Durian Tembaga: Berbiji Kecil dan Berdaging Tebal

- Januari 03, 2018

Durian Tembaga: Berbiji Kecil dan Berdaging Tebal

 

Meski tidak sepopuler durian montong ataupun medan, durian tembaga mempunyai karakteristik yng menarik. Yang dengannya daging yng tebal, tak lengket dan rasa yng legit, hingga saat ini pasar durian tembaga masih dibatasi di luar Jawa.
Durian merupakan buah-buahan tropis yng mempunyai tidak sedikit penggemar. Mempunyai nama latin Durio zibethinus, durian mampu tumbuh subur di daerah Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.
Buah berbau tajam akan tetapi yang dengannya rasa legit ini mempunyai aneka macam jenis, semisal durian montong, bangkok, sampai-sampai durian tembaga. Durian tembaga merupakan durian asli Indonesia, akan tetapi baru dikenal sejak 1990-an. "Pada prinsipnya durian tembaga tak jauh beda dengan durian lain," kata Nurholis, pemilik CV. Gema Horti Mekar Sitrun di Majalengka, Jawa Barat.
Nurholis tatkala ini memanglah fokus pada budidaya bibit durian tembaga. Menurutnya, yng menarik dan menjadi keistimewaan durian asal Kabupaten Kampar, Riau, ini adalah warna dagingnya kuning pekat layaknya tembaga.
Selain warna yng menarik, durian tembaga pula mempunyai daya tarik lain, yakni daging yng tebal dan biji nan kecil. "Harganya juga menggiurkan," ujarnya.
Yang dengannya berat buah mencapai mencapai 2 kg hingga 3,5 kg, satu butir buah durian tembaga mampu dijual antara Rp 20.000 sampai-sampai Rp 100.000. Tatkala panen besar, satu pohon durian mampu menghasilkan 300 sampai-sampai 400 buah.
Waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk panen durian pula tidak terlalu lama, sekitar lima tahun. "Durian ini sebenarnya cukup prospektif untuk ditanam di Indonesia, terutama di kawasan dataran rendah," ujarnya.
Kendalanya, tatkala ini buah durian lokal kalah pamor yang dengannya durian ekspor, menjadikan pengenalan buah durian tembaga cukup sulit lebih-lebih di wilayah Pulau Jawa. Tatkala ini pasar buah durian tembaga masih dibatasi di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Meski begitu Nurholis yakin, ke depan, durian tembaga bakal menguasai pasar durian di Pulau Jawa.
Lantaran pasar durian tembaga tidak sedikit di Sumatra dan Kalimantan, Nurholis bilang, permintaan bibit pohon durian tembaga memanglah paling tidak sedikit di dua tempat itu. Sejak 2001, Nurholis berterus terang mampu mengirim sekitar 5.000 hingga 10.000 bibit pohon durian tembaga per bulan.
Dari penjualan bibit seharga Rp 7.500 hingga Rp 10.000 ukuran 40 cm, Nurholis berterus terang mampu mendulang omzet sampai-sampai Rp 50 juta per bulan. Dari awal pembibitan sampai-sampai siap jual, bibit durian tembaga butuh waktu selama setahun.
Selain Nurholis, ada pula Nugroho, pemilik bisnis pembibitan Lembah Pinus di Bintaro, Jakarta yng menjual bibit pohon durian tembaga.
Mulai membudidayakan bibit durian tembaga setahun lantas, Nugroho mengujarkan kalau permintaan bibit durian tembaga meningkat empat bulan yang terakhir. "Tren penjualan bibit durian ini melonjak hingga 100 bibit per bulan atau meningkat hampir 50%," ujarnya.
Ia mengujarkan, pamor durian tembaga meningkat sejak tidak sedikit media memberitakannya. Yang dengannya harga jual bibit lumayan tidak murah yaitu Rp 80.000 yang dengannya ukuran 60 cm dan Rp 120.000 bagi atau bisa juga dikatakan untuk tinggi 70cm - 80 cm. Nugroho mampu mengantongi omzet sampai-sampai Rp 10 juta per bulan.
Pendapat dari Nugroho, tidak sedikit konsumen mencari durian tembaga lantaran daging buah durian ini tak lengket yang dengannya rasa lebih legit dibandingkan yang dengannya durian lain. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan stok bibit, Nugroho berniat mengembangkan teknik cangkok. "Biasanya hanya bisa memakai teknik okulasi," ujarnya.
Pohon durian tumbuh baik di daerah beriklim tropis. Tidak heran, pohon durian tumbuh subur di Indonesia, tidak terkecuali durian tembaga. Akan tetapi, dukungan iklim ini mampu menjadi tidak lebih berguna andai pembudidaya tidak mengindahkan perawatan tanaman.
Tidak semisal tanaman lain, membudidayakan durian tembaga tidak terlalu rumit. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil optimal, budidaya durian ini butuh kedisiplinan.
Nurholis, pemilik CV Gema Horti Mekar Sitrun di Majalengka, Jawa Barat mengujarkan, hal pertama yng butuh diperhatikan dalam penanaman pohon durian tembaga merupakan tempat lahan. Menurutnya, durian tembaga akan mampu tumbuh maksimal di lahan yang dengannya ketinggian di bawah 800 meter di atas permukaan laut. "Pada lokasi di bawah 800 meter ini, permukaan tanah cenderung rata dan tidak berbukit," ungkapnya.
Ia pula menambahkan, pohon durian yng buahnya menyerupai bentuk telur ayam ini tak menyukai lahan rawa ataupun lahan yng becek. Kadar air yng berlebihan di dalam tanah, malahan akan merusak pertumbuhan tanaman ini.
Selain itu, suhu ataupun temperatur pula Perlu diperhatikan. Nurholis bilang, pohon durian asal Riau ini akan berkembang optimal di bawah pencahayaan matahari yng bersuhu 20-30 derajat Celcius. "Penggunaan lahan yang memiliki temperatur hingga 34 derajat Celcius harus dihindari karena daun durian tembaga bisa terbakar oleh panas sinar matahari," jelasnya.
Andai aneka macam kondisi dan persyaratan itu telah terpenuhi, maka pembudidaya tinggal melakukan penyiraman dan pemupukan secara teratur selama setahun pertama. Yng butuh diingat, fase ini merupakan masa yng rentan bagi bibit durian bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh. Maklum, beragam hama dan penyakit mampu menyerang tanaman ini.
Hama yng paling tidak sedikit ditemui adalah ulat pengerek buah yng menyerang tanaman tatkala mulai berbuah. Serangan ini bisa menghambat pertumbuhan calon buah.
Selain itu, ancaman lain datang dari kutu loncat durian yng menghasilkan terhambatnya pertumbuhan pohon. Kutu loncat mengisap pucuk daun menjadikan mengurangi cairan yng ada di daun yang telah di sebutkan. "Cara pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida serta memangkas bagian yang sudah terserang agar tidak menjalar ke bagian lain," ucapnya.
Nugroho, pemilik Lembah Pinus di Bintaro, menambahkan bahwasanya durian tembaga tidak tahan terhadap matahari yng terik. Lantaran itu, ia merekomendasikan penyinaran sinar matahari pada tanaman ini berkisar 60%-80%. "Untuk menyiasati musim kemarau yang terik dan berkepanjangan, tanaman ini harus disiram setiap hari pada pagi atau sore hari," ujarnya.
Pendapat dari Nugroho, musim hujan semisal Januari dan Februari menjadi waktu yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam bibit durian ini. Pada musim hujan ini, pembudidaya tidak butuh lagi menyiram tanamannya, akan tetapi Perlu menghindari terjadinya genangan air di sekeliling tanaman. Genangan air berpotensi mendatangkan bibit penyakit.
Bukan itu saja, Nugroho menyangka, kegagalan penanaman durian ini Suka berlangsung lantaran akar tanaman membusuk tatkala tanaman masih berupa bibit. Kondisi ini penyebabnya yaitu oleh keadaan tanah yng terlalu lembap menjadikan tumbuh jamur yng menyerang akar pohon. "Ada baiknya, jika mulai menanam, pembudidaya menggunakan antijamur berupa insektisida organik maupun nonorganik," ungkapnya.
Andai penanaman bibit durian tidak menemui kendala lagi, dalam waktu lima tahun, tanaman ini telah mempunyai tinggi minimal dua meter dan siap berbuah. (Fahriyadi, Dea Chadiza Syafina)
SUMBER KLIPPING: Kesempatan Bisnis Kontan
SUMBER GAMBAR: loarang.blogspot.com


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/04/durian-tembaga-berbiji-kecil-dan.html.

Seputar Durian Tembaga: Berbiji Kecil dan Berdaging Tebal

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Durian Tembaga: Berbiji Kecil dan Berdaging Tebal