omset bisnis ternak ayam kalkun yang menggiurkan

- Oktober 20, 2017

omset bisnis ternak ayam kalkun yang menggiurkan

 
omset bisnis ternak ayam kalkun yang menggiurkan
Hobi yang mendatangkan penghasilan tentu Amat menyenangkan. Itulah yang dialami Iwan Suryolaksono, peternak kalkun di Ciwaruga, Bandung, Jawa Barat.
Sejak awal menekuni bisnis ternak kalkun, Iwan, begitu ia akrab disapa, berterus terang kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen. Skala peternakannya yang masih kecil mendorong Iwan kini sedang melebarkan sayap bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuka peternakan baru di daerah Soreang, Kabupaten Bandung.
Dalam beternak kalkun Iwan mengedepankan konsep organik dalam hal pemberian pakan, maka tidak heran bila kalkun hasil pembesarannya selalu menjadi barang buruan konsumen lantaran kalkun lebih sehat efek asupan pakan yang terjaga serta terukur gizinya.
Kendati bentuk pemasaran yang di lakukan Iwan cuma mengandalkan website, akan tetapi konsumen yang datang mampu disebut Amat membludak melebihi jumlah panen kalkun per bulan.
“Padahal saya hanya memakai website gratis sebagai media promosi dan itu pun sangat banyak yang menghubungi saya,” ungkap Iwan.
Dalam siklus tahunan, permintaan tertinggi kalkun pendapat dari Iwan jatuh pada 3 bulan yang terakhir dipenghujung tahun, yakni bulan Oktober, November, serta Desember. Di bulan-bulan yang telah di sebutkan permintaan meningkat sampai-sampai 2 kali lipat.
Pendapat dari Iwan, konsumen utama penikmat daging kalkun adalah kalangan papan atas kaum ekspatriat yang kerap memborong kalkunnya. Selain itu, pula ada dari beberapa resto, catering serta penghobiis yang ingin mengkoleksi kalkun hasil ternak Iwan.
Menyoal harga jualnya sendiri, harga kalkun tergolong stabil dalam kondisi normal. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kalkun jantan hidup usia 4 bulan dipatok Iwan Rp.400 ribu/ekor, serta kalkun betina hidup di usia yang percis Rp.500 ribu/ekor. Selain menjual kalkun hidup, Iwan pula siap memasok kalkun yang telah dalam bentuk karkas, yang dengannya harga Rp.70-80 ribu/kg.
“Kalau permintaan sedang tinggi tak jarang orang bule datang langsung ke tempat saya ingin order dan melihat langsung menyembelihannya,” ujar Iwan.
Iwan selalu menerapkan pembayaran cash bagi setiap konsumen yang mengorder kalkunya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memuaskan konsumen, kini Iwan cuma menjual kalkun pedaging yang berbobot di atas 5 kg. Lantaran kalkun di bawah 5 kg komposisi tulangnya lebih besar ketimbang daging, menjadikan daging akan terasa tidak lebih nikmat andai disantap.
Setiap bulan Iwan bisa atau mampu menjual belasan sampai-sampai puluhan ekor kalkun hidup ataupun yang telah dalam bentuk karkas. Andai dikalkukasikan, setidaknya omzet yang dikantongi Iwan tiap bualnnya sekitar Rp 10 juta. Keuntungan bersihnya, aku Iwan, terus ia putar lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan usahanya.
Diakui Iwan, hingga yang dengannya detik ini ia belum mampu menjual kalkun dalam skala besar lantaran Amat tingginya permintaan.
“Baru usia 5 bulan saja sudah banyak yang order, padahal itu mau saya jadikan indukan,” ucap Iwan.
Ke depan, Iwan berobsesi ingin mengembangkan bisnis kalkun yang dengannya start 500 ekor kalkun di sangkar barunya di Soreang Kab Bandung Barat. Iwan Amat meyakini dalam masa mendatang kalkun bisa menjadi menu pengganti alternatif daging ayam serta sapi lantaran kaya protein yang baik bagi kebugaran atau kesehatan tubuh.


Sumber rujukan dan gambar : http://duniacaraternak.blogspot.com/2016/10/omset-bisnis-ternak-ayam-kalkun-yang-menggiurkan.html.

Seputar omset bisnis ternak ayam kalkun yang menggiurkan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain omset bisnis ternak ayam kalkun yang menggiurkan