4 Cara Mengawetkan Kulit

- Juli 25, 2017

4 Cara Mengawetkan Kulit

 
Pengawetan kulit di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah pertumbuhan serta berkembangbiaknya mikrobia dalam kulit dan mencegah aktivitas enzim dalam kulit itu sendiri. Pengerjaan pengawetan yng paling ideal merupakan sesudah kulit lepas dari tubuh, pengawetannya segera diproses kalau tak selama waktu penundaan pengerjaan akan berlangsung denaturasi ataupun degradasi dari zat-zat kimia dalam kulit. Kulit yng baru dilepas dari hewan, butuh dibersihkan dari kelebihan daging serta lemak yng masih melekat pada bagian subkutis. Kulit dibersihkan dari sisa-sisa daging serta lemak yng masih tertinggal melekat yang dengannya mempergunakan pisau daring yng tajam, ini di lakukan yang dengannya hati-hati jangan hingga merusak kulit.
Lemak yng tertinggal didalam kulit serta tak dibersihkan akan memicu kerusakan kulit, lantaran selama pengeringan kulit yang telah di sebutkan lemak yng tertinggal pada kulit akan mencair serta diabsorbsi kulit menjadikan sukar dihilangkan pada proses pengolahan kulit. Kotoran-kotoran yng melekat pada kulit dibersihkan yang dengannya mencucinya yang dengannya air yng bersih, khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulit kambing serta domba tak butuh dicuci lantaran akan menambah kelembaban diantara bulu, wool serta korium sendiri yng akan memicu lemahnya serabut-serabut kulit andaikan kulit dipanaskan ataupun dikeringkan pada temperatur tinggi.
Metode pengawetan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulit ternak terdiri dari :
  1. pengawetan secara dikeringkan (air dried). Kulit yng baru dilepas dari tubuh ternak dibersihkan dari sisa daging serta lemak lantas dicuci bersih. Lantas kulit-kulit disampirkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengetusan, tidak lebih lebih 30 menit ataupun hingga air tak terlalu tidak sedikit. Seusai itu di lakukan pementangan serta penjemuran supaya air bisa menguap yang dengannya teratur disemua bagian kulit
  2. pengawetan kulit secara digaram basah (brining). Kulit yng sudah dibersihkan dari sisa daging serta kotoran dimasukkan kedalam larutan garam jenuh (konsentrasi 10%) selama 24 jam. Lantas direntang dilantai serta digaram yang dengannya berat garam 30% dari berat kulit basah. Sesudah 24 jam bisa ditaburi garam lagi sebanyk 20%. Lantas didiamkan beberapa hari sampai-sampai air mampu mengalir keluar. Sesudah itu baru dilipat yang dengannya bagian daging berada didalamnya.
  3. pengawetan secara digaram serta dikeringkan. Pengawetan ini mempergunakan garam 40 hingga 50% bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulit kambing ataupun pedet serta 30 hingga 40% dari berat kulit segar bersih dari kulit hewan besar. Pemberian garam sebelum dikeringkan bisa di lakukan 1 hingga 2 hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulit hewan kecil serta 3 hingga 4 hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulit hewan besar.
  4. pengawetan secara diasam ataupun dipikel. Pengawetan kulit yang dengannya mempikel ini dikerjakan untik kulit-kulit yng telah dihilangkan bulunya. Kepekatan cairan pikel ini diantara 10 hingga 20o Be, tengah pH cairan pikel dibuat tidak lebih lebih 2,5. Seusai kulit diputar dalam drum ataupun diremas-remas yang dengannya cairan pikel selama 2 jam lantas diperas. Lantas kulit dilipat memanjang garis punggung serta dimasukkan dalam tong kayu yng dasarnya sudah diberi lapisan garam dapur
Ke 4 tatacara pengawetan kulit diatas telah kami tulis serta jabarkan secara detail. Kamu bisa melihat pada tulisan atau artikel rekomendasi yng ada dibawah postingan tulisan atau artikel ini.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2015/12/4-cara-mengawetkan-kulit.html.

Seputar 4 Cara Mengawetkan Kulit

Advertisement
 

Cari Artikel Selain 4 Cara Mengawetkan Kulit