cara budidaya belut menguntungkan bagi pemula

- Juni 16, 2017

cara budidaya belut menguntungkan bagi pemula

 
Belut adalah binatang air yng digolongkan dalam kelompok ikan. Berbeda yang dengannya kebanykan jenis ikan lain-lainnya, belut mampu hidup dalam lumpur yang dengannya tidak banyak air. Binatang ini memiliki dua system pernapasan yng mampu membuatnya bertahan dalam kondisi yang telah di sebutkan.
Jenis belut yng paling tidak sedikit dikenal di Indonesia merupakan belut sawah (Monopterus albus). Di beberapa tempat dikenal pula belut rawa (Synbranchus bengalensis). Perbedaan belut sawah serta belut rawa yng paling mencolok merupakan postur tubuhnya. Belut sawah tubuhnya pendek serta gemuk, sedangkan belut rawa lebih panjang serta ramping.
Terdapat dua segmen bisnis budidaya belut yakni pembibitan serta pembesaran. Pembibitan bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan anakan. Sedangkan pembesaran bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan belut sampai-sampai ukuran siap konsumsi.
Di artikel ini alamtani akan menguraikan perihal budidaya pembesaran belut di kolam tembok. Mulai dari pemilihan bibit sampai-sampai pemanenan. Mudah-mudahan berguna.
Memilih bibit belut
Bibit bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya belut mampu didapatkan dari hasil tangkapan ataupun hasil budidaya. Keduanya mempunyai kekurangan serta keunggulan masing-masing.
Bibit hasil tangkapan mempunyai beberapa kekurangan, semisal ukuran yng tak seragam serta adanya mungkin syok lantaran metode penangkapan. Kelebihan bibit hasil tangkapan merupakan rasanya lebih gurih menjadikan harga jualnya lebih baik.
Kekurangan bibit hasil budidaya harga jualnya umumnya lebih rendah dari belut tangkapan. Sedangkan kelebihannya ukuran bibit lebih seragam, mampu tersedia dalam jumlah tidak sedikit, serta kontinuitasnya terjamin. Selain itu, bibit hasil budidaya mempunyai daya tumbuh yng relatif percis lantaran umumnya berasal dari induk yng seragam.
Bibit belut hasil budidaya diperoleh yang dengannya cara memijahkan belut jantan yang dengannya betina secara alami. Sejauh ini di Indonesia belum ada pemijahan buatan (semisal suntik hormon) bagi atau bisa juga dikatakan untuk belut. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembibitan, silahkan baca kiat berhasil pembibitan belut.
Bibit yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya belut hendaknya mempunyai kriteria berikut:
  1. Ukurannya seragam. Ukuran bibit yng seragam dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pemeliharaan serta menekan risiko kanibalisme ataupun saling memangsa.
  2. Gerakannya aktif serta lincah, tak loyo.
  3. Tak cacat ataupun luka secara fisik.
  4. Bebas dari penyakit.
Budidaya belut bagi atau bisa juga dikatakan untuk segmen pembesaran umumnya mempergunakan bibit belut berukuran panjang 10-12 cm. Bibit sebesar ini memerlukan waktu pemeliharaan sekitar 3-4 bulan, sampai-sampai siap konsumsi. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar ekspor yng menghendaki ukuran lebih besar, waktu pemeliharaan mampu mencapai 6 bulan.
Menyiapkan kolam budidaya belut
Budidaya belut mampu di lakukan dalam kolam permanen ataupun semi permanen. Kolam permanen yng Suka dipakai antara lain kolam tanah, sawah, serta kolam tembok. Sedangkan kolam semi permanen antara lain kolam terpal, drum, tong, kontainer plastik serta jaring.
Di artikel ini kita akan membahas budidya belut di kola tembok. Kolam tembok relatif lebih kuat, umur ekonomisnya mampu bertahan sampai-sampai 5 tahun.
Bentuk serta luas kolam tembok mampu dibuat macam-macam, disesuaikan yang dengannya keadaan ruang serta kebutuhan. Ketinggian kolam berkisar 1-1,25 meter. Lubang pengeluaran dibuat yang dengannya pipa yng agak besar bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penggantian media tumbuh.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kolam tembok yng masih baru, sebaiknya dikeringkan berlebi dahulu selama beberapa minggu. Lantas direndam yang dengannya air serta tambahkan daun pisang, sabut kelapa, ataupun pelepah pisang. Lakukan pencucian minimal tiga kali ataupun hingga bau semennya hilang.
Media tumbuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya belut
Di alam bebas belut Suka dijumpai dalam perairan berlumpur. Lumpur adalah tempat perlindungan bagi belut. Dalam kolam budidaya pun, belut butuh media tumbuh berupa lumpur.
Beberapa material yng mampu dijadikan bahan membuat lumpur/media tumbuh antara lain, lumpur sawah, kompos, humus, pupuk sangkar, sekam padi, jerami padi, pelepah pisang, dedak, tanaman air, serta mikroba dekomposer.
Komposisi material organik dalam media tumbuh budidaya belut tak ada patokannya. Amat bergantung yang dengannya kebiasaan serta pengalaman. Pembudidaya mampu meramu sendiri media tumbuh dari bahan-bahan yng gampang didapatkan.
Yang akan di sajikan kali ini satu dari sekian banyaknya pengganti langkah-langkah membuat media tumbuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk budididaya belut:
  1. Bersihkan serta keringkan kolam. Lantas letakkan jerami padi yng sudah dirajang pada dasar kolam setebal tidak lebih lebih 20 cm.
  2. Letakkan pelepah pisang yng sudah dirajang setebal 6 cm, di atas lapisan jerami.
  3. Tambahkan campuran pupuk sangkar (kotoran kerbau ataupun sapi), kompos ataupun tanah humus setebal 20-25 cm, di atas pelepah pisang. Pupuk organik bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menimbulkan pertumbuhan biota yng mampu menjadi penyedia makanan alami bagi belut.
  4. Siram lapisan media tumbuh yang telah di sebutkan yang dengannya cairan bioaktivator ataupun mikroba dekomposer, misalnya larutan EM4.
  5. Timbun yang dengannya lumpur sawah ataupun rawa setebal 10-15 cm. Biarkan media tumbuh selama 1-2 minggu supaya terfermentasi sempurna.
  6. Alirkan air bersih selama 3-4 hari pada media tumbuh yng sudah terfermentasi yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan racun. Setel besar debit air, jangan terlalu deras supaya tak erosi.
  7. Langkah yang terakhir, genangi media tumbuh yang telah di sebutkan yang dengannya air bersih. Kedalaman air 5 cm dari permukaan. Pada kolam yang telah di sebutkan mampu diberikan tanaman air semisal eceng gondok. Jangan terlalu padat.
  8. Dari proses di atas didapatkan lapisan media tumbuh/lumpur setebal tidak lebih lebih 60 cm. Sesudah semuanya selesai, bibit belut siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditebar.
Penebaran bibit serta pengaturan air
Belut adalah hewan yng mampu dibudidayakan yang dengannya kepadatan tinggi. Kepadatan tebar bagi atau bisa juga dikatakan untuk bibit belut berukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.
Lakukan penebaran bibit pada pagi ataupun sore hari, supaya belut tak stres. Bibit yng berasal dari tangkapan alam sebaiknya dikarantina berlebi dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina di lakukan yang dengannya meletakkan bibit dalam air bersih yng mengalir. Berikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina.
Aturlah sirkulasi air yang dengannya seksama. Jangan terlalu deras (air semisal genangan sawah) yng penting berlangsung sirkulasi air. Atur pula kedalaman air, hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut. Air yng terlalu dalam akan membuat belut tidak sedikit bergerak bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil oksigen dari permukaan, menjadikan belut akan lebih kurus.
Pemberian pakan
Belut adalah hewan yng rakus. Keterlambatan dalam memberikan pakan mampu berakibat fatal. Lebih-lebih pada belut yng baru ditebar.
Takaran pakan Perlu disesuaikan yang dengannya berat populasi belut. Secara umum belut butuh jumlah pakan sebanyk 5-20% dari bobot tubuhnya sehari-hari.
Berikut kebutuhan pakan harian bagi atau bisa juga dikatakan untuk bobot populasi belut 10 kg:
  1. Umur 0-1 bulan: 0,5 kg
  2. Umur 1-2 bulan: 1 kg
  3. Umur 2-3 bulan: 1,5 kg
  4. Umur 3-4 bulan: 2 kg
Pakan budidaya belut mampu berupa pakan hidup ataupun pakan mati. Pakan hidup bagi belut yng masih kecil (larva) antara lain zooplankton, cacing, kutu air (daphnia/moina), cacing, kecebong, larva ikan, serta larva serangga. Sedangkan belut yng sudah dewasa mampu diberi makanan berupa ikan, katak, serangga, kepiting yuyu, bekicot, belatung, serta keong. Frekuensi pemberian pakan hidup bisa di lakukan 3 hari sekali.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan mati mampu diberikan bangkai ayam, cincangan bekicot, ikan rucah, cincangan kepiting yuyu, ataupun pelet. Pakan mati bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya belut sebaiknya diberikan seusai direbus berlebi dahulu. Frekuensi pemberian pakan mati mampu 1-2 kali sehari-hari.
Lantaran belut binatang nokturnal, pemberian pakan akan lebih efektif pada sore ataupun malam hari. Kecuali pada tempat budidaya yng ternaungi, pemberian pakan mampu di lakukan sepanjang hari.
Pemanenan
Tak ada patokan seberapa besar ukuran belut dikatakan siap konsumsi. Namun secara umum pasar domestik umumnya menghendaki belut berukuran lebih kecil, sedangkan pasar ekspor menghendaki ukuran yng lebih besar. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar domestik, lama pemeliharaan pembesaran berkisar 3-4 bulan, sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar ekspor 3-6 bulan, malah mampu lebih, terhitung sejak bibit ditebar.
Terdapat dua cara memanen budidaya belut, panen sebagian serta panen total. Panen sebagian di lakukan yang dengannya cara memanen seluruh populasi belut, lantas belut yng masih kecil dijauhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipelihara kembali.
Sedangkan pemanenan total umumnya di lakukan pada budidaya belut intensif, dimana pemberian pakan serta metode budidaya di lakukan secara cermat. Menjadikan belut yng diperoleh mempunyai ukuran yng lebih seragam.

Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/cara-budidaya-belut-menguntungkan-bagi-pemula.html.

Seputar cara budidaya belut menguntungkan bagi pemula

Advertisement
 

Cari Artikel Selain cara budidaya belut menguntungkan bagi pemula