DOC Dan DOD Hasil Mesin Tetas Sederhana

- Januari 02, 2018

DOC Dan DOD Hasil Mesin Tetas Sederhana

 

DOC (Day Old Chick) merupakan anak ayam umur sehari. Baik ayam kampung ataupun ayam negeri (ayam ras pedaging=broiler serta ayam ras petelur=layer). Sementara DOD (Day Old Duck) merupakan anak itik umur sehari. Baik itik pedaging (itik peking) ataupun itik petelur (itik alabio, tegal, mojosari serta lain-lain). Produksi DOD itik petelur, pula akan menghasilkan itik jantan yng akan digemukkan menjadi itik pedaging. Baik DOC ataupun DOD, adalah komoditas penting dalam agroindustri daging serta telur. Karenanya, agroindustri DOC serta DOD mempergunakan mesin tetas pula berkembang cukup pesat di Indonesia.
Ada beberapa mesin tetas yng mampu dipergunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memproduksi DOC serta DOD. Pertama mesin tetas simpel. Ujudnya hanyalah kotak segi empat dari kayu ataupun triplek. Di dalamnya ada sekat horisontal bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaruh rak telur berupa bingkai kayu yang dengannya kawat kasa. Di bawah rak telur ini ada nampan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat air. Pemanas mesin tetas simpel mampu berupa lampu minyak, lampu pijar (bohlam) ataupun kawat nikelin. Masing-masing mempunyai kelebihan serta kekurangan. Kelebihan lampu minyak merupakan, mampu dipakai andaikan tempat yang telah di sebutkan belum ada peredaran listrik.
Lampu pijar serta kawat nikelin lebih praktis dipakai, akan tetapi andaikan peredaran listrik Suka mati akan merepotkan. Kecuali ada cadangan generator. Padahal andaikan mesin tetas mati dalam jangka waktu semalam lebih, maka telur tetas akan mengalami kerusakan. Kelebihan lampu minyak merupakan, tak akan terganggu oleh putusnya peredaran listrik PLN. Kelebihan lampu pijar merupakan, putusnya (matinya) selalu bergantian satu per satu, akan langsung kelihatan serta yang dengannya gampang segera mampu diganti satu persatu. Akan tetapi biaya lampu pijar lebih boros dibanding kawat nikelin.
Kawat nikelin lebih hemat lantaran mampu bertanan bertahun-tahun serta tak butuh ganti-ganti bohlam. Arus listriknya pula lebih hemat. Kelemahannya pada waktu memasukkan serta mengeluarkan dan membalik-balik telur, kita Perlu hati-hati lantaran kalau menyentuh kawat nikelin akan di kenai peredaran listrik. Kalau kawat nikelin rusak pula Perlu dibongkar total serta diganti. Harga kawat nikelin pula cukup tidak murah. Akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk perhitungan jangka panjang, mesin tetas simpel yang dengannya kawat nikelin jauh lebih hemat dibanding yang dengannya lampu minyak serta bohlam.
Perlengkapan paling penting pada mesin tetas merupakan thermostat. Thermostat paling simpel berupa spiral tembaga yng akan memuai ataupun menyusut sesuai yang dengannya tingkat suhu di sekitarnya. Pemuaian serta penyusutan ini akan membuka ataupun menutup lubang ventilasi mesin tetas yang dengannya sumber panas lampu minyak. Pada mesin tetas yang dengannya sumber panas energi listrik, pemuaian serta penyusutan spiral tembaga ini akan memutus peredaran listrik. Lantaran suhu tubuh induk ayam/itik yng mengeram 38° C, maka thermostat Perlu disetel supaya pada suhu lebih dari 38° C, ventilasi akan membuka ataupun peredaran listrik putus. Lantaran ventilasi membuka serta peredaran listrik putus, suhu dalam box mesin tetas akan menurun. Lantaran suhu turun, spiral tembaga kembali menyusut sampai-sampai ventilasi menutup serta peredaran listrik tersambung lagi.
Thermostat akan melindungi supaya suhu mesin tetas tetap stabil pada 38° C. Thermostat simpel ini harganya cuma sekitar Rp 150.000,- per unit. Walaupun akurasi thermostat ini tak terlalu baik, akan tetapi mesin-mesin tetas simpel yng mempergunakannya mampu berproduksi yang dengannya baik. Karena pada akhirnya, operator mesin tetas itulah yng akan Amat menentukan sukses ataupun tidaknya penetasan. Bukan paralatannya. Mesin-mesin tetas yng tidak banyak lebih canggih, akan mempergunakan thermostat modern buatan RRC, Taiwan, Jepang ataupun Jerman. Harga eks RRC, Taiwan serta Jepang sekitar Rp 250.000,- per unit, sementara yng dari Jerman Rp 300.000,- Lantaran selisih harganya tak terlalu besar, padahal akurasi serta keawetannya lebih baik, maka tidak sedikit produsen DOC ataupun DOD yng lebih memilih thermostat buatan Jerman.
Kapasitas mesin tetas simpel ukuran terkecil merupakan 50 butir telur itik ataupun 60 butir telur ayam kampung. Bentuknya kubus yang dengannya panjang, lebar serta tinggi 40 cm. Umumnya mesin tetas ukuran ini mempergunakan thermostat spiral tembaga. Mesin tetas kapasitas lebih besar, berukuran 80 X 80 X 60 cm. Kapasitasnya 100 butir telur itik ataupun 120 telur ayam kampung. Thermostat yng dipakai telah yng modern eks impor. Kapasitas yng paling besar ukuran 100 X 100 X 70 cm. Kapasitasnya 150 butir telur itik ataupun 180 butir telur ayam kampung. Kapasitas ini susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk diperbesar, karena proses pembalikan telur secara manual akan sulit. Tangan operator akan susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjangkau telur yng berada paling ujung.
Mesin tetas simpel cuma mampu dibuat satu tingkat (satu rak telur). Andaikan akan dibuat susun, misalnya susun dua, tiga ataupun empat, Perlu mempergunakan blower bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan sirkulasi udara panas secara merata dalam masing-masing tingkat. Mesin tetas simpel secara teknis susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan system sirkulasi udara demikian. Karenanya, mesin tetas modern telah adalah perangkat built up yng lengkap yang dengannya heater berikut thermostatnya, blower, perangkat pelembap, pebalik telur serta lain-lain. Seluruh perangkat yang telah di sebutkan bekerja secara otomatis yang dengannya system komputer. Satu unit mesin demikian, mampu berkapasitas hingga ratusan ribu butir satu angkatan. Mesin ini dia yng dipakai oleh breeder produsen DOC ayam pedaging ataupun petelur.
Ruang mesin tetas simpel terbagi menjadi tiga bagian. Bagian bawah merupakan tempat nampan berisi air guna melindungi kelembapan ruangan. Di sedang terdapat rak telur yang dengannya alas kawat kasa kasar. Bagian atasnya berupa pemanas dari bohlam ataupun kawat nikelin. Di atas ini dia umumnya ditempatkan thermostat. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengontrol suhu, di atas telur ditaruh thermometer biasa (C serta F). Pintu mesin tetas diberi kaca bening bagi atau bisa juga dikatakan untuk memungkinkan operator melihat thermometer tanpa Perlu membuka pintu mesin. Pembukaan pintu cuma di lakukan disaat di lakukan pembalikan telur pada pagi serta sore hari, ataupun pada waktu pengontrolan telur yang dengannya mempergunakan lampu.
Telur yng akan ditetaskan, umurnya Perlu di bawah 1 minggu. Bentuknya bulat telur sempurna (tak terlalu bulat ataupun terlalu lonjong). Kulit telur normal ketebalannya, yang dengannya warna yng pula normal (tak berbintik-bintik, terlalu terang ataupun terlalu gelap). Ukuran telur pula normal. Telur yng terlalu besar ataupun terlalu kecil Perlu diafkir. Telur yang telah di sebutkan Perlu berasal dari induk yng sehat serta fertil (terbuahi oleh induk jantan). Rasio ideal jantan betina pada ayam kampung merupakan satu jago empat hingga enam betina. Sementara pada itik antara satu delapan hingga yang dengannya satu sepuluh. Sebelum masuk mesin tetas, telur Perlu dilihat yang dengannya kotak berlubang yang dengannya lampu di dalamnya. Tatacara melihat telur, posisi telur horisontal serta diletakkan tepat pada lubang. Ciri telur yng sehat merupakan bening yang dengannya embrio di bagian tengahnya. Telur yng infertil, tak ada titik embrio di tengahnya. Embrio yng mati ditandai yang dengannya titik hitam.
Sebelum telur dimasukkan, mesin tetas Perlu dibersihkan sisa-sisa kerabang telur terdahulu. Pemanas dihidupkan yang dengannya nampan berisi air baru. Suhu ruangan Perlu tetap stabil selama 1 sd. 2 jam pada angka 38° C. Sesudah itu seluruh beres, baru telur dimasukkan. Selanjutnya suhu terus menerus dikontrol, air di nampan pula tak boleh habis, pembalikan di lakukan minimal sehari dua kali. Pada hari ketiga, seluruh telur dikontrol mempergunakan kotak berlampu. Telur yng akan menetas ditandai yang dengannya adanya pembuluh darah halus yng menyebar dari embrio. Telur yng mati ada titik hitamnya pada bekas embrio. Selanjutnya, cuma telur yng hidup yng dimasukkan lagi ke dalam mesin tetas. Kontrol selanjutnya di lakukan pada hari ke delapan. Selanjutnya bagian dalam telur telah menjadi gelap sampai-sampai tak mampu dilampu lagi.
Pada periode ini, telur yng mati ditandai yang dengannya kulit yng dingin serta "koplak" (kalau diguncang terasa kelapa tua). Masa pengeraman telur ayam merupakan 21 hari sejak telur dimasukkan mesin. Telur itik memerlukan 28 hari. Harga telur itik konsumsi tatkala ini Rp 900,- per butir di tingkat konsumen. Harga telur itik tetas, mampu mencapai Rp 1.000,- per butir. Yang dengannya catatan si penetas membeli langsung ke peternak seharga Rp 600,- per butir. Angka Rp 1.000,- per butir diperoleh yang dengannya asumsi cuma 60% dari telur yang telah di sebutkan yng layak bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditetaskan. Dari 100 butir telur yng ditetaskan, cuma 80% (80 butir) yng akan menetas. Dari 80 ekor DOD yang telah di sebutkan, 40 ekor betina serta 40 ekor jantan. Nilai DOD betina Rp 3.500,- per ekor. Sementara jantannya cuma Rp 1.250,- Sampai-sampai pendapatan kotor penetas merupakan Rp 190.000,- bruto.
Modal bagi atau bisa juga dikatakan untuk membeli 167 butir telur supaya mampu diperoleh 100 butir layak tetas merupakan Rp 600,- X 167 = Rp 100.200,- Investasi mesin tetas Rp 400.000,- disusutkan 5 tahun @ tahun Rp 80.000,- Yang dengannya asumsi dalam setahun bisa atau mampu menetaskan 10 periode, maka penyusutan per periode tetas merupakan Rp 8.000,- Total modal kerja meliputi tarif listrik, bohlam serta lain-lain di luar tenaga kerja, Rp 30.000,-. Sebanyk 67 butir telur yng tak masuk mesin tetas, dijual debagai telur konsumsi yang dengannya harga Rp 700,- per butir sampai-sampai masih ada tambahan pendapatan Rp 46.900,- Total pendapatan dari DOD serta telur afkir merupakan Rp 236.900,- Berguna masih ada marjin kotor per periode penetasan 100 butir telur itik sebesar Rp 106.300,- Kalau seorang penetas ingin mendapatkan pendapatan kotor (upah + sewa ruangan) sebesar 1.000.000,- per bulan, maka ia Perlu bisa atau mampu menetaskan telur itik 1.000 butir per periode, yang dengannya minimal 10 unit mesin tetas yng dioperasikan. (R) * * *
SUMBER KLIPPING: Foragri

Sumber rujukan dan gambar : http://www.agropustaka.com/2012/04/doc-dan-dod-hasil-mesin-tetas-sederhana.html.

Seputar DOC Dan DOD Hasil Mesin Tetas Sederhana

Advertisement
 

Cari Artikel Selain DOC Dan DOD Hasil Mesin Tetas Sederhana