Cara Belajar Bahasa Arab

- Desember 26, 2017

Cara Belajar Bahasa Arab

 
Bahasa Arab merupakan bahasa kaum muslimin. Sampai-sampai akhir zaman kelak bahasa ini akan tetap langgeng karena al-Qur`an serta hadits Rasulullah shalallahu`alahi wa sallam akan terus ada serta eksis sampai-sampai tatkala itu. Maka telah menjadi kewajiban kita menjadi kaum muslimin bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempelajarinya serta berusaha seoptimal barangkali bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa menguasai kemahiran bahasa ini. Malah wajib bagi kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendalaminya menjadi sarana kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk memahami kitabullah serta sunnah Rasulullah shalallahu`alaihi wa sallam.
Intern:
1. Niat
Niat adalah pondasi penting yng Perlu kita tanyakan kepada diri kita sebelum kita melangkah lebih jauh. Kita menjadi seorang muslim patut serta Perlu menata kembali niat kita dalam setiap langkah bagi atau bisa juga dikatakan untuk sebuah urusan kita, jangan hingga kita telah melangkah begitu jauh, mengorbankan seluruh harta, jiwa, raga serta harta, akan tetapi sayang beribu sayang seluruh yng kita keluarkan percuma bagai debu berterbangan tiada pengertiannya penyebabnya yaitu lantaran niatnya yng tidak lebih pas serta jauh melenceng dari tuntunan syari`at Islam. Menjadi seorang muslim, kita diberikan kemudahan oleh Allah ta`ala supaya menjadikan setiap aktivitas kita berharga ibadah, tentunya yang dengannya niat semata-mata mengharap wajah serta ridha Allah subhanahu wa ta`ala. Kita ingat apa yng dikatakan oleh Sufyan Al-Tsauri rahimahullah:
“ما عالجت شيئا أشد علي من نيتي”
“Tidak ada sesuatu yang lebih sulit bagiku kecuali niatku”1.
Dalam mengkaji bahasa Arab, niat awal kita tentunya cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengharap wajah Allah ta`ala. Belajar bahasa Arab bukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk riya`, pamer, biar dikatakan syekh Arab, bukan juga bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan duniawi, menambah sisi materi, ataupun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengangkat harga diri serta lain sebagainya. Rasulullah shalallahu`alaihi wa sallam bersabda:
« من تعلم علمًا يبتغي به وجه الله – عز وجل – لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضًا من الدنيا
لم يجد عرف الجنة يوم القيامة »
“Barang siapa yang belajar suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah `azza wa jalla, kemudian dia tidak belajar kecuali hanya untuk mendapatkan secuil dari urusan dunia, maka sedikitpun dia tidak akan mendapatkan bau harumnya surga”2.
Butuh diingat, bahwasanya disaat kita belajar bahasa Arab, kita tak cuma belajar bahasa Arab itu semata, akan tetapi sembari belajar kita pula berharap bisa menaikan kualitas pengetahuan keislaman kita serta pengetahuan umum yng tak bertentangan yang dengannya syari`at Islam3.
2. Tekad
Sebuah rencana pasti memiliki tujuan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai tujuan yang telah di sebutkan Perlu bermodalkan tekad yng kuat serta bersungguh-sungguh, terus berjuang pantang menyerah. Ada sebuah ungkapan Arab yng mengujarkan:
فإن العلم لا يُنَال براحة الجسم
“Bahwa Ilmu itu tidak akan pernah didapat dengan bersantai-santai”.
Kita lihat bagaimana kisah Imam Al-Kasa`I, Imam penduduk Kufah dalam ilmu Nahwu. Disaat beliau mengawali belajar nahwu, beliau terasa tak pernah mampu serta hampir putus asa, suatu hari beliau melihat seekor semut merangkak di dinding membawa sepotong makanan, disaat mulai merangkak dia terjatuh, lantas bangun kembali, membawa makanan tadi serta terus merambat ke dinding, dia terus berusaha serta bertekad bagi atau bisa juga dikatakan untuk terus membawa makan yang telah di sebutkan serta berjalan. Imam al-Kasa`I mengatakan: “Semut ini begitu kuat tekadnya hingga sampai ke tujuan”, maka beliau pun terus berjuang serta akhirnya menjadi Imam dalam ilmu nahwu4.
Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan:
من جدّ وجد
“Barang siapa bersungguh-sungguh pasti ia akan mendapatkan”.
Peristiwa perjalanan dalam mengkaji bahasa Arab, orang akan terlihat begitu semangat serta menggebu-nggebu diawal-awal belajar, akan tetapi seusai dua ataupun tiga pekan berjalan, akan berlangsung seleksi alami, satu persatu berguguran absen tak mampu ikut belajar bahasa Arab. Maka dari sini perlunya tekad yng bulat serta kesungguhan dalam belajar bahasa Arab bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai tujuan yng kita cita-citakan.
3. Senang
Kecintaan kapada bahasa Arab menjadi sebuah harga mati menjadi sarana bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai maupun meraih keberhasilan dalam mempelajarinya. Seseorang yng mempunyai kecintaan kepada sesuatu ataupun kepada seseorang pasti dia akan mengelu-elukannya, serta terus berusaha bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu mendapatkannya meskipun Perlu berkorban, baik waktu, biaya ataupun tenaga. Orang yng senang yang dengannya satu dari sekian banyaknya mata kuliah pasti dia akan rajin masuk kelas meski kadang lagi sakit, terasa rugi kalau ketinggalan, terasa gampang serta cepat memahaminya dan hari-harinya pun tak terlepas dari pembicaraan isi mata kuliah yang telah di sebutkan.
Lebih-lebih kita menjadi seorang muslim, seharusnya kita Perlu lebih mencintai serta bangga yang dengannya bahasa Arab dibanding bahasa asing lain-lainnya, karena bahasa Arab merupakan bahasanya umat Islam, bahasa al-Qur`an, bahasa wahyu Allah, bahasa para penduduk surga. Lantas apakah layak kita lebih mencintai bahasa asing selain bahasa Arab?
Coba kita melihat sejenak bagaimana para ulama Islam terdahulu, yng barangkali nama-nama orang-orang Suka kita dengar semisal Sibawaih, al-Zamakhsyari, al-khowarizmi, apakah orang-orang orang-orang Arab yng tadinya mahir berbahasa Arab? Jawabannya diluar dugaan orang-orang bukan orang Arab serta awal mulanya tak mampu berbahasa Arab. Akan tetapi orang-orang terus belajar lantaran orang-orang seorang muslim serta orang-orang mencintai bahasa Arab.
Al-Khowarizmi pernah mengujarkan: “Demi Allah, kefasihanku terhadap bahasa Arab lebih aku cintai dari pada kebanggaanku terhadap bahasa Persia”5.
4. Sabar
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ “Sabar itu Indah” begitulah Allah ta`ala menyebutnya dalam surat Yusuf ayat 18. Yng mengenarai begitu pentingnya kedudukan sabar dalam ke hidup-an kita.
Disaat belajar bahasa Arab, kita butuh mempertebal kesabaran, jangan gampang jenuh, bosan serta menjauhkan rasa malas dari diri kita. Tak barangkali orang akan membangun rumah langsung dari atapnya, pasti dia akan mengawali membangun dari pondasi yng kuat serta kokoh. Dipermulaan belajar bahasa Arab kita akan belajar dari materi-materi dasar berlebi dahulu, lantas baru masuk ke materi yng lebih tinggi serta begitu seterusnya, kita akan memulainya dari jilid satu, dua serta seterusnya. Serta tak akan pernah loncat dari satu jilid ke jilid yng lain kecuali yang dengannya berurutan. Dalam kaidah bahasa Arab disebutkan:
من لم يتقن الأصول؛ حرم الوصول
“Barang siapa yang tidak kuat dasar ilmunya, maka dia akan terhalang untuk sampai kepada ilmu yang ia pelajari”6.
Free download Kamus Bahasa Arab
Free download Ebook Nahwu Shorof
sumber : http://arabicforall.or.id/metode/7-kunci-kiat-sukses-belajar-bahasa-arab-bag-1/

Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2012/03/bahasa-arab-adalah-bahasa-kaum-muslimin.html.

Seputar Cara Belajar Bahasa Arab

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Belajar Bahasa Arab