Pengaruh Berat Lahir dan Pertumbuhan prasapih Ternak

- Agustus 01, 2017

Pengaruh Berat Lahir dan Pertumbuhan prasapih Ternak

 
Berat sapih merupakan berat ternak anakan pada tatkala disapih. Mengingat peternak kita masih jarang yng melakukan penyapihan secara paksa, maka umur sapih ditetapkan didasari ketetapan.
Berat sapih dipengaruhi oleh 2 faktor yakni
  • berat lahir
  • pertumbuhan prasapih.

Pertumbuhan menyangkut dua fenomena yng berlangsung pada sel-sel di dalam tubuh ternak, yakni hiperplasia dan hipertrapi. Hiperplasia merupakan perbanyakan jumlah sel. Hipertropi merupakan pembesaran ukuran sel. Pertumbuhan seekor ternak telah dimulai sejak berlangsung konsepsi sampai-sampai tercapai dewasa tubuh. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pemaparan, pertumbuhan ternak dibagi dalam tiga tahap, yakni pertumbuhan sebelum lahir, prasapih, dan pascasapih. Pertumbuhan pada ternak tercermin pada peningkatan berat badannya. Secara umum, peningkatan berat badan ternak mengikuti kurva sigmoideal.
gambar 1. foto sapi masa sapih

Berat lahir merupakan berat anak pada tatkala dilahirkan. Berat lahir Amat dipengaruhi oleh pertumbuhan anak sebelum lahir (di dalam kandungan induk). Selama di dalam kandungan, anak mengalami pertumbuhan yng lambat pada 2/3 awal kebuntingan dan pertumbuhan yng cepat selama 1/3 akhir kebuntingan. Pertumbuhan itu dipengaruhi oleh genetik induk dan pejantan, jenis kelamin anak, litter size, jumlah dan kualitas pakan induk, dan umur dan berat induk.
Pertumbuhan prasapih dipengaruhi oleh genetik induk dan pejantan, jenis kelamin anak, litter size, umur dan berat induk, jumlah dan kualitas susu induk, dan jumlah dan kualitas pakan. Jumlah dan kualitas susu induk dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas pakannya.
Genetik induk dan pejantan akan diturunkan kepada anaknya. Anak akan mendapatkan 1/2 darah (gen) induk dan 1/2 darah bapak (pejantan). Akan tetapi demikian, anak yng diperoleh dari perkawinan induk yng baik kinerjanya yang dengannya pejantan yng baik kinerjanya akan memiliki kinerja yng baik semisal tetuanya walaupun pemeliharaannya percis. Hal itu penyebabnya yaitu lantaran adanya sifat mayoritas dan resesif gen menjadikan fenotif belum tentu percis yang dengannya genotif. Peternakan modern memerlukan induk dan pejantan (parent stock) yng kecil namun bisa atau mampu menghasilkan anak (final stock) yng besar bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghemat biaya pembibitan. Metode itu telah diterapkan dalam industri unggas.
Litter size berkaitan erat yang dengannya kompetisi anak dalam memperoleh nutrisi dari induknya, baik sebelum lahir ataupun prasapih. Makin besar litter size, makin tidak banyak juga jatah nutrisi yng diterima per individu anak. Nutrisi dari induk dibatasi akan menjadi rebutan anak-anak yng dikandung/disusuinya. Anak yng mayoritas akan mendapatkan bagian yng besar menjadikan bisa tumbuh cepat tengah anak yng kalah akan mendapatkan bagian yng tidak banyak menjadikan tumbuhnya lambat ataupun malah mengalami kematian.
Nutrisi induk Amat menentukan pertumbuhan anak di dalam kandungan ataupun prasapih lebih-lebih pada tatkala anak belum bisa atau mampu makan sendiri. Status nutrisi induk Amat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas pakan yng dikonsumsinya, baik selama kebuntingan ataupun laktasi.


Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrinak.com/2016/02/pengaruh-berat-lahir-dan-pertumbuhan.html.

Seputar Pengaruh Berat Lahir dan Pertumbuhan prasapih Ternak

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengaruh Berat Lahir dan Pertumbuhan prasapih Ternak