Trik Cara budidaya burung walet untuk pemula

- November 10, 2017

Trik Cara budidaya burung walet untuk pemula

 
Trik Cara budidaya burung walet untuk pemula
Komoditi Sarang walet mempunyai nilai pasar yng tinggi, permintaan pasar terhadap etersediaan sarang walet andai ditinjau dar segi usaha Amat baik . Dikarenakan harganya yng Amat tidak murah dipasaran , umumnya dipakai menjadi obat serta kosmetik . Andai sobat tertarik untuk terjun ke usaha ini , berikut analisis selegkapnya mengenai Cara Budidaya serta Ternak Burung Walet Hasil Maksimal .
Persyaratan Tempat :
Persyaratan lingkungan tempat sangkar merupakan:
  1. Dataran rendah dgn ketinggian maksimum 1000 m dpl.
  2. Daerah yang jauh dr jangkauan pengaruh kemajuan teknologi & perkembangan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat.
  3. Daerah yang jauh dr gangguan burung-burung buas pemakan daging.
  4. Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa adalah daerah yang paling tepat.

Gedung Walet : Dalam merencanakan pembuatan gedung ataupun rumah walet, butuh diperhatikan hal-hal menjadi berikut :
Bentuk serta konstruksi rumah Biasanya, rumah walet semisal bangunan gedung besar yng luasnya bervariasi dari 10 x 15 m2 - 10 x 20 m2. Ketinggian tembok rumah walet praktis percis yang dengannya rumah sriti, yakni sekitar 5–6 m. Tinggi tembok yang telah di sebutkan belum salah satunya wuwungan. Tinggi rendahnya wuwungan Amat memberi pengaruh kondisi suhu serta kelembaban gedung walet. Semakin tinggi wuwungannya, semakin baik bagi rumah walet serta lebih disukai oleh burung walet. Makin besar jarak antara bubungan yang dengannya plafon berguna rongga antara bubungan yang dengannya plafon bertambah besar. Yang dengannya adanya jarak yng besar, maka volume udara dalam ruangan yang telah di sebutkan pula makin besar menjadikan panas udara tak sepenuhnya menyinggung plafon. Rumah setinggi itu tak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi disekitarnya lantaran burung walet cuma mau memasuki rumah yng lubang masuknya bebas dari pepohonan. Andaikan rumah yang telah di sebutkan tertutup oleh pepohonan di sekitarnya butuh dibangun rumah yng lebih tinggi lagi.
Tembok dibuat dari plester, sedangkan bagian luarnya dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur, serta semen yang dengannya perbandingan 3:2:1. Komposisi yang telah di sebutkan mirip komposisi gua-gua walet alam serta Amat baik untuk mengendalikan suhu serta kelembaban udara dalam ruangan gedung walet. Untuk mengurangi bau semen bisa disiram yang dengannya air sehari-hari. Semakin Suka tembok yang telah di sebutkan disiram yang dengannya air, semakin cepat hilang bau semennya. Kerangka atap serta sekat-sekat untuk melekatnya sarang burung walet sebaiknya dibuat dari kayu yng kuat serta cukup tua supaya bisa bertahan dalam jangka panjang, tak gampang dimakan rengat serta tak butuh cepat diganti. Penggantian yng terlalu Suka mampu megganggu ketenangan burung walet.
Bentuk ruangan serta jalan masuk burung walet Ruangan bisa dibuat bertingkat didasari ketinggiannya, minimal 2 m. Setiap tingkat dipetak-petak lagi menjadi beberapa ruangan menjadikan akan menciptakan suasana semisal dalam gua-gua batu karang alami.Seringkali burung walet terbang berputar-putar di depan gua, sebelum masuk ke dalam sarangnya. Oleh lantaran itu, gedung walet butuh dilengkapi yang dengannya roving room menjadi tempat untuk berputar-putar serta resting room menjadi tempat untuk beristirahat serta bersarang. Untuk mencegah masuknya cahaya yng terlalu tidak sedikit, resting room dibuat berpetak-petak. Antara petak yng satu yang dengannya petak yng lain-lainnya saling berhubungan.
Lubang untuk keluar masuk burung dibuat di bagian atas, diperhitungkan supaya burung-burung bisa bebas keluar masuk tanpa terganggu pepohonan di sekeliling bangunan gedung. Ukuran serta bentuk lubang bisa bervariasi. Bila berbentuk bujur sangkar, idealnya berukuran 20 x 20 cm2, bila mamanjang yang dengannya ukuran 20 x 35 cm2, serta bila berbentuk lingkaran garis tengahnya 20 cm. Lubang keluar masuk burung jumlahnya bergantung pada kebutuhan serta kondisi gedung. Yng terang, makin tidak banyak jumlah lubang yang telah di sebutkan makin baik. Untuk satu ruangan cukup satu lubang saja. Lubang yng terlalu tidak sedikit bisa memberi pengaruh suhu, kelembaban, serta cahaya dalam gedung yng akan menghasilkan tak krasannya walet tinggal dalam gedung yang telah di sebutkan.Letak lubang sebaiknya tak menghadap ke timur, lantaran pada pagi hari tatkala burung walet akan keluar, matanya silau di kenai cahaya matahari pagi. Dinding lubang sebaiknya dicat hitam supaya gampang dilihat oleh burung dari jarak jauh serta akan membantu burung walet cepat mengenal rumahnya. Di samping itu, pengecatan yang dengannya warna hitam bisa juga meredam sinar yng masuk dari luar gedung menjadikan ruangan menjadi lebih gelap.
Pemilihan Bibit & Calon Induk : Menjadi induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan supaya mau bersarang di dlm gedung baru. Cara utk memancing burung sriti supaya masuk dlm gedung baru yang telah di sebutkan dgn mempergunakan kaset rekaman dr wuara walet ataupun sriti. Pemutaran ini di lakukan pd jam 16.00–18.00, yakni waktu burung kembali mencari makan.
Perawatan Bibit & Calon Induk Walet :
Memilih Telur Walet Telur yang dipanen terdiri dr 3 jenis warna, yakni :
  1. Merah muda, telur yang baru keluar dr kloaka induk berumur 0–5 hari.
  2. Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
  3. Putih pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014x1,353 cm dgn berat 1,97 gram. Tanda telur yang baik Perlu kelihatan segar & tdk boleh menginap kecuali dlm mesin tetas. Telur tetas yang baik memiliki kantung udara yang relatif kecil. Stabil & tdk bergeser dr tempatnya.Letak kuning telur Perlu ada ditengah & tdk bergerak-gerak, tdk didapati bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas di lakukan dgn peneropongan.
Penetasan Terlur Burung Walet : Suhu mesin penetas sekitar 400 C dgn kelembaban 70%. Utk mendapatkan kelembaban yang telah di sebutkan di lakukan dgn menempatkan piring ataupun cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan supaya air didlm cawan yang telah di sebutkan tdk habis. Telur-telur dimasukan ke dlm rak telur secara merata ataupun mendata & jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dgn hati-hati utk menghindr kerusakan embrio. Di hari ketiga di lakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong & yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dpt terlihat pd bagian sedang telur terdpt lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat semisal sarang laba-laba. Pembalikan telur di lakukan hingga hari ke-12. Selama penetasan mesin tdk boleh dibuka kecuali utk keperluan pembalikan ataupun mengisi cawan pengatur kelembaban. Stlh 13–15 hari telur akan menetas.
Proses Panen : Umumnya disaat panen, ada dua butir telur di dalam sarang. Kita mampu menetaskan telur-telur yang telah di sebutkan. Cara memelihara anak burung walet yng baru menetas yaitu yang dengannya disuapi kroto tiga kali sehari, diberikan penghangat yng stabil, serta mulai mampu dilepaskan di dalam rumah walet kita pada malam hari sesudah berumur sekitar 40 hari. (bn)

Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/trik-cara-budidaya-burung-walet-untuk-pemula.html.

Seputar Trik Cara budidaya burung walet untuk pemula

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Trik Cara budidaya burung walet untuk pemula