omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan
omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan | Referensi terbaru di 2017 via web Ternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Ternak. Artikel ini di beri judul omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan. Konten ini untuk anda pembaca setia https://ternak8.blogspot.com/. Bagikan juga postingan omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Ternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Ternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan di bawah ini dari situs web Ternak.Gurame Potensial Dikembangkan
Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia telah sangat lama mengenal gurame. Rasa dagingnya yang gurih serta lezat sangat digemari warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Gurame salah satunya satu dari sekian banyaknya dari 12 komoditas bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemenuhan gizi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Selain itu, gurame pula salah satunya satu dari sekian banyaknya dari 15 jenis komoditas ikan yang ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi serta pendapatan petani. Di aneka macam daerah, gurame malah menjadi satu dari sekian banyaknya komoditas unggulan pertanian.
Gurame memanglah mempunyai prospek menjanjikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan, baik dalam skala kecil ataupun besar. Hal itu lantaran pembudidayaan gurame didukung oleh faktor-faktor berikut.
Harga jual gurame lebih tinggi dibandingkan yang dengannya ikan air tawar lain-lainnya, menjadikan secara ekonomi relatif lebih menguntungkan.
Permintaan pasar terhadap gurame cukup tinggi serta masih belum terpenuhi, menjadikan kesempatan pasar masih terbuka lebar.
Lahan budi daya masih tersedia luas, bisa berupa kolam semen, empang, maupun waduk. Petani gurame di Jawa Barat lebih tidak sedikit mempergunakan empang serta waduk. waduk Saguling, Jatiluhur, serta Cirata, sangat potensial bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara gurame.
Data serta berita ihwal teknik budi daya cukup memadai.
Pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk usaha pembenihan maupun pembesaran gurame tersedia sepanjang waktu.
Benih gurame tidak sedikit diperoleh oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI) serta pembudidaya yang khusus menjual benih.
Pengangkutan hasil panen gurame tergolong gampang, namun Perlu ditangani secara hati-hati.
Permintaan Ikan Gurame Tinggi
Satu dari sekian banyaknya daerah yang butuh ikan gurame paling tinggi merupakan Jakarta. Tatkala ini, pasar di Jakarta diperkirakan menyerap gurame konsumsi sebanyk 10 – 15 ton/hari. Guna memenuhi permintaan pasar gurame di ibukota negara kita, Jakarta, pemasok ikan gurame Suka berburu ke Purwokerto, Parung, Indramayu, Tulungagung, Kediri, serta Subang. Namun, pasokan itu belum cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan.
Daerah lain yang permintaan guramenya cukup tinggi adalah Lampung. Petani gurame setempat belum bisa atau mampu menutupi kebutuhan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Pasokan dari Jawa Barat pun masih tidak lebih. Faktor lain yang menghambat tersedianya gurame di Lampung merupakan pola pemasaran antar pulau yang relatif lebih rumit serta butuh biaya lebih tidak murah dibandingkan yang dengannya pola pemasaran dalam satu pulau.
Disamping bertujuan memenuhi permintaan pasar dalam negeri, ikan gurame pun punya kesempatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi komoditi ekspor. Negara-negara yang masih sangat terbuka antara lain Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, serta Malaysia. Gurame bagi atau bisa juga dikatakan untuk ekspor Perlu memenuhi standar mutu yang sudah ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional.
Produksi Gurame Masih Tidak lebih
Tatkala ini tercantum ada lima wilayah penghasil gurame terbesar di Indonesia, yaitu Jawa Barat (34,04%), Jawa Sedang (18,67%), Sumatera Barat (15,44%), Jawa Timur (14,98%), serta Nusa Tenggara Barat (2,7%). Satu dari sekian banyaknya pusat gurame di Jawa Barat merupakan daerah Parung, Bogor. Setiap bulannya, petani gurame di daerah itu bisa atau mampu memasok gurame konsunsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk daerah Jabodetabek serta Banten sebanyk 2-3 ton. Akan tetapi, akhir-akhir ini produksi menurun akibat peruntukan lahan produksi yang makin sempit menjadikan produksi cuma menjadi 1 ton/bulan.
Produksi gurame yang ada tatkala ini memanglah belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Hal ini terbukti dari lebih sedikitnya persediaan ikan gurame di pasaran. Tak semisal ikan mas serta lele yang jauh lebih gampang ditemui. Harga gurame pun relatif lebih tinggi.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Jumlah peternak yang mengusahakan gurame memanglah masih tidak banyak. Para peternak lebih suka membudidayakan ikan mas serta lele, lebih-lebih lele dumbo.
Pertumbuhan gurame memanglah tak secepat ikan mas serta lele. Lantaran itu, panennya pun lebih lama.
Secara alami, pertumbuhan ikan gurame memanglah lambat. Selain lantaran kantong makannya yang lebih kecil, ikan ini tergolong herbivora yang cuma makan protein nabati. Hal ini berbeda yang dengannya jenis ikan konsumsi lain-lainnya yang memakan protein hewani ataupun karnivora.
Akan tetapi, anggapan bahwasanya gurame tak bisa segera dipanen sebetulnya butuh diluruskan. Yang dengannya teknik-teknik tertentu, gurame bisa dipacu pertumbuhannya. Di antaranya yang dengannya pemberian pakan yang intensif. Pada kenyataannya di lapangan, gurame memanglah lebih tidak sedikit dipelihara secara tradisional. Pakan yang diberikan biasanya cuma seadanya, misalnya daun singkong serta daun sente. Walaupun daun-daunan yang telah di sebutkan sangat disukai gurame, kandungan proteinnya sangat tidak banyak. Padahal, pertumbuhan gurame sangat dipengaruhi oleh asupan protein.
Selain itu, gurame yang dipelihara biasanya cuma dijadikan menjadi tabungan, yang akan dijual disaat butuh uang. Masih tidak banyak warga atau juga bisa dikatakan masyarakat yang memelihara gurame secara intensif serta menjadikannya menjadi usaha pokok yang memberikan keuntungan besar. Akan tetapi, ada beberapa petani melek ilmu yang tak mau menunggu-nunggu kapan tabungan ditebok ataupun dipecah. Orang-orang mencoba sekuat tenaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan gurame lebih intensif serta segera memberikan keuntungan besar. Kalau telah panen, petani tak usah repot-repot mencari pembeli, lantaran orang-orang akan datang yang dengannya sendirinya.
Duduk perkara lain yang Suka dihadapi dalam budi daya gurame merupakan masih terbatasnya sumber daya kita-kita. Akibatnya, tingkat mortalitas gurame, lebih-lebih pada masa pembenihan, cukup tinggi. Petani Perlu tidak sedikit mengkaji sifat serta karakter gurame peliharannya.
Harga Gurame Stabil
Harga ikan gurame dari tahun ke tahun tetap stabil, malah menunjukan kenaikan yang berguna. Harga gurami yang relatif tinggi ini lebih-lebih penyebabnya yaitu oleh permintaan pasar tinggi, sedangkan produksi masih rendah. Celah pasar itulah yang membuat harga gurami konsumsi bertahan di angka Rp.20.000 – 25.000 per kilogram sejak tahun 2000. Harga gurami di tingkat petani di Parung, Bogor Rp.20.000/kg. Sementara itu harga di Jawa Sedang serta Jawa Timur Rp.17.000 – 18.000/kg. Harga itu oleh aneka macam pengamat gurami diperkirakan bertahan sampai-sampai 2-3 tahun ke depan.
Harga gurame di pasar umum (bukan petani) bervariasi serta fluktuatif, namun tak begitu kelihatan perbedaannya. Kalau di wilayah Parung – Bogor, harga daging gurami per kilonya Rp.20.000, di Ciamis berkisar Rp.22.000 – 23.000. Akan tetapi, andai harga sekilo gurami di pasar Parung mencapai Rp.25.000, di Pasar Ciamis bisa mencapai Rp.27.000 – 28. 000.
Segmen Usaha Budi Daya Gurame
Usaha budidaya gurame bisa dibagi menjadi empat segmen usaha, di antaranya pembenihan, pendederan, pembesaran, serta distribusi ataupun pemasaran. Pembagian segmen usaha ini akan memacu para investor bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanamkan modalnya. Pengertiannya, orang-orang tak butuh khawatir ihwal lamanya pengembalian modal akibat pertumbuhan gurame yang cenderung lambat. Orang-orang bisa memilih satu dari sekian banyaknya dari segmen usaha yang dianggap lebih menguntungkan.
Pada kegiatan budi daya intensif, pilihan segmen usaha disesuaikan yang dengannya kondisi geografis lahan, kemampuan sumber daya kita-kita, modal yang tersedia, serta prasarana yang dimiliki. Pola usaha semisal ini sangat sesuai yang dengannya kondisi bangsa kita. Usaha ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta memberi jaminan ketersediaan pangan yang bertujuan menaikan pendapatan serta kesejahteraan rakyat. Yang akan di sajikan kali ini segmentasi usaha budi daya gurame yang bisa dipilih.
a. Pembenihan
Usaha pembenihan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, serta perawatan larva hingga berukuran sebesar biji oyong. Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya dirawat hingga bobotnya mencapai 10-15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk didederkan. Akan tetapi, ada pula pembenih yang menjual telur bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditetaskan.
b. Pendederan
Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10 – 15 g/ekor hingga ukuran 150 g/ekor. Bobot gurame sebesar ini umumnya dicapai tatkala benih berumur enam bulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yaitu 11 – 30 g/ekor, namun ada pula yang mendederkan benih gurame dari larva ataupun disaat seukuran biji oyong.
c. Pembesaran
Pembesaran ikan merupakan tahapan selanjutnya seusai tahapan pendederan. Hasil dari pendederan yang masih berupa benih selanjutnya akan memasuki tahapan pembesaran hingga bobotnya mencapai ukuran konsumsi yang dengannya berat tidak lebih lebih 500 gram/ekornya. Akan tetapi, penentuan ukuran panen pembesaran gurame pula disesuaikan yang dengannya permintaan konsumen. Pasalnya ada pula konsumen yang meminta gurame berukuran di atas 1 kg/ekor.
d. Pemasaran
Kegiatan pemasaran gurame meliputi kegiatan pendistribusian hasil panen gurame, mulai dari telur, larva, benih, sampai-sampai gurame yang siap dikonsumsi. Telur gurame umumnya dijual bersama sarangnya ke petani lain yang lokasinya tak berjauhan. Begitu pula yang dengannya larva yang umumnya cuma dijual ke sesama petani setempat. Sementara itu, benih yang siap dibesarkan serta gurame konsumsi bisa dijual langsung ke pasar. Ada pula pengepul yang datang langsung ke tempat pembesaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil hasil panen serta mendistribusikannya ke daerah lain.
Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/11/omzet-usaha-ternak-gurame-yang-sangat-menggiurkan.html.
Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia telah sangat lama mengenal gurame. Rasa dagingnya yang gurih serta lezat sangat digemari warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Gurame salah satunya satu dari sekian banyaknya dari 12 komoditas bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemenuhan gizi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Selain itu, gurame pula salah satunya satu dari sekian banyaknya dari 15 jenis komoditas ikan yang ditujukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produksi serta pendapatan petani. Di aneka macam daerah, gurame malah menjadi satu dari sekian banyaknya komoditas unggulan pertanian.
Gurame memanglah mempunyai prospek menjanjikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan, baik dalam skala kecil ataupun besar. Hal itu lantaran pembudidayaan gurame didukung oleh faktor-faktor berikut.
Harga jual gurame lebih tinggi dibandingkan yang dengannya ikan air tawar lain-lainnya, menjadikan secara ekonomi relatif lebih menguntungkan.
Permintaan pasar terhadap gurame cukup tinggi serta masih belum terpenuhi, menjadikan kesempatan pasar masih terbuka lebar.
omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan |
Data serta berita ihwal teknik budi daya cukup memadai.
Pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk usaha pembenihan maupun pembesaran gurame tersedia sepanjang waktu.
Benih gurame tidak sedikit diperoleh oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI) serta pembudidaya yang khusus menjual benih.
Pengangkutan hasil panen gurame tergolong gampang, namun Perlu ditangani secara hati-hati.
Permintaan Ikan Gurame Tinggi
Satu dari sekian banyaknya daerah yang butuh ikan gurame paling tinggi merupakan Jakarta. Tatkala ini, pasar di Jakarta diperkirakan menyerap gurame konsumsi sebanyk 10 – 15 ton/hari. Guna memenuhi permintaan pasar gurame di ibukota negara kita, Jakarta, pemasok ikan gurame Suka berburu ke Purwokerto, Parung, Indramayu, Tulungagung, Kediri, serta Subang. Namun, pasokan itu belum cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan.
Daerah lain yang permintaan guramenya cukup tinggi adalah Lampung. Petani gurame setempat belum bisa atau mampu menutupi kebutuhan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Pasokan dari Jawa Barat pun masih tidak lebih. Faktor lain yang menghambat tersedianya gurame di Lampung merupakan pola pemasaran antar pulau yang relatif lebih rumit serta butuh biaya lebih tidak murah dibandingkan yang dengannya pola pemasaran dalam satu pulau.
Disamping bertujuan memenuhi permintaan pasar dalam negeri, ikan gurame pun punya kesempatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi komoditi ekspor. Negara-negara yang masih sangat terbuka antara lain Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, serta Malaysia. Gurame bagi atau bisa juga dikatakan untuk ekspor Perlu memenuhi standar mutu yang sudah ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional.
Produksi Gurame Masih Tidak lebih
Tatkala ini tercantum ada lima wilayah penghasil gurame terbesar di Indonesia, yaitu Jawa Barat (34,04%), Jawa Sedang (18,67%), Sumatera Barat (15,44%), Jawa Timur (14,98%), serta Nusa Tenggara Barat (2,7%). Satu dari sekian banyaknya pusat gurame di Jawa Barat merupakan daerah Parung, Bogor. Setiap bulannya, petani gurame di daerah itu bisa atau mampu memasok gurame konsunsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk daerah Jabodetabek serta Banten sebanyk 2-3 ton. Akan tetapi, akhir-akhir ini produksi menurun akibat peruntukan lahan produksi yang makin sempit menjadikan produksi cuma menjadi 1 ton/bulan.
Produksi gurame yang ada tatkala ini memanglah belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat. Hal ini terbukti dari lebih sedikitnya persediaan ikan gurame di pasaran. Tak semisal ikan mas serta lele yang jauh lebih gampang ditemui. Harga gurame pun relatif lebih tinggi.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Jumlah peternak yang mengusahakan gurame memanglah masih tidak banyak. Para peternak lebih suka membudidayakan ikan mas serta lele, lebih-lebih lele dumbo.
Pertumbuhan gurame memanglah tak secepat ikan mas serta lele. Lantaran itu, panennya pun lebih lama.
Secara alami, pertumbuhan ikan gurame memanglah lambat. Selain lantaran kantong makannya yang lebih kecil, ikan ini tergolong herbivora yang cuma makan protein nabati. Hal ini berbeda yang dengannya jenis ikan konsumsi lain-lainnya yang memakan protein hewani ataupun karnivora.
Akan tetapi, anggapan bahwasanya gurame tak bisa segera dipanen sebetulnya butuh diluruskan. Yang dengannya teknik-teknik tertentu, gurame bisa dipacu pertumbuhannya. Di antaranya yang dengannya pemberian pakan yang intensif. Pada kenyataannya di lapangan, gurame memanglah lebih tidak sedikit dipelihara secara tradisional. Pakan yang diberikan biasanya cuma seadanya, misalnya daun singkong serta daun sente. Walaupun daun-daunan yang telah di sebutkan sangat disukai gurame, kandungan proteinnya sangat tidak banyak. Padahal, pertumbuhan gurame sangat dipengaruhi oleh asupan protein.
Selain itu, gurame yang dipelihara biasanya cuma dijadikan menjadi tabungan, yang akan dijual disaat butuh uang. Masih tidak banyak warga atau juga bisa dikatakan masyarakat yang memelihara gurame secara intensif serta menjadikannya menjadi usaha pokok yang memberikan keuntungan besar. Akan tetapi, ada beberapa petani melek ilmu yang tak mau menunggu-nunggu kapan tabungan ditebok ataupun dipecah. Orang-orang mencoba sekuat tenaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan gurame lebih intensif serta segera memberikan keuntungan besar. Kalau telah panen, petani tak usah repot-repot mencari pembeli, lantaran orang-orang akan datang yang dengannya sendirinya.
Duduk perkara lain yang Suka dihadapi dalam budi daya gurame merupakan masih terbatasnya sumber daya kita-kita. Akibatnya, tingkat mortalitas gurame, lebih-lebih pada masa pembenihan, cukup tinggi. Petani Perlu tidak sedikit mengkaji sifat serta karakter gurame peliharannya.
Harga Gurame Stabil
Harga ikan gurame dari tahun ke tahun tetap stabil, malah menunjukan kenaikan yang berguna. Harga gurami yang relatif tinggi ini lebih-lebih penyebabnya yaitu oleh permintaan pasar tinggi, sedangkan produksi masih rendah. Celah pasar itulah yang membuat harga gurami konsumsi bertahan di angka Rp.20.000 – 25.000 per kilogram sejak tahun 2000. Harga gurami di tingkat petani di Parung, Bogor Rp.20.000/kg. Sementara itu harga di Jawa Sedang serta Jawa Timur Rp.17.000 – 18.000/kg. Harga itu oleh aneka macam pengamat gurami diperkirakan bertahan sampai-sampai 2-3 tahun ke depan.
Harga gurame di pasar umum (bukan petani) bervariasi serta fluktuatif, namun tak begitu kelihatan perbedaannya. Kalau di wilayah Parung – Bogor, harga daging gurami per kilonya Rp.20.000, di Ciamis berkisar Rp.22.000 – 23.000. Akan tetapi, andai harga sekilo gurami di pasar Parung mencapai Rp.25.000, di Pasar Ciamis bisa mencapai Rp.27.000 – 28. 000.
Segmen Usaha Budi Daya Gurame
Usaha budidaya gurame bisa dibagi menjadi empat segmen usaha, di antaranya pembenihan, pendederan, pembesaran, serta distribusi ataupun pemasaran. Pembagian segmen usaha ini akan memacu para investor bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanamkan modalnya. Pengertiannya, orang-orang tak butuh khawatir ihwal lamanya pengembalian modal akibat pertumbuhan gurame yang cenderung lambat. Orang-orang bisa memilih satu dari sekian banyaknya dari segmen usaha yang dianggap lebih menguntungkan.
Pada kegiatan budi daya intensif, pilihan segmen usaha disesuaikan yang dengannya kondisi geografis lahan, kemampuan sumber daya kita-kita, modal yang tersedia, serta prasarana yang dimiliki. Pola usaha semisal ini sangat sesuai yang dengannya kondisi bangsa kita. Usaha ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta memberi jaminan ketersediaan pangan yang bertujuan menaikan pendapatan serta kesejahteraan rakyat. Yang akan di sajikan kali ini segmentasi usaha budi daya gurame yang bisa dipilih.
a. Pembenihan
Usaha pembenihan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, serta perawatan larva hingga berukuran sebesar biji oyong. Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya dirawat hingga bobotnya mencapai 10-15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk didederkan. Akan tetapi, ada pula pembenih yang menjual telur bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditetaskan.
b. Pendederan
Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10 – 15 g/ekor hingga ukuran 150 g/ekor. Bobot gurame sebesar ini umumnya dicapai tatkala benih berumur enam bulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yaitu 11 – 30 g/ekor, namun ada pula yang mendederkan benih gurame dari larva ataupun disaat seukuran biji oyong.
c. Pembesaran
Pembesaran ikan merupakan tahapan selanjutnya seusai tahapan pendederan. Hasil dari pendederan yang masih berupa benih selanjutnya akan memasuki tahapan pembesaran hingga bobotnya mencapai ukuran konsumsi yang dengannya berat tidak lebih lebih 500 gram/ekornya. Akan tetapi, penentuan ukuran panen pembesaran gurame pula disesuaikan yang dengannya permintaan konsumen. Pasalnya ada pula konsumen yang meminta gurame berukuran di atas 1 kg/ekor.
d. Pemasaran
Kegiatan pemasaran gurame meliputi kegiatan pendistribusian hasil panen gurame, mulai dari telur, larva, benih, sampai-sampai gurame yang siap dikonsumsi. Telur gurame umumnya dijual bersama sarangnya ke petani lain yang lokasinya tak berjauhan. Begitu pula yang dengannya larva yang umumnya cuma dijual ke sesama petani setempat. Sementara itu, benih yang siap dibesarkan serta gurame konsumsi bisa dijual langsung ke pasar. Ada pula pengepul yang datang langsung ke tempat pembesaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil hasil panen serta mendistribusikannya ke daerah lain.
Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/11/omzet-usaha-ternak-gurame-yang-sangat-menggiurkan.html.
Seputar omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan
Terima kasih telah membaca omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan. Semoga pos dari situs web Ternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Ternak. Silakan berbagi ulasan omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Ternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Ternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Ternak di bawah. Demikan dan sekian tentang omzet usaha ternak gurame yang sangat menggiurkan. Dan Assalamualaikum pembaca Ternak.
Advertisement