Perawatan Anak Burung Merpati

- April 08, 2018

Perawatan Anak Burung Merpati

 
Burung Dara ataupun Merpati adalah burung yng berbadan gempal yang dengannya leher pendek serta paruh ramping pendek yang dengannya cere berair. Spesies burung ini yng biasanya dikenal menjadi "merpati" merupakan merpati karang liar. Burung Dara ini Suka di pelihara di samping, di belakang ataupun disekitaran rumah kita lantaran merpati ini Amat gampang dipelihara. selain pemeliharaanya yng gampang makanan burung ini pula gampang dicari disekitaran rumah serta perkembang biakan burung ini Amat cepat. Pada peluang di artikel ini kita akan kita bahas bagaimana tatacara merawat anakan burung merpati sesudah selesai masa perkawinan serta menetas telurnya.
foto search

Lihat pula : Tatacara melatih nafas burung dara


Proses Perawatan Anak Burung Merpati


Pada minggu pertama, anak burung merpati bisa menggerak-gerakkan kepalanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh makanan namun tak bisa atau mampu membedakan apa-apa. Akan tetapi sesudah berumur sepuluh hari, bulu-bulu jarum muncul serta anak burung merpati ini telah bisa atau mampu membedakan keadaan sekeliling dan tahu adanya pihak pengusik. Anak burung akan berusaha menghalau pengusik ini yang dengannya suaranya (mendesis) serta membuka paruhnya. Anak burung sepenuhhya masih bergantung pada pemberian makan dari induknya hingga berumur 3 minggu. Selama 3 minggu ini bisa saja anak burung tak dirawat yang dengannya baik oleh induknya, menjadikan mati, lantaran anak burung yng meminta makan yang dengannya bunyi lebih keras serta lebih proaktif akan mendapatkan makanan lebih dahulu.
Umumnya yng menetas ebih dahulu akan mendapatkan makanan lebih dahulu serta berkembang lebih cepat dari burung satunya. Makin besar anak burung, makin bertambah keserakahannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh makanan. Barulah sesudah 5 minggu keadaan itu berhenti, karena anak burung mulai bisa makan sendiri serta badannya biasanya sudah berbulu penuh.
Seusai anak burung mengabaikan atau meninggalkan sarang, burung jantan masih memberinya makan bagi atau bisa juga dikatakan untuk masa kira-kira 10 hari lamanya. Dalam masa ini burung betina boleh jadi tengah sibuk bertelur serta mengerami telur di sarang lain (disebelah sarang lama).

Tidak lama lantas kedua induk ini akan sibuk yang dengannya memberikan makan anak burung yng baru lahir. Kalau kita memelihara merpati konsumsi serta menjual anak-anaknya sewaktu masih kecil (belum berbulu penuh), maka kedua induknya tak mendapatkan gangguan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertelur lagi serta membesarkan anak-anak yng lahir lantas.
Kalau kita memisahkan induk dari anaknya serta membiarkan burung jantan membesarkan anak-anaknya, maka yang dengannya tatacara itu burung betina akan lebih cepat bertelur kembali.

Anak burung akan menjadi dewasa pada umur sekitar 4-6 bulan. Serta pada usia ini burung sudah mencari jodoh serta mengembangkan keluarga sendiri. Kalau kita mengajar produksi merpati konsumsi maka keadaan itu taklah menjadi masalah, malah menguntungkan. Akan tetapi kalau kita menginginkan burung-burung yng sehat bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan pameran (keindahan bulu menjadi faktor utama) bagi burung hias, serta kepentingan pertandingan (kecepatan serta kemampuan kembali menjadi faktor utama) bagi burung merpati pos, maka perkawinan itu butuh ditangguhkan menjadikan paling tak berumur setahun.
Lihat pula Mengganti pasangan burung merpati


Sumber rujukan dan gambar : http://www.nangimam.com/2016/08/perawatan-anak-burung-merpati.html.

Seputar Perawatan Anak Burung Merpati

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Perawatan Anak Burung Merpati