yuk intip rahasia cara ternak perkutut bangkok yang baik

- November 27, 2017

yuk intip rahasia cara ternak perkutut bangkok yang baik

 
yuk intip rahasia cara ternak perkutut bangkok yang baik
Semisal terlihat di foto, nampak sepasang indukan yang tengah melindungi piyikannya.
Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk beternak
Sangkar yang di pakai berukuran 60(L)x60(P)x75(T). Ukuran sangkar ini taklah mutlak lantaran didasari pengalaman beberapa sahabat lain-lainnya, ukuran 35x35x60 pun mampu dipakai.
Saya mempergunakan sangkar yang lebih besar lantaran pertimbangan kebugaran atau kesehatan burung perkutut indukan saja. Makin besar sangkar akan makin bebas bergerak perkututnya di dalam sangkar. Andai Kamu pernah memelihara perkutut pasti Suka ataupun setidaknya pernah melihat seekor burung perkutut berolah raga (terbang di tempat di dalam sangkarnya)
Andai kamu ingin mempergunakan sangkar yang berukuran lain saya kira mampu saja tetap produktif asalkan kamu tetap memperhatikan sisa ruang gerak bagi perkutut supaya mampu kawin yang dengannya sempurna. Ruang yang terlalu sempit akan membuat perkutut sulit melakukan perkawinan. Hayalkan saja andai di sebuah sangkar yang sempit, dimana di dalamnya terdapat wadah pakan serta sarang perkutut.
Sebelum kawin, perkutut akan saling loloh (cium) lantas melakukan rotual ngecer (istilahnya ngecer ini barangkali bagi orang lain) barulah melakukan perkawinan sungguhan.
Yang saya maksud ngecer merupakan induk jantan menaiki punggung induk betina sembari berbunyi cek.cek.cek…cek.. cerrrr……. Proses ngecer ini di lakukan sembari melompat dari punggung induk betina ke samping kanan ataupun kirinya serta hinggap di tangkringan di sebelah induk betina. Lantaran itulah, dibutuhkan tempat tangkringan yang agak panjang supaya indukan jantan mampu lebih leluasa ngecer. Kalau saran saya sebaiknya genakan sangkar yang dengannya ukuran minimal 45x45x60 saja.
Proses ngecer ini umumnya di lakukan sekitar 4-5 kali barulah terjad perkawinan. Proses ngecer ini barangkali menjadi pemanasan saja. Sedangkan perkawinan yang sesungghnya, gayanya percis semisal burung merpati ataupun burung puter. Cuma saja pada burung merpati serta puter tanpa melakukan proses ngecer.
Beberapa sahabat saya mempergunakan sangkar tumpuk (ranji) yang umumnya mampu dipindah serta diletakan di bawah. Kalau saya lebih suka pakai sangkar gantung agar bisa mampu di jemur serta di tinggal yang dengannya tenang lantaran tidak sedikit kucing tetangga berkeliaran di depan rumah.
Cara perawatan induk perkutut
Cara yang saya genakan ini tak mutlak Perlu di lakukan lantaran masing-masing peternak barangkali pernah pula sukses mempergunakan metode perawatan yang lain-lainnya. Berikut merupakan cara dari saya :
  1. Setiap pagi sangkar dijemur bagi atau bisa juga dikatakan untuk merangsang calon indukan agar bisa cepat kawin. Umumnya pada waktu dijemur serta sesudah di jemur burung perkutut akan kawin. Namun pada malam hari pun terkadang pasangan induk perkutut pula mau kawin andai ada lampu yang menyala. Penjemuran saya lakukan hingga kira2 jam 10 pagi. Sahabat saya mampu beternak di sangkar gantung tanpa dijemur (cuma di tempel di dinding saja) serta sukses. Namun saya kira hal ini andai berlanjut bagi atau bisa juga dikatakan untuk jangka panjang akan tidak lebih baik efeknya bagi pasangan induk perkutut.
  2. Seusai penjemuran, pindahkan sangkar ke dalam rumah serta tempelkan di dinding. Penempelan di dinding ini di maksudkan supaya andai perkutut bertelur, telurnya tak tidak sedikit tergoyang.
  3. Seusai terlihat kawin, umumnya perkutut akan segera bertelur 1-2 minggu lantas. Andai telah ada tanda-tanda perkutut akan bertelur, sangkar tak butuh di keluarkan serta dibiarkan saja menempel di dinding selama masa pengeraman.
  4. Masa pengeraman telur merupakan 2 minggu (terkadang biasa mundur 1-2 hari ataupun malah 1 minggu andai proses pengeramannya tidak bagus). Seusai ada tanda-tanda telur menetas, 2-3 hari lantas sangkar mampu kamu jemur kembali sekitar 5-10 menit saja di pagi hari. Waktu penjemuran Perlu di perhatikan bahwasanya sinar matahari jangan terlalu kuat lantaran piyikan mampu mati kepanasan. Barangkali idealnya sekitar jam7 ataupun 7.30 pagi. Seusai bulu piyikan keluar, waktu penjemuran mampu kamu tambah.
  5. Usia anakan perkutut 5-7 hari kamu mampu memasang cincin (ring)
  6. Sekitar umur 7-8 hari, piyik perkutut mampu kamu ambil serta dititipkan di loloh burung puter andai kamu mempergunakan jasa burung puter. Andai kamu ambil piyik perkutut pada tatkala itu, maka ada baiknya kamu bersihkan sekalian sangkar berikut sarangnya agar bisa mampu di pakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertelur lagi.
  7. Andai kamu ingin membiarkan piyikan di rawat oleh induknya sendiri, waktu aman (telah mulai makan sendiri) bagi atau bisa juga dikatakan untuk memisah piyik dari induknya merupakan sesudah berumur di atas 21 hari. Akan tetapi andai kamu takut ada baiknya di genapkan sampai-sampai berusia 1 bulan saja.


Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/yuk-intip-rahasia-cara-ternak-perkutut-bangkok-yang-baik.html.

Seputar yuk intip rahasia cara ternak perkutut bangkok yang baik

Advertisement
 

Cari Artikel Selain yuk intip rahasia cara ternak perkutut bangkok yang baik