatian bagi penyelenggara pembesaran di pecomberan. Mengingat kotornya air, apalagi andai diberi makan tinja, ada kekhawatiran lele itu dikotori oleh bakteri yng barangkali pathogen bagi kita-kita! Berhubung yang dengannya itu, sebelum lele dimasak, Perlu diberok selama 2 - 3 hari. Tips memberok adalah ditaruh di dalam keranjang, lantas direndam di dalam air yng mengalir, supaya kotoran-kotoran serta bakteri-bakteri tercuci dari badan lele.
PemupukanApabila pemeliharaan ikan lele di sawah ataupun kolam yng dasarnya tanah, maka pemupukan khusus ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbanyak jenis makanan alami yng disukai oleh ikan lele itu. Sudah dikemukakan dalam bab terdahulu bahwasanya makanan alami ikan lele merupakan orga- nisme hewani, baik yng hidup di dasar perairan ataupun yng melayang-layang di air. Pupuk yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbanyak organisme hewani itu adalah pupuk organik.
Jenis-jenis pupuk organik itu adalah :
- Aneka macam jenis daun-daunan (pupuk hijau). Daun-daun tumbuhan yng tak terpakai, semisal tanam- tanaman pagar, misalnya daun kipait, daun kembang sepatu, daun keji beling, serta sebagainya, malah rumput-rumputan serta jerami bisa dijadikan pupuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam lele.
- Sampah dapur serta sampah pasar yng berupa bahan-bahan yng gampang busuk bisa dipakai menjadi pupuk, namun Perlu dijauhkan dari bahan yng tak bisa membusuk semisal plastik serta bahan-bahan kaleng serta kaca/gelas.
- Pupuk sangkar yng terdiri atas kotoran banyak sekali jenis hewan, baik sekali bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk kolam.
- Kompos, hasil pembusukan serta fermentasi bahan- bahan organik ini terkenal tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk yng bisa memperbanyak organisme hewani di kolam.
Unsur hara ini lebih-lebih akan menyuburkan pertumbuhan plankton nabati. Plankton nabati merupakan makanan dari zooplankton (jasad renik hewani) serta larva serangga dan cacing-cacing. Zooplankton serta cacing-cacing merupakan makanan ikan lele.
Zooplankton serta larva serangga dan cacing-cacing bisa pula secara langsung memakan bahan organik yng membusuk. Bau pupuk yng membusuk di dalam kolam bisa menarik serangga-serangga bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertelur.
Pupuk organik bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam ikan lele bisa dipakai dalam dosis tinggi, yakni 10 ton per ha per tahun Pemupukan bisa di lakukan 2 x per tahun, masing- masing sebanyk 5 ton per ha.Pemupukan sebaiknya diatur bertahap. Pemupukan pertama adalah pada waktu persiapan kolam ataupun sebelum ikan ditebarkan. Dosis pemupukan pertama 3 ton per ha, ataupun 30 kg per are (1 are = 100 m2). Sisanya, sebanyk 2 ton dipakai menjadi pupuk susulan; ataupun sebulan sekali kolam diberi pupuk lagi menjadi tambahan, masing-masing 10 % dari dosis, yaitu 0,5 ton per ha ataupun 50 kg per are. Dalam jangka waktu pemeliharaan 5 bulan di lakukan 4 kali pemupukan susulan masing-masing berselang 1 bulan.Pengaturan pemberian pupuk demikian itu didasarkan atas perhitungan bahwasanya pupuk sangkar akan membusuk perlahan-lahan, serta dalam 1 bulan telah mulai habis. Akan tetapi andai ditambah yang dengannya pemupukan susulan kesuburan kolam akan tetap bisa dipertahankan.
Mengenai pupuk buatan semisal UREA, TSP, DS, tak dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam ikan lele lantaran pupuk buatan itu tak secara langsung menumbuhkan organisma pakan lele melainkan memperbanyak fitoplankton saja. Pada biasanya pupuk kalsium ataupun kapur kerapkali dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam ikan. Yang dengannya pengapuran, kolam bisa dipertahankan agar bisa keadaan pH stabil. Penggunaan kapur bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam lele lebih-lebih ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemberantasan penyakit, lantaran kapur cuma bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki asimilasi fosfat serta nitrat (unsur-unsur hara yng penting dalam pertumbuhan fitoplankton). Sedangkan fitoplankton tidak lebih diharapkan pada pemeliharaan ikan lele. Malah Perlu diketahui bahwasanya penggunaan kapur bisa membunuh organisme hewani semisal cacing-cacing serta larva insekta. Penggunaan kapur pada kolam ikan lele Perlu di lakukan agak lama sebelum kolam dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan lele. Sesudah penebaran kapur berlangsung semmggu, hama/penyakit telah terbasmi, barulah kolam dusi air m bagi atau bisa juga dikatakan untuk menumbuhkan jasad renik, lantas menyusul penebaran benih lele.
MortalitasApabila kondisi air serta makanan yng diberikan serba cukup, kematian (mortalitas) ikan lele Amat kecil. Dalam bisnis pembesaran, yng lamanya 6 bulan malah ada yng hingga 1 tahun, tak jarang 90 % ikan lele yng dipelihara bisa dipanen kembali. Secara alamiah daya tahan ikan lele terhadap kondisi lingkungan yng tidak baik relatif tinggi.
Andaikan dikelola yang dengannya baik ikan lele relatif tahan terhadap penyakit. Dapatlah dikatakan bahwasanya andaikan rangkaian kegiatan pengelolaan kolam, yakm pergantian air seminggu sekali, makanan tambahan per hari 3 – 5 % dari berat badan, mutu makanan tambahan balk (20 – 25 % protein), pengontrolan terhadap hama serta penyakit secara preventif, semuanya dijalankan yang dengannya tekun, maka mortalitas pada ikan lele tak butuh dikhawatirkan. Hal ini sebenarnya pula berlaku pada pemeliharaan seluruh jenis ikan.
KepadatanDalam bisnis budidaya ikan lele yng intensif, dalam suatu unit areal kolam diusahakan supaya bisa dipelmara ikan sebanyk barangkali. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lele, kepadatan penebaran bisa lebih tinggi daripada bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lam dalam kondisi air yng percis. Maksudnya, suatu kolam di mana keadaan air tergenang ataupun tidak banyak peredaran air (stagnant serta/ataupun semistagnant). Andai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan tawes ataupun karper, cuma bisa atau mampu mencapai kepadatan 3 ekor/m2 Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele bisa mencapai kepadatan 5 hingga 50 ekor per m pendapat dari besarnya lele yng dipelihara.
Produksi kolam pembesaran lele Dari 100 m2 kolam yng ditebari ikan lele sebanyk 1000 ekor, lama pemeliharaan setahun diperoleh 80 % x 1000 = 800 ekor yng bobotnya 150 gram/ekor. Sehmgga hasil nya : 120 kg/100 m2 (are) Produksi persatuan areal itu cukup luas, menjadikan susah ataupun tak cocok andai diperhitungkan dalam areal hektaran.Di Thailand, di sekeliling kota Bangkok, terdapat cukup tidak sedikit perkolaman pemeliharaan ikan lele. Jemsnya percis semisal yng dipelihara di Indonesia, yakin Glorias batrachus. Jadi bukan lele bangkok yng nama ilmiahnya Pangasius sutchif Suatu kolam yng luasnya 20 x 20 m2 serta kedalamannya 2,5 m di Bangkok itu dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara ikan lele yang dengannya kepadatan 40 - 50 ekor/m2. Benih ikan yng ditebarkan mula-mula sebanyk 48.000 ekor benih gelondongan ukuran 6 cm (80 ekor/kg). Jadi pada kolam 400 m2 yang telah di sebutkan ditebari benih sebanyk 600 kg. Sesudah masa pemeliharaan 5 bulan, bisa dipanen berupa ikan konsumsi yng besarnya 200 gram per ekor, panjangnya 25 cm. Hasil yng diperoleh sebanyk 4.300 kg. Yang dengannya demikian ada satu mungkin bahwasanya ikan lele bisa mencapai produksi 107.500 kg/ha/musim (5 bulan). Andai bisa memelihara 2 x masa tanam per tahun, maka bisa diperhitungkan jumlah produksi 215.000 kg/ha/tahun.
Penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk diketahui bahwasanya di Bangkok itu ransum yng diberikan kepada ikan lele terdiri atas 90 % daging ikan sisa-sisa (trash fish) yng dicacah serta 10 % beras pecah. Ransum itu diberikan kepada ikan lele sebanyk 5 % berat badan ikan per hari. Konversi makanan ersebut 6 : 1, berguna 6 kg makanan menjadi 1 kg dagingkan.
Mengenai jenis serta mutu ransum bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lele di Indonesia masih butuh ditingkatkan. Para petani di Blitar, misalnya, mempergunakan daging keong racun (bekicot) yng dicacah, dicampur yang dengannya dedak. Akan tetapi perbandingannya tak tertentu. Maka hasil pertumbuhan ikan lelenya tak begitu pesat. Dalam satu tahun kan lele itu baru mencapai berat 100 gram saja.
Berbeda yang dengannya ikan karper yng telah diusahakan secara besar-besaran, di Indonesia tatkala ini pemeliharaan ikan lele masih dalam tahap kecil-kecilan saja. Beberapa faktor penghambatnya adalah penyediaan benih dibatasi serta perkembangan harga yng belum setinggi ikan karper, pertumbuhannya lambat, serta menjadi ikan yng karnivora, memerlukan makanan tambahan yng tidak sedikit memiliki kandungan protein hewani agar bisa bisa berkembang menjadi industri.
Penyakit serta PemberantasannyaSebagaimana halnya ikan-ikan lain, ikan lele pula bisa terserang banyak sekali penyakit. Berbagaijenis penyebab penyakit ikan semisal bakteri, virus, Lernaea, cacing Dactylogyrus,dsin sebagainya sudah tersebar luas serta ada dugaan selalu serta pasti ada di seluruh perairan. Oleh lantaran itu penularan cepat berlangsung. Penyakit ini bisa dihindarkan andaikan kondisi tubuh ikan itu selalu baik, menjadikan daya tahan terhadap penyakit menjadi tinggi.Aneka macam jenis obat pencegah, butuh diberikan pada waktu ikan-ikan diangkat dari kolam, sehabis diangkut dari ataupun ke daerah lain, ataupun sewaktu ikan dipindahkan dari kolam ke kolam lain. Akan tetapi demikian seusai ikan dipindahkan dari kolam ke kolam lain, mungkin bagi atau bisa juga dikatakan untuk di kenai penyakit pula tetap saja ada. Maka tatacara yng bisa dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindarkan penyakit adalah memelihara ikan-ikan sebaik barangkali, menciptakan kesegaran air, serta memberikan makanan yng cukup.
Sejak beberapa tahun yang terakhir ini kerapkali ikan-ikan di negara kita terserang penyakit yng memicu tidak sedikit kerugian. Ikan-ikan yng mati bisa mencapai berton-ton jumlahnya. Dapatkah ikan yng di kenai penyakit itu dimanfaatkan ? Bisa !Di Thailand pernah berlangsung wabah besar yng memicu tidak sedikit kematian ikan lele serta ikan mas yng dibudidayakan secara besar-besaran di sana. Maka bangkai ikan yng baru aja mati (belum busuk) dibuat tepung ikan. Di Thailand pula dibuktikan bahwasanya ikan yng di kenai penyakit bakterial bisa dimakan orang andai tebih dahulu direbus cuma dalam waktu 5 menit saja, tak rawan bagi kita-kita yng memakannya. Lebih-lebih andai digoreng di dalam minyak yng begitu panas, tentu lebih aman lagi. Jadi memakan ikan me mang seharusnya dimasak hingga benar-benar masak, angan cuma masak di luarnya saja!
Adapun jenis-jenis penyakit yng diketahui menyerang ikan lele adalah :
Penyakit bintik putihPenyakit ini penyebabnya yaitu oleh protozoa (binatang bersel satu) Ichthyophthirius multifiliis. Gejala yng timbul berupa bintik-bintik putih pada permukaan kulit serta pula insang ikan. Pada ikan yng kena penyakit cukup parah, kulit ikan serta irisangnya segera rusak serta tak berapa lama akan mati.Penyakit ini tidak sedikit timbul pada kolam yng airnya tak berubah (air tergenang). Pada air yng mengalir, penyakit inijarang berlangsung.
PencegahanUntuk mencegah supaya tak berjangkit penyakit bintik putih, air kolam Perlu Suka diganti ataupun dialir air baru yng segar serta jernihPengobatan Andaikan ikan telah telanjur terserang penyakit ini umumnya susah disembuhkan. Bisnis yng butuh didahulukan adalah bagaimana agar bisa penyakit ini tak semakin meluas serta menyerang ikan-ikan yng lain.Pencegahan ini di lakukan yang dengannya tatacara membuang air kolam. Perlu di awasi supaya air buangan ini tak menularkan kepada ikan di kolam-kolam lain.Lantas kolam dibiarkan kering selama 2 - 3 hari, lantas diadakan pengapuran yang dengannya kapur yng panas (CaCO3). Dosisnya 10 kg per 100 m2. Sesudah dibiarkan 3 hari, kolam bisa dipakai lagi yang dengannya aman.Beberapa obat yng bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati penyakit bintik putih adalah :Malachyte green. 1 gram (berupa serbuk) bagi atau bisa juga dikatakan untuk air kolam 10 m2, pengobatan diulang setiap 2 hari, dalam 10 hari, ikan akan sembuh. Dalam pengobatan tatacara ini, apalagi yng di lakukan cukup lama, kolam Perlu diaerasi serta ikan diberi makanan yng cukup baik.Formalin. Ikan yng sakit dimandikan sehari-hari yang dengannya tatacara merendam dalam larutan formalin 30 % (dalam dosis 1 : 4000), lamanya perendaman 1 jam.Garam dapur. Larutan garam dapur sebanyk 30 mg per liter yang dengannya waktu perendaman 1 menit serta di lakukan sehari-hari, selama 3 - 5 hari berturut-turut. Tips ini pula bisa menyembuhkan penyakit bintik putih.
8.2 Penyakit bakterialPenyakit yng penyebabnya yaitu oleh bakteri Aeromonas serta Pseudomonas sudah tidak sedikit dijumpai menyerang ikan lele serta memicu kematian massal pada lele di negeri kita. Wabah ini sudah berlangsung di akhir tahun 1981, menyerang ikan lele yng dipelihara di kolam ataupun yng hidup di perairan umum (danau, sungai, waduk).Penyakit ini memicu kerusakan pada organ dalam (hati, limpa), daging, serta memicu gejala bisul-bisul yng memicu borok-borok. Jadi, akibatnya memanglah Amat parah serta sukar diobati.
PencegahanPada biasanya bibit penyakit, apalagi berupa bakteri yng Amat kecil serta telah tersebar di seluruh perairan, sukar sekali diberantas hingga tuntas. Lantaran air adalah media penular yng membawa bibit-bibit penyakit secara luas. Maka tatacara pencegahanlah yng Perlu dipahami benar-benar oleh petani ikan. Perlu dimengerti bahwasanya ikan akan terhindar dari timbulnya wabah penyakit andaikan ikan Selalu dalam kondisi yng baik. Kondisi baik pengertiannya makanan cukup, keadaan ingkungan baik, bersih dari segala jenis pencemaran, supaya ikan-ikan berdaya tahan tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk membentuk kekebalan alamiah terhadap banyak sekali penyakit. Tindakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan kekebalan alamiah itu, tercakup di dalam kegiatan pengelolaan perkolaman serta pemeliharaan ikan.
PengobatanUntuk ikan yng telanjur sakit, andaikan belum begitu parah, bisa diobati yang dengannya beberapa obat, antara lain antibiotika.
AntibiotikaObat-obat antibiotika semisal Kemicitin, Tetrasklin, Streptomisin yng berupa serbuk, dicampurkan ke dalam makanan ikan. Dosisnya Perlu diperhitungkan supaya setiap 100 gram berat ikan, bisa .memakan 1 mg antibiotika itu per hari. Lama pemberian obat ini 2 - 3 minggu.Butuh diketahui bahwasanya andaikan piemakaian antibiotika tak sesuai yang dengannya dosis yng sudah ditetapkan, ataupun perhitungannya tidak lebih cermat, maka lama-keamaan bakteri akan kebal terhadap obat itu. Akibatnya, obat yang telah di sebutkan tak mempan lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantas jenis bakteri tertentu.Antibiotika pula bisa diberikan yang dengannya disuntikkan. Dosisnya, larutan chloramphenicol (kemicitin) 1 : 1,5, sebanyk 1 - 2 ml disuntikkan ke dalam rongga perut (intra abdomincal cavity) bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap berat badan ikan 200 gram. Penyuntikan butuh diulang setiap 2 - 3 hari hingga jangka waktu 2 minggu. Kalau tatacara ini sukses, umumnya bisa terlihat gejala penyebuhan dari hari ke hari.
Penyakit oleh jamurAda jamur yng tumbuh di dalam lingkungan air semisal Saprolegnia serta Achlya. Jamur ini tumbuh pada ikan-ikan yng sebelumnya memanglah telah menderita luka-luka, lemah, sakit, ataupun pada ikan yng telah mati. Jamur pula menyerang telur ikan yng gagal menetas, serta lantas menulari telur-telur lain yng sehat.
Jamur terdapat di setiap jenis perairan air tawa lebih-lebih yng memiliki kandungan tidak sedikit bahan organik. Jamur itu hidup menjadi saprofit pada jaringan tubuh bukan adalah penyakit sejati, lantaran jamur tak bisa menyerang ikan yng betul-betui sehat. Melainkan menyerang ikan yng luka-luka ataupun telah lemah.Jamur, khususnya Saprolegnia, bisa menyerang seluruh jenis ikan di segala jenis lingkungan. Ciri adanya jamur ini terlihat menjadi serabutputih semisal kapas yng tumbuh pada bagian tubuh ikan yng teruka. Ikan yng diperlakukan tidak lebih cermat waktu penangkapan, serta pengangkutan, Suka menderita luka-l uka yng lantas terserang jamur.
PencegahanIkan jangan hingga terluka, yang dengannya tatacara penangan an yng cermat, tak menempatkan ikan dalam tempat yng sempit menjadikan berdesakan.
PengobatanPenyakit ikan yng penyebabnya yaitu oleh jamur dapa diobati yang dengannya tiga tatacara, yakni direndam larutan kalium permanganat, larutan garam dapur, serta larutan malachyte green. Ikan direndam dalam larutan Kalium permanganat 1 gram per 100 liter, selama 60 - 90 menit. Ikan direndam dalam larutan garam dapur (10 gram per liter) selama 1 menit.
Kerap kali para ahli menganjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati penyakit jamur yang dengannya larutan malachyte green. Serbuk malachyte green dilarutkan dalam air menjadi larutan buku (1 mg serbuk dilarutkan dalam 450 ml air). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk merendam ikan, 1 - 2 ml larutan baku itu dilarutkan (diencerkan) dalam 1 liter air, bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai merendam ikan selama 1 jam.
Pada penetasan telur ikan, pula Amat butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibiasakan mengobati yang dengannya tatacara merendam telur ikan di dalam malachyte green. Dosisnya 1 gram per 200 liter air, lamanya perendaman ½ hingga 1 jam.Pencegahan jamur pada telur ikan ini Amat butuh andaikan telur ikan ditetaskan di dalam corong-corong penetas pada pembenihan ikan secara buatan.
Penyakit lainBerbagai jenis penyakit yng menyerang ikan, selalu ada mungkin pula menyerang ikan lele. Akan tetapi hingga tatkala ini belum ada data yng pasti mengenai jenis-jenis penyakit lain-lainnya. Penyakit Lernaea pernah dijumpai menginfeksi ikan lele namun tampaknya tak mematikan. Memanglah jenis-jenis ikan memiliki kekebalan yng berbeda terhadap banyak sekali penyakit. Sesuatu parasit bisa menghinggapi seekor ikan, tetap ikannya tak menjadi sakit, melainkan menjadi penyebar ataupun penular bagi ikan-ikan jenis lain yng peka.
Hama Ikan LeleYang dimaksud yang dengannya hama adalah binatang-binatang yng memicu matinya ataupun hilangnya ikan lantaran dimakan ataupun dirusak tubuhnya. Hama ikan yng dimaksud merupakan binatang-binatang yng agak besar ukurannya, jadi lain yang dengannya parasit yng memicu suatu gejala penyakit. Hama dibedakan dari parasit ataupun penyakit lantaran hama tak memicu imunitas pada ikan, sedangkan penyakit serta parasit memicu daya tahan yang telah di sebutkan.
Hama ikan itu antara lain : serangga yng menusuk serta mengisap ikan hingga mati. Misalnya, bebeyasan (bahasa Sunda), insekta genus Notonecta. Serangga ini datang menyerbu kolam pemeliharaan ikan dalam jumlah besar. Andaikan kolam dipupuk yang dengannya bahan organik umumnya dia datang berbondong-bondong. Lebih-lebih ikan-ikan kecil mati ditusuk serta diisap cairan tubuhnya oleh serangga ini. Serangga Notonecta ini kira-kira ebesar butiran beras, lantaran itu oleh orang Sunda disebut bebeyasan (beyas = beras). la bisa terbang beralih dari satu kolam ke kolam lain. Korban benih ikan yng penyebabnya yaitu oleh hama ini bisa cukup besar. Tips pemberantasannya pun susah lantaran serangga ini segera terbang mengabaikan atau meninggalkan kolam andaikan kolam diberi obat yng bisa mematikannya.
Petani mencari akal yang dengannya menuangkan minyak tanah serta sedapat barangkali meratakan minyak itu di permukaan kolam, supaya serangga yng muncul ke permukaan air, akan mengisap minyak tanah, lantas mati. Tentu saja minyak tanah tak boleh terlalu tidak sedikit di tuangkan ke dalam kolam pemeliharaan ikan, lantaran akan meracuni ikan. Maka itu tak dianjurkan.
Pemakaian pestisida pula belum bisa dianjurkan, lantaran belum diteliti serta belum didapati jenis insektisida yng efektif terhadap pemberantasan serangga Notonecta ini. Meskipun demikian bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan lele bahaya serangga ini tak begitu besar, lantaran ikan lele yng masih kecil umumnya dipelihara di dalam kolam kecil yng gampang diawasi. Petani yng rajin, andai melihat di kolam ada Notonecta, akan segera membersihkan kolamnya yang dengannya sebuah waring bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyerok serangga itu, lantas mematikannya. Jadi, secara mekanis saja. Untunglah bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan yng telah agak besar, Notonecta tak begitu membahayakan.Serangga lain yng Suka menyerang ikan yang dengannya menusuk serta mengigitnya hingga mati ialahjentik-jentik dari capung. Untunglah jentik capung ini tak begitu tidak sedikit jumlahnya serta tak pernah ada data penyerangan hebat dari capung ini.
Hama lain yng Perlu diperhatikan adalah binatan mamalia (binatang menyusui) semisal linsang, kucing liar, musang air ataupun berang-berang. Binatang jenis ini secara periodik bisa menyerbu suatu kolam ataupun sawah di mana ikan dipelihara. Bisa datang sendiri-sendiri namun kadang datang berbondong-bondong. Binatang ini terjun ke air, mengejar serta menangkap ikan, serta memakannya hingga kenyang. Lantaran itu bisa menghabiskan seisi kolam dalam waktu 1 - 2 malam berturut-turut. Berang-berang itu pada siang hari berdiam di sarang- sarangnya di rimbunan tumbuhan di daratan di sekeliling perkampungan ataupun tepi hutan. Pemberantasannya yang dengannya menangkap habis (membasmi) binatang ini. Jadi semisal tikus hama padi, daya upaya orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberantasnya yang dengannya banyak sekali akal serta tatacara. Kalau butuh ada pula dipergunakan racun. Kepekaan berang-berang terhadap racun pula semisal halnya tikus.Membersihkan semak-semak di sekeliling perkampungan adalah bisnis supaya berang-berang tak mendapatkan lingkungan hidup yng baik.Ada orang yng berupaya menangkap berang-berang yang dengannya memasang perangkap. Akan tetapi hasil nya tentu tak bisa memberantasnya secara tuntas.Aneka macam jenis binatang pemakan ikan adalah hama yng cukup serius serta Perlu diperhatikan. Pada kolam pemeliharaan yng letaknya di pekarangan, burung gampang dihalau, menjadikan tak memicu tidak sedikit kerugian. Akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemeliharaan di sawah, burung ini cukup merisaukan. Tips pemberantasan pula susah; percis halnya yang dengannya masalah burung pemakan padi.Binatang lain, semisal ular, ikan-ikan buas semisal ikar. gabus, belut serta malah katak, pula adalah hama bagi ikan yng dipelihara salah satunya ikan lele. Tips pemberantasan yng efektif serta tuntas pula belum di peroleh. Bisnis sedapat barangkali iyalkah yakni menangkap sewaktu terlihat didalam ataupun doi sekitar kolam.Yang terakhir yng bisa pula di sebut musuh peternak ikan iyalahpencuru (bukan hama) pencurian merupakan pemhambat bagi setiap bisnis.
Modernisasi budidaya ikan leleUsaha budidaya ikan lele belum di selenggarakan oleh secara moderent serta intensif tatacara pemijahan serta serta pembesaran masih secara kecil-kecillan serta hasil nya belum memuasakan.Hal–hal yang telah di sebutkan di bawah ini butuh terus menurus di tingkatkan yakni :
- Percobaan pemijahan serta ransangan hormone.
- Meneteskan telur yng diperoleh di dalam corong penetesan supaya terkontrol yang dengannya yang dengannya maksud menekan mortalitasnya sekecil mengkin.
- Mengadakan percobaan perihal sususnan makanan ikan lele supaya perumbuhan cepat akan tetapi harga makanan Perlu memadai nilai produksinya.
- Mengadakan percobaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanggulangi penyakit serta hama.
Pertumbuhan ikan lele yng dipelihara oleh petani kita, hingga saat ini hasil nya masih belum memuaskan. Dalam waktu 1 tahun ikan lele yng dipelihara baru mencapai 100 - 150 gram. Menjadi bandingan, di Thailand ikan lelejenis yng percis yang dengannya yng kita pelihara, yaitu Clarias batrachus, bisa mencapai berat badan rata-rata 200 gram dalam waktu 4 bulan.Faktor penting dalam percepatan pertumbuhan ikan adalah mutu serta banyaknya makanan yng diberikan Perlu baik. Ini Perlu bisa diusahakan oleh para petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaikinya. Dapatlah dimaklumi bahwasanya setiap modernisasi hanyalah bisa di lakukan secara bertahap.Mulai saat ini, berhubung meningkatnya permintaan akan ikan lele bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi kota (restoran), dibarengi yang dengannya harganya yng meningkat, adalah dorongan bagi para petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengadakan modernisasi dalam teknik budidaya ikan lele.
sumber : http://penyuluhp.blogspot.com/
Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2013/11/teknik-pembesaran-ikan-lele.html.
Seputar TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE
Terima kasih telah membaca TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE. Semoga pos dari situs web Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Ternak. Silakan berbagi ulasan TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE. Dan Assalamualaikum pembaca Ternak.
Advertisement